My Trillionaire

My Trillionaire

Prolog

Mentari pagi masuk menembus kaca gedung Universitas terkenal di Jakarta ini, Universitas Guna Bangsa. Semua muridnya terkenal berperilaku baik beserta mahasiswa/i yang berprestasi.

Dan selain mahasiswa/i yang berprestasi dan berperilaku baik, Universitas Guna Bangsa terkenal dengan mahasiswa/i yang tak kalah cantik dan tampan. Tapi justru jika kalian sudah masuk ke dalamnya kalian tetap akan menemukan realita mahasiswa/i yang masih tertidur dalam kelas dan kena detensi di akhir mata kuliah.

"Dir! Kenapa kamu masih disini?"

Tanya seorang wanita berambut pendek sebahu berwarna hitam lebat, lurus, berkulit eksotis, dengan tinggi yang standar dan berbadan gemuk, serta wajah imutnya menjadi pelengkap dirinya dan dialah Nabila Putri Asyila panggil saja Nabila.

"Kelas kan masih dimulai 20 menit lagi Bil, gak masalah kan kalau aku ada di Kantin buat isi perut"

Jawab seorang perempuan bertubuh tinggi, tubuhnya ramping, berkulit putih, rambut sepinggang bergelombang yang berwarna coklat asli, hidung mancung dan wajah cantiknya menjadikan dia sebagai primadona kampus Guna Bangsa namanya Andira Syafila Maryam panggil saja Andira.

Nabila menghela nafas dan duduk di depan Andira yang masih sibuk dengan nasi goreng beserta es jeruk.

"Lupa ya?! Pak Joko bilang harus kumpulin tugas Mandarin halaman 45-47?" Nabila menatap Andira dengan mengangkat 1 alisnya ke atas.

Andira mendongak menatap Nabila di depannya saat sudah selesai mengunyah makanannya dan tersenyum kuda lalu meneguk es jeruk miliknya.

"Kenapa gak bilang tadi Bil? Sebelum laper gitu" Andira

"Tadi aku cari kamu sampe aula gak ketemu ternyata malah santai makan di kantin lantai 1. Gimana bisa kasih tau?! Sedangkan tuh hp kenapa gak bisa ditelfon ha?!" kesal Nabila yang rolling eyes

"Oh itu nganu..."

"Nganu apa hah?! Lowbat gitu? Basi deh sama alasan kayak gitu, sana kumpulin deh nanti aku juga yang kena detensi sama Pak Joko" Nabila membuka hpnya

"Oke oke, terima kasih udah kasih tau aku. Tunggu sebentar disini gak akan lama kok" Andira membuka tasnya untuk mengumpulkan folio yang full dengan tulisan tangan.

Andira perlahan berjalan menuju ruangan dosen yang terkenal killer dalam pelajaran bahasa Mandarin ini, semua mahasiswa/i yang ingin menemuinya merasa bergemetar dan merinding bahkan saat baru di depan pintunya saja sudah merasa ingin ke toilet.

Tapi, tidak dengan Andira. Dia menganggap sekiller-killernya dosen itu menginginkan mahasiswa/i nya bisa menguasai pelajaran, tak sedikit yang menyebut "Andira malaikat Mandarin" itu termasuk salah satu julukannya.

"Selamat siang pak, saya Andira kelas Sastra mau mengumpulkan tugas Mandarin kemarin pak" Andira tersenyum ramah sedangkan Pak Joko hanya duduk dan sibuk dengan komputernya lalu mengangguk.

Andira meletakkan folionya dan meninggalkan ruangan pak Joko dengan sopan lalu kembali menuju kantin. Sesampainya di Kantin, Andira tidak menemukan Nabila di sana karena waktu tersisa 10 menit sebelum kelas di mulai, Andira menelfon Nabila bersamaan dengan menggendong tasnya.

"Halo kamu dimana?"

-"Halo? Aku baru aja keluar toilet kenapa?"-

"Ke kelas, udah 10 menit lagi"

-"Oh oke, otw kesana" -

"Okey siap"

Tut...

Andira berjalan menuju kelasnya dan bersiap dengan mata kuliah hari ini.

...---...

"Tunggu, saya udah lelah. Bisa ambil break sebentar?" ucap seorang lelaki yang memakai stelan tuxedo abu-abu, jam branded, sepatu hitam berkilau dan rambut klimis yang pasti akan membuat semua wanita akan mendekatinya.

"Masih ada berapa take lagi Gi?" tanyanya pada sang sekertaris pribadinya.

"Sekali lagi tuan" Jawab Egi

"Besok bisa saya lanjutkan" tanyanya

"Maaf tuan, tapi take ini berhubungan dengan Alexandro Andrea Yunantio. Anda pasti tau betul siapa Andrea Yunantio" Egi

"Yaudah selesaikan sekarang dan saya mau setelah ini jadwal saya di kosongkan!" ucapnya

Lelaki ini menyelesaikan sesi pemotretan akhir dan melepas jasnya lalu memberikannya pada Egi, dengan sigap Egi menangkapnya dan mengejar bosnya ini.

"Tuan, anda harus briefing untuk menyatakan selesainya project majalah ini" Egi

"Kau kira saya punya banyak waktu? Kenapa tidak kau saja yang menyelesaikannya atas nama saya? Dan bilang pada Andrea Yunantio kalau saya ada pertemuan penting setelah ini?" kesalnya

"Tapi tuan, anda mengerti dengan perjanjian ini" Egi

"Saya tau! Lagipula isi perjanjiannya adalah. Jika, perjanjian telah dilaksanakan sepenuhnya negosiasi akan dihilangkan. So..? Apa lagi?" lelaki ini berhamburan keluar gedung tempat pemotretan majalah tahun 2019.

"Tuan! Tuan Aditya Dava Sanjaya!" Egi

Yang merasa namanya dipanggil hanya berlalu dan memasuki mobilnya lalu bersandar pada kursi mobil. Seperti yang kalian tahu Aditya Dava Sanjaya adalah seorang Trillionaire kelas atas yang masuk dalam 5 besar CEO terkaya di Dunia. Namanya dan nama keluarganya di kenal 99% di Dunia apalagi dalam grup World Trillionaire.

Citranya harus tetap dia jaga tapi, sifat keras kepala dan angkuhnya tidak akan pernah lepas dari dirinya. Juga, dia juga terkenal dengan sifat yang bodohnya bersemi hanya pada saat waktu tertentu.

...*...

...*...

.... to be continued ....

Terpopuler

Comments

Roha12

Roha12

seperti nya seruu

2022-05-14

1

Sulistiyo Wati

Sulistiyo Wati

nyimak

2022-04-29

2

Erni Fitriana

Erni Fitriana

yuk ditunggu kelanjutanya thor

2022-01-16

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!