4# The Gift

Lalu mereka bertigapun meninggalkan mushola. Terlihat jelas Syela merasa bahagia karena berhasil membuat Tania kehilangan sepatunya. Dan dia yakin kalau dia bakal dibuat alfa di absen, karena Tania tidak memakai sepatu yang artinya Tania tidak boleh masuk kelas.

***

Gubrak!

"Aw ... " Tania tidak sengaja terpleset dan kakinya menghantam tempat sampah, alhasil tempat sampahnya menumpahkan segala isinya.

"Kamu nggak papa Tan?"

Bukan jawaban yang di dapatkan oleh Fakhri, namun malah seulas senyum dari Tania yang ia dapati.

"Tan kamu sehat kan?" Fakhri menempelkan tangan kanannya ke kening Tania.

"Eh apaan sih!" Tania membelakangkan tubuhnya agar tangan Fakhri tak lama-lama bertengger pada keningnya. "Aku tu seneng banget tauk." Tania beranjak bangkit dari posisi duduknya. "Coba deh lihat ada sepatuku dalam tempat sampah itu." Tania menunjuk pada tempat sampah yang khusus untuk sampah kertas. Lalu Tania memungut sepatunya dan membereskan sampah kertas yang berserakan dan dibantu oleh Fakhri.

"Tapi siapa yang buang sepatu kamu kesitu?" ekspresi Fakhri menunjukkan seperti sedang memikirkan sesuatu, "Ini pasti ulah si Syela!" Fakhri berdiri hendak melangkah pergi, namun langkah kakinya tertahan karena tiba-tiba tangannya ditarik oleh Tania.

"Eh, mau kemana? Nggak boleh su'udzon tauk, kan kita nggak punya bukti kalo Syela yang buang sepatuku."

Fakhri menaikkan alis sebelah, "Apa? Aku mau ke toilet Tan". Fakhri melihat ke arah tangannya yang masih di pegang oleh Tania. Tania yang menyadari hal itu segera melepaskan tangan Fakhri. Muka Tania berubah, jelas terlihat Tania merasa malu telah mengatakan hal bodoh itu. Belum lagi pake acara pegangan tangan, itu nggak boleh. Fakhri pergi melangkahkan kaki menjauhi Tania menuju ke arah toilet.

"Ih apaan sih kamu Tania!" Tania memukul kepalanya sendiri, "Kenapa juga aku harus mengatakan seperti itu sih!" Tania mengutuk dirinya sendiri.

Kemudia Tania berlari menuju kelas. Dia merasa senang karena akhirnya mendapatkan sepatunya yang artinya ia mendapat izin masuk ke kelas.

Namun lain halnya dengan Syela yang kecewa karena rencananya gagal. Ia juga lupa jika Liona itu memang kurang bisa di andalkan, harusnya langsung di buang ke tempat sampah depan supaya tidak ada yang bisa nemuin.

Saat pulang sekolah Tania langsung kabur menuju parkiran, dia sangat malas jika harus berhadapan dengan Syela.

Tin! Tin!

"Cepetan Tan naik sama aku aja!"

Tania melongo melihat sosok yang nawarin tumpangan dengan dirinya. Dengan motor gedenya, helm yang hanya menampakkan matanya.

"Udah, jangan ngelamun Tan. Buruan naik gih, tenang nih aku dah siapin helm buat kamu."

Tania pun menurut, dan ia memakai helm tersebut kemudia naik ke atas motornya.

"Tan, kok kamu diem aja sih? Kamu malu naik motor ya sama aku?"

"Emm enggak kok Nad, cuma aku nggak biasa naik motor, aku takut Nad."

Seketika motor berhenti mendadak, Tania kaget. Namun lebih kaget lagi ketika mendengar Nadia tertawa.

"Kenapa, Nad?"

"Sumpah ya Tan, aku ngerasa lucu aja kalau denger orang takut naik motor." Nadia masih tertawa.

"Ih apaan sih, nggak lucu tauk!" Tania memanyunkan bibirnya. "Kamu jangan ngebut ya, kalo kamu ngebut aku loncat nih dari motor." Tania mengancam.

