Efek Minuman

POV : Catherine

Pagi pagi tubuhku sudah lebih segar. Aku pun memulai hariku dengan lebih baik. Semoga. Rasa lelahku terasa sirna, dan aku pun sarapan dengan roti dan segelas susu sekedar untuk mengganjal perutku yg kosong. Kemudian aku menggunakan mobil kesukaanku untuk menuju ke kantor pagi ini.

Sesampainya di kantor masih belum banyak karyawan yg datang. Aku menemui Meta, karena sudah ada janji pagi ini

Aku berdiskusi sebentar, kemudian menuju ruangan meeting. Dan disana sudah ada beberapa karyawan yg ikut meeting pagi ini. Terutama kepala kepala bagian. Hingga sampai siang tiba, kami selesai meeting dan kembali ke ruangan masing masing. Aku masuk ke ruanganku yg sudah bersih dan wangi. Mungkin OB sudah datang dan membersihkannya. Batinku. Ah, Agung. Apakah dia lagi yg menjadi OB ku lagi. Aku jadi ingin melihat wajahnya.

Aku duduk dibangku meja kerjaku. Di meja kerjaku sudah ada kopi. Seperti kemarin, mungkin buatan Agung. Dan aku pun mencicipinya. Dan benar kopi ini buatan Agung, pas seperti kemarin. Aku pun memandang sekelilingku, sudah rapi. Dan sepertinya Agung yg merapikannya.

Tak lama kemudian pintu di ketuk, dan aku mempersilahkan masuk, ternyata Meta yg datang

" Key!, gw udah minta Bu Yanti buat ganti OB yg kemarin. Tapi katanya ga ada yg lain. kebanyakan cowok!. Yg cewek dibagian adminitrasi di bawah. Lu tahu sendiri!. Cewek banyak yg kepo. Urusan elu. Gw ga mau!. Elu jadi bahan omongan. Kalau OB yg kemarin Bagaimana?. Sepertinya sih rapi dan rajin. ganteng....!"

" Stop!, Met!, stop!...nyerocos terus!. Kapan kelarnya?. Kalo ngomong satu satu...!"

Meta sejak tadi sudah nyerocos tidak karuan. Aku jadi susah mencernanya.

" Dih !!, sensi amat!, Lagi datang bulan Bu...!" Protes Meta.

Aku memijit keningku mendengar perkataan Meta. Tapi tanpa dia aku tambah pusing.

" Tadi bilang apa....?"

" Hadeeeeehhhh.....!!!"

Meta menggerutu kesal sepertinya. Tapi ku ketawain aja. Sebab memang seringkali Meta seperti itu. Bagaimanapun juga dialah penghiburku selama ini.

" Masalah OB yg seperti biasanya!. Denger ga sih...!?" protesnya sedikit ketus.

" Terus...?"

" Kan elu biasanya minta OB yg cewek!. Tapi ini ga ada!. Adanya yg kemarin!. Boleh engga..?" bentaknya.

Aku menimbang nimbang perkataan Meta. Agung sudah mengguncangkan jiwaku. Bahkan aku sudah menyerahkan milikku padanya. Apakah kalau dia disini akan terjadi lagi ?. Tapi aku harap itu sudah berakhir. Karena itu salah.

" Woy, malah melamun...!" teriak Meta.

Aku senyumin aja Meta yg teriak teriak itu, kemudian aku berfikir lagi.

" Kalau menurut Lo bagaimana...?" tanyaku kepada Meta.

" Boleh juga sih, ganteng pula..." jawab Meta.

Tuuukkk.....

Aku lempar pulpen dan tepat mengenai tangannya.

" Elu kalau cowok ganteng aja...!!"

" Ya udah Sono jadi simpanan Lo!!...mau di kemanain tuh si Ardi...!!" Gerutuku kepada Meta, yg memang sudah mempunyai tunangan bernama Ardi.

" Yeeee!!, kan buat cuci mata di kantor Key. Tiap hari berkas mulu!. Kalau ada dia kan bisa ada pemandangan lain...!" celetuk Meta.

Aku berfikir kembali untuk menerima Agung mengganti Sari yg mengundurkan diri itu. Tapi mau bagaimana lagi.

" Sudah bosen lu kerja di kantor gw...!?" Cibirku menjawab perkataan Meta.

" Ck!, bagaimana ini!. Biar gw bilang sama Bu Yanti...." Protes Meta.

" Ya udah deh, ga papa OB ini..."

