Shang Xi pun kembali ke rumahnya untuk melanjutkan aktifitasnya seperti biasa. Beberapa hari terakhir Shang Xi terlihat selalu bersemangat. Tubuhnya seperti memiliki tenaga yang tiada habisnya dan terasa nyaman tanpa kelelahan.
Karena merasa tubuhnya memiliki tenaga yang penuh membuat Shang Xi menjadi sangat aktif beberapa hari ini dan membantu hampir semua orang di kota Beihan.
Ketika dia sedang membantu keluarga Mu yang bertani di ladang, tiba-tiba dua orang lelaki muda berlarian ke arahnya.
“Shang Xi, cepat temui temanmu. Dia sedang mengamuk di pinggir utara kota.” teriak salah seorang lelaki itu dengan nafas terengah-engah.
“Zhao Min? Apa yang telah terjadi?” tanya Shang Xi menghentikan kegiatannya di ladang dan menghampiri lelaki tersebut.
“Kami tidak tahu. Dia tiba-tiba muncul lalu mengamuk dan melukai semua orang yang ditemuinya,” sahut lelaki lain yang sudah mengatur nafasnya dengan keringat membanjiri pakaian karena habis berlarian mencari Shang Xi.
“Ayo kita lihat dia!” ajak Shang Xi kemudian.
Kedua lelaki muda itu pun mengantarkan Shang Xi pergi berlarian lagi menuju lokasi temannya Zhao Min yang mengamuk.
Saat berada di lokasi kejadian, tampak Zhao Min tengah di kepung oleh dua orang lelaki muda dan dua orang wanita muda lainnya. Mereka bertarung dengan sangat sengit, tetapi keempat orang yang mengeroyok Zhao Min tidak mampu mendekatinya.
Wajah Zhao Min tampak bengis dan matanya yang terlihat putih keseluruhan. Dia meraung sambil menyerang keempat orang yang mengepung itu dengan ganasnya.
Sementara itu di sekitar lokasi tersebut, banyak orang yang terluka karena diserang oleh Zhao Min yang mengamuk. Mereka sedang diobati oleh beberapa wanita muda yang sepertinya sealiran dengan keempat pengepung Zhao Min.
“Sekte Teratai Putih?”
Shang Xi mengenali pakaian dan juga gerakan dari keempat orang yang mengepung Zhao Min yang berasal dari sekte Teratai Putih. Sekte Teratai Putih berada di sebuah gunung yang disebut dengan Gunung Persik di sebelah utara kota Beihan. Dan kejadian ini tentu tak lepas dari pengamatan orang-orang sekte Teratai Putih yang berada di dekat wilayah itu.
Lima tahun yang lalu Shang Xi dan Zhao Min pernah mengikuti seleksi untuk masuk menjadi murid sekte Teratai Putih, namun mereka gagal dan tidak berhasil diterima menjadi anggota sekte. Itulah yang membuat Shang Xi mengenali pakaian dan gerakan mereka.
Melihat temannya yang dikeroyok oleh empat orang dari sekte Teratai Putih membuat hati Shang Xi menjadi geram. Dia pun masuk ke dalam pertempuran untuk membela Zhao Min dan bermaksud menghentikan mereka untuk menyerang temannya.
“Tolong hentikan menyerang temanku!” Teriak Shang Xi sambil berusaha menangkis serangan keempat orang itu pada Zhao Min.
Keempat orang sekte Teratai Putih itu terkejut melihat Shang Xi yang tiba-tiba masuk ke dalam pertempuran dan ingin menghentikan mereka. Salah satu wanita muda yang cantik menghentikan serangannya yang hampir saja melukai Shang Xi dan melompat mundur.
“Apa yang kamu lakukan?” Teriaknya dengan tatapan marah.
“Tolong hentikan serangan kalian, biarkan aku berbicara dengan temanku ini.” pinta Shang Xi dengan wajah memelas.
Ketika Shang Xi membalik badan untuk melihat Zhao Min, tiba-tiba telapak tangan kanan Zhao Min temannya telah menghantam dadanya.
“Akh!” Shang Xi terkejut saat menyadari sahabatnya Zhao Min telah menyerang dirinya.
Namun anehnya telapak tangan itu tidak melukai tubuh Shang Xi meskipun dihantam dengan keras oleh Zhao Min. Telapak tangan kanan Zhao Min masih menempel di tubuh Shang Xi dan tidak bisa ditarik olehnya. Kemudian Zhao Min memukulkan telapak tangan kiri ke dada Shang Xi untuk melepaskan dirinya.
Bugh!
Telapak tangan kiri Zhao Min menghantam keras dada Shang Xi namun tidak tampak kesakitan di wajah Shang Xi.
