BAB 20 | Bertemu Zhou Min

Beberapa saat berikutnya ketua sekte Huang Zhou memulai pertemuan tersebut.

“Hari ini kita bersyukur atas kembalinya putriku dan Shang Xi dengan selamat.”

“Kami telah mengadakan pertemuan keluarga dan sepakat untuk menikahkan putriku tersayang dengan Shang Xi.”

Kata-kata ketua sekte Huang Zhou membuat seluruh tetua di ruang pertemuan terkejut. Shang Xi pun tampak terkejut dan tidak menyangka mendengarnya.

Sementara wajah Huang Shi berubah merah mendengar ayahnya mengumumkan pernikahannya itu.

“Tapi keputusan ini tetap berdasarkan keinginan putriku,” lanjut Huang Zhou.

“Putriku sayang, apakah kamu bersedia untuk menikah dengan Shang Xi?” Ketua sekte Huang Zhou bertanya secara langsung pada putrinya.

Huang Shi tidak bisa menjawab hal itu di depan banyak orang. Dia menundukkan kepalanya dengan wajah merah. “Ayah, biarkan aku memikirkan hal ini terlebih dulu,” sahutnya.

Meskipun hati Shang Xi merasa senang dengan pernikahan ini. Namun dia sendiri merasa tidak siap seperti halnya Huang Shi. Dan jawaban Huang Shi membuatnya lega bercampur sedih.

“Bagaimana denganmu Shang Xi?” tanya ketua sekte padanya.

“Aku menyerahkan keputusan pernikahan ini pada ketua dan nona Huang,” sahut Shang Xi sambil memberi hormat padanya.

“Bagus! Jadi sekarang hanya menunggu keputusan dari putriku Huang Shi.”

“Baiklah. Hal kedua yang ingin aku sampaikan pada semuanya adalah sekte Teratai Putih secara resmi mengumumkan menerima Shang Xi bersama saudaranya Zhou Min sebagai murid sekte Teratai Putih.”

Shang Xi merasa senang mendengar hal itu. “Apakah saudaraku telah siuman?”

“Nak, saudaramu Zhou Min telah siuman sebulan yang lalu. Tapi kondisi ingatannya masih belum pulih.” Tetua Zhu Wei menjelaskan pada Shang Xi.

Mendengar hal itu membuat Shang Xi merasa senang bercampur sedih. Senang karena saudaranya telah siuman, namun sedih karena ingatannya belum pulih.

“Ketua, aku mohon ijin untuk mengunjungi saudaraku.” Shang Xi meminta ijin pada ketua sekte.

“Pergilah, temui saudaramu!”

Shang Xi memberi hormat dan pergi ke balai pengobatan, tempat Zhou Min berada dalam masa pemulihan. Huang Shi pun meminta ijin ayahnya untuk ikut pergi melihat kondisi Zhou Min.

Di balai pengobatan, Shang Xi melihat Zhou Min telah bisa berjalan meskipun perlahan. Mata Shang Xi terharu melihat saudara angkatnya yang telah pulih.

“Kak Zhou Min, kamu sudah pulih.” Shang Xi bergegas menghampiri Zhou Min yang sedang dipapah oleh dua orang perawat.

“Siapa kamu?” Zhou Min tampak kebingungan dan tidak mengenali Shang Xi. Hal itu membuat Shang Xi menghentikan langkahnya dan mengingat kata-kata tetua Zhu Wei.

“Kak Zhou Min, aku adalah adik angkatmu Shang Xi. Kita dibesarkan bersama-sama di kota Beihan.”

Zhou Min mengernyitkan alisnya berusaha mengingat namun dia sama sekali tidak bisa mengingat masa lalunya. “Maaf, aku benar-benar tidak mengingat dirimu. Tapi aku percaya kamu adalah adik angkatku,” sahutnya sambil tersenyum.

Hal itu membuat Shang Xi merasa senang meskipun Zhou Min belum mengingat dirinya, tapi dia mempercayainya.

Zhou Min kemudian menoleh ke arah Huang Shi yang cantik hari itu. “Maaf, nona siapa?”

“Kak, ini adalah Huang Shi. Putri dari ketua sekte Teratai Putih.” Shang Xi menjelaskannya pada Zhou Min.

“Ah maafkan aku putri. Aku tidak mengenalimu.” Zhou Min merasa bersalah karena tidak mengetahui hal itu.

“Tidak apa-apa. Kamu baru saja pulih.” Huang Shi tersenyum pada Zhou Min.

Wajah Zhou Min berbinar mendapatkan senyuman Huang Shi. Baru kali ini dia melihat seorang wanita yang cantik jelita seperti bidadari di depannya.