Dan Meta pun mengangguk, kemudian keluar ruangan untuk menyetujui Bu Yanti agar Agung tetap di ruangan ini. Meta pun kembali ke meja kerjanya. Aku pun meneruskan pekerjaanku mengecek beberapa berkas yg tersisa.

Hingga sore harinya, aku pun berkemas untuk pulang ke apartemen ku. Aku turun menggunakan lift bersama Meta. Meta masih saja nyerocos tidak karuan membicarakan pacarnya yg sensitif itu. Ardi siapa lagi. Tapi yg kudapat adalah bahwa dia memamerkan hubungannya dengan Ardi kepadaku. Aku mengabaikannya. Karena aku tidak mau mengusik hubungannya itu.

Meta melambaikan tangan untuk pulang lebih dulu. Dan aku juga bersiap untuk pulang menggunakan kendaraan ku. Aku mencoba menjalankan kendaraan ku. Namun seperti ada sesuatu yg membuat kendaraan ku terasa tidak nyaman. Dan aku pun turun melihat kondisi ban mobilku. Sungguh apes, salah satu ban mobilku bocor dan aku tidak bisa menggantinya.

" Kenapa Bu...?" tanya seseorang yg datang menggunakan motor sport warna merah. Kemudian membuka helmnya. Ternyata Agung yg datang.

" Ban bocor..!."

Dan kulihat Agung turun dari motor sports nya. Tampak gagah seperti pembalap.

" Boleh saya bantu..!?" tanyanya.

Dan akupun mengangguk. Dan Agung menanyakan peralatan serta ban cadangan mobil. Agung menggantikannya. Dan yg kulihat otot otot tangannya yg kekar ketika mengganti ban tersebut. Aku terpana. Ah, kenapa pikiranku seperti ini. Batinku.

Lama kelamaan aku berdiri, mataku berkunang kunang.

Bruuukk....

Aku terjatuh terduduk di lantai basemen gedung ini. Aku memijit kepalaku.

" Kenapa Bu...?" tanya Agung kepadaku.

Aku menunduk menggelengkan kepala. Karena tidak seperti biasanya. Tiba tiba kepala pening.

" Minum lagi....?"

Aku kembali menggelengkan kepalaku. Sebab aku memang tidak minum minuman keras semalam. Tapi ini entah, aku tidak mengerti.

" Ga tahu!, Pusing lama lama berdiri..." Gerutuku.

" Ya udah ibu didalam mobil saja!. Ini sebentar lagi kok...!" ucap Agung.

Memang sebenarnya sudah selesai mengganti. Tinggal membereskan peralatan dan menyimpan ban yg bocor. Aku pun mengikuti perkataan Agung untuk ke dalam mobil. Dan aku berada di belakang kemudi.

" Sudah Bu. Ibu yakin bisa nyetir...?" tanya Agung kepadaku.

Aku diam. Karena aku masih merasa pusing. Dan entah bisa sampai apartemen atau malah masuk rumah sakit nantinya. Sungguh konyol.

" Saya antar mau...?" kata Agung lagi.

Aku tidak yakin berdekatan agung lagi. Sungguh aku tersiksa.

" Mau..." jawabku tanpa sadar.

Agung pun kembali ke motornya. Kemudian memarkirkan kembali di basemen ini. Sudah sepi tidak ada orang sama sekali. Hanya beberapa motor terparkir disana. Mungkin milik penjaga atau orang lain.

Agung datang. Dan memintaku pindah disamping kiri. dan Agung yg menyetirnya.

" Sudah biasa nyetir...?" Tanyaku ke Agung.

" Saya sudah punya SIM Bu..." jawabnya.

Otomatis Agung sudah terbiasa menyetir mobil. Selain motor yg ia gunakan saat ini. Entah dari mana ia bisa. padahal kalau dari penampilan , aku menebaknya hanya orang biasa. Bukan anak orang kaya.

" Tapi engga punya mobil...!"

Aku tersenyum tipis mendengar perkataannya. Sudah kutebak itu.

" Tapi dulu biasa balapan dan suka mengantar bos bos yg mabuk...!" katanya lagi.

" Kamu nyindir aku...?"

Karena aku merasa tersindir dengan perkataan Agung ini. Apalagi ia tahu kemarin aku seperti ini karena aku masih pusing gara gara minum minuman keras.

" Bukan..." jawabnya.

" Dulu saya kerja di klub malam. Dan jika ada yg mabuk serta tidak ada yg mengantar. Maka bos saya meminta untuk saya yg mengantarnya..." jawab Agung jujur.

Seperti dugaanku semalam. Ia bekerja di klub malam. Sebelum menjadi OB.

