MiLLie pergi menemui seseorang di restoran pizza.
MiLLie tiba di restoran dan melihat semua orang sedang sibuk membaca sesuatu di internet.
"Ada apa ini? Kenapa semua orang secara bersamaan memandangi hp mereka?" Pikir MiLLie sambil berjalan mencari seseorang.
"MiLLie? Aku disini." Panggil seorang pria.
MiLLie segera menghampiri pria itu, kemudian pria itu memesan beberapa menu dan mereka makan bersama.
"Selamat untuk pekerjaan barumu sebagai seorang novelis. Aku Michael. Apa kau sudah dapat tempat tinggal di kota ini?" Tanya Michael.
"Ya, aku tinggal di asrama melatih. Karena kondisi keuanganku sedang buruk aku tidak bisa memilih tempat tinggal yang lebih baik." Jawab MiLLie
"Aku akan mengangkat kamu menjadi pegawai tetap setelah 6 bulan. Bekerjalah dengan baik." Kata Michael.
"Aku yang harus berterima kasih, semua ini karena mu. Ngomong-ngomong kenapa semua orang terlihat aneh dan memandangi handphone mereka terus?"Jawab MiLLie.
"Sepertinya kau tidak tahu, kasus yang sedang viral di kota ini. Sebuah artikel menuliskan, kalau sosok malaikat maut muncul dan memberitahu orang kapan akan pergi ke neraka. Dan semacamnya. Saat ini media sosial dipenuhi oleh pemberitaan mengenai target selanjutnya yang akan masuk ke neraka." Kata Michael.
"Aku perna melihat hal itu sebelumnya. Para monster mengerikan tiba-tiba muncul entah darimana. Sepertinya kota ini menyimpan begitu banyak misteri." Kata MiLLie.
"Bagaimana keadaan di kost mu?" Tanya Michael.
"Ah! Sangat kecil dan tidak kedap suara. Toiletnya juga dipakai bersama." Jawab MiLLie.
"Sekarang rumah susun kebanyakan punya kamar mandi didalam." Kata Michael.
"Biaya sewanya mahal. Sudah ku beritahu tadi, kondisi keuanganku sedang buruk. Dan aku baru saja memulai pekerjaanku yang baru dari awal." Jawab MiLLie rasa kesal.
"Bersabarlah! Kuangkat kau jadi karyawan tetap setelah selesai magang." Kata Michael.
"Kak Michael keren sekali, usia Kakak masih muda dan sudah menjadi CEO." Kata MiLLie.
"Ah, aku hanya mencari nafkah juga. Bekerja keraslah. Aku pergi dulu." Jawab Michael.
"oke ." kata MiLLie.
MiLLie keluar dari restoran pizza. Baru saja keluar ia melihat dua orang pria sedang bertengkar. Ia berpikir untuk untuk melerai mereka. Namun seseorang menghentikan MiLLie dan menyuruh MiLLie untuk membiarkan saja, jangan campuri mereka atau mereka akan melampiaskan kemarahan mereka kepada MiLLie.
Kedua pria itu bertengkar hebat dan tidak ada seorangpun yang menghentikan mereka. Sebaliknya, orang-orang hanya menonton mereka dan mengambil video saja.
Keduanya saling memukul sampai berdarah.
karena tidak ingin terlibat masalah, MiLLie pergi dari tempat itu dan kembali ke asrama melatih.
...----------------...
Tiba di depan asrama melatih, ia memperhatikan asrama itu dari luar.
"Tempat ini benar-benar menakutkan bagiku. Apa aku bisa bertahan selama 6 bulan ditempat ini?" Kata MiLLie dalam hati.
kemudian ia masuk ke dalam asrama itu. Tanpa di sadari MiLLie, seseorang sedang memperhatikannya. Saat MiLLie masuk kedalam asrama itu, pria itu juga ikut masuk ke dalam asrama itu. MiLLie berdiri di lorong yang sangat panjang sebelum ia tiba dikamar 666. Kemudian MiLLie dikejutkan oleh seseorang yang tiba-tiba muncul di belakangnya.
"Sedang apa? Bagaimana perasaanmu?" Tanya pria itu.
"Soal apa?" Tanya MiLLie.
"Bagaimana perasaanmu saat berdiri disini bukankah rasanya seperti kamu berada di terowongan panjang yang menjebak mu selamanya?" Kata pria itu.
"Omong kosong apa itu?" Kata MiLLie dalam hatinya.
"Aku bisa saja keluar." Jawab MiLLie.
"Ternyata kau lucu juga." Kata pria itu.
"Apa dia sedang cari ribut?" Kata MiLLie dalam hatinya.
MiLLie segera membuka pintu kamarnya dan mengunci pintu.
Joshua yang selalu bijak bagaikan pendeta, ternyata adalah orang yang sangat kejam dan menghakimi seseorang menurut hukumannya sendiri.
Pemimpin sekte ini, mempengaruhi anak detektif Yano untuk membunuh orang yang telah menghabisi nyawa ibunya. Singkat cerita, Akhirnya Putri detektif Yano setuju untuk menghabisi nyawa pelaku pembunuh ibunya.
Gadis muda itu menyetrum pembunuh, kemudian Joshua dan Rina membawa pria itu ke suatu tempat. Lalu mereka memasukkannya pria itu kedalam Oven peti pembakaran.
