Happy Reading...
🍁🍁🍁🍁🍁🍁
"Mbak itu tadi Pak Panji Haikal ya.." tanya Silla saat Pak Panji sudah pergi dari tempat kami, aku yang masih sibuk menguyah makanan ku tidak ingin menjawab pertayaan Silla dan masih sibuk menekuri isi dari piring ku.
"Fa, di tanya itu sama adik mu,.." kata Ibu Suri, aku mengangkat kepalaku memandang kepada mereka semua yang tengah menanti jawaban ku dengan penuh harap, namun aku kembali meraih sendok di piringku dan memasukanya ke mulutku..
"Dasar pelit.." ketus Silla,
"Fa, kenapa sih kamu itu makan kayak enggak pernah makan nasi saja, di lihatin orang itu loh, malu tau.." kata Ibu Suri.
"Itu kan karna Bu'e tidak mengijinkan Syiffa makan dulu tadi,.." jawab ku setelah menandaskan makanan di piringku.
"Itu tadi bener Pak Panji Haikal ya Mbak..?" tanya Silla lagi..
"Iya.." jawab ku cuek saja..
"Lebih keren aslinya.." kata Silla lagi,
"Memangnya siapa dia itu.." tanya Ibu Suri ke Silla.
"Panji Haikal itu, yang punya Pabrik terbesar di kota ini Buk, juga pemilik Nizar trans tempat Pa'e kerja.." jawab Mas Salim, aku yang mendengar ucapan Mas Salim jadi ingin menyemburkan air dalam mulut ku, pantesan saja tadi pada heboh di Sekolahan, ya jelas saja orang tajir melintir kayak gitu.
"Jadi dia bosnya Pa'e kalian.." jawab Ibu Suri dan kesempatan ini aku gunakan untuk mengerjai Ibu Suri..
"Duh Bu'e nanti kalau Pa'e di pecat gara gara Bu'e maksa ngasih bunga gimana, Bu'e bakal ngutang sana sini di warung buat makan kita, dan aka...."
"Kamu itu kalau ngomong suka enggak di pikir, lha apa gunanya kamu, kamu juga punya gaji..." jawab Ibu Suri sambil menabok bahuku dengan keras hingga aku merasa kesakitan di buatnya.
"Lha yang kasih gaji Syiffa juga Pak Panji kok.." jawab ku, "Bukan tidak mungkin habis ini Syiffa di pecat juga gara gara ini.." lanjutku pura pura sedih dan ku lihat wajah dari Ibu Suri sudah begitu gusar mendengar penuturan ku.
"Halah jangan percaya sama Mbak Syiffa Buk, dia suka drama, lagian sejak kapan Pak Panji menjabat jadi kepala Sekolah.." ucap Silla dan membuat Ibu Suri kembali tersadar dengan akting ku.
"Dia memang bukan Kepala Sekolah, tapi kan dia Donatur di tempat Mbak Ngajar Sill, bisa saja kan dia merek..."
"Sudah sudah, hampir saja Bu'e termakan akal bulus kamu Fa, lebih baik sekarang ayo pulang sudah sore.." titah Ibu Suri dan itu membuat kami serentak berdiri mengikuti kekuatan telunjuk yang bergoyang itu.
Sosok Ibu Suri yang crewet itu sebenarnya adalah bentuk cintanya buat kami, dan aku tau crewetnya yang berlebih itu sekarang hanya tertuju padaku karna yang bisa di omeli setiap hari hanya aku 🤭🤭🤭🤭
"Itu bukan Pak Panji tadi ya Fa.." tanya Ibu Suri kepadaku saat kami sampai di parkiran.
"Iya Buk.." jawab ku singkat saja..
"Jadi dia benar benar kaya ya, itu lihat dari mobilnya mengkilap banget.." lanjut Ibu Suri yang sudah duduk di belakang ku.
"Bu'e masih mau lihatin dia atau pulang sekarang.." kataku sudah mulai aksiku lagi.
"Ya pulang lah ngapain lihatin dia terus, besok kalau sudah jadi mantu juga bakal sering lihat.." kata Ibu Suri sambil menjitak kepalaku..
"Sakit Buk.." jawab ku dan sontak menarik pedal gas motor ku.
Kamipun berlalu meninggalakn tempat kami memarkirkan motor dan berjalan perlahan melewati Pak Panji dan sempat ku lihat Uul di dalam bersama dengan pengasuhnya juga seorang wanita cantik di dalam mobil Pak Panji, aku mengangguk pelan ke arahnya yang tengah melihat ke arah kami berdua, hanya berdua karna Silva ikut sama Emaknya, biar enggak asik pacaran saja.
