Jack asisten pribadi Edgar, yang sedang mengemudikan mobil sesekali melirik Tuannya melalui kaca sepion, Tuannya terlihat tidak seperti biasanya pikirnya.
'' Jack, cari tahu siapa gadis kecil tadi '' perintah Edgar, yang langsung di angguki oleh Jack.
Beberapa menit yang lalu saat di restoran, Edgar di buat geram dengan Ella, karna ini pertama kalinya ada orang yang berani memenatapnya tajam, dan sialnya orang itu hanyalah gadis kecil, namun tak bohong jika Edgar di buat gemas saat melihat mata bulat Ella yang melotot ke arahnya, di tambah tubuh Ella yang hanya sebatas dadanya, yang mana terlihat mungil sekali jika berhadapan dengan Edgar.
Tadi Edgar ingin memberi pelajaran pada Ella, namun di urungkannya karna dirinya harus cepat cepat kembali ke perusahaannya.
Sesampainya di perusahaan Edgar segera pergi menuju ruangannya, dan duduk di kursi kerjanya lalu mulai fokus pada layar laptopnya dan juga beberapa berkas yang berada di meja kerjanya.
Tok
Tok
'' Masuk '' seru Edgar mendengar ada yang mengetuk pintu ruang kerjanya.
Ceklek
Asisten Jack muncul dari balik pintu dan melangkah ke arah Tuannya.
'' Apa kamu sudah mendapatkannya?'' ucap Edgar tanpa menatap asisten Jack yang sudah berdiri di sebrang meja kerjanya.
'' Benar Tuan, gadis itu bernama Ella, dia cucu pemilik kebun anggur yang menjadi supplier di restoran yang kita kunjungi tadi Tuan '' jelas Jack seperti data yang ia dapatkan dari orang suruhannya.
Edgar langsung menyandarkan punggung tegapnya ke sandaran kursi kerjanya, saat mendengar informasi tentang siapa gadis yang tadi sangat berani padanya.
'' Jadi namanya Ella '' gumam Edgar tersenyum devil.
Jack menautkan alisnya saat melihat tingkah aneh Tuannya, setelah dirinya memberi informasi mengenai gadis yang bernama Ella yang di temui di restoran tadi.
Sedangkan gadis yang tengah di selidiki oleh Edgar kini sudah kembali ke rumah kakeknya, tengah berjalan mondar mandir dengan pikiran yang berkecamuk.
'' Kenapa pertemuanku dengan Edgar lebih awal, seingatku di kehidupan pertamaku aku bertemu Edgar, saat Edgar membawa keluarganya untuk melamar Kak Elena '' gumam Ella menggigit kukunya, dirinya bingung kenapa bisa bertemu Edgar di restoran itu.
'' Atau jangan jangan, jalan hidupku ikut berubah setelah aku di takdirkan untuk mengulang waktu '' ucap Ella menebak nebak.
'' Akhhh,,, sudahlah aku tidak tahu '' gerutu Ella, tadi dirinya juga cukup kesal saat pertemuan pertamanya dengan Edgar, karna menurutnya pria itu sangat arogan, padahal Ella sudah tahu itu di kehidupan pertamanya, tapi kenapa dirinya masih saja kesal.
'' Sekarang lebih baik aku menyusun rencana untuk balas dendam pada mereka yang sudah menyakitiku, tapi bagaimana caranya ''
Ella terus berfikir mencari cara yang tepat untuk balas dendam pada orang orang itu, hingga tak lama kemudian ide licik muncul di otak Ella.
'' Sepertinya cara yang sangat tepat, aku harus bisa membuat Kak Elena terpuruk dan hancur, dan jalan satu satunya hanyalah dengan memiliki Edgar di sampingku, bukannya Kak Elena sudah sangat mencintai Edgar sejak sebelum keduanya memiliki hubungan '' gumam Ella dengan senyum liciknya.
Namun beberapa detik kemudian Ella mendengus kesal, karna dia tidak tahu bagaimana caranya dirinya bisa dekat dengan Edgar, apa lagi untuk mencuri perhatian pria dewasa itu, pasalnya dirinya saja tidak pernah dekat dengan pria, kecuali kakeknya dan orang kepercayaan kakeknya saja.
'' Tenang Ella, waktumu kembali ke mansion neraka itu masih kurang dua bulan, jadi mulai sekarang kamu harus bisa mencari cara untuk dekat dengan Edgar, dan mencuri perhatiannya '' gumam Ella menenangkan dirinya.
Beberapa hari telah berlalu, Ella yang baru pulang sekolah mengerutkan dahinya ketika melihat mobil mewah yang terparkir di halaman rumah kakeknya.
'' Mobil siapa ini ?'' gumam Ella bertanya tanya.