Shang Xi pun merasakan hal aneh dan kedua telapak tangan Zhao Min kini tidak bisa ditarik dari dada Shang Xi. Kedua telapak tangan Zhao Min seperti melekat erat ke dada Shang Xi.
Kemudian Shang Xi memegang kedua lengan Zhao Min. “Zhao Min, tenangkan dirimu!” pintanya.
Dan hal aneh lainnya kembali terjadi, Shang Xi merasakan aliran energi memasuki kedua telapak tangannya dari tubuh Zhao Min. Beberapa saat kemudian tubuh Zhao Min perlahan menjadi lemas kehabisan energi yang terserap oleh Shang Xi dan wajah serta matanya kembali seperti semula.
Zhao Min akhirnya terkulai dan tidak sadarkan diri setelah energinya habis diserap oleh Shang Xi. Kejadian itu tidak lepas dari pandangan wanita muda yang cantik di samping Shang Xi yang juga merasa terkejut melihat hal itu.
Wanita muda itu adalah Huang Shi, anak ketiga dari ketua sekte Teratai Putih Huang Zhou. Dia segera memerintahkan anggota sekte untuk memeriksa keadaan Zhao Min yang telah tidak sadarkan diri.
“Putri, tubuhnya lemah. Apa yang harus kita lakukan?” tanya wanita muda satunya yang memeriksa tubuh Zhao Min.
“Bawa dia ke kediaman sekte untuk diperiksa dan diobati. Jangan sampai kejadian ini terulang kembali.” sahut Putri Huang Shi dengan tegas.
Mata Shang Xi berkedut mendengar kata-kata Huang Shi. Dia berdiri hendak menghalangi orang-orang sekte Teratai Putih untuk membawa temannya.
“Kamu juga bisa ikut bersamanya ke kediaman sekte!” kata Huang Shi pada Shang Xi sebelum Shang Xi mengatakan sesuatu.
Huang Shi merasa ada sesuatu di antara Zhao Min dan Shang Xi, sehingga amukan Zhao Min yang karena kerasukan bisa diredakan oleh Shang Xi. Itulah sebabnya dia juga mengajak Shang Xi ke kediaman sekte Teratai Putih.
Di kediaman Teratai Putih, yang terletak di kawasan Gunung Persik yang sangat luas dan bangunan kediaman sekte yang megah. Pintu gerbang sekte pun sangat besar dan megah dengan beberapa penjaga yang berdiri di depannya.
Ketika melihat kedatangan Huang Shi dan rombongannya, para penjaga itu pun membungkukkan badan dan memberi hormat padanya. Huang Shi langsung mengajak rombongannya naik gunung dan pergi ke balai pengobatan untuk memeriksa keadaan Zhao Min.
“Akhirnya aku pun bisa memasuki sekte Teratai Putih ini bersama Zhao Min,” batin Shang Xi dengan mata berkilat karena merasa senang.
Menjadi anggota sekte Teratai Putih bagi anak-anak di kota Beihan merupakan sebuah impian. Demikian juga dengan Shang Xi dan Zhao Min yang sejak kecil mengimpikan bisa hidup menjadi murid sekte Teratai Putih. Namun sayang mereka tidak lolos dalam ujian seleksi masuk sekte lima tahun yang lalu.
Kini di usia mereka yang 18 tahun baru bisa memasuki kediaman sekte Teratai Putih yang megah itu. Meskipun hanya sebagai tamu tetapi membuat hati Shang Xi merasa cukup senang. Shang Xi bersemangat melihat sekeliling kediaman sekte yang dipenuhi oleh para murid yang sedang berlatih.
Di kediaman sekte Teratai Putih, para murid lelaki dan perempuan dipisahkan baik dari tempat tinggal maupun pelajaran kelas mereka. Namun pada usia remaja mereka akan bergabung dalam kelas sesuai tingkatan kekuatan kultivasi mereka.
Sekte Teratai Putih membagi murid mereka dalam dua divisi yang berbeda sesuai jalur kultivasinya. Ada Divisi Kultivasi Fisik dan ada Divisi Kultivasi Spiritual. Maring-masing murid remaja dimasukkan ke dalam divisi yang berbeda sesuai bakat yang muncul setelah melakukan pelatihan sejak usia dini.
Pelatihan jalur Kultivasi Fisik berbeda dengan jalur Kultivasi Spiritual, dan keduanya memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
parakkang
sebagai tamu pea lho yg lol ga baca
2024-06-01
0
Aris Robaka
sektenya berada di gunung persik tapi nama sektenya teratai putih.gak lawak ni tor.
2024-05-26
0
Mahayabank
Yaudah lanjuuuut lagiiieee 👌👌👌
2024-05-16
0