[Author]
"Jadi gimana?"
Sherlyna menatap kearah pria yang ada di hadapannya itu dengan tatapan kesal, bagaimana tidak? Pria yang tak lain adalah bosnya itu telah meminta hal yang tidak mungkin baginya.
"Tapi kalau lo nggak mau sih ya udah gue juga nggak jadi pinjemin lo uang sebanyak itu,"
"Lagi pula buat apa sih lo uang sebanyak itu? Buat minum minum di club kayak semalam?"
Sherlyna hanya diam mendengar pertanyaan sang bos, karena ia tidak mungkin mengatakan bahwa ia membutuhkan untuk biaya kedua adiknya yang baru saja akan masuk sekolah SMP dan SMA. Sherlyna membiarkan bosnya memikirkan apapun tentangnya ia tidak peduli.
"Kenapa lo cuma diem aja?"
"Kalau saya jadi pacar pura-pura bapak, apa bapak yakin mau meminjamkan uang kepada saya?" tanya Sherlyna pada akhirnya buka suara juga.
"Gue akan ngasih berapa pun yang lo mau dan berapapun uang yang lo butuhin asal lo mau pura pura jadi pacar gue di depan nyokap gue."
"Tapi kenapa harus Saya pak?"
"Karena gue rasa lo cocok buat jadi pacar gue." ucapnya asal.
"Oke, baiklah saya bersedia jadi pacar pura-puranya bapak." ucap Sherlyna karena jika ia tidak melakukan hal yang menurutnya gila ini ia tidak akan bisa mendapatkan uang dengan mudah. Biarlah dia di anggap cewek mantre, asalkan kedua adiknya bisa bersekolah di tempat yang mereka inginkan.
"Oke deal."
"Deal."
Sherlyna beranjak dari duduknya karena ingin kembali ke tempat kerjanya. "Kalau begitu saya permisi dulu pak."
"Et mau kemana lo?"
"Ya mau kembali bekerja lah pak, emangnya mau apa lagi?"
"Mulai hari ini lo nggak akan kerja lagi."
Sherlyna membelalakkan matanya terkejut mendengar perkataan bosnya. "Maksudnya bapak apa? Saya di pecat dari kantor ini?"
"Ya. Maksud gue lo kan sekarang kerja jadi pacar boongan gue, jadi lo nggak perlu kerja yang lainnya lagi."
"Tapi pak, bagaimana sama pekerjaan saya---
"Lo nggak perlu khawatir soal itu." potong nya.
Sherlyna mengangguk pasrah. "Jadi saya harus apa?" tanya Sherlyna ragu, karena tidak tau apa yang harus dia lalukan selama menjadi pacar boongan sang bos.
"Lo duduk dulu."
Dan Sherlyna pun langsung kembali duduk.
"Pertama jangan panggil gue bapak karena gue bukan bapak bapak."
"Tapi bapak kan atasan saya." gumam Sherlyna lirih.
"Tapi mulai sekarang lo pacar gue--"
"Pacar boongan" potong Sherlyna.
"Oke."
"Lagian saya kan tidak tau siapa nama bapak."
"Kalau begitu perkenalkan nama gue Michael Verrali Blackwell dan lo harus panggil gue Michael." ucap Michael dengan tangan terulur kearah Sherlyna.
"Nama saya Sherlyna Veronica." ucap Sherlyna membalas jabatan tangan Michael, ia juga sengaja tidak menyebutkan nama depannya.
"Oke, Sherlyna Veronica. Mulai sekarang jangan bicara dengan nada sekaku itu sama gue, karena itu akan terdengar aneh nantinya saat ada nyokap gue."
"Tapi kan saat ini sedang tidak ada ibu bapak."
"Ya pokoknya lo nggak boleh bicara kayak gitu lagi sama gue. Biar nanti lo terbiasa di depan nyokap gue." ucap Michael.
Sherlyna mendengus kesal. "Terserah apa kata lo aja deh."
"Nah kalau gitu kan jadi kedengaran lebih bagus, tapi kalau di depan nyokap gue jangan pake kata lo-gue ya tapi aku-kamu." ucap Michael.
Sherlyna memutar matanya sebal karena banyaknya peraturan dari sang bos. "Terus gue disini cuma diem aja kek sapi ompong gini?" tanya Sherlyna kesal.
