Bab 3

SSSRREEEKKKK

Mata Roseline langsung terpejam erat ketika Tyreece melempar entah apa tepat ke depan wajahnya. Kekasih hati yang selama ini selalu meratukan dirinya tiba-tiba saja datang dan memakinya. Tapi bukan itu inti masalahnya, masalah terbesar Roseline saat ini bukan kemarahan Tyreece, tapi sesuatu yang berserakan di lantai apartemen mewah Tyreece ini. Sesuatu yang membuat mata Roseline terbelalak begitu lebar. Antara percaya dan tidak percaya.

Tidak mungkin...

Apa ini???

Bagaimana bisa... Aku???

Kapan?? Kenapa aku tidak ingat??

Jangan-jangan....

TIDAAAAKKKKK.....

Pikiran Roseline berteriak tidak percaya dan bertanya apa yang sebenarnya terjadi. Tapi, sebanyak apapun Roseline menyuarakan pertanyaan itu dalam hati, tidak satu orang pun yang bisa menjawabnya, termasuk dirinya sendiri. Hanya saja, tiba-tiba, Roseline teringat kejadian yang terjadi satu bulan yang lalu. Bisakah apa yang Roseline lihat saat ini, dihubungkan dengan kejadian aneh sebulan yang lalu??

" Aku pikir kau berbeda.. Tapi nyatanya, murahan tetap saja murahan. " Desis Tyreece dengan rahang yang mengetat dan pandangan mata tajam seperti pisau yang siap mengoyak tubuh Roseline kapan pun Tyreece mau.

" Nggak.. Ini nggak seperti yang kamu pikirkan.. Nggak.. Ini nggak benar.. " Roseline menggeleng kuat, menolak apa yang ada di depannya saat ini.

" Nggak benar?? Nggak benar kamu bilang.. " Sentak Tyreece yang memang sudah tidak mampu lagi menahan emosinya.

PLAAAKK..

AARRRGGGGHHHH..

" SAKIT?? SAKIT KAN?? ITU YANG AKU RASAKAN. BISA-BISANYA KAU MENIPU KU SELAMA INI.. DASAR JA****.. " Tangan sebelah tiri Tyreece bergerak mencekik leher putih milik Roseline.

" Euugghhh... Le-le-pas.. To-long.. " Wajah Roseline sudah semakin merah. Kulit putih seputih susu itu telah berubah semerah tomat busuk karena pasokan udara mulai menipis.

" PERGI!! PERGI KAU DARI SINI!! PERGI KAU DARI HIDUP KU.. JA****!! "

Bugh..

Tubuh Roseline langsung terjatuh menghantam lantai saat Tyreece melemparkan tubuhnya begitu saja. Roseline langsung terbatuk begitu dirinya bisa menghirup udara. Rasanya, dia benar-benar akan mati jika Tyreece tidak segera melepaskan cekikan nya.

" Dengarkan aku.. Uhuk.. Uhuk.. Aku mohon.. Uhuk.. Uhuk.. " Ucap Roseline memelas di tengah dirinya yang masih berusaha meraup udara dengan rakus disekitarnya.

" Tidak seperti itu.. Aku bisa... Aku bisa.. Menjelaskannya... Dengarkan.. Aku.. " Roseline merangkak menyentuh kaki jenjang Tyreece.

BUGH..

UUGGHHH..

UHUK.. UHUK..

Roseline mengerang kesakitan, begitu ujung sepatu Tyreece tepat mengenai bagian perutnya. Aneh, tapi rasanya begitu sangat sakit. Padahal, Roseline tahu jika tenaga yang dikeluarkan Tyreece tidak ada sepersepuluh tenaga yang dimiliki pria ini. Tadi juga, saat Roseline terjatuh begitu terlepas dari cekikan Tyreece, tubuhnya yang menghantam lantai, juga membuat perutnya terasa sangat sakit. Seperti kram, dan makin lama rasanya makin sakit.