"Eh padahal tadi aku pengen ngebut, bawa motornya. Penasaran aja gimana reakdi kamu, tapi karna Tuan Putri ketakutan, jadi aku gak jadi deh." Seketika muka Tania yang ingin marah jadi berubah tertawa karena di sebut sebagai tuan putri oleh Nadia.

Lalu Nadia menjalankan motornya menuju kerumah Tania. Bukan Nadia sudah tahu rumah Tania, namun Tania yang memberi tahu rute menuju rumah Tania.

Setelah mengatarkan Tania, Nadia langsung pulang. Tania langsung menuju kamarnya, dirumah ia hanya sendirian. Tania merebahkan badannya, dan menikmati kesunyian rumahnya. Namuan suara dering hp nya tiba-tiba terdengar. Sebuah panggilan masuk dari nomor yang tidak di kenal. Tania mengabaikan ponselnya yang terus berbunyi, namun karena merasa kesal akhirnya Tania mengangkat panggilan tersebut.

"Assalamualaikum."

"Halo." terdengar suara laki-laki itu menyapa dari ujung sana.

"Ehem, assalamualaikum," Tania menekan salamnya, karena Tania kesal dengan si penelpon yang tak lekas menjawab salamnya.

"Wa'alaikumussalam." ia diam saja dan Tania juga memilih diam.

"Tania Nuwaira Angelica." sontak saja Tania terkejut, ia merasa bahwa penelpon tersebut benar-benar aneh.

"Hallo, ada orang di sana?"

"Iya, maaf ini siapa ya kok tau namaku?"

"Aku bukan siapa-siapa, tapi aku berharap suatu hari nanti jadi orang penting."

Tut... tut... tut...

Telepon dimatikan sepihak. Tania jadi geregetan sendiri, "Siapa sih, kok aneh banget." Tania terdiam sejenak, namun tiba-tiba ingatannya jatuh pada sosok Fakhri. Bukankah Fakhri itu sering membuat dirinya kesal. Namun dirinya juga ingat bahwa Fakhri tak mempunyai nomor ponselnya, karena hanya Nadia saja yang tahu.

Kruk. Perut Tania berbunyi, ia baru sadar kalau dirinya belom makan sepulang sekolah, dan selama di sekolah dia tidak jajan. Tania tergolong tipikal cewek yang hemat. Baginya uang saku lebih baik ditabung daripada buat beli jajan, karena Tania lebih suka membawa bekal makanan.

Namun setelah di ambang pintu dan hendak menutup pintu kamarnya, ponselnyanya bergetar. Tania hendak mengambil ponselnyanya, tapi ia urungkan karena desakan rasa lapar yang kian menggila. Mamanya sering mengingatkan agar tidak terlambat makan karena takut Tania sakit mag.

Saat sedang asyik makan, tiba-tiba ada yang menekan bel rumahnya. Tania sedikit cemas karena berada di rumah sendirian. Ia bimbang untuk membuka pintu atau malah memilih diam di dalam rumah. Namun karena bel terus berbunyi, Tania mengumpulkan keberaniannya untuk mengintip di jendela terlebih dahulu.

Dan ternyata sosok lelaki menggunakan topi hitam, jaket hitam, namun di jaketnya tertulis nama agen pengiriman paket.

Tania pun mengambil jilbabnya lalu kemudian menghampiri pintu yang masih tertutup itu, "Ada apa ya, Pak?" Tania menongolkan kepalanya.

"Apa benar ini rumahnya mbak Tania Nuwaira Angelica?"

"Iya benar, Pak."

"Mbak ada kiriman paket, silahkan tanda tangan disini." pengantar paket tersebut menyodorkan buku untuk di tanda tangani sebagai tanda paket sudah diterima.

"Emang dari siapa, Pak?" Tania bertanya sembari tangannya membubuhkan tanda tangan di buku tersebut.

"Saya tidak tau, Mbak. Saya hanya bertugas mengirimkan paket saja."

"Oh iya, Pak. Terima..." Mata Tania tertuju pada sosok lelaki yang sedang memandanginya, sementara pengatar paket langsung pergi tanpa memperdulikan Tania yang penasaran dengan sosok laki-laki yang berdiri di sebrang jalan dan memandang ke arahnya. Tania pun berniat untuk menhampiri laki-laki tersebut, namun ketika lelaki itu menyadari bahwa Tania ingin menuju ke arahnya, ia langsung berlari. Sebenarnya Tania ingin sekali mengetahui sosok itu, tapi dia malas harus kejar-kejaran seperti Tom and Jerry.

