Syifa'Ul
Happy Reading...
🍁🍁🍁🍁🍁🍁
Hujan yang tiba tiba datang pagi ini membuatku menepikan sebentar laju motorku dan membelokanya di pinggiran jalan di bawah pohon besar guna untuk menggunakan jas hujan, sembari bergumam tidak jelas aku membuka jok motor ku dan segera mengambil jas hujan yang disimpan oleh Bu'e pagi ini.
"Untung saja Bu'e menyiapkan jas hujan ku..hi..hi.hi.." gumamku saat hendak memakai jas hujan namun tiba tiba..
"Byurrr...." sebuah mobil melaju dangan kencang dan mencipratkan air yang menggenang di aspal menyiram tubuhku dari kepala hingga kakiku, sontak saja aku basah kuyup seperti tikus masuk dalam got.
"Woy..." triak ku, namun mobil mewah itu sama sekali tidak mengurangi kecepatanya,
"Dasar orang berduit suka seenaknya saja, dikira jalan ini milik dia sendiri apa.." gerutuku.
"Terus sekarang aku mesti gimana, mau pulang udah deket Sekolahan, mau ke sekolah basah kayak gini.." ucap ku dengan nada mengomel, tapi aku justru makin jengkel saja dan segera mengunakan jas hujanku supaya tidak lebih parah lagi basahnya, lalu melanjutkan perjalanan ku menuju ke Sekolahan tempatku mengajar.
Ku belokan motorku di tempat parkir khusus pengajar dan mataku tertuju pada mobil mewah yang terparkir tepat di depan kantor tata usaha, ku amati terus menerus, ya.. itu mobil yang tadi membuatku basah kuyup seperti tikus kecebur got, tanganku sibuk melepas jas hujan yang ku pakai juga dengan mulutku sibuk berbicara sendiri, mengomentari pemilik mobil mewah yang tidak berperasa'an.
Aku berlari kecil dan menggunakan tas ranselku yang berisikan buku buku sebagai payung, lucu juga sih, mengingat separuh dari bajuku sudah basah oleh cipratan air hujan dari mobil mewah tadi yang kini tengah terparkir gagah di sisi lain dari tempat tujuan ku.
Sesampainya di kantor aku langsung mencari baju ganti yang biasanya aku siapkan untuk berjaga jaga, karna menjadi seorang Guru di SLB itu tidak sama dengan Guru pada umumnya, tidak cukup hanya duduk di depan menerangkan, tidak cukup hanya menuliskan pelajaran, menerangkan dan memberi nilai untuk mereka, tapi menangani mereka itu butuh kesabaran extra dan kerja yang sangat keras, maka dari itulah jarang sekali ada yang mau atau berkeingin menjadi tenaga pengajar sepertiku disini, terlebih dengan gaji yang hanya seberapa saja.
Tapi bagiku itu semua aku lakukan bukan karna gaji, melainkan karna panggilan hati, meski banyak sekali perdebatan antara aku dan orang tuaku mengenai keinginanku untuk mengabdi di SLB ini, karna ini adalah merupakan mimpiku sedari kecil, bisa memberikan tenaga juga pikiran ku untuk orang orang yang terasingkan, terabaikan dan orang orang yang istimewa.
Disini juga sama seperti sekolah pada umumnya, yakni setiap anak memiliki karakter sendiri sendiri dan bagiku mereka itu sangat istimewa, tapi ada satu anak yang menurutku sangat istimewa karna baru pertama kalinya ini aku secara langsung menanganinya dan hanya mau padaku saja, namanya Lu'lu'ul Maula Zahro' dan biasa di panggil Uul dan usianya masih 5 tahun, dia adalah seorang anak yang sedikit tertinggal berfikir juga hiperaktif sekaligus memiliki kecacatan permanen dari lahir.
"Bu Fafa, di panggil Kepala Sekolah.." panggil salah satu staf Tata usaha terhadapku.
"Iya, trimakasih Mbak Nanik, saya akan segera kesana habis ini.." jawab ku dan bergegas menuju kamar mandi yang berada di samping ruangan ku untuk ganti baju.
Fafa adalah panggilan khusus yang di berikan oleh Uul kepadaku empat bulan lalu dan semua mengikuti memanggilku demikan karna katanya lebih mudah daripada harus memanggilku dengan Asyiffa, namaku adalah Asyiffa Nurul Mubaridhoh, dan kedua orang tuaku juga saudara sekaligus tetangga biasanya memanggilku dengan sebutan Syiffa, dan sekarang disini aku di panggil Fafa
Kedengaranya lucu memang, Fafa seperti seorang gadis yang masih girly, lucu juga sekaligus manja, mengingat usia ku yang sudah 25 tahun ini rasanya panggilan itu tidak cocok sekali buat ku.
