Diva membaca dengan seksama tulisan kecil berderet rapi itu, awalnya dia bersikap biasa saja, sampai dia membaca empat poin konyol yang Dika mau Diva menurutinya tanpa membantah.
Pernikahan akan berakhir setelah anak Diva dan Dika genap berusia dua tahun.
Selama masih menjadi istri, Diva harus mematuhi semua perintah Dika (Tanpa terkecuali).
Dika akan memberikan nafkah yang layak dan cukup kepada Diva sebagai seorang suami. Setelah bercerai, Dika akan tetap memberikan nafkah untuk Diva dan anak mereka.
Dilarang keras melakukan kontak fisik.
Diva tau kalau Dika itu tampan, tapi dia baru tau kalau Dika juga ternyata punya rasa percaya diri yang begitu tinggi. Meski sudah menjadi istrinya kelak, Diva tidak sudi menyentuh Dika duluan, apa lagi sampai naik keatas ranjangnya. Sekalipun Dika adalah laki laki terakhir didunia ini, Diva tidak akan pernah mau menyukainya.
"Pria gila, pantas saja masih melajang sampai tua. Jangan-jangan dugaan Ibunya benar, dia g*y. Dia mau meniduri ku malam itu hanya karena pengaruh alkohol saja," gumam Diva.
Diva menandatangani surat perjanjian itu, kemudian dia kembali pergi tidur.
🍁🍁🍁
Esok harinya, Diva pergi kerumah sakit bersama Ibu mertuanya. Mereka melakukan usg, untuk pertama kalinya dalam hidup Diva merasa begitu takut dan gugup.
Sampai detik ini, Diva masih tidak percaya ada malaikat kecil yang sedang bertumbuh dalam perutnya. Jika saja kedua orangtuanya Diva masih hidup, mereka pasti akan kecewa dan tidak menerima kenyataan kalau putri semata wayang mereka hamil diluar nikah.
Dada Diva terasa sesak, air mata tiba-tiba menetes. Terlebih saat melihat layar monitor dan nampak sebuah titik menempel dalam rahimnya. Air mata itu bukanlah air mata bahagia, sulit baginya untuk menerima takdir pahit yang sedang dia jalani saat ini.
"Lihat itu, calon cucu pertamaku. Tumbuhlah dengan baik sayang, Nenek akan menunggumu dengan penuh cinta disini." Celetuk Nurma.
Diva memalingkan pandangannya pada