Taniapun membalikkan badan dan berlari karena tidak sabar ingin membuka paket tersebut. Karena terburu-buru tanpa ia sadari roknya terinjak oleh dirinya, ia tak mampu menguasai dirinya dan badannya pun ambruk pada hamparan rumput jepang yang mengkarpet di halamnnya.

"Waduh Mbak Tania ini kok sore-sore bersantai ria di rumput sih? Memangnya kasur di kamar nggak nyaman ya?" suara itu mengejutkan Tania dan membuat Tania menolehkan kepalanya.

"Eh Pak Korim, saya suka tiduran di rumput kalau saya jatuh, Pak. Hehe." Tania malah tertawa.

"Pak tolong ambilin paket yang di dekat pintu donk, Tania lagi mager, Pak." rengek Tania sambil memelas. Tania memang suka manja seperti ini, mungkin karena ia merindukan sosok ayahnya. Yang jelas ia rindu pada ayah tirinya, bukan ayah kandungnya yang malah memilih pergi dan meninggalkan ia dan ibunya.

Lalu Pak Korim mengambilkan paket dan mengantarkan pada Tania.

"Ini, Mbak." Pak Korim menyodorkan kotak berwarna coklat tersebut, "Pasti dari pacarnya Mbak Tania ya?"

"Eh, bukanlah,Pak. Saya nggak punya pacar, Pak. Masih kecil tu nggak boleh pacaran, Pak." Tania berbicara sambil membuka isolasi yang menempel pada kotak tersebut. Dan Tania terkejut melihat isinya.

☆☆☆

#Sudah direvisi

Terpopuler

Comments

Sugianti Bisri

Sugianti Bisri

yuhuuuu

2020-07-25

1

yulia ari

yulia ari

yuhuuu..

2020-07-17

1

Rahasia

Rahasia

uwah ada hadiah

2020-07-15

1

lihat semua
Episodes
1 1#Bad Day
2 2#New My Class
3 3# New Problem
4 4# The Gift
5 5# Secret Admirer
6 6# Jacketed Man
7 7# Nadia's Misunderstanding
8 8# Question without Answer
9 9# What? The Cat Stealth
10 10# Triple Trouble
11 11# Peace
12 12# Because Game Online
13 13# Nadia's Father
14 14# Make Her Smile
15 15# Jealous
16 16# Because Game Online 2
17 17# Mario's Birthday Party
18 18# Tania's story
19 19# Brother
20 20# Hatred
21 21# Run Away
22 22# Dinner
23 23# Because Final Class Meeting
24 24# Between Sick or Hungry
25 25# I Hate Quarrel
26 26# Go to Grandma's House
27 27# Holiday
28 28# Imagination
29 29# An Honesty
30 30# The Separation
31 31# Good Bye Holiday
32 32# Nadia's Naughtiness
33 33# Change it Syela!
34 34#Welcome New Problem
35 35# What Happend Fakhri?
36 36# Battle Speak
37 37# The Assumption
38 38#Hopefully Misheard
39 39# Voice Call
40 40#Visit the Orphanage
41 41# Nadia's silliness
42 42# Tania, You are Sick
43 43# Syela is Drama Queen
44 44# A Reality
45 45# Alhamdulillah
46 46# A Broken
47 47# Sorry!
48 48# Tania!!!
49 49# What is Happiness?
50 50# Ayara
51 51# The Naughty Brother
52 52# Nearly
53 53# Afraid
54 54#Because Difficult Sleep
55 55# Watadosnya Tania
56 56# Tania's Sadness
57 57# Thank's Fakhri
58 58# Tania and Mario
59 59# The Letter
60 60# The Naughty Brother 2
61 61# What Happend?
62 62# Afraid 2
63 63# Princess Hello Kitty
64 64# Princess Hello Kitty *Cancel*
65 Promotion!
66 65#Feeling Bad
67 66# Girl *Not Right*
68 67# Chronology
69 68# The Separation 2
70 69# Sick in The Heart
71 70# Valena oh Valena
72 71# PeDeKaTe
73 72# My Kitty
74 73# Hide
75 74# Jealous 2
76 75# Trap by Syela
77 76# with Brian Renaldi
78 77# Cooking Together
79 78# The Bar-Bar War
80 79# a Plan
81 80# Trap by Nadia
82 81# in Nadia's House
83 82# Planing Holiday
84 83# Uninvited Guests
85 84# Stories of The Past
86 85# Nadia and Garlic
87 86# Nadia's sadness
88 87# Dinner 2
89 88# Tiga Serangkai Sahabat
90 89# Tempe Negro
91 90# Brian Renaldi
92 91# The Story and Chocolate Lovers
93 92# Broken Heart
94 93# Stay Overnight with Tania
95 94# Butterbean Cafe
96 95# The Power of Emak-Emak
97 96# a Lunch
98 97# Jurit Malam
99 98# Because Mbak Kunti
100 99# The Guest
101 100# Incident at The Flower Garden
102 101# The End of Love
103 BonChap: The End Letter
Episodes

