Bab 17

Pagi hari Elena mulai mengerjapkan kedua matanya, dan yang langsung ia rasakan adalah rasa nyeri di bagian tengkuknya.

'' Enghh ''

'' Sayang, kamu sudah sadar ?''

Elena langsung membuka kedua matanya terkejut, apa lagi saat melihat Ibunya yang berada di sampingnya yang terlihat khawatir, dia ingat jika semalam dirinya membawa Edgar yang tengah terkena obat perangsang di kamar VIP club, namun saat dirinya baru merebahkan tubuh kekar Edgar di atas ranjang, tiba tiba ada orang yang memukul tengkuknya, hingga membuatnya jatuh pingsan, sayangnya Elena tidak tahu siapa pelakunya.

'' Ibu, siapa yang membawa El pulang ? '' tanya Elena berusaha untuk duduk.

'' Semalam sopir taksi yang mengantarmu pulang, dia mengatakan melihat kamu yang hampir di lecehkan oleh orang asing dalam keadaan pingsan, jadi dia menolong kamu dan membawa pulang '' terang Anna persisi seperti yang di katakan oleh sopir taksi semalam yang mengantar Elena pulang.

Elena mengerutkan dahinya mendengar penjelasan Ibunya, siapa sopir taksi itu?, kenapa bisa bicara bohong pada Ibunya, padahal kejadian sebenarnya bukan seperti itu pikir Elena.

'' Ibu, El ingin istirahat, apa Ibu bisa meninggalkan El sendiri '' tukas El.

'' Tapi kamu tidak apa apa sayang ?'' tanya Ibu Elena yang masih hawatir dengan kondisi putrinya, takut jika putrinya pura pura terlihat baik baik saja di depannya.

'' Ibu tenang saja, El tidak apa apa '' jawab Elena berusaha meyakinkan Ibunya.

'' Baiklah, kamu istirahat, ibu akan keluar '' tukas Anna lalu berdiri dan beranjak keluar dari kamar Elena.

Elena masih di buat penasaran siapa yang sudah memukul tengkuknya semalam, dan apa mungkin sopir taksi yang membawanya pulang, juga suruhan orang yang sudah membutnya pingsan.

Ting

Mendengar suara notifikasi di ponselnya, Elena langsung meraih tas selempang mininya yang berada di atas nakas, lalu mengambil ponsel yang berad di dalam tas.

'' Nomor siapa ini ?'' gumam Elena saat melihat nomor yang tak di kenalinya.

Karna penasaran dengan pesan yang di kirim oleh nomor itu, Elena langsung membukanya, namun seketika kedua mata Elena membelalak sempurna.

'' Apa apaan ini !!'' geram Elena saat melihat foto yang di kirim oleh nomor yang tak di kenalnya.

Prakkk

Elena membanting ponselnya ke lantai sampai hancur tak berbentuk, dirinya benar benar di buat marah saat melihat foto yang di kirim ke ponselnya.

'' Akhh,,,, kenapa bisa begini '' teriak Elena penuh emosi, untung saja kamarnya kedap suara, jadi tidak terdengar sampai keluar kamarnya suara teriakan marah Elena.

Sedangkan di sebuah kamar VIP club, Ella menatap ponselnya dengan tersenyum, dia sudah bisa menebak betapa marah kakaknya saat ini, ketika melihat foto yang di kirim olehnya beberapa menit yang lalu.

Ella menyandarkan tubuhnya di sofa yang berada di kamar itu, dia menatap dalam Edgar yang masih terlelap di atas ranjang dengan sebagian tubuhnya yang di tutupi selimut, tapi di balik selimut itu Edgar sama sekali tidak memakai apapun di tubuhnya.

'' Kak Edgar, hanya kamu yang bisa membantuku membuat keluarga itu hancur, jadi aku harap kamu tidak mengecewakanku '' gumam Ella, dirinya tiba tiba sedikit menyesal karna telah memberikan keperawannya pada Edgar, dirinya takut kalau suatu saat dirinya hamil, mengingat semalam Edgar tidak memakai pengaman, dan mengeluarkan cairannya di dalam.

Flashback On

Semalam Ella terus mengikuti Elena yang membawa Edgar keluar, dan Ella semakin curiga saat melihat Elena membawa Edgar di kamar VIP club. Saat Ella melihat Elena membaringkan Edgar di atas ranjang, Ella langsung bergegas masuk ke dalam kamar yang kebetulan belum sempat di tutup oleh Elena, dan langsung memukul tengkuk Elena sekuat tenaga hingga membuat Elena jatuh pingsan.

Lalu Ella memesan taksi melalu aplikasi di ponselnya, dan tak perlu menunggu lama taksi pesanan Ella datang, dan Ella meminta sopir taksi itu untuk datang ke kamar dimana kini dirinya berada.

'' Nona ''

'' Apa kamu sopir taksi yang aku panggil ?'' tanya Ella.

'' Benar Nona '' jawab si sopir taksi.