“Kakak, ayo aku membantumu. Mari kita berbicara di taman sambil mengingat masa lalu,” ajak Shang Xi sambil membantu memapah kakak angkatnya itu.

Mereka pun pergi ke taman di belakang balai pengobatan, dan pelayan sekte segera menyiapkan hidangan untuk mereka karena putri Huang Shi turut bergabung.

Shang Xi menceritakan masa lalu mereka secara perlahan pada Zhou Min, namun Zhou Min tidak terlalu antusias dengan hal itu. Zhou Min lebih memilih untuk menatap Huang Shi dan mendengarkan cerita darinya.

Karena Shang Xi terlalu senang dengan kondisi Zhou Min yang sudah mulai pulih. Dia tidak memperhatikan kakak angkatnya yang terlihat tertarik pada Huang Shi.

“Nona Huang, seringlah datang kemari mengunjungiku. Aku merasa terhormat menerimamu di sini,” kata Zhou Min dengan sopan pada Huang Shi.

“Kakak Zhou adalah kakak angkat dari Shang Xi, tentu aku akan sering datang kemari untuk melihatmu bersama Shang Xi,” sahut Huang Shi dengan tersenyum.

Setelah itu Huang Shi pun berpamitan pada Zhou Min dan Shang Xi untuk kembali. Sedangkan Shang Xi masih berada di tempat itu menemani Zhou Min.

“Kakak, maaf aku tidak berada di sisimu saat kamu terbaring.”

“Tidak apa-apa.”

Zhou Min tidak terlalu memperhatikan kata-kata Shang Xi. Matanya melihat kepergian Huang Shi yang masih menyisakan perasaan di hatinya.

Saat Huang Shi sudah tidak terlihat, Zhou Min lalu meminta Shang Xi untuk mengantar ke kamarnya agar dia bisa beristirahat.

“Shang Xi kan? Terima kasih atas perhatianmu padaku sebagai saudara.”

“Kakak, apa yang kamu katakan. Ini sudah kewajibanku sebagai saudara. Kamu pasti melakukan hal yang sama jika berada di posisiku.”

Zhou Min menganggukkan kepalanya dan tersenyum pada Shang Xi.

Setelah mengantar ke kamarnya, Shang Xi pun kembali ke tempat kediamannya di dalam sekte untuk beristirahat. Pikirannya melayang mengingat pertemuan hari itu dimana ketua sekte mengumumkan tentang pernikahannya dengan Huang Shi.

Hatinya merasa senang mendengar hal itu. Namun dia tidak berani terlalu berharap karena keputusan berada di tangan Huang Shi. “Apakah dia bersedia menikah denganku?” batinnya.

Keesokan harinya, Shang Xi melanjutkan latihan yang diberikan oleh tetua Yan Jiu padanya. Meskipun tingkat kultivasinya telah meningkat ke tahap tubuh surgawi, namun Shang Xi tidak melupakan kesenangannya berlatih di air terjun yang ada di belakang kediaman sekte.

Setelah berlatih, dia pun pergi mengunjungi saudara angkatnya kembali dan menemaninya. Hari itu dia datang sendirian dan Zhou Min mengatakan dirinya kelelahan untuk berjalan-jalan. Akhirnya Shang Xi hanya menemaninya di dalam kamar saja sambil bercerita masa lalu.

“Shang Xi, kamu jangan terlalu memaksakan untuk menceritakan masa lalu kalian pada Zhou Min. Dia terlihat kesulitan untuk mengingat hal itu. Biarkan suatu saat dia mengingatnya kembali.” Tetua Zhu Wei memberikan nasehat pada Shang Xi.

Shang Xi tertegun mendengar hal itu. Dia merasa bersalah karena setiap bertemu dengan Zhou Min, dia terus menceritakan masa lalu mereka dan memaksakan Zhou Min untuk mengingatnya.

“Pantas saja dia terlihat seperti mengacuhkan diriku. Dia tidak ingin mengingat masa lalu karena membuat kepalanya terasa sakit.”

“Benar. Kalian bersikaplah seperti saudara biasa tanpa mengingatkan masa lalu.”

“Terima kasih tetua Zhu atas nasehatmu.”

Terpopuler

Comments

Mahayabank

Mahayabank

Mantaaap...Lanjuuuut lagiiee 👌👌👌

2024-05-20

2

Mahayabank

Mahayabank

Yaudah lanjuuuut lagiiieee 👌👌👌

2024-05-20

2

Pasaribu Hengky

Pasaribu Hengky

MC masih sampah udah mau menikah 🤦🤦🤦

2024-05-16

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!