Updated 103 Episodes

1
1#Bad Day
2
2#New My Class
3
3# New Problem
4
4# The Gift
5
5# Secret Admirer
6
6# Jacketed Man
7
7# Nadia's Misunderstanding
8
8# Question without Answer
9
9# What? The Cat Stealth
10
10# Triple Trouble
11
11# Peace
12
12# Because Game Online
13
13# Nadia's Father
14
14# Make Her Smile
15
15# Jealous
16
16# Because Game Online 2
17
17# Mario's Birthday Party
18
18# Tania's story
19
19# Brother
20
20# Hatred
21
21# Run Away
22
22# Dinner
23
23# Because Final Class Meeting
24
24# Between Sick or Hungry
25
25# I Hate Quarrel
26
26# Go to Grandma's House
27
27# Holiday
28
28# Imagination
29
29# An Honesty
30
30# The Separation
31
31# Good Bye Holiday
32
32# Nadia's Naughtiness
33
33# Change it Syela!
34
34#Welcome New Problem
35
35# What Happend Fakhri?
36
36# Battle Speak
37
37# The Assumption
38
38#Hopefully Misheard
39
39# Voice Call
40
40#Visit the Orphanage
41
41# Nadia's silliness
42
42# Tania, You are Sick
43
43# Syela is Drama Queen
44
44# A Reality
45
45# Alhamdulillah
46
46# A Broken
47
47# Sorry!
48
48# Tania!!!
49
49# What is Happiness?
50
50# Ayara
51
51# The Naughty Brother
52
52# Nearly
53
53# Afraid
54
54#Because Difficult Sleep
55
55# Watadosnya Tania
56
56# Tania's Sadness
57
57# Thank's Fakhri
58
58# Tania and Mario
59
59# The Letter
60
60# The Naughty Brother 2
61
61# What Happend?
62
62# Afraid 2
63
63# Princess Hello Kitty
64
64# Princess Hello Kitty *Cancel*
65
Promotion!
66
65#Feeling Bad
67
66# Girl *Not Right*
68
67# Chronology
69
68# The Separation 2
70
69# Sick in The Heart
71
70# Valena oh Valena
72
71# PeDeKaTe
73
72# My Kitty
74
73# Hide
75
74# Jealous 2
76
75# Trap by Syela
77
76# with Brian Renaldi
78
77# Cooking Together
79
78# The Bar-Bar War
80
79# a Plan
81
80# Trap by Nadia
82
81# in Nadia's House
83
82# Planing Holiday
84
83# Uninvited Guests
85
84# Stories of The Past
86
85# Nadia and Garlic
87
86# Nadia's sadness
88
87# Dinner 2
89
88# Tiga Serangkai Sahabat
90
89# Tempe Negro
91
90# Brian Renaldi
92
91# The Story and Chocolate Lovers
93
92# Broken Heart
94
93# Stay Overnight with Tania
95
94# Butterbean Cafe
96
95# The Power of Emak-Emak
97
96# a Lunch
98
97# Jurit Malam
99
98# Because Mbak Kunti
100
99# The Guest
101
100# Incident at The Flower Garden
102
101# The End of Love
103
BonChap: The End Letter

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!