" Hai Tuan Edgar, Ini nomor saya, Ella "
Edgar menyunggingkan senyumnya ketika membaca pesan dari nomor baru di ponselnya, dan Edgar segera menyimpan nomor itu dengan di beri nama " Gadis Kecil " .
'' Huh, ini sudah satu bulan, dan kamu baru mengingatku lagi '' gumam Edgar mendengus.
Edgar tidak membalas pesan dari Ella, melainkan dia langsung menelfon Ella, namun sayangnya sampai tiga kali Ella tidak mengangkat telfonnya.
'' Kemana gadis kecil ini, baru mengirim pesan sudah menghilang saja '' desis Edgar menahan kesal.
Karna hari ini perusahaan Empire Group sedikit sibuk, jadi Edgar kembali fokus pada tumpukan berkas di atas meja kerjanya, dan dia berniat akan menghubungi Ella lagi nanti.
Ella terbangun saat jam makan malam hampir tiba, di segera pergi menuju ke kamar mandi yang ada di pojok kamarnya, untuk menyegarkan tubuhnya yang terasa sedikit lelah.
'' Ahhh,,, segeranya ''
Ella keluar dari dalam kamar mandi hanya dengan memakai handuk kimononya saja, lalu dia berjalan ke arah ranjang dan duduk di sana, sembari mengeringkan rambutnya menggunakan handuk kecil di tangannya, tangan kanannya meraih ponselnya yang ia letakkan di atas nakas, dan saat menghidupkan layar ponselnya Ella sedikit terkejut, namun beberapa detik kemudian Ella mengembangkan senyumnya saat melihat ada beberapa panggilan tak terjawab dari Edgar.
'' Apa kamu merindukanku Tuan Edgar '' gumam Ella dengan tersenyum.
Ella kembali meletakkan ponselnya di atas nakas, dia sengaja tidak menelfon balik Edgar, lalu dia beranjak berdiri dan menuju ke arah lemari besar di kamarnya, untuk mengambil baju yang akan ia kenakan.
Tok
Tok
Tok
Mendengar ada yang mengetuk pintu kamarnya, Ella bergegas berjalan ke arah pintu dan membukanya.
'' Selamat malam Nona Kecil, sudah waktunya makan malam '' ucap Nina.
'' Iya, sebentar lagi Ella turun '' timpal Ella.
Nina kembali lagi turun ke bawah, setelah memberi tahu Ella jika makan malam sudah siap, sedangkan Ella dia kembali masuk ke dalam kamarnya untuk menyisir rambutnya yang sedikit berantakan, dan setelah itu Ella segera turun ke lantai satu, langkah Ella memelan saat melihat pasangan pasutri paruh baya duduk di meja makan bersama Elena.
'' Ella ''
Seru wanita paruh baya saat melihat Ella menuruni anak tangga, wanita itu yang tak lain adalah Nyonya Alexander Ibu kandung Ella.
Ibu Ella segera beranjak berdiri dan menghampiri putri bungsunya itu, lalu memeluknya dengan erat begitu juga dengan Tuan Jhon Alexander secara bergantian, namun Ella sama sekali tidak membalas pelukan kedua orang tuanya, karna tiba tiba perlakuan tidak adil mereka di kehidupan pertamanya kembali berputar di otaknya.
'' Ella, bagaimana kabar kamu?'' tanya Ibunya.
'' Hem, baik '' jawab Ella datar.
'' Ibu dan Ayah sangat merindukanmu '' ujar Ibu Ella.
'' Rindu, tapi kenapa kalian tidak pernah menjengukku sama sekali '' sahut Ella suaranya semakin datar.
'' Maaf, kami sangat sibuk '' timpal Ayah Ella, yang mana membuat putri bungsunya ingin tertawa, karna alasan tak logis yang di ucapkan oleh Ayahnya.
" Cih, alasan " cicit Ella dalam hatinya.
" Ayah, Ibu, sudah dulu melepas rindunya dengan Ella, kita makan malam dulu, nanti kita lanjutkan lagi " ujar Elena.
" Iya sayang, yang kamu katakan benar " sahut Ny. Alexander.
" Ayo Ella, kita makan malam dulu " ajak Ny.Alexander.
Ella hanya menganggukkan kepalanya, lalu melangkah ke arah meja makan dan duduk di sebelah kakanya.
Suasana di meja makan sangat hening, hanya terdengar suara dentingan sendok dan garpu yang saling bersahutan.
Meskipun hidangan makan malam yang di tata di atas meja makan sangatlah enak, namun Ella sama sekali tidak merasakan nikmat di lidahnya. Setelah makan malam usai, kini mereka berempat tengah berkumpul di ruang keluarga, meskipun Ella merasa malas untuk berkumpul dengan mereka, namun dia tetap memaksakan dirinya untuk ikut bergabung, dengan duduk sedikit menjauh dari mereka, apa lagi Ella merasa mual saat melihat kakanya bergelayut manja di lengan ibunya, pemandangan yang masih sama dengan kehidupan pertamanya.
