Pertemuan Tak Sengaja

Sementara itu,Adrian yang sedang bersama dengan Elvina mengajak gadis itu untuk mampir ke salah satu tempat untuk makan siang bersama.

"Kita mampir resto dulu ya buat lunch bareng!"ajak Adrian.

"Kayaknya ga perlu deh,Dri.Tadi aja waktu di kantin aku udah makan banyak,jadi perutku masih kenyang."tolak Elvina.

"Sekedar makanan ringan aja gimana?"tanya Adrian menawarkan.

"Gimana ya,Dri aku..."ucapan Elvina terputus karena Adrian menyelanya.

"Aku janji cuma sebentar kok.Belum tentu juga khan lain waktu kamu bisa bareng aku kayak gini lagi."sela Adrian.

Adrian bermaksud melakukan pendekatan sebisa mungkin untuk menarik hati Elvina mumpung ia memiliki kesempatan untuk berdua dengan Elvina.

"Iya deh ga papa.Tapi beneran ya bentar aja soalnya aku takut orang tuaku khawatir kalo aku ga cepet pulang."sahut Elvina.

"Iya."sahut Adrian dengan wajah berbinar.

Adrian melajukan mobilnya menuju salah satu kafe yang cukup mewah di kota tersebut dan memarkirkan mobilnya di parkiran kafe.

Adrian mengajak Elvina masuk dan meraih tangan Elvina tetapi baru saja Adrian akan menyentuh tangannya,Elvina melipat tangannya di depan dada.Adrian pun urung menggandeng tangan Elvina dan terus melanjutkan langkahnya masuk ke dalam kafe tersebut.Sesampainya di sana,Adrian mencari tempat untuk duduk dan tanpa sengaja mata Elvina menangkap sosok pria yang tak asing baginya.

"Cowok itu!"batin Elvina saat tatapan mereka tanpa sengaja bertemu.

"Ndrew,bukannya itu adik Reana teman kampus kita!"seru Edward pada Andrew.

"Iya aku udah liat.Kamu pikir aku buta apa."ujar Andrew sinis.

"Tuh cewek bareng sama cowok.Apa mungkin cowoknya kali ya."ucap Edward.

"Kamu tanya sendiri ke orangnya."sahut Andrew ketus.

"Kenapa kamu?Cemburu?"tanya Edward.

"Mana ada kayak gitu.Lagian aku ga suka jalin hubungan sama cewek di bawah umur kayak dia."jawab Andrew asal.

"Tapi caramu ngomong kayaknya lagi cemburu deh."tebak Edward.

"Makanlah daripada kamu terus aja bicara!"titah Andrew.

Andrew bersikap seolah ia mengabaikan apa yang ia lihat dan bersikap setenang mungkin.

Sementara itu Elvina yang juga tak begitu mengenal Andrew dan Edward hanya berlalu lalu duduk di salah satu bangku yang tersedia.

"Kita duduk sini aja ya,Vi!"seru Adrian.

"Hmm."jawab Elvina dengan bergumam.

Adrian memesan beberapa makanan ringan dan minuman untuknya dan Elvina lalu ia kembali pada Elvina dengan membawa nampan berisi makanan dan minuman.

"Kita makan dulu,Vi!"ajak Adrian.

"Makasih,Dri."sahut Elvina.

Sementara Elvina makan dengan Adrian,sesekali mata Andrew melirik ke arah dimana Elvina berada.

Edward yang tanpa sengaja melihat tingkah temannya itu seketika menegurnya.

"Gitu itu kamu bilang ga cemburu?Jelas banget kali kalo kamu naksir tuh cewek."sindir Edward.

"Sok tau kamu."balas Andrew lalu mengalihkan pandangannya dari Elvina.

"Kalo kamu ga mau,aku mau kok sama dia.Sopan,ga genit dan humble sih kayaknya tuh cewek."goda Edward.

"Terserah."sahut Andrew kesal.

Edward tersenyum puas kala temannya semakin di buat kesal oleh ucapannya.Sesungguhnya Edward sama sekali tak berminat mendekati Elvina karena baginya gadis itu terlalu polos sehingga Edward merasa tak tertarik untuk mendekatinya.Tapi berbeda dengan Andrew yang merasa jika Elvina mempunyai daya tarik tersendiri baginya.

Kesal,rasa itu yang kini menguasai hati Andrew karena sejak pertama pertemuannya dengan Elvina ketika Elvina menabraknya di kampus,ada sesuatu getaran dalam hatinya.Andrew mendadak pergi meninggalkan Edward berada di sana sendiri.Semakin melihat keakraban antara Elvina dan Adrian membuat hatinya makin memanas.Ia melajukan motor sportnya keluar dari halaman kafe dengan buru-buru.Edward berpikir Andrew sedang marah karena ucapannya saat itu.

"Gengsinya sih gedhe bener tapi hatinya menjerit-jerit tak karuan."ujar Edward bermonolog.

