Pulang

Tangan Umayra gemetar saat melihat Kaysar menelponnya. Dokter Martha sahabatnya baru saja pulang.

Masalahnya pipinya masih sembab karena abis menangis.

Apa.yang akan dia katakan jika Kaysar bertanya. Kaysar pasti nantinya ngga akan tenang bekerja disana kalo dia berterus terang.

Umayra menatap telpon yang merupakan VC itu sampai akhirnya deringnya berhenti.

Tapi bukan Kaysar kalo dia akan menyerah begitu saja. Dia terus menelpon istrinya, ngga peduli bakal diangkat di dering ke berapa.

Umayra ngga tega juga.

"Hai," sapanya berusaha memberikan senyum terbaiknya. Dapat Umay lihat wajah lega Kaysar.

"Kamu habis nangis? Kenapa? Putri kita berulah lagi?" tuduhnya beruntun.Wajahnya terlihat cemas.

Reflek Umayra menggeleng dengan sepasang mata memamas.

"Trus kamu kenapa nangis?" tanya Kaysra ngga sabar. Wajahya semakin cemas.

"Em... Aku kangen." Umayra memang merindukan Kaysar. Dia juga butuh keberadaan laki laki ini sekarang. Dia merasa tertekan dan takut. Tapu dia takut dikira jadi manja dan egois.

"Ooo.... Aku pikir apa," kekeh Kaysar.

"Aku juga kangen. Sangat kangen malahan," sambung Kaysar lagi.

"Kerjaan kamu masih banyak, ya? Tadi Zayn ngasih tau kalo kalian ngga jadi pulang besok." Umayra berusaha keras meredam rasa kecewanya agar Kaysar ngga tau. Dia ngga ingin menjadi rewel dan manja di saat Kaysar lagi sibuk sibuknya mengurus perusahaan keluarganya.

Terdengar helaan nafas berat Kaysar.

"Kamu sudah tau, ya." Suara Kaysar terdengar lelah.

"Ya, ngga apa apa." Umayra meriangkan suaranya. Dia ngga ingin pekerjaan Kaysar tambah semraut karena rengekannya.

"Minggu depan aku dan yang lainnya baru bisa pulang. Kamu ngga apa apa, kan?"

Umayra tertawa pelan.

"Ngga apa apa lah. Ada Umi dan abi. Juga mami. Semuanya memanjakan aku." Sepasang mata Umayra memanas.

Sambungan telpon ini harus segera diakhiri sebelum Kaysar menyadari kegundahannya.

Kaysar pun tertawa. Dia menatap lekat wajah istrinya.

"Baik baik kamu di rumah, ya. Mana putri kita, aku ingin bicara bentar dengannya."

Umayra tertawa sambil mendekatkan ponselnya ke perutnya.

"Putri kesayangan daddy. Jangan susahin mami, ya. Dia sangat mencintaimu."

DEG

Hati Umayra terasa sesak, seolah ada yang memberinya beban yang sangat berat di sana.

"Oke, daddy harus kerja lagi. Nyari uang yang banyak biar daddy bisa berikan buat kamu dan mami nanti." Kausar tergelak.

Senyum Umayra melebar.

Dia-Kaysar, suaminya, selalu saja bisa membuat perasaannya bahagia dengan celutukannya.

"Kay, sebentar," cegah Umayra ketika Kaysar akan membuka mulutnya. Dia tau, Kaysar akan pamit padanya.

"Ya...?" Terdengar suara Eriel memanggil namanya. Kaysar menoleh dan memberikan isyarat tangan pada sahabatnya agar diam dulu.

Umayra tau, Kaysar sudah harus bekerja lagi.

"Umay----"

"Kay, aku sangat mencintaimu."

Kaysar terpaku. Sangat jarang Umayra menyatakan perasaannya. Biasanya harus dipaksa. Lebih seringnya berhasil dalam sesi iya-iya.

Mengingatnya membuat senyum Kaysar tambah lebar.

"Aku lebih dulu mencintaimu. Dan lebih banyak," sahut Kaysar membuat Umayra tersenyum manis. Senyum yang selalu mendebarkan dada Kaysar.

"Ya, aku tau "

"Nanti kita sambung lagi. Bye, honey."

CUP

Setelahnya sesi video call pun berakhir.

*

*

*

Sudah beberapa hari Kaysar ngga bisa menelpon istrinya. Begitu juga Fazza dan yang lainnya.

Sekalinya bisa tersambung, suaranya putus putus, apalagi gambar videonya, ngga jelas sama sekali. Trus gelap. Kiriman pesan pun seringnya centang satu, dan baru bisa terkirim setelah beberapa jam kemudian. Demikian juga balasan dari Umayra padanya.

Hampir saja Kaysar membanting ponselnya ketika terdengar suara langkah sepatu yang sangat cepat berderap menghampirinya. Bukan hanya satu pasang, tapi banyak.

"Ada apa?" Kaysar kaget juga, ternyata yang menghanpirinya yang sedang duduk di teras kontainernya Fazza, Eriel dan Nathan. Wajah mereka sama terlihat khawatir dan panik.

Tapi Kaysar kemudian mengalihkan perhatiannya lagi ke ponselnya.