'' Kamu bawa wanita ini pulang ke alamat ini, dan katakan pada orang di mansionnya, jika kamu yang menolong wanita ini yang hampir di perkosa dalam keadaan pingsan '' pinta Ella dengan menyodorkan beberapa lembar uang pada sopir taksi.

'' Baik Nona '' ucap pria itu yang sangat bahagia karna mendapat uang banyak dari Ella, dan kebetulan sopir taksi itu sejak tadi tidak menemukan penumpang satupun.

Lalu sopir taksi itu membopong Elena yang masih pingsan, dan membawanya pergi dari club itu seperti perintah Ella.

Setelah kepergian Elena dan si sopir taksi, Ella segera menutup pintu kamar itu dan menguncinya, Ella menatap Edgar yang berbaring di atas ranjang dengan gelisah, Ella berharap Edgar tidak mendengarkan pembicaraan dirinya dengan sopir taksi barusan. Lalu Ella melangkah mendekat ke arah ranjang, dan perlahan merangkak naik ke atas tubuh Edgar dengan pelan, dan saat itu Edgar di buat terkejut saat Ella meraba bagian tubuh Edgar yang sensitive, namun Edgar lebih terkejut ketika melihat Ella di atas tubuhnya, Edgar berfikir jika perempuan di depannya bukan Ella dirinya hanya berhalusinasi, namun kenyataannya perempuan itu benar benar Ella.

'' Pergilah, aku tidak ingin membuatmu menyesal '' usir Edgar mendorong tubuh Ella, namun Ella semakin menindih tubuhnya dengan kuat.

Ella sedikit kesal saat Edgar mengusirnya. '' Aku tau Kak Ed butuh obat untuk menyalurkan hasrat Kak Ed, jadi aku bisa membantu Kak Ed '' bisik Ella di telinga Edgar, dan sengaja mencium leher Edgar untuk memancing pria itu agar tidak tahan.

'' Tidak, aku tidak ingin membuatmu menyesal '' ucap Edgar berusaha menahan hasratnya mati matian.

'' Aku tidak akan menyesal, karna aku mencintai Kak Ed '' timpal Ella yang masih berusaha merayu Edgar.

Edgar terkejut dengan pengakuan Ella, dia tidak menyangka jika Ella menyukainya.

'' Apa kamu benar benar mencintaiku ?'' tanya Edgar memastikan lagi, takut jika dirinya salah dengar.

'' Hem, aku mencintai Kak Edgar '' jawab Ella.

Edgar merasakan ada kupu kupu yang terbang di perutnya saat mendengar pengakuan cinta Ella , tidak bohong jika kini dirinya merasa sangat bahagia, padahal dirinya tidak tahu dengan perasaannya sendiri, apakah dirinya juga mencintai Ella apa tidak, tapi tidak bohong jika dirinya merasa nyaman jika berada di samping Ella, bahkan Edgar juga akan sangat hawatir jika sesuatu terjadi pada Ella.

Edgar lalu merubah posisinya dan kini dirinya berada di atas tubuh Ella, dia menatap mata bulat Ella begitu dalam.

'' Jangan pernah menyesalinya " ucap Edgar dan Ella menganggukkan kepalanya tersenyum.Edgar juga membalas senyum Ella dengan lembut, setelah ini dirinnya akan menjadikan Ella miliknya satu satunya, tidak akan membiarkan siapapun merebut Ella darinya.

Flashback Off

" Kenapa melamun? ''

Ella tersentak saat melihat Edgar yang berbaring menatap ke arahnya, dengan menyangga kepalanya menggunakan salah satu tangannya.

'' Apa kamu menyesalinya sekarang ?'' tanya Edgar beranjak duduk dengan bersandar di sandaran ranjang.

Ella tersenyum lalu berdiri dari duduknya dan menghampiri Edgar, dengan merangkak naik ke atas ranjang.

'' Tidak, aku tidak menyesal, hanya saja aku takut hamil '' tukas Ella.

Mendengar itu Edgar tersenyum dan menarik Ella kedalam pelukannya. '' Kamu tenang saja, aku akan tanggung jawab jika kamu hamil, aku bahkan berharap kamu segera hamil '' ucap Edgar.

'' Aku tidak mau '' tolak Ella cepat.

'' Kenapa ?'' tanya Edgar mengerutkan dahinya.

'' Aku masih kecil '' jawab Ella.

'' Baru sadar kalau masih kecil '' timpal Edgar meledek.

'' Ih,,, menyebalkan '' rajuk Ella lalu beranjak namun Edgar langsung menarik tangan Ella, membuat Ella jatuh ke dalam pelukannya.

'' Lepas ''

'' Tidak '' tolak Edgar semakin mengeratkan pelukannya pada Ella, membuat Ella kesulitan bergerak.

'' Apa di sini masih sakit ?'' tanya Edgar menunjuk ke arah bagian bawah Ella.

'' Iya '' jawab Ella tidak bohong.

'' Maaf '' dan Ella hanya menganggukkan kepalanya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***