" Tyreece.. "

" JANGAN SEBUT NAMA KU DENGAN MULUT BUSUK MU ITU. DASAR WANITA MURAHAN. PERGI KAU!! PERGI SEJAUH MUNGKIN.. JANGAN BIARKAN AKU MENEMUKAN MU DAN MEMBUNUH MU!!! "

Deg.. Deg.. Deg..

Jantung Roseline rasanya ingin melompat keluar ketika mendengar ucapan Tyreece barusan. Pria itu bahkan langsung meninggalkan dirinya begitu saja setelah meneriaki dirinya. Sakit sekali rasanya, hati Roseline, tubuh Roseline, semuanya terasa sakit. Lebih lagi, perutnya benar-benar terasa sakit dan Roseline tidak bisa menahan lagi.

Tuk.. Tuk.. Tuk..

Roseline mendongak, mendengar ada suara ketukan heels yang mendekat ke arahnya, Roseline lekas melihat siapa gerangan yang kini berdiri di depannya yang masih terduduk di lantai tak berdaya. Tangan Roseline terkepal erat sedetik kemudian, begitu melihat siapa yang berdiri dengan wajah mengejek melihatnya. Senyum miring penuh penghinaan, dan tatapan menghina orang ini, rasanya seperti menelajangi Roseline saat itu juga.

Plok.. Plok.. Plok...

" Nice show.. Right.. " Seringai jahat dikeluarkan Belleza, melihat saingannya nampak rapuh tak berdaya.

" Kau mengatakan pada ku jika Tyreece mencintai mu.. Lalu sekarang, apakah ini namanya cinta?? "

Hahahahahahahaha....

" Makan saja itu cinta.. Tyreece tidak pernah cinta pada siapapun di dunia ini. Tidak kau, juga tidak dengan ku.. Hatinya sudah mati. Jadi, betapa bodohnya kau yang percaya dengan kata cinta dari Tyreece. "

" Oohh.. Lihat foto ini.. " Jemari lentik Belleza yang kukunya dicat warna pink itu mengambil foto yang tadi dilemparkan oleh Tyreece.

" Wanita murahan yang membagi tubuhnya dengan pria lain, sok-sokan bicara cinta.. Hei Roseline.. Apa kau ingin ditertawakan oleh monyet?? " Sarkasnya.

" Pergi.. Aku tidak butuh ocehan murahan mu itu. " Roseline berusaha untuk tetap terlihat tenang, meski rasanya bisa sewaktu-waktu dirinya pingsan.

" Hahahahaha.. Sudah tidak bisa sombong kan?? " Ejek Belleza tertawa puas, " Saran ku, pergi saja. Tyreece bukan orang yang akan mengampuni sebuah pengkhianatan. Jika kau tetap bertahan disini, aku pastikan kau akan segera pergi ke alam baka karena timah panas yang Tyreece berikan.. " Belleza menepuk pelan pundak Roseline sebelum meninggalkan Roseline dengan senyum puas karena berhasil menyingkirkan saingannya.

" Ooohh ya.. Tyreece sudah mengatakan pada ku dan Esme, bahwa kami akan segera pergi meninggalkan kota ini untuk kembali ke Rusia.. Jadi buang jauh semua rencana dalam pikiran mu untuk membuat Tyreece percaya. Karena dia lebih percaya bukti daripada cinta yang kau jual itu. Bye.. Bye.. " Belleza melangkah dengan mantap sambil melambaikan tangan pada Roseline.

Apakah Roseline harus menyerah??

Apakah dirinya akan pergi begitu saja setelah dipermalukan seperti ini??

Tentu saja tidak. Roseline yang keras kepala merasa jika dirinya tidak bersalah dalam hal ini. Foto-foto yang menunjukkan dirinya tengah bersama dengan pria asing tak dikenal di atas ranjang tanpa busana itu, jelas pasti sebuah jebakan yang Belleza lakukan. Roseline yakin sekali, karena kejadian itu terjadi satu bulan yang lalu. Setelah Roseline menantang Belleza untuk memisahkannya dari Tyreece.

Roseline memantapkan hatinya untuk mengumpulkan bukti jika dirinya dijebak. Roseline akan menemui Tyreece setelah bisa membuktikan jika dirinya tidak bersalah, foto itu hanya sebuah jebakan saja dari Belleza. Roseline pun segera mengemasi barang-barangnya, memilih keluar dari apartemen ini tapi bukan untuk mengalah. Dia akan mundur beberapa langkah untuk mengumpulkan bukti kemudian menjatuhkan Belleza setelah semua bukti ditangannya.

Roseline turun ke bawah, menunggu di cafe yang ada di dekat apartemen mewah milik Tyreece. Saat mengemas semua pakaiannya tadi, Roseline menghubungi Silvanna untuk menjemputnya. Satu-satunya orang yang tahu kisah cintanya dengan Tyreece dan orang yang selama ini membantu Roseline saat menjalani hukuman dari papanya.

" Rose.. " Pekik Silvanna begitu melihat Roseline duduk di dalam cafe.

" Kau sakit?? Kenapa kau pucat sekali, dan apa ini?? " Pekik Silvanna di ujung kalimat saat melihat bekas kemerahan di leher Roseline.

" Ssstttt.. Jangan membuat gaduh.. " Desis Roseline pelan. Rasanya tubuhnya sudah tidak kuat lagi, kepalanya pusing, perutnya juga bertambah sakit.

" Kita ke rumah sakit.. " Silvanna hendak memapah Roseline tapi di tolak.

" No.. Sebelum itu, antar aku dulu ke..... "

BRUUUKKKK.....

Roseline benar-benar akan menobatkan hari ini sebagai hari sial dalam hidupnya. Kesialan terus terjadi padanya dan sekarang, kesialan itu semakin bertambah. Roseline yang beberapa waktu lalu tersadar dari pingsan, mendapatkan kabar mencengangkan dari dokter yang memeriksanya. Apa tadi dokter itu bilang, Roseline tengah mengandung empat minggu. Jika ini adalah mimpi, Roseline berharap dirinya akan lekas bangun dari mimpi buruk ini.

" Kita harus mengabarkan berita bahagia ini para Tyreece. " Ucap Silvanna begitu riang. Saking bahagianya Silvanna karena akan mendapatkan keponakan, sampai mengabaikan bagaimana ekspresi wajah Roseline saat ini.

" Jangan.. " Cegah Roseline. Tangannya menggapai tangan Silvanna yang hendak menghubungi Tyreece.

" Hei.. Kenapa kau menghentikan ku? Tyreece berhak tahu karena dia ayahnya. " Silvanna kesal.

" Aku tidak tahu.. Aku tidak tahu, Sil.. Sungguh aku tidak tahu.. " Telapak tangan Roseline langsung menelungkup wajahnya. Sesaat lalu dirinya yakin bahwa dia bisa membuktikan dirinya tidak bersalah dihadapan Tyreece. Tapi setelah mendengar kabar terbaru tentang kehamilan dan usia kehamilannya, Roseline langsung kehilangan seluruh keyakinannya.

Empat minggu?

Berarti satu bulan yang lalu..

Waktu itu, bukankah foto itu..

Benarkan tidak terjadi sesuatu??

Benarkah semua itu hanya rekayasa??

Atau jangan-jangan..

" Ada apa Rose?? Katakan pada ku?? Kenapa kau melarang ku menghubungi Tyreece? " Silvanna terlihat seperti orang bodoh yang tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi disini.

" Sil... Jika aku bilang aku tidak tahu ayah dari anak ini.. Apa kau akan percaya?? "

DDDDDUUUUUUAAAAAARRRRRRRRR

" AAAAAPPPPPAAAAAAA??? "

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!