"Susah banget buat nelpon, Umay," gerutunya. Demi biar cepat pulang, Kaysar dan sahabat sahabatnya memilih tinggal di blok blok kontainer yang sudah disulap jadi kamar kamar full AC yang berada di dekat proyek. Kalo mereka masih bertahan di hotel, membutuhkan perjalanan pulang pergi kurang lebih lima jam setiap harinya. Sangat melelahkan.

"Kay, ayo, kita pulang," ucap Fazza pelan, tapi karena suasana sunyi, suara Fazza terdengar sangat jelas.

"Besok?" Kaysar masih mengutak atik ponselnya.

"Sekarang," sahut Eriel. Suaranya agak bergetar.

"Udah pesan tiket?" Kali ini Kaysar menatap ketiganya ngga acuh. Kemudian beralih lagi ke ponselnya.

"Sialan. Besok akan aku bangun tower jaringan di sini," omelnya mulai emosi.

"Ayo, Kay. Heli kita udah nunggu di tanah kosong depan." Kali ini Nathan meraih tangannya agar bangkit dari duduknya

"Pake heli?" Kali ini Kaysar baru merasa kalo sudah terjadi sesuatu sampai heli diterjunkan ke sini.

"Ada apa sebenarnya?"

DEG DEG DEG

Jantung Kaysar berdetak sangat cepat. Hatinya langsung ngga nyaman. Sebenarnya dari tadi pagi, Kaysar sudah merasakan perasaan ngga enak. Dia sudah sejak tadi mencoba menghubungi Umayra dan keluarganya. Tapi sialnya ngga ada jaringan sama sekali.

Makanya proyek mereka jadi mangkrak. Susah sinyal soalnya. Kalo ngga terjun sendiri ke lapangan mereka ngga akan tau kesulitan para pekerja.

"Umay lahiran, Kay," ucap Fazza sambil melangkahkan kakinya. Di tangannya dan Eriel udah menggeret koper.

"Haahh.... Serius. Kandungan Umay belum sembilan bulan!"

Ngga ada yang menjawab. Fazza, Nathan, dan Eriel terus melangkahkan kakinya.

"Umay jatuh?" duganya sambil menatap. Nathan dan Fazza bergantian. Dia mulai berpikir yang macam macam. Semuanya mengarah ke persepsi negatif.

'Nanti aku cerita. Kita sudah ditunggu. Terutama kamu," jelas Fazza sambil naek ke jok mobil jeep yang sudah menunggu mereka.

Jantung Kaysar makin cepat berdetaknya. Aliran darahnya pun terasa sangat deras.

"Maksudmu apa, Fazz...!" Saking paniknya Kaysar membentak Fazza.

Ketiga sahabatnya ngga menjawab.

Kaysar menghentakkan tangan Nathan hingga terlepas.

"Katakan sekarang! Apa yang terjadi pada Umay!"

"Cepatlah naek! Kita juga ngga tau secara detil apa yang sudah terjadi." Eriel ngga kalah menggelegar suaranya membentak Kaysar. Saat ini dia merasakan firasat yang sangat mengerikan.

Anehnya Kaysar langsung menurut dan langsung ikut masuk ke dalam mobil.

Mereka saling diam beberapa saat.

"Sebenarnya apa yang terjadi pada Umay dan calon anakku." bukan hanya suara Kaysar yang bergetar, Tubuhnya juga. Bahkan keringat dingin mulai membasahi punggung bajunya.

Hening di dalam. Kecuali suara rotor heli yabg terdengar keras dan sapuan angin yang kencang.

"Pak Eki pasti tau, kan?" desak Kaysar ngga sabar.

Pak Eki melirik Fazza ya g berada di sampingnya.

"Pak Eki hanya dikasih tau, kita semua harus pulang. Terutama kamu karena Umay akan melahirkan." Tapi Fazza ngga mengatakan seluruhnya. Karena hal terakhir jangan disampaikan Umay kritis di rumah sakit.

"Apa kondisi Umay ngga baik baik saja? Dia sulit makan kalo aku ngga ada di dekatnya. Lagian ini baru enam bulan, belum saatnya lahiran," berondong Kaysar tanpa henti.

Fazza, Nathan dan Eriel sama sama memalingkan tatapannya ke arah luar jendela heli. Ngga berani menatap Kaysar.

Kalimat kalimat yang diucapkan Kaysar langsung menyentuh relung terdalam mereka.

"Do'akan saja tuan muda, semoga nyonya muda baik baik saja."

"Aamiin!" sahut Eriel ceoat, setelahnya Nathan dan Fazza juga ikut mengaminkannya.

Begitu juga Kaysar. Tapi perasaannya masih juga belum tenang. Malah hatinya terasa sangat sakit seolah sedang dicengkeram ngga tau oleh apa.

.

Terpopuler

Comments

Adam Solihin

Adam Solihin

ya Allah nyesek nangissss sumpah,,,setelah baca be berapa judul baru disini aku komen,,,huaaaaaaaaa😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭

2024-06-01

1

Sri Widjiastuti

Sri Widjiastuti

makin nyesek ya

2024-05-30

1

Elisabeth Ratna Susanti

Elisabeth Ratna Susanti

so sweet 😍

2024-05-05

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!