Di ruang tamu Edgar masih melihat satu persatu desain perhiasan yang di gambar oleh Ella, meskipun terlihat seperti tidak ada ekspresi di wajah Edgar, namun pria itu sebenarnya sangat menyukai desain Ella, baginya Ella memiliki bakat desainer yang sangat hebat.
'' Bagaimana Tuan, anda menyetujui permintaan saya ?'' tukas Ella.
Edgar menganggukkan kepalanya sembari meletakkan kembali kertas kertas itu ke atas meja.
'' Ella, kamu minta apa pada Tuan Edgar ?'' tanya Kakek Ella penasaran.
'' Em, Ella hanya meminta Tuan Edgar mengajari Ella, agar Ella bisa jadi desainer terkenal nanti '' jawab Ella berbohong.
Kakek Ella hanya menganggukkan kepalanya percaya, karna dia tahu jika cita cita cucunya adalah seorang desainer perhiasan, dan kakek juga berfikir mungkin dengan didikan Edgar cita cita cucunya bisa terwujud, apa lagi kakek juga tahu produk perhiasan ternama di negaranya adalah produk dari Empire Group.
'' Aku akan mengambil memilih gambar ini '' ucap Edgar mengambil satu lembar kertas dengan gambar desain yang menurut Edgar sangat unik namun tak biasa baginya, lalu ia berikan pada asistennya Jack.
'' Baik Tuan, tapi apa gambar itu tidak perlu aku benahi lagi ?'' tanya Ella.
'' Nanti aku akan menghubungimu jika memang ada yang perlu di benahi lagi '' sahut Edgar.
Ella menganggukkan kepalanya tersenyum, Ella tahu jika Edgar sangat menyukai orang orang yang pekerja keras dan memiliki bakat, di kehidupan pertamanya Edgar menyukai Elena karna kakaknya yang menjabat sebagai CEO di perusahaan Ayahnya, bahkan dengan kerja keras kakaknya perusahaan Ayahnya berhasil maju dengan pesat, jadi saat ini Ella akan berusaha menunjukka pada Edgar jika dirinya memiliki bakat, untuk menarik perhatian Edgar, selain itu Ella juga ingin perusahaan Ayahnya di hancurkan oleh putri kesayangannya.
" Kalian tunggu saja, aku akan membuat kalian hancur dengan perlahan " batin Ella.
'' Baiklah, kami akan pamit pulang dulu '' ucap Edgar berdiri begitu juga dengan asisten Jack.
'' Tuan, terimakasih sudah mengantar pulang cucu saya '' ucap kakek.
'' Sama sama Tuan '' balas Edgar.
'' Ella, antarkan Tuan Edgar dan Tuan Jack ke depan '' perintah kakek.
'' Baik Kek ''
Ella mengantarkan Edgar dan Jack ke depan teras, saat Edgar akan masuk ke dalam mobilnya, Edgar membalikkan badannya menghadap Ella.
'' Apa ada yang tertinggal Tuan ?'' tanya Ella.
'' Kemarilah, ada yang ingin aku tanyakan padamu '' ucap Edgar.
Ella melangkah mendekat ke arah Edgar, dan berhenti di depan Edgar dengan jarak satu langkah.
'' Tuan ingin bertanya apa ?''
'' Kenapa kamu tidak bekerja sama saja dengan perusahaan Alexander ?'' tanya Edgar yang sudah penasaran sejak tadi.
Ella langsung berubah cemberut, yang mana membuat Edgar mengerutkan dahinya.
'' Sebenarnya mereka sudah memintaku untuk bekerja sama, tapi aku menolaknya '' ujar Ella dengab mimik wajah menahan kesal, tapi di dalam hatinya Ella tengah tersenyum licik, karna pertanyaan inilah yang di nantikan Ella dari Edgar.
'' Kenapa kamu menolaknya?'' tanya Edgar mengerutkan dahinya.
'' Tentu saja saya menolak, karna mereka hanya mau dengan desain saya saja '' jawab Ella.
'' Maksudnya ?'' tanya Edgar lagi.
'' Mereka menolak jika desain itu atas nama saya, dengan alasan takut ada desainer lain yang membenci saya, hanya karna saya masih sekolah tapi desain saya bisa mengalahkan milik desainer hebat perusahaannya '' jawab Ella panjang lebar.
Di kehidupan pertamanya setelah dirinya kembali ke mansion Alexander, Ayahnya yang mengetahui jika dirinya memiliki bakat mendesain perhiasan, Ayahnya meminta dirinya untuk membantu kakanya dengan desainnya untuk tender, yang mana membuat perusahaan Alexander selalu memenangkan tender, sayangnya desain itu di atas namakan karyawan perusahaan Alexander yang bekerja di bagian desain, lebih tepatnya sahabat Elena oleh Ayahnya dan kakanya tanpa sepengetahuan dirinya, tapi kini dirinya sudah terlahir kembali, jadi dirinya tidak akan membiarkan kejadin itu terulang kembali.
