Terjerat Pesona Cewek Galak

Terjerat Pesona Cewek Galak

Pertemuan

Jefan Davi Pramana, POV.

Jefan memperhatikan dirinya didepan cermin. Lalu ia menghela nafas berat. Dan tak berselang lama, seorang wanita paruh baya datang menghampirinya.

" Uh, anak Mom ternyata sudah siap. Kamu tampan sekali sayang. Pasti nanti calon istri mu akan jatuh dalam pesonamu." puji Mom Rita.

" Pastilah Mom, tidak ada wanita yang tak terpikat dengan ketampanan ku ini." sambung Jefan percaya diri.

" Baik, kalau begitu, kamu cepat keluar kita harus segera berangkat. Jangan sampai mereka menunggu kita." ujar Mom Rita.

" Em, Mom. Jefan kan tampan, dan banyak wanita pasti akan berebut menikah dengan Jefan. Jadi, tidak bisakah kita tak perlu melakukan perjodohan ini. Maksud Jefan, nanti Jefan akan cari sendiri jodoh Jefan sendiri. Jefan akan cari yang cocok untuk Jefan." ujar Jefan melakukan penawaran.

" Iya, kamu memang tampan. Dan pasti banyak yang ingin menjadi istri kamu. Kamu juga bisa mencari yang cocok untuk dirimu. Tapi, yang cocok dengan Mom hanya dia." ujar Mom Rita tak mau termakan rayuan putranya.

" Ayolah Mom, yang akan menjalani pernikahan adalah Jef. Kenapa harus cari yang cocok dengan Mom." Jefan memelas.

" Karena kalau menantu dan mertua itu tidak cocok dalam berkeluarga, pasti nanti akan ribut terus kerjaannya. Begini saja, kalau kamu memang tidak mau bertemu dengannya, tidak apa. Mom tidak memaksa." tutur Mom Rita.

Jefan berjingkrak girang mendengar perkataan Mom nya. " Benarkah Mom?" tanya Jefan sembari memeluk Mom Rita.

" Iya, benar. Memangnya kapan Mom pernah berbohong sama kamu."

Jefan mencium pipi Mom Rita, tanpa melepas pelukannya. " Mom adalah yang terbaik!" ujar Jefan girang.

" Iya, Mom tau kalau Mom adalah Mommy terbaik di dunia! Kamu diam saja di rumah, biar Mom dan Dad yang pergi untuk membicarakannya. Nanti kalian bertemu di pelaminan saja." ujar Mom Rita kemudian. Dan sontak membuat Jefan melepas pelukannya.

" Maksud Mom bertemu di pelaminan apa?" tanya Jefan.

" Begini boy, kamu kan tidak mau bertemu dengan calon istrimu hari ini. Jadi nanti sekalian aja bertemunya di pelaminan. Saling kenalan dan sah!" jelas Mom Rita.

Jeder!

Bagaikan sudah di angkat tinggi- tinggi, lalu di jatuhkan begitu saja. Begitulah gambaran perasaan Jefan saat ini. Perkataan yang di ucapkan Mommy nya hanya sebuah harapan palsu.

" Cepatlah turun sayang, Mom dan Dad menunggumu di bawah." ujar Mom Rita, lalu pergi meninggalkan Jefan.

Mom Rita menutup pintu kamar Jefan. Dan ia berdiri di depan kara Jefan sebentar. " Dasar anak nakal! Memangnya aku akan terjebak dengan rayuannya itu!" gumam Mom Rita.

Selama perjalanan, Jefan tak banyak bicara. Ia hanya diam dan mendengarkan obrolan kedua orang tuanya, yang membahas seputar pernikahan. Tak terbayang sebelumnya kalau kisah cinta seorang Jefan akan berakhir dalam sebuah perjodohan konyol. Niat kabur ke Indonesia, untuk menghindari perjodohan. Eh, malah orang yang akan dijodohkan dengannya ada di sana. Bagaikan keluar dari mulut macan, dan malah masuk ke mulut singa.

Sebuah perjodohan yang katanya sudah direncanakan saat ia belum lahir. Sungguh menjengkelkan sekali Mom dan Daddy nya.

Tak berselang lama, mobil berhenti di sebuah restoran mewah.

" Jefan, dengar ya. Kamu jangan bertingkah yang aneh-aneh. Jangan buat Daddy malu." peringat Dad Juan.

" Iya Dad," ujar Jefan pasrah.

Entah kenapa, kaki Jefan seolah sulit di langkahkan untuk masuk kedalam restoran. Ia takut syok, melihat orang yang akan dijodohkan dengannya, adalah orang yang jauh dari kriteria wanita idamannya.

" Ayo Jef," ajak Mom Rita.

" Iya, Mom."