Setelah menghabiskan makanan dan minumannya,Edward berlalu dari kafe tersebut untuk pulang ke rumahnya.

Sementara itu nyatanya Andrew tak benar-benar pergi dari kafe tersebut melainkan mengintai Elvina dengan Adrian.Gerak-gerik Adrian yang begitu terlihat menyukai Elvina membuat Andrew merasa terkalahkan.Apalagi Elvina begitu nyaman berada di dekat Adrian.Andrew begitu niat memata-matai Elvina hingga saat Elvina dan Adrian memutuskan untuk pergi dari tempat tersebut,ia mengikuti kemana mobil Adrian membawa mereka.Sesaat setelah sampai di sebuah rumah yang tak ia ketahui itu rumah siapa,mobil Adrian kembali keluar dan tampak jika Adrian berada di dalamnya seorang diri.

"Aku yakin ini rumah tuh cewek."batin Andrew.

Tak lama kemudian ia melihat Reana keluar dari rumahnya dan duduk di teras rumah dan melihat hal itu Andrew yakin jika apa yang dikatakan Elvina benar adanya jika Reana adalah kakaknya.Andrew pun memutuskan pergi dari sana pulang ke rumahnya dan Reana yang mengenali motor sport milik Andrew sempat sekilas melihatnya tetapi ia tak yakin jika yang ia lihat adalah Andrew.

"Ga mungkin banget sih itu dia.Aku banyak mikirin tuh cowok sampe ke bayang-bayang dia mulu."gumam Reana.

Reana menghela napas panjang lalu masih betah berada di teras rumah sambil menikmati secangkir green tea kesukaannya.

Hari berlalu seperti biasanya dan hari baru telah dimulai.Reana sibuk dengan kuliahnya sedangkan Elvina masih dengan kegiatannya sebagai pelajar kelas 10 di salah satu SMA negeri di kota tersebut.Reana dan Elvina berangkat bersama-sama dengan Elvina yang sampai di sekolahnya lebih dulu karena letak sekolah Elvina lebih dekat di banding kampus sang kakak.

"Aku masuk dulu ya,Kak!"pamit Elvina pada kakaknya.

"Iya,entar kamu pulang dulu aja ga usah jemput aku.Kayaknya aku bareng sama temen-temen juga."ujar Reana sebelum Elvina turun dari mobil.

"Iya,Kak.Nanti juga aku belum tau mau langsung pulang apa ga."sahut Elvina.

"Ya udah gih masuk sana!Tuh cowok kamu udah nungguin di sana!"seru Reana.

Mendengar ucapan kakaknya Elvina seketika menoleh pada siapa yang di maksud Reana.Ia melihat Adrian menunggunya di depan sekolah lalu Elvina segera turun kemudian mobilnya berlalu dari sekolahnya.

"Hai,Vi!"sapa Adrian pada Elvina yang telah berada di dekatnya.

"Hai,Dri.Lagi nunggu Biyan disini?"tanya Elvina menebak.

"Ga kok.Aku lagi nungguin kamu dateng."jawab Adrian.

"Ada perlu apa ya?"tanya Elvina.

"Ga ada cuma mau barengan aja ke kelas."jawab Adrian.

"Oh,yuk!"ajak Elvina.

Adrian mengikuti langkah Elvina dan seperti biasa,Elvina melangkahkan kakinya lebih dulu menuju kelasnya diikuti Adrian di belakangnya.

Sementara itu di kampusnya,Andrew sedang duduk di bangku kampus bersama dengan Edward teman kampusnya.Saat Reana melihat keberadaan Andrew saat ia akan menuju kelasnya,ia menyapa Andrew hangat.

"Hai,Ndrew!"sapa Reana.

"Hai."sahut Andrew singkat.

"Aku pergi ke kelas dulu ya!"pamit Reana.

"Oke,bye."balas Andrew.

Hanya jawaban sesingkat itu,Reana merasa berarti banyak baginya sehingga hatinya senang bukan main.Dengan senyum yang mengembang di bibirnya,Reana melangkahkan kaki menuju kelasnya.

Setelah kepergian Reana,Edward mulai membuka obrolan dengan Andrew.

"Kayaknya tuh cewek suka deh sama kamu,Ndrew!"seru Edward.

"Jangan ambil kesimpulan sesukamu."ujar Andrew.

"Kamu bener-bener parah ya,Ndrew.Masa jelas-jelas ekspresinya menunjukkan kalo dia suka tapi kamu ga peka."keluh Edward.

"Tapi sayangnya aku ga tertarik sama dia."sahut Andrew.

"Trus kamu maunya sama adiknya,gitu?"tanya Edward.

"Aku ga bilang juga khan kayak gitu."jawab Andrew.

Edward hanya menggelengkan kepala tak habis pikir dengan sikap Andrew yang tak mau mengakui perasaannya.