Sedangkan Edgar dan Jack setuju dengan alasan Ella yang menolak bekerja sama dengan perusahaan Alexander, siapa saja pasti akan menolak jika karyanya di akui oleh orang lain, meskipun mendapatkan uang dengan jumlah besar sebagai gantinya.
'' Cukup sekali saja, saya bodoh menyetujui mereka untuk membeli desain saya '' ujar Ella mendengus, karna kejadian itu sebelum dirinya mengulang waktu.
'' Bagaimana jika aku melakukan hal yang sama dengan mereka '' tukas Edgar.
'' Itu tidak mungkin terjadi, saya percaya dengan anda '' sahut Ella.
Edgar tersenyum tipis bahkan sangat tipis, sampai sampai Ella tidak menyadarinya.
'' Baiklah, sekarang sudah malam, masuk ke dalam istrahat, dan jangan lupa obatnya di minum '' ucap Edgar datar namun ada perhatian di dalamnya.
Sedangkan Jack sedikit terkejut, karna ini pertama kali dirinya melihat Tuannya memberikan perhatian pada lawan jenisnya, bahkan dengan Elena yang di ketahui sangat dekat dengan Tuannya ,tidak pernah menunjukkan sikap seperti itu.
" Jangan jangan Tuan menyukai Nona Ella? '' batin Asisten Jack menebak nebak.
Ella tersenyum menatap mobil Edgar yang sudah berjalan semakin menjauh, dan lama lama senyum itu berubah menjadi senyum licik.
'' Hem,, sepertinya Edgar sudah mulai masuk ke dalam perangkap '' gumam Ella tersenyum, lalu melangkah masuk ke dalam rumah kakeknya.
Di dalam mobil Edgar terus melihat desain milik Ella yang di ambilnya tadi, Edgar masih tidak menyangka jika gadis yang masih belia seperti Ella memiliki bakat desain yang sangat bagus, bahkan Edgar sudah bisa memastikan jika desain desain Ella bisa mengalahkan para desainer perhiasan yang sangat hebat sekalipun.
'' Tuan, apa anda akan meminta Nona Ella untuk bergabung di perusahaan ?'' tanya Asisten Jack.
'' Tentu, jika Ella mau bergabung di perusahan bagian desain, sama seperti kita menemukan jarum di tumpukan jerami '' jawab Edgar.
'' Anda benar Tuan '' sahut Jack menganggukkan kepalanya setuju, dirinya juga masih tidak menyangkan gadis belia seperti Ella memiliki bakat desain yang sangat hebat.
'' Tapi Tuan, bukannya Nona Ella masih sekolah, apa anda akan menunggu Nona Ella sampai lulus kuliah, untuk memintanya bergabung di perusahaan '' ujar Jack.
Edgar terdiam yang di katakan asistennya ada benar juga, dirinya juga tidak mungkin membuat Ella putus sekolah, hanya karna dirinya yang sangat ingin Ella segera bergabung di perusahaannya.
'' Aku akan berbicara dengan Ella '' sahut Edgar.
Ting
Edgar mengambil ponselnya yang ada di saku jasnya saat mendengar suara notifikasi , dan langsung membuka chat yang di kirim oleh Elena, Edgar mengerutkan dahinya saat melihat Elena yang mengirim foto dengan beground taman samping mansion Robinson.
'' Sedang apa Elena di sana?'' gumam Edgar.
Drett
Drettt
Edgar langsung menekan tombol hijau saat Elena menelfonnya.
'' Halo Kak Ed '' sapa Elena dari balik telfon.
'' Ada apa El?'' tanya Edgar dengan tatapannya yang fokus pada desain Ella yang masih di pengangnya.
'' Tidak ada kak, Em,, tadi siang Jack bilang kalau kaka sibuk banget sampai tidak bisa di ganggu, apa ada masalah di perusahaan?'' tanya Elena penuh perhatian.
'' Tidak, perusahaan baik baik saja '' jawab Edgar dengan ekspresi biasa bisa saja, bahkan sama sekali tidak tersentuh dengan perhatian yang di berikan oleh Elena.
'' Oh, syukurlah kalau begitu, El dari tadi khawatir sama Kak Ed, takut perusahaan kak Ed ada masalah '' tukas Elena.
'' Tidak akan terjadi apapun dengan perusahaanku, aku masih di jalan, aku matikan dulu telfonnya '' ucap Edgar.
'' Oh, iya kak, hati hati di jalan ya '' balas Elena.
Tut
Edgar langsung mematikan sambungan telfonnya sepihak tanpa membalas ucapan Elena.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Siti solikah
lanjut
2025-03-26
0
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒋𝒅 𝑬𝒍𝒆𝒏𝒂 𝒔𝒖𝒌𝒂 𝒔𝒂𝒎𝒂 𝑬𝒅𝒈𝒂𝒓 🤔🤔
2024-10-06
0
sansan
ak urutin baca novelnya othor ini.. cerita nya bagus" semua... tp sayang bnyk yg Hiatus... 😌😌😌🥺🥺
2024-07-12
2