Jefan mengikuti langkah kedua orang tuanya. Dan karena tak fokus, Jefan sampai menabrak Dad Juan yang tiba-tiba berhenti.

" Kamu kenapa Jef, kok nabrak Dad?" tanya Dad Juan.

" Nggak apa Dad," Jefan menggeleng dan tersenyum tipis.

" Maaf telah membuat kalian menunggu," ujar Dad Juan pada seseorang yang duduk di sebuah kursi.

 Entah siapa itu, Jefan tak tau.

Jefan senantiasa berdiri di belakang Daddy nya. Ia sungguh malas untuk bertemu dengan calon jodohnya.

" Hei sayang, apa kabar." giliran Mom Rita yang bertanya pada seorang wanita.

Suaranya terdengar masih muda. Dan bisa di perkirakan kalau itu adalah orang yang akan dijodohkan dengan Jefan.

" Baik Mom, Mom gimana kabarnya?" wanita itu balik bertanya.

Jefan merasa jengah dengan panggilan wanita itu pada Mom nya. " Huh! Seperti sudah jadi menantu saja, panggil Mom!" batin Jefan menggerutu.

" Mom juga baik Reva. Oh iya, Mama kamu kemana?"

" Mama lagi ke toilet,"

Deg.

Jefan terpaku mendengar nama yang disebutkan oleh Mom Rita. " Aku harap, dia bukan Reva si cewek galak itu." batin Jefan harap-harap cemas.

" Oh iya, anak kamu mana?" tanya Papa Agus.

" Oh, ini ada dibelakang. Mungkin dia masih malu untuk ketemu Reva. Jef, jangan sembunyi." bisik Dad Juan.

" Hm, iya Dad." Jefan menampakkan dirinya.

Jefan tersenyum dan menganggukkan kepalanya pada Papa Agus. Lalu ia beralih, pada seorang gadis yang duduk di sebelah Papa Agus.

Deg.

" Kamu?!"

Dunia terasa berhenti seketika. Diantara banyaknya wanita, kenapa harus Reva sih, yang akan dijodohkan dengannya.

...----------------...

Reva Anindita, POV.

" Ma, apa harus ya berpenampilan seperti ini?" tanya Reva memperhatikan dirinya didepan cermin.

" Harus dong sayang, kamu kan mau ketemu sama calon mertua dan suami kamu." sahut Mama Tissa.

" Tapi aku nggak nyaman Ma. Aku nggak biasa pakai pakaian seperti ini." ujar Reva, merasa risih dengan dress yang dipakainya sekarang.

Bagaimana tidak, Reva biasanya yang memakai celana panjang dan baju yang kedodoran, kini harus tampil feminim dan perfect.

" Harus bisa sayang, dan setelah ini kamu harus belajar untuk pakaian-pakaian yang feminim. Jangan hanya memakai celana dan baju yang kedodoran." jelas mama Tissa.

" Tapi ma, bukankah kita harus mencari pasangan yang bisa menerima kita apa adanya. Dan bukan yang menerima kita karena ada apanya." ucap Reva.

" Iya sayang, kamu benar. Sudahlah, sekarang kita keluar. Jangan sampai kita telat." ajak Mama Tissa.

" Iya, Ma." Reva hanya bisa menurut.

Reva, Mama Tissa, dan Papa Agus, sudah sampai di resto. Ternyata mereka telah sampai lebih dulu dari keluarga Mom Rita.

" Pa, David nggak ikut?" tanya Reva mencairkan suasana.

" Nggak. Kamu kayak nggak tau adik kamu aja. Dia mana mau di ajak melakukan pertemuan seperti ini." ujar Papa Agus.

" Reva," panggil Mama Tissa.

" Iya, Ma."

" Gini sayang, nanti kalau ketemu mereka kamu harus jadi cewek yang kalem ya." ujar Mama Tissa penuh ke hati-hatian.

" Jadi, maksud Mama aku ini cewek kurang kalem gitu?" Reva mulai tersinggung dengan ucapan Mamanya.

" Enggak, sayang. Tapi pokoknya-,"

" St, lihat. Jangan berdebat." ujar Papa Agus menengahi.

" Mama mau ke toilet dulu," ujar Mama Tissa, lalu beranjak pergi.

"Mereka sudah datang." ujar Papa Agus memberitahu Reva.

" Kamu?!"

Alangkah terkejutnya Reva, saat mengetahui siapa laki-laki yang akan dijodohkan dengannya. Dia adalah CEO pengganti di perusahaan tempat ia bekerja. CEO termesum yang pernah Reva temui.

Terpopuler

Comments

Okto Mulya D.

Okto Mulya D.

hahaha ternyata benar Jefan dan Reva, syukurin kalian berantem terus biar akuuurrrr

2024-07-03

0

Ayra Almeera

Ayra Almeera

seru thor 😄

2024-05-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!