Perjalan ku kembali di rumah sudah sangat panjang sekali sepanjang pertanyaan Ibu Suri menegenai sosok Pak Panji dan aku hanya bisa menjawab seluruh tanyanya itu dengan satu jawaban "Tidak tahu.." karna memang aku sama sekali tidak tahu menahu tentang dia dan juga tidak tahu sebelumnya hingga tadi pagi di sekolah, yang ku tahu dan tidak di ketahui oleh orang lain adalah dia Ayah dari Uul.
"Sudah pulang.." kata Pa'e yang berada di teras rumah saat aku juga Ibu Suri datang.
"Lha ini sudah tho Pak, kok ya masih di tanya.." jawab Ibu Suri sewot dan langsung masuk ke dalam rumah.
"Ada apa Buk mu Fa..?" tanya Kanjeng Doro..
"Enggak tahu Pak, dari di jalan tadi udah tausiyah tanpa henti.." jawab ku, aku duduk di kursi sebelah Kanjeng Doro sambil melepas sepatu hell yang ku gunakan. "Pa'e sudah buat kopi belum.." tanya ku.
"Belum Pa'e juga baru sampai rumah.." jawab Kanjeng Doro..
"Baiklah itu akan menjadi tugas anak manis Pa'e sekarang.." jawab ku sambil berlalu masuk kerumah tidak lupa sambil membawa sepatu ku dalam, karna akan sangat bahaya jika tetap di luar.
Aku kembali lagi keluar dengan secangkir kopi di tangan ku dan ku lihat Ibu Suri juga tengah di sana.
"Pak, apa benar Panji Haikal itu Bos Pa'e di tempat kerja sana.." tanya Ibu Suri.
"Lha iya tho Buk, kenapa tho..?" jawab Kanjeng Doro..
"Tara.. kopi hitam manis sudah datang, di minum dulu Pa'e biar strong saat di introgasi oleh Ibu Suri.." ucap ku sambil meletak kan kopi di meja.
"Introgasi apa..?" tanya Kanjeng Doro bingung,
"Itu.." jawab ku dengan memandang ke arah Ibu Suri.
"Pak, memang yang namanya Panji itu apa masih sendiri..?" tanya Ibu Suri sudah mulai ritual introgasinya..
"Ya enggak tho Buk, dia sudah menikah 7 tahun lalu.." jawab Kanjeng Doro sambil menyeruput kopinya.
"Yang bener Pak..?" tanya Ibu Suri tidak percaya,. "Tunggu, tapi kenapa tadi di kondangan dia ikut mengambil bunga.." lanjut Ibu Suri dengan memandang ke arah ku, dan dengan tiba tiba terbersit ide jahil ku..
"Ya kali mau cari Istri kedua, secara dia mampu secara finansial.." jawab ku.
"Iya, kalau itu mantan kamu yang buaya itu.." jawab Ibu Suri tanpa menghiraukan perasaan ku yang sakit karna ucapanya, dan dengan seketika aku langsung terdiam dan senyum yang tadi sempat membingkai di bibirku lenyap seketika, lalu aku berjalan perlahan masuk kedalam tanpa terucap sepatah katapun.
"Buk e selalu kalau bicara tidak memikirkan perasaan Syiffa, bagiamanapun bukan kita saja yang tertipu dengan Bayu, bukan kita saja yang sakit hati atas sikap Bayu tapi Syiffa lebih dari sakit hati lebih dari tertipu dan semua juga karna Bu'e yang memaksakan dia.." kata Kanjeng Doro panjang namun sudah tidak aku dengar lagi kelanjutanya apa, semua begitu menyakitkan bagiku dan luka yang sudah 5 tahun ini selalu aku balut dengan senyuman dan ku alihkan dengan menyibukan diri bersama anak anak ku yang Istimewa tapi toh itu tetap berputar seperti kaset saat di tengah malam aku sedang seorang diri.
Bersambung..
####
Hemm Bayu Gede Samudra, nama yang bagus..🤭🤭🤭🤭
Love Love Love...
💖💖💖💖💖💖
By: Ariz kopi
@maydina862
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Ririe Handay
kenapa dengan fafa
2021-10-11
0
༄👑💗e¢¢e ρтħš αямч💗👑࿐
Ibu Suri mulutnya ngga pake rem
2021-09-24
0
ARSY ALFAZZA
like + rate bintang ⭐⭐⭐⭐⭐❤️ Saling mendukung ya Thor 😇
2021-01-28
1