"Tidak peduli berapa kali bukti diperlihatkan, orang tidak akan percaya sampai mereka menerima titah mereka sendiri. Mereka mengeluh kepada tuhan yang menghukum mereka. Padahal manusia diciptakan untuk berbuat dosa." Kata ketua Joshua sambil menelanjangi pria yang sudah pingsan akibat disetrum oleh Rina pakai kejut listrik.
Saat pria itu mulai sadarkan diri, segera Joshua membius pria itu. Rina sangat terkejut melihat apa yang Joshua lakukan, namun itu adalah keputusan nya juga untuk mengakhiri hidup pria itu karena telah membunuh ibunya.
"Rina, masukkan dia ke dalam oven itu segera." Perintah Joshua.
Dengan gemetaran, Rina mendorong pria itu masuk kedalam oven peti pembakaran. Kemudian, Joshua menutup oven itu lalu menyalakan ovennya.
Api menyala sangat besar dan membakar tubuh pria itu.
pria itu berteriak histeris kesakitan didalam oven peti pembakaran itu. Rina dan Joshua menyaksikan pria itu mati perlahan-lahan terbakar didalam oven itu. Karena panas oven sudah mencapai puncaknya kepala pria itu meletus dan darah berhamburan didalam oven itu.
Rina tertawa terbahak-bahak seperti sedang kerasukan setan menyaksikan hal itu.
Sementara Joshua merasa sangat bangga karena berhasil membuat satu bukti baru untuk kejayaan 'Kebenaran Baru'.
Setelah beberapa saat, mereka mengeluarkan pria itu yang sudah hangus terbakar. Kemudian tengkorak pembunuh itu sengaja dibuang ditempat yang mudah diketahui oleh orang dan nantinya menjadi bukti baru dari hukum Tuhan.
Keesokan paginya, seseorang menemukan mayat itu. Segera para wartawan dari berbagai sumber menyerbu lokasi kejadian di temukannya mayat pria itu. Dalam sekejap seluruh stasiun televisi menyiarkan secara langsung kasus penemuan mayat yang hangus terbakar itu.
"Menyingkir dari sana!"
"Tolong berhenti!"
"Keluar dari sana."
"Berhenti memotret."
Pihak kepolisian menyuruh para wartawan itu keluar dari lokasi itu.
Detektif Yano baru saja datang dan masuk ke dalam kantor polisi. Ia terus mencoba menelpon putrinya Rina namun tidak dapat tersambung.
[Nomor yang anda tuju tidak bisa dihubungi. Silakan tinggalkan pesan suara.]
Kemudian Detektif Yano masuk kedalam kantor polisi City Land sambil mengirim pesan singkat kepada anaknya Rina.
"Kenapa tidak bisa dihubungi. Apa kau lupa bawah charger hpmu? Kau sudah makan?" Tanya detektif Yano.
Sementara detektif Yano mengotak-atik hpnya, detektif Johan dan Ryan berjalan kearahnya.
"Aku belum memberitahunya. Kau harus bersiap." Kata detektif Johan.
"Halo detektif Yano." sapa Ryan.
"Halo." Jawab Detektif Yano.
"Senior, ketua polisi ingin menemui mu." kata Ryan.
"Kenapa?" Tanya detektif Yano.
"Kau harus menemuinya." Kata Ryan.
Dalam kebingungan, detektif Yano segera menemui kepala kepolisian.
"Bagus kau datang tepat waktu, duduklah dan lihat berita pagi ini." Kata kepala kepolisian.
[Mari kita dengar lebih banyak dari tempat kejadian. Polisi melakukan penyelidikan setelah jasad yang terbakar hangus di temukan di sebuah gedung. Ditemukan kartu identitas dan pakaian robek-robek di sekitar jasad korban. Jasad itu di duga adalah Pinokio. Pelaku pembunuhan diarea perumahan city land yang terjadi beberapa tahun yang lalu. Setelah berita tersebar, banyak orang di internet menunjukkan kesamaan ini dengan kasus pembunuhan di restoran Bintang,lalu menafsirkannya dengan pendekatan agama.]
"Seharusnya mereka melapor ke kantor polisi jika menemukan mayat. Para reporter datang lebih dulu hingga identitas korban bocor." Kata kepala polisi.
"Itu jasad bajingan itu? Itu sungguh jasad pria yang membunuh istriku?" Tanya detektif Yano.
"Begitulah berdasarkan bukti tidak langsung. Mereka tidak akan mungkin mendapatkan bukti DNA. Pasti hasilnya akan dikatakan bukan manusia lagi." Jawab Kepala polisi sambil mematikan televisi.
Detektif Yano kemudian menundukkan kepalanya.
"Kau tidak ada hubungannya dengan masuk itu, kan?" Tanya kepala polisi.
"Tentu saja tidak! Pengacara Laura baru saja mengirim anak-anak Bu jeni di luar negeri, karena identitasnya bocor. Pengacara Laura mengirim anak-anak itu karena mereka tidak akan bagi mereka disini." Jawab detektif Yano.
"Astaga! Ini membuat aku gila." Kata kepala polisi.
"Kepolisian Towe, sibuk melakukan penyelidikan. Jangan ikut campur dalam kasus ini. Semua media dan pers tertuju pada siaran langsung Bu jeni besok." Kata kepala polisi.
...Bersambung...👉...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments