Bab 7

" Sil.. Syon mana?? " Roseline langsung berlari ke pintu depan karena tadi sempat kembali ke belakang untuk mengambil kue ultah Syon.

" Sil.. Kebiasaan deh.. Nggak usah gangguin..... Syon.... " Ujung kalimat Roseline terdengar lirih, saat matanya tanpa sengaja bertemu pandang dengan mata dari kedua orang tua dari pria yang fotonya tergantung rapi di ruang tamu.

" Mom.. Dad.. " Gumam Roseline berkaca-kaca.

Noura dan Joaquin tersenyum begitu tulus menatap Roseline, putri mereka yang selama ini entah bagaimana kabar beritanya. Senang, jelas itu pasti karena rasanya Noura dan Joaquin lupa, kapan terakhir mereka bertemu. Mengabaikan Silvanna yang tengah dijewer telinganya oleh Sherly, dengan langkah yang cepat dan lebar, Noura dan Joaquin langsung merengkuh Roseline dalam pelukan mereka.

Gadis kecil yang dulu begitu manja pada mereka dan terus mengikuti kemanapun langkah Galen, kini telah dewasa. Gadis kecil yang dulu selalu merengek minta perhatian dari Galen, kini telah menjelma menjadi wanita dewasa yang begitu cantik. Noura dan Joaquin merindukan Roseline, sangat. Kala itu, keduanya tidak kuasa menghentikan Matheo yang menghukum Roseline sehingga akhirnya mereka kehilangan kontak.

Roseline sendiri sudah menangis tersedu-sedu saat kedua orang yang selalu dianggapnya layaknya orang tua kandung, tengah memeluknya dengan erat. Kedua orang tua ini tidak pernah gagal membuat Roseline selalu merasa dicintai. Sebab itu, pertama kalinya dalam delapan tahun belakangan ini, Roseline menangis begitu hebat. Sekuat apapun tembok yang Roseline bangun untuk menutupi semua rasa sakitnya, seketika runtuh saat kedua orang tuanya ini memeluknya.

" Sstt.. Sstt.. Jangan menangis, cantik.. Mommy dan daddy sudah disini. " Noura menepuk pelan punggung Roseline yang bergetar hebat. Tahu, jika saat ini yang paling Roseline butuhkan adalah sebuah pelukan.

" Jangan menangis, Rose kecil.. Daddy akan membalas siapapun yang sudah membuat mu menangis seperti ini. El kah itu?? " Mata Joaquin memincing tajam menatap Gabriel yang ada di samping Roseline.

" Ho.. Ho.. Jangan menuduh ku seperti itu, Zio.. " Elakkan Gavriel dengan senyum yang tak luntur sama sekali. Senang, bisa melihat kedua sesepuh keluarga de Niels ini dalam kondisi yang baik-baik saja.

" Momma... " Panggil Syon yang terkejut setengah mati melihat Roseline menangis histeris dalam pelukan sepasang orang tua.

" Cos'e succeso, momma? ~ Apa yang terjadi, momma? " Syon langsung berlari mendekat dan memeluk Roseline begitu sang ibu terlepas dari pelukan dua orang tua yang tadi memeluk ibunya.

Noura dan Joaquin menatap tidak percaya pada Roseline dan Syon, anak laki-laki yang mewarisi semua gen yang Roseline miliki. Anak laki-laki kecil yang sudah seperti Roseline kecil versi laki-laki. Dalam hati, Noura dan Joaquin bertanya-tanya, siapa anak laki-laki ini dan apa yang telah terjadi selama beberapa tahun dalam ketiadaan Roseline di tengah-tengah keluarga mereka.

Masih menatap Noura dan Joaquin, dengan senyum yang meneduhkan dan anggukan kepala, Roseline memberikan kode kepada kedua orang tua Galen itu jika semuanya baik-baik saja. Setidaknya saat ini, itulah yang dirasakan oleh Roseline. Apalagi setelah melihat dengan mata kepalanya sendiri, bahwa orang tua keduanya terlihat sehat meski tidak bisa dipungkiri, kedua mata orang tua kedua Roseline ini masih memancarkan kesedihan yang mendalam.

***************

Semua orang terlihat tertawa bersama, merayakan pesta ulang tahun Syon yang tadi sempat diwarnai dengan kejadian diluar rencana mereka. Kedatangan dua pasang sesepuh keluarga de Niels ini menambah keramaian pesta ulang tahun Syon. Anak laki-laki Roseline ini awalnya merasa terkejut dan bingung melihat kedatangan para sesepuh ini. Roseline pun lekas menjelaskan siapa gerangan tamu istimewa mereka saat itu juga.

Sungguh anak yang baik, Syon langsung menerima dan mencerna penjelasan singkat Roseline mengenai tamu mereka itu. Syon bahagia, sangat bahagia karena mendapatkan kunjungan dari keluarga sang ibu selain Silvanna dan Gavriel. Terlihat sekarang, Syon duduk di pangkuan Joaquin, asyik berceloteh tentang kesehariannya selama ini. Melihat itu, Roseline terkekeh senang. Putranya yang pendiam itu, berubah menjadi sangat atraktif ketika bertemu dengan keluarganya.

Roseline sendiri memilih duduk di samping Noura yang tersenyum bahagia melihat suaminya kembali tertawa begitu lepas setelah kematian putra tertua mereka. Bersyukur, ternyata masih ada hal yang bisa membuat Joaquin tertawa setelah mengalami sakitnya kehilangan belahan jiwanya. Meski ada secercah kebahagiaan dalam tatapan Noura, tapi masih ada sedikit kesedihan dan penyesalan yang tersirat dari cara Noura melihat Syon dan Joaquin.

" Pasti berat untuk mu, Rose.. Kenapa kau tidak kembali pada kami ketika mengetahui jika kau mengandung Syon?? " Noura terlihat sedih saat ini.

" Mom.. Rose baik-baik saja. Rose sengaja tidak mengatakan apapun karena semuanya diluar kendali kita semua saat itu. Galen terlibat banyak masalah karena masa lalu Luce, dan aku tidak ingin menambah beban Galen dengan semua masalah ku. Tidak ingin membuat hubungannya dengan Luce memburuk karena kehadiran ku, mom.. " Roseline menggenggam erat tangan Noura yang terlihat sudah keriput. Baru delapan tahun, kenapa mommy nya terlihat sangat tua sekali. Apa karena kehilangan satu-satunya lentera hidupnya, hingga mommy Noura menjadi seperti ini.

" Putri ku.. Ya Tuhan.. Apa yang terjadi pada mu selama ini?? " Noura langsung memeluk Roseline penuh sayang. Keduanya menangis bersama, saling meluapkan semua rasa yang ada di dalam hati mereka lewat tangisan yang terdengar begitu menyayat hati.

Yang tadinya tengah sibuk dengan kegiatan masing-masing, kini semua orang yang ada di teras belakang rumah Roseline terpaku melihat dua wanita beda usia yang tengah berpelukan sambil menangis itu. Suara tangisan mereka terdengar begitu menyedihkan, hati siapapun yang mendengar akan ikut merasakan kesedihan kedua wanita ini. Rasanya, beberapa tahun belakangan ini begitu berat untuk kedua wanita ini sehingga tangisan ini begitu memilukan karena mewakili semua kesedihan mereka selama ini.

Roseline dan Noura sontak menoleh ke sebelah kanan mereka begitu merasakan ada seseorang yang ikut memeluk mereka. Syon, turun dari pangkuan kakeknya dan langsung berjalan memeluk ibu dan neneknya dengan sayang. Mencoba memberi penghiburan dengan memberikan pelukan hangat. Kata apapun yang akan dikeluarkan Syon, rasanya tidak akan bisa dengan mudah menghibur semua kesedihan ibu dan neneknya ini. Sebab itu, Syon hanya diam dan memeluk keduanya dengan erat.

Syon baru tahu, jika selama ini Roseline hanya berpura-pura bahwa dirinya baik-baik saja di depan Syon. Nyatanya saat Roseline dihadapkan dengan wanita yang dianggap nya sebagai ibu, Roseline langsung meluapkan semua duka dan deritanya. Roseline mengadu pada wanita yang dia anggap ibu, tentang sakit yang dirasakannya. Hal yang tidak Roseline perlihatkan padanya dan orang-orang di sekitar, langsung keluar dengan sendirinya ketika bertemu dengan Noura dan Joaquin.

" Kalian berdua tidakkah merasa keterlaluan? Disaat cucu ku tengah merayakan ulang tahunnya, kalian justru lomba menangis seperti anak kecil begitu.. Berikan kado atau ucapan selamat ulang tahun paling tidak. Bukannya memberi kesan sedih untuk pesta ulang tahun cucu ku. " Tegur Joaquin pura-pura marah. Wajahnya saja justru tersenyum geli melihat istrinya menangis seperti anak kecil setelah sekian lamanya tidak pernah melihat sisi Noura yang ini.

" Ck.. Daddy mengganggu saja. Tidak tahu apa, kami sedang meluapkan rasa rindu karena lama tidak bertemu. " Noura menyanggah ucapan suaminya.

" Ck.. Ngeles terus saja bawaannya. " Ejek Joaquin.

" Daddy... Mau tidur di luar ya! " Pekik Noura kesal digoda seperti itu oleh suaminya ini. Tidak ingat umur saja, ada cucu mereka tapi malah berujar yang tidak-tidak.

" Aku akan tidur dengan cucu ku.. Terserah mommy tidur dengan siapa malam ini. Ayo Syon, Nonno akan tunjukan hadiah untuk mu. " Noura melongo melihat tingkah suaminya ini. Dirinya di buang begitu saja ketika sang suami telah menemukan kesenangan lain, bersama dengan cucu mereka.

" Jangan sok, dad.. Memangnya daddy sudah belikan Syon kado?? Ke sini saja dengan tangan kosong.. " Balas Noura tidak ingin kalah.

" Lho... Mommy lupa siapa daddy?? Ini Joaquin, lho.. Joaquin de Niels, kalau mommy lupa.. Masalah kado itu kecil sekali untuk ku, mom.. " Wajah Joaquin terlihat tengil sekali saat ini.

" Nonno punya hotel di Las Vegas, Syon.. Nonno akan memberikan hotel itu untuk mu. JN LV HOTELS, akan menjadi milik Syon Gryson de Niels.. " Ujar Joaquin berbangga diri.

Noura mencebik kala melihat kesombongan yang tidak luntur dari seorang Joaquin de Niels. Tidak ingat saja, dua tahun belakangan ini Joaquin sudah seperti mayat hidup. Giliran sudah bertemu cucu baru dari Roseline, langsung gercep membagi hartanya yang memang diperuntukkan untuk keturunan de Niels. Karena anak-anak telah mendapatkan saham di semua perusahaan milik keluarga de Niels, maka cucu akan mendapatkan properti atau harta bergerak yang dimiliki sesepuh.

" Rose.. Katakan pada papa dan mama mu yang bodoh itu. Syon adalah cucu Joaquin. Jadi mereka tidak perlu memberikan apapun untuk cucu ku ini. Harta ku lebih banyak dibanding mereka. Suruh saja mereka memberikan hadiah untuk anak Oge dan Romero.. " Roseline dan yang lainnya langsung terkekeh. Syon sendiri yang diklaim sebagai cucu seorang Joaquin de Niels terlihat bingung dengan maksud pria tua di depannya ini. Tapi tidak bisa dipungkiri, jika Syon senang karena bertemu Joaquin dan Noura.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!