Michael malah tersenyum melihat Sherlyna yang pipinya memerah karena sedang menahan amarah itu, di matanya Sherlyna malah terlihat sangat cut dan menggemaskan.
"Lo duduk santai aja di sofa itu, gue mau urus pekerjaan lo yang sebelumnya dan lo siapin diri aja karena nyokap gue bentar lagi dateng."
[ Anastasia Sherlyna Veronica. ]
Gue menghembuskan nafas kesal, sudah dua jam gue cuma duduk diam di sofa tanpa melakukan apapun. Sejak menerima tawaran bos gue yang akan memberikan berapapun uang yang gue mau, asal gue mau jadi pacar boongannya. Gue jadi terperangkap menjadi satu ruangan bersamanya.
Gue nggak peduli kalau dia beranggapan gue ini cewek matre yang gila duit.
Brak!!
Gue jergengkik kaget dari sofa karena suara pintu yang terbuka dengan kasar dari luar. Seorang perempuan paruh baya berjalan masuk dengan mata yang tidak lepas dari gue.
"Mama kalau buka pintu bisa nggak sih santai dikit." ucap Michael. ya mulai sekarang gue harus memanggilnya dengan nama depannya Michael.
"Hehe Maaf nggak sengaja tadi." ucap perempuan itu dan Michael pun langsung menyalami beliau.
"Siapa dia Michael?" tanya Mama Michael seraya menunjuk kearah gue.
Gue cuma pasang senyum terbaik gue karena nggak tau harus ngapain. Michael menatap gue lalu tersenyum dan berjalan kearah gue. Michael pun langsung menarik tangan gue kearah Mamanya.
"Kenalin Ma, dia pacar aku... Cewek yang semalem aku bilang itu loh." ucap Michael.
"Saya Sherlyna tante pacar Michael." ucap gue, tapi cuma boongan' lanjut gue dalam hati.
Mama Michael menatap gue dari atas sampai bawah lalu kembali lagi keatas membuat gue jadi gugup.
"Ma jangan liatin Sherlyna kayak gitu dong, kan kasian pacar aku jadi gugup nih." ucap Michael dan dengan santainya ia merangkul pinggang gue.
"Sejak kapan kalian pacaran."
"Seminggu."
"Sebulan."
"Maksud kalian?"
Gue menatap Michael yang juga menatap gue, sebelumnya kan dia nggak bilang kalau di tanya seperti ini harus jawab apa.
"Maksud saya kami sudah pacaran satu bulan lebih satu minggu, tante." ucap gue berbicara sesopan mungkin.
"Nah iya, itu maksud Michael Ma."
Mama-nya pun langsung tersenyum dan dengan secara tiba-tiba beliau memeluk gue. Membuat pelukan Michael pada pinggang gue terlepas.
"Mama seneng banget." ucap Mama Michael setelah melepaskan pelukannya dari gue.
"Nggak gitu juga kali Ma, malu-maluin tau nggak." ucap Michael sambil mendengus kesal.
"Kenapa sih kamu sirik banget! Nggak bisa liat orang lagi seneng dikit apa?!" ucap Mama Michael menatap Michael kesal.
Lah ini pada kenapa? Kok aneh gini?
Gue cuma bisa garuk garuk hidung gue karena nggak tau harus ngapain dan bersikap kayak gimana?
"Ya tapi kan nggak harus gitu banget kali." ucap Michael.
"Diem deh, Mama tuh lagi seneng banget karena ternyata anak Mama itu masih normal karena akhirnya bisa kenalin pacar perempuan ke Mama." ucap Mama Michael.
"Lah kan dari dulu pacar Michael itu perempuan Mama!"
"Tapi selama ini yang kamu bawa pulang kerumah itu laki semua."
"Masyaallah Ma, itu kan temen Michael bukan pacar Michael."
Gue nggak ngerti sama pembicaraan mereka yang amburadul itu.
"Terserah kamu aja deh.... Mama pinjem Sherlyna dulu ya bye."
Gue cuma bisa pasrah saat Mama Michael narik tangan gue keluar ruangan Michael dan entah mau bawa gue kemana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Eka Rahmadani
Bkn ngejudge tp biasanya michael nm nasrani
2020-06-07
1
Titik Widiawati
cut mati ding thor .,. cute kali
2020-05-12
2
Nia Satya
cring... jin nya dah ninggalin jejak😍😍.. mulai seru critanya😍
2020-04-30
2