"Heh, tunggu saja, sebentar lagi aku akan membuat hidup kalian bertiga hancur berantakan " batin Ella sembari memutar mutar ponsel yang di genggamnya.
'' Ella, apa Ayah boleh bertanya padamu '' ujar Tuan Jhon.
'' Hem, silahkan '' sahut Ella.
" Apa benar desain perhiasan yang di luncurkan oleh Empire Group itu, kamu yang mendesain ?" Tanya Tuan Jhon to the point.
'' Apa Ayah tidak melihat konfrensi pres yang di adakan oleh Empire Group? '' Ella balik bertanya.
'' Iya, Ayah melihatnya, hanya saja Ayah masih tidak percaya jika Empire Group meluncurkan desain baru, dan itu di gambar olehmu '' sahut Tuan Jhon.
'' Tapi itulah kenyataannya '' tukas Ella dan Tuan Jhon diam saja.
'' Ella, bagaimana jika kamu juga menggambar desain perhiasan untuk perusahaan Alexander '' tawar Tuan Jhon.
Ella menyunggingkan senyumnya samar, cerita di kehidupan pertamnya kembali terjadi namun lebih awal, dulu Ayahnya juga meminta dirinya membuat gambar desain untuk perusahaan Alexander, namun waktu itu ketika dirinya sudah satu bulan kembali ke mansion.
'' Kenapa Ayah hanya memintaku menggambar , kenapa tidak sekalian mengajakku bergabung dengan perusahaan Alexander saja '' pancing Ella.
'' Kamu masih sekolah, masih belum waktunya untuk terjun ke perusahaan '' sahut Tuan Jhon.
" Ternyata masih sama dengan di kehidupan pertamaku, tapi saat ini jangan harap kalian bisa menjadikanku boneka untuk kepopuleran perusahaan Alexander " batin Ella.
" Ya sudah, biarkan aku fokus dengan sekolahku saja, jangan memintaku menggambar desain untuk perusahaan '' timpal Ella tersenyum devil.
Tuan Jhon yang mendengarnya langsung mengepalkan tangannya, dirinya tidak menyangka jika putri bungsunya akan menolak permintaannya, padahal dirinya sudah membayangkan kalau perusahaannya akan berada di atas Empire Group, jika Ella mau menggambar desain untuk perusahaannya, karna Tuan Jhon tahu hasil desain Ella yang di luncurkan oleh Empire Group, membuat perusahaan itu semakin maju pesat, bahkan desainnya sangat di minati oleh keluarga kerajaan negara sebelah.
'' Ella, lagian kamu juga keluarga Alexander, jadi apa salahnya kamu membantu perusahaan Alexander ?'' sela Elena yang sejak tadi diam.
'' Yang di katakan kakamu benar Ella '' sambung Ny. Alexander.
Ella menatap keluarganya secara bergantian, dirinya tidak menyangka jika mereka akan memaksa dirinya menggambar desain untuk perusahaan Alexander, namun dirinya tidak boleh bergabung dengan perusahaan itu, apa mereka benar benar hanya ingin memanfaatkan dirinya, Ella benar benar tak habis fikir dengan keluarganya, namun bagi Ella mereka tidak pantas di sebut keluarga.
'' Bukannya Kak Elena sekarang CEO di Alexander, kanapa tidak Kak Elena saja yang menggambar desain untuk perusahaan '' tukas Ella.
'' Maaf Ella, Kaka tidak memilik bakat di bidang itu '' sahut Elena merasa sedih.
Ella langsung terkekeh kecil, yang mana membuat kedua orang tuanya dan Elena menatapnya.
'' Kamu menertawakan Kakak?'' tanya Elena.
'' Iya '' jawab Ella masih tertawa kecil.
'' Ella, jaga sopan santumu pada kakamu !'' sentak Tuan Jhon yang seketika membuat tawa kecil Ella terhenti.
Ella langsung berdiri dari duduknya, bahkan wajahnya berubah datar dan dingin.
'' Maaf, sampai kapanpun aku tidak akan mau membantu menggambar desain untuk perusahaan Alexander, keculai kalian membiarkanku menggantikan posisi kaka Elena di perusahaan '' ujar Ella lalu pergi meninggalkan ruang keluarga, tidak perduli dengan tanggapan keluarganya saat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Siti solikah
ayo kamu bisa ella
2025-03-26
0
Sita Sit
keren Ella,balas mereka
2024-10-29
0
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒎𝒂𝒏𝒕𝒂𝒑 𝑬𝒍𝒍𝒂 👍👍
2024-10-06
0