Episodes
1 Awal Bertemu
2 Takut Kecewa
3 Tak Peka
4 Ungkapan Hati Adrian
5 Pertemuan Tak Sengaja
6 Mencari Perhatian
7 Tak Rela
8 Satu Wanita,Dua Pria
9 Bersama Andrew
10 Bersaing Memperebutkan Elvina
11 Kelulusan Reana
12 Punya Rasa
13 Pernikahan Tanpa Hati
14 Ternyata Andrew...
15 Perceraian Yang Seharusnya
16 Tuduhan Menyakitkan
17 Memata-matai Elvina
18 Cinta Tapi Benci
19 Kejutan Untuk Keluarga Elvina
20 Rumah Tangga Unik
21 Honeymoon Ke Jepang
22 Terkenang Masa Lalu
23 Menghabiskan Waktu Berdua
24 Kedatangan Pengganggu
25 Rasa Yang Tersimpan
26 Menagih Janji
27 Kecemburuan Andrew
28 Hari Yang Sepi
29 Kejadian Semalam
30 Memilih Diam
31 Menjadi Pendiam
32 Kabur Dari Andrew
33 Merawat Anak Seorang Diri
34 Pertemuan Setelah Dua Tahun Berpisah
35 Malam Indah
36 Mulai Manja
37 Melewati Malam Bersama
38 Kenyataan Menyakitkan
39 Perdebatan Di Mansion
40 Perdebatan Dengan Reana
41 Permainan Andrew
42 Kejutan Indah
43 Bukti Kejahatan
44 Pembalasan
45 Di Usir Secara Tidak Hormat
46 Waktu Yang Tak Bisa Kembali
47 Kekecewaan Elvina
48 Lucas Berulah
49 Kesedihan Andrew Dan Tuan Jorce
50 Tragedi Berdarah
51 Usaha Keras Menghabisi Tuan Jorce
52 Musuh Bebuyutan
53 Kemarahan Denio
54 Menyerang Terang-Terangan
55 Wanita Baru
56 Bayangan Andrew
57 Orang Ketiga Di Penthouse
58 Kekesalan Elvina
59 Serangan Lanjutan Pada Tuan Jorce
60 Sebuah Jebakan
61 Kehilangan Tuan Jorce
62 Bukan Pria Biasa
63 Kematian Lucas
64 Kecemburuan Elvina
65 Malam Indah Berdua
66 Keposesifan Elvina
67 Kehamilan Anak Kedua
68 Pewaris Kekuasaan Keluarga Arnoud
69 Anak Laki-Laki
70 Kehidupan Bahagia Tanpa Gangguan
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Awal Bertemu
2
Takut Kecewa
3
Tak Peka
4
Ungkapan Hati Adrian
5
Pertemuan Tak Sengaja
6
Mencari Perhatian
7
Tak Rela
8
Satu Wanita,Dua Pria
9
Bersama Andrew
10
Bersaing Memperebutkan Elvina
11
Kelulusan Reana
12
Punya Rasa
13
Pernikahan Tanpa Hati
14
Ternyata Andrew...
15
Perceraian Yang Seharusnya
16
Tuduhan Menyakitkan
17
Memata-matai Elvina
18
Cinta Tapi Benci
19
Kejutan Untuk Keluarga Elvina
20
Rumah Tangga Unik
21
Honeymoon Ke Jepang
22
Terkenang Masa Lalu
23
Menghabiskan Waktu Berdua
24
Kedatangan Pengganggu
25
Rasa Yang Tersimpan
26
Menagih Janji
27
Kecemburuan Andrew
28
Hari Yang Sepi
29
Kejadian Semalam
30
Memilih Diam
31
Menjadi Pendiam
32
Kabur Dari Andrew
33
Merawat Anak Seorang Diri
34
Pertemuan Setelah Dua Tahun Berpisah
35
Malam Indah
36
Mulai Manja
37
Melewati Malam Bersama
38
Kenyataan Menyakitkan
39
Perdebatan Di Mansion
40
Perdebatan Dengan Reana
41
Permainan Andrew
42
Kejutan Indah
43
Bukti Kejahatan
44
Pembalasan
45
Di Usir Secara Tidak Hormat
46
Waktu Yang Tak Bisa Kembali
47
Kekecewaan Elvina
48
Lucas Berulah
49
Kesedihan Andrew Dan Tuan Jorce
50
Tragedi Berdarah
51
Usaha Keras Menghabisi Tuan Jorce
52
Musuh Bebuyutan
53
Kemarahan Denio
54
Menyerang Terang-Terangan
55
Wanita Baru
56
Bayangan Andrew
57
Orang Ketiga Di Penthouse
58
Kekesalan Elvina
59
Serangan Lanjutan Pada Tuan Jorce
60
Sebuah Jebakan
61
Kehilangan Tuan Jorce
62
Bukan Pria Biasa
63
Kematian Lucas
64
Kecemburuan Elvina
65
Malam Indah Berdua
66
Keposesifan Elvina
67
Kehamilan Anak Kedua
68
Pewaris Kekuasaan Keluarga Arnoud
69
Anak Laki-Laki
70
Kehidupan Bahagia Tanpa Gangguan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!