Aku yang sudah selesai ganti baju langsung menuju ke ruangan kepala sekolah, ternyata semua Guru serta Staf sedang berkumpul disana, kemungkinan sih rapat dadakan, maklum hari ini aku sedikit terlambat jadi wajar saja kalau aku tidak tahu menahu soal ini, aku kira mereka semua sudah ke kelas masing masing.
"Mari Bu Fafa silahkan duduk.." printah Pak Doni selaku Kepala Sekolah disini, dan dengan cekatan aku bergerak ke tempat kosong di samping rekanku.
"Darimana saja.." bisiknya begitu aku duduk di sampingnya.
"Biasa drama dulu seperti berangkat.." jawab ku, lalu kami diam fokus kearah Pak Doni yang hendak menyampaikan sesuatu.
"Selamat pagi semuanya, maaf saya memanggil anda sekalian dengan mendadak karna saya ingin memperkanalkan donatur tetap untuk yayasan yang kita kelola ini.
Beliau adalah Pak Panji Haikal.." ucap Pak Kepala Sekolah dan banyak lagi yang beliau katakan namun sama sekali tidak begitu jelas aku dengarkan karna terganggu dengan bisik bisik Guru Guru lain, yang entah mengumakan apa mengenai tamu dari Pak Kepala Sekolah.
"Baiklah, kenalanya cukup anda sekalian bisa kembali ke tugas masing masing, atrimaksaih untuk waktu yang menganggu ini..." ucap pak Kepala sekolah dan kami semua langsung berdiri dan mengangguk pelan kepada Pak Doni juga tamunya itu, yang menurutku cukup memukau di usia yang sudah matang itu.
"Bu Fafa, bisa tinggal disini sebentar ada yang perlu saya bicarakan dengan anda.." cegah Pak Doni saat aku yang sudah hendak sampai di pintu dan dengan segera aku menyingkir agar yang lain bisa keluar.
"Semangat girl.." ucap Mbak Novi rekan tergesrek ku disini.
"Of course.." jawab ku lalu kembali duduk di tempatku semula.
"Pak Panji, Bu Fafa ini adalah pembimbing Uul, jadi anda bisa bertanya segala hal mengenai Uul kepada beliau, karna sudah pasti beliau yang banyak tahu tentang perkembangan Uul selama disini, dan Bu Fafa beliau ini adalah Ayah dari anak didik anda Uul.." kata Pak Kepala sekolah saat disana hanya kami bertiga saja.
Aku mengangguk pelan kearah Pak Panji, matanya yang tajam khas seorang pembisnis menatapku dengan intens, sejenak aku sedikit kesulitan bernafas hanya dengan menerima tatapan darinya itu.
"Trimakasih banyak Bu Fafa, sudah sangat membantu Uul,." katanya dengan nada tegas namun lembut, aku sedikit kaget tidak membayangkan saja bahwa di balik matanya yang tajam serta rahang yang kokh seeprti itu dia sangat lembut, pasti dia adalah Ayah yang hebat bagi anak anaknya,..
"Hayah..pikiran apa ini.." usir hatiku.
"Baiklah Bu Fafa, silahkan kembali ke tugas anda.." ucap pak Kepala Sekolah saat sudah tidak ada kata lagi yang keluar dari Pak Panji selain dari ucapan trimakasih tadi.
"Iya Pak, permisi, selamat pagi.." ucapku sambil mengangguk lalu beranjak keluara dari ruangan itu.
Saat keluar dari ruang Kepala Sekolah pikiran ku langsung lari ke pria tertampan dalam hidupku, yakni Bapak ku, yang sama sangat menyayangiku seperti Ayah Uul kepadanya, bahakn Bapak tidak segan membelaku dan memberiku kekuatan di tengah banyak hembusan angin kencang yangengabarkan bahwa aku adalah perawan tua.
Bersambung...
####
Emak mencoba keluar dari zona nyaman ya gesss...
Love Love Love...
💖💖💖💖💖💖
By:Ariz kopi
@maydina862
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Ririe Handay
AQ Hadir Mak... walaupun telat
2021-10-11
0
༄👑💗e¢¢e ρтħš αямч💗👑࿐
Menanti Juju Up,, cek and ricek kesini.
Seperti biasa karya Othor selalu menarik di baca,,
2021-09-17
0
uyiz & ruby
bru sempat mampir aq nie mak☺☺
awal yg bagus dan ckp berksan dlm awal pertemuanx 😊😊
smg g trllu bxk beang ea mak d SIFA'UL Ini krn air mtku abiz d zilla mak🙊🙊
2021-07-28
1