Karna merasa penasaran Ella langsung bergegas masuk ke dalam rumah kakeknya, namun saat sampai di dalam rumah Ella tak melihat siapa siapa di sana, rumah sang kakek pun terlihat sepi. Tapi Ella tak lagi memperdulikannya, dan memilih masuk ke dalam kamarnya untuk mandi aktifitas di sekolahnya sudah membuatnya gerah dan lelah.
Setelah Ella menyelesaikan mandinya dan juga sudah memakai baju santainya, Ella segera pergi menuju kebun anggur milik sang kakek, yang jaraknya tak terlalu jauh dari rumah, cukup butuh waktu lima menit unutk berjalan kaki.
Setiba di kebun anggur milik sang kakek, Ella menyipitkan kedua matanya saat melihat keberadaan seorang pria yang sangat ia kenalinya, tengah berdiri di samping sang kakek.
'' Edgar ''
Ella perlahan berjalan mendekat ke arah mereka, Ella juga menoleh kekiri dan kekanan mencari keberadaan sang nenek, dan ternyata sedang memetik anggur yang sudah siap untuk di panen.
Saat jaraknya tinggal dua langkah dari keberadaan sang kakek dan Edgar berada, Ella tak sengaja melihat ular cobra yang hendak mematuk kaki Edgar.
'' Awass ada ular ,,,!! '' teriak Ella mendorong tubuh Edgar, dan akhirnya ular cobra itu mematuk kaki Ella.
'' Akhhh,, '' pekik Ella dan langsung menjatuhkan tubuhnya ke tanah sembari memegang betisnya yang terkena patuk ular.
Sedangkan Kakek dan Edgar juga asisten Jack terkejut saat melihat dengan jelas ular cobra mematuk betis Ella, terlebih Edgar yang tidak menyangka jika Ella menolongnya dengan menjadikan dirinya sendiri sebagai umpan dari ular cobra yang seharusnya mematuk dirinya.
Edgar bergegas menghampri Ella, dan mengangkat tubuh mungil Ella, lalu di bawanya pergi meninggalkan perkebunan anggur, yang di ikuti oleh asisten Jack, kakek juga Nenek Ella.
'' Anda mau membawa saya kemana?'' tanya Ella di sela sela menahan sakit di kakinya.
'' Rumah sakit '' jawab Edgar singkat.
Ella tak bertanya lagi, dan langsung mengalungkan tangannya di leher Edgar, namun diam diam Ella menyunggingkan senyumnya.
Edgar membawa Ella ke rumah sakit terdekat, karna jika di bawa ke rumah sakit pusat kota terlalu memakan waktu lama, takut bisa ular cobra menyebar ke seluruh tubuh Ella. Setiba di rumah sakit Edgar langsung membawa Ella ke ruang UGD, sedangkan asisten Jack mencari dokter untuk segera menangani Ella, kedatangan Edgar membuat petugas rumah sakit kalang kabut, terlebih dokter yang di panggil Jack untuk segera pergi ke UGD, tanpa babibu dokter itu langsung menuju ruang UGD, padahal dokter itu tengah bersiap menyantap makan siangnya, namun dia harus menundanya karna yang memanggilnya adalah pria yang tidak bisa di singgung di negara tempat ia tinggal, jika dirinya telat sedikit bisa bisa karirnya sebagai dokter akan berakhir.
'' Tuan '' sapa si dokter saat tiba di ruang UGD.
'' Cepat kamu obati dia, kakinya terkena bisa ular cobra '' perintah Edgar datar kedua matanya fokus pada dua titik merah yang berada di betis putih Ella.
'' Baik Tuan ''
Dan si dokter segera mengambil beberapa alat dan cairan yang dia butuhkan.
Ella meringis ketika dokter tengah menyentuh lukanya, dan tiba tiba Ella di buat terkejut saat Edgar menariknya ke dalam pelukannya.
'' Bertahanlah sebentar '' ujar Edgar datar namun terselip rasa hawatir dari nada suaranya.
Ella hanya menganggukkan kepalanya dan semakin mengeratkan pelukannya pada perut six pack Edgar.
Sedangkan kakek dan nenek Ella, menunggu dengan cemas di depan ruang UGD bersama asisten Jack.
'' Tuan, Nyonya, kalian tenang saja, Nona Ella pasti baik baik saja '' ucap Jack saat melihat raut hawatir di wajah kakek dan nenek Ella.
'' Ya, kami berharap begitu '' jawab kakek.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
🌻🇲🇾Lili Suriani Shahari
kena patuk ular cobra kott!!!! tapi tak jadi apa2? serius lah.
2024-12-26
0
Siti solikah
apa Edgar juga diberi kesempatan kedua dan ingat seperti novelmu yang lain thor
2025-03-26
0
Sita Sit
apakah dikehidupan kedua ini si Edgar berjodoh sama Ella y
2024-10-29
0