" Berarti sering dong berbuat seperti kemarin. Dan saya sebagai pelampiasan yg ke sekian..." tanyaku sedikit penasaran.

" Tidak Bu, justru saya keluar dari sana agar tidak tergoda dan menjadi OB di perusahaan ibu. Tapi ternyata...."

" Ternyata apa...?" tanyaku.

" Aku tergoda oleh kecantikan ibu...!"

Blussshhh.....

Pipiku langsung memerah, tapi aku tidak mau memperlihatkannya. Dan aku pun membuang muka ke samping kiri.

" Maaf untuk kemarin. Karena saya tidak bisa mengendalikan diri..." ucap Agung yg selalu meminta maaf.

Aku mau jawab bagaimana. Justru sebenarnya aku yg tergoda dengan Agung yg tampan ini. Tampan...helloooo...pikiranku sungguh gila.

" Ku harap itu pertama dan terakhir...!"

Aku mengabaikan Agung. Dan Agung kembali bertanya tujuanku. Aku pun memberitahu alamat apartemenku kepada Agung.

Tak berapa lama akhirnya kami sampai di apartemen. Tapi badanku sangat lemas sore ini. Hari semakin gelap.

" Bisa jalan engga Bu...?" tanya Agung. Akupun mengangguk mencoba berdiri. Kemudian melangkah perlahan lahan. Aku berhenti sejenak. Karena agung memberikan kunci mobil kepadaku. Aku mencoba melangkah. Namun pandangan mataku kembali berkunang kunang. Beruntung aku tidak terjatuh. Karena Agung segera menangkap ku.

" Saya antar sampai kamar...!" Kata Agung.

Dan aku pun mengangguk. Kemudian melangkah perlahan dan dipapah oleh Agung menuju ke lift. Dan berhasil, aku meminta Agung menekan tombol lantai tujuanku. Hingga didalam lift, aku dijaga Agung agar tidak roboh.

Dan sepertinya Agung memang sengaja memelukku dari samping.

" Biar tidak roboh Bu...!" katanya.

Tapi aku menikmatinya, ini sangat berbeda. Bahkan suamiku dahulu tidak seperti ini. Akupun memberanikan diri bersandar di dada Agung. Dan tangan Agung membelai rambutku. Aku merasakan sensasi sendiri.

Tak lama kemudian lift pun berhenti. Dan pintu terbuka. Inilah apartemenku. Berada tidak jauh dari pintu lift. Karena lantai ini semua adalah apartemen khusus buatku. Aku membelinya sendiri tanpa sepengetahuan suamiku. Tadinya hanya untuk investasi. Tapi kini aku tempati karena aku sudah tidak mau tinggal di rumah Wilson. Yg kini kosong. Karena keluarganya berada di luar negeri.

Agung pun memapahku sampai ke dalam apartemen. aku minta duduk disofa. Dan Agung perlahan menaruhku disofa.

" Dapur disebelah mana Bu...?" tanya Agung.

" Mau ngapain...?"

" Saya buatkan teh hangat. Itu mungkin efek minuman kemarin malamnya. Yang masih terasa sampai sekarang. Apakah ibu minum minuman xx..?"

Aku mengangguk karena memang tepat dugaan Agung itu. Aku meminumnya. Bahkan sampai habis beberapa gelas.

Aku pun menunjukkan letak dapur kepada Agung. Dan Agung pun menuju kesana. Entah dia tahu letak teh atau pelengkapan lainnya atau tidak. Aku tidak peduli. Yg penting saat ini aku sudah nyaman bersandar di sofa.

.

.

BERSAMBUNG

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Terpopuler

Comments

piyo lika pelicia

piyo lika pelicia

Tanyanya sedikit ketus.

2024-05-21

0

piyo lika pelicia

piyo lika pelicia

Kata Meta

2024-05-21

0

V_Dya

V_Dya

😆😆😆kesempatan tidak ada lgi

2024-05-17

1

lihat semua
Episodes
1 Catherine Midleson
2 Kejadian
3 Agung
4 Efek Minuman
5 Jadian
6 M
7 Saling Menguatkan
8 Menikah Mendadak
9 Aku Di Jebak
10 Meta Yang Galak
11 Ijin Kuliah
12 Makan Siang Bersama ( Sama )
13 Willy Cakramerta
14 Mimpi
15 Mimpi ( 2 )
16 Jaga Cucu Nakalku
17 Meta Yang Berisik
18 Ada Pengacau
19 Meeting
20 Rencana Ke Panti Asuhan
21 Panti Asuhan.
22 Cerita Catherine
23 Romantisnya Suamiku
24 Dewantara
25 Audit
26 OB Maman
27 Tentang Maman
28 Menemui Bibi Nani
29 Terluka
30 Buah Anggur
31 Selidik
32 Motor Baru Untuk Maman
33 Ke Klub Malam
34 Terlibat
35 Tahu Isi Pedas!, Ada Cabe Soalnya
36 Freelance
37 Agung Peak
38 Cerita Agung
39 Pingsan
40 Hamil
41 Siapa Yang Kembar ?
42 Aiiiilaaa View
43 Rencana Agung
44 Pencarian Agung
45 Catharina
46 Morgan Midleson ( Midi )
47 Keakraban
48 Keinginan Yang Sama
49 Pasangan Ga Berakhlak
50 Untuk Pembaca Yang Terhormat
51 Yang dialami Key, Kay juga merasakan
52 Nenek Intan Punya Rencana
53 Kesepakatan
54 Mengungkap Kasus
55 Key dan Kay
56 Rencana Menjebak
57 Ayah....?
58 Cromboloni
59 Pengalaman Pertama Tapi Tak Mau Udahan
60 Kay Atau Key
61 Enaknya Bini Dua
62 Ngidam
63 Indra Setiawan
64 Yang Ngidam Siapa?, Yang Makan Siapa?
65 Ke Luar Kota
66 Regan
67 Regan dan Morgan
68 Morgan Dan Regan Berobat
69 Sate Kambing 300 Tusuk
70 Meta Di Kasih Tahu eh Tau
71 Kuda Liar
72 Hamil ?
73 Bibit Super
74 Kedatangan Wildan Dan Indra
75 Taman
76 Dewantara?
77 Rencana Kondangan
78 Kado Pernikahan
79 Rapat Pemegang Saham
80 Pertemuan Regan Dan Willy Cakramerta
81 K&K
82 Biar Lancar Kay !!
83 Takdir Indra
84 Part Terselip
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Catherine Midleson
2
Kejadian
3
Agung
4
Efek Minuman
5
Jadian
6
M
7
Saling Menguatkan
8
Menikah Mendadak
9
Aku Di Jebak
10
Meta Yang Galak
11
Ijin Kuliah
12
Makan Siang Bersama ( Sama )
13
Willy Cakramerta
14
Mimpi
15
Mimpi ( 2 )
16
Jaga Cucu Nakalku
17
Meta Yang Berisik
18
Ada Pengacau
19
Meeting
20
Rencana Ke Panti Asuhan
21
Panti Asuhan.
22
Cerita Catherine
23
Romantisnya Suamiku
24
Dewantara
25
Audit
26
OB Maman
27
Tentang Maman
28
Menemui Bibi Nani
29
Terluka
30
Buah Anggur
31
Selidik
32
Motor Baru Untuk Maman
33
Ke Klub Malam
34
Terlibat
35
Tahu Isi Pedas!, Ada Cabe Soalnya
36
Freelance
37
Agung Peak
38
Cerita Agung
39
Pingsan
40
Hamil
41
Siapa Yang Kembar ?
42
Aiiiilaaa View
43
Rencana Agung
44
Pencarian Agung
45
Catharina
46
Morgan Midleson ( Midi )
47
Keakraban
48
Keinginan Yang Sama
49
Pasangan Ga Berakhlak
50
Untuk Pembaca Yang Terhormat
51
Yang dialami Key, Kay juga merasakan
52
Nenek Intan Punya Rencana
53
Kesepakatan
54
Mengungkap Kasus
55
Key dan Kay
56
Rencana Menjebak
57
Ayah....?
58
Cromboloni
59
Pengalaman Pertama Tapi Tak Mau Udahan
60
Kay Atau Key
61
Enaknya Bini Dua
62
Ngidam
63
Indra Setiawan
64
Yang Ngidam Siapa?, Yang Makan Siapa?
65
Ke Luar Kota
66
Regan
67
Regan dan Morgan
68
Morgan Dan Regan Berobat
69
Sate Kambing 300 Tusuk
70
Meta Di Kasih Tahu eh Tau
71
Kuda Liar
72
Hamil ?
73
Bibit Super
74
Kedatangan Wildan Dan Indra
75
Taman
76
Dewantara?
77
Rencana Kondangan
78
Kado Pernikahan
79
Rapat Pemegang Saham
80
Pertemuan Regan Dan Willy Cakramerta
81
K&K
82
Biar Lancar Kay !!
83
Takdir Indra
84
Part Terselip

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!