Sonya sudah sampai di apartemen seseorang yang menelponnya tadi. Ia memencet password dan pintu itupun terbuka.
" Akhirnya kamu datang juga sayang"
Laki-laki itu langsung memeluk Sonya dan mengecup sekilas bibir wanita cantik itu.
" Kamu sakit apa"
" Cuma pusing aja sayang"
" Makanya jangan sering bergadang"
" Nggak sayang"
Laki-laki itu bernama Arga Wijaya, dia seorang CEO perusahaan Wijaya group. Sekaligus kekasih Sonya. Mereka berhubungan secara diam-diam. Hubungan mereka sudah berjalan selama empat bulan.
" Kalau aku lagi bersama Varo, kamu jangan telpon aku"
" Kenapa?"
" Aku nggak suka "
" Kamu masih menunggu lelaki nggak normal seperti itu"
Arga kesal dengan kekasihnya itu. Dia selalu saja mementingkan laki-laki nggak normal itu. Padahal dialah yang selalu menghangatkan kekasihnya. Tapi selalu saja ia di nomor duakan.
" Nanti malam kamu jadi datang kan?"
" Jadi "
" Pergi sama aku ya"
" Aku datang sama Varo"
" Dia lagi!. Kenapa sih kamu selalu menomor duakan aku"
Sonya turun dari pangkuan kekasihnya itu. Ia sangat kesal dengan Arga. Entah kenapa lelaki itu sekarang banyak menuntut.
" Arga hubungan kita ini cuma hanya sebatas partner di atas ranjang. Jadi kamu jangan banyak menuntut"
Arga nggak kaget mendengar ucapan Sonya, karena apa yang dikatakan Sonya memang ada benarnya.
" Lagipula kamu juga mau tunangan, kan?"
" Aku nggak mencintai gadis kampung itu"
" Iya, tapi orang tua kamu sangat menyayangi gadis itu"
Arga di jodohkan sama sang mama dengan anak pelayan yang ada di rumahnya. Gadis kampungan yang sangat jauh dari kriterianya.
" Apa kamu bisa menolak keinginan mama mu?"
Sonya melirik Arga yang hanya diam membisu. Tanpa dijawab pun, sebenarnya Sonya sudah tau jawabannya. Kekasih penghangat ranjang itu tidak bisa menolak keinginan mamanya.
" Kamu nggak bisa jawab kan. Jadi jangan pernah campuri urusan aku lagi"
Arga memeluk kekasihnya. Saat ini ia membutuhkan Sonya. Karena hanya Sonya lha yang bisa menenangkannya saat ini.
" Jangan pergi, saat ini aku membutuhkan kamu sayang"
Arga mencium bibir yang merah bak Cherry itu. Sonya membalas ciuman kekasihnya. Jujur ia juga kangen dengan kekasihnya itu. Suara kecapan pun terdengar memenuhi ruangan itu.
Tanpa menunggu lama, Arga langsung menggendong Sonya ke dalam kamarnya. Ia sudah tidak tahan lagi. Sudah lama miliknya tidak bertemu dengan milik sang kekasih.
Arga membaringkan tubuh kekasihnya di atas kasur. Ia menyingkirkan penghalang yang ada ditubuh kekasihnya. Sekarang tubuh bagian atas sang kekasih terlihat sangat sempurna. Kulit putih dan halus tanpa cela.
" Kamu sangat indah sayang"
Wajah Sonya bersemu merah mendengar pujian dari kekasihnya. Arga memang selalu mengatakan itu setiap mereka akan melakukan permainan.
Arga memberikan sentuhan di tempat gundukan daging yang selalu membuatnya candu. Tangannya dengan lihai memainkan dua daging kenyal itu.
Suara-suara aneh pun keluar dari mulut sang kekasih. Suara itu membuat Arga tambah semangat untuk menyentuh bagian-bagian sensitif sang kekasih.
" M*nd*s*h lha sayang, aku sangat suka mendengarnya"
Arga menyingkirkan penghalang terakhir yang ada ditubuh kekasihnya. Sekarang tubuh sang kekasih sudah polos tanpa memakai sehelai benang pun.
Tangan Arga menyentuh bagian inti milik sang kekasih. Tangannya dengan lihai bermain di bawah sana. Tangan Arga sudah sangat profesional dalam hal menyenangkan sang kekasih.
Sonya tidak bisa lagi menahan sesuatu yang akan meledak dibawah sana. Kekasihnya memang sangat pandai menyenangkan miliknya. Itulah yang dia suka dari Arga.
" Aku udah nggak tahan"
" Lepaskan saja sayang"
Akhirnya Sonya mendapatkan pelepasannya. Tubuhnya terasa lemas karena permainan kekasihnya.
" Sekarang giliran aku sayang"
Arga memasukkan miliknya ke dalam gawang milik sang kekasih. Milik kekasihnya itu memang sangat indah. Arga pun memulai permainan yang akan membuatnya dan kekasih melayang.
Mulut Sonya tidak henti-hentinya mengeluarkan suara-suar aneh. Dan itu membuat Arga tambah semangat untuk menambah tempo permainannya.
Tubuh Arga menegang saat sesuatu keluar dari miliknya. Sedangkan Sonya segera mengambil obat yang ada di laci meja yang tidak jauh dari bed itu.
" Kamu itu selalu ceroboh"
" Maaf sayang"
Saat ini Sonya tidak ingin hamil. Apalagi hubungan dia dan Arga hanya sebatas partner di atas ranjang saja. Kalau ia hamil bagaimana dengan karirnya nanti.
" Sayang mau kemana?"
" Mandi, aku harus segera pulang"
" Kenapa harus pulang"
" Nanti malam Varo mau jemput aku"
" Dia lagi"
" Kenapa?, kamu cemburu?"
" Kalau iya kenapa?. Kamu itu pacar aku, jadi wajar kalau aku cemburu"
" Ck, kekanak-kanakan"
" Walaupun Alvaro itu seperti tidak tertarik sama kamu. Tapi tetap saja dia seorang laki-laki"
Sonya tidak menghiraukan ucapan Arga. Ia segera berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Karena ia harus segera pulang ke rumahnya.
***
Akhirnya semua kerjaan Alvaro selesai. Ia meregangkan jari-jarinya yang terasa kaku karena lama mengetik tadi. Jari-jari itupun berbunyi.
Alvaro melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya. Jam sudah menunjukkan pukul empat sore. Ia pun bersiap untuk pulang ke rumahnya.
Alvaro mengambil kunci mobilnya. Ia segera keluar dari ruangannya. Tiba diluar, ia melihat sekretarisnya juga bersiap untuk pulang. Alvaro segera masuk kedalam lift.
Ting.
Pintu lift terbuka. Alvaro langsung keluar dari benda berbentuk persegi empat itu. Seperti biasa Alvaro selalu menjadi pusat perhatian para karyawan, terutama karyawati.
Mata para karyawati itu tidak berkedip melihat ketampanan CEO mereka. Mereka terus menatap Alvaro sampai lelaki tampan itu menghilang di pintu.
Satpam memberikan hormat saat melihat bosnya keluar dan melewatinya. Setelah agak jauh barulah pak Satpam itu mengangkat kepalanya kembali.
Alvaro melajukan mobilnya meninggalkan perusahaannya. Ia mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang. Karena suasana jalan sore itu cukup padat.
Alvaro menghentikan mobilnya saat rambu lalu lintas berwarna merah menyala. Ia tidak ingin kena tilang hanya karena nggak mematuhi rambu-rambu lalu lintas. Diikuti sama mobil yang ada di belakang.
Mata Alvaro tertuju pada seorang gadis yang sedang menawarkan tissue pada pengendara mobil dan juga motor. Ia seperti pernah melihat gadis itu, tapi di mana.
Tit.
Alvaro kaget mendengar klakson mobil yang berada dibelakang mobilnya. Ternyata lampu sudah berubah warna hijau, itu tandanya sudah boleh jalan. Alvaro pun melajukan mobilnya kembali menuju mansion orang tuanya.
Setelah mengendarai mobil selama sepuluh menit, Alvaro pun sampai di mansion mewah milik orang tuanya. Kedatangannya langsung di sambut sama mamanya.
Alvaro tersenyum pada wanita yang sangat berharga dalam hidupnya itu. Setiap hari mamanya selalu menyambutnya saat pulang dari kantor.
" Assalamualaikum, Abang pulang"
" Wa'alaikum salam, capek ya"
" Iya Ma, hari ini kerjaannya banyak"
Fira tersenyum mendengar jawaban putranya. Sekarang tubuh putranya lebih tinggi darinya. Bahkan tingginya hanya sebahu putranya.
" Mandi dulu, nanti kita makan malam bersama"
" Maaf Ma, malam ini Abang nggak ikut makan malam "
" Kenapa?"
" Nanti malam mau nemenin Sonya ke acara temannya"
" Ya udah nggak apa-apa. Sering-sering lha kalian pergi berdua"
" Mama jangan mulai "
Fira tertawa, entah kenapa putranya itu tidak suka saat dia bicara seperti itu. Padahal menurutnya Sonya itu wanita yang baik dan lemah lembut.
To be continue.
Jangan lupa tinggalkan jejak sayang kalian guys. Biar novel receh ini bisa naik🤗🤗
Happy reading 😚😚
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
muhammad ibnuarfan
diiihhhh...baik dari mana nya ma....kok bodoh...Alvaro juga...kalau cuma sahabat gak gitu caranya...ngasih harepan ma anak orang....
2025-01-01
0
Siti Nurjanah
belum tau aja kamu fira kalakuan sonya di luaran sana. kalau tau pasti kamu melarang kalau varo bersama dia
2024-10-23
0
Sasa Snack
apakah dia gadis di pesta itu.. 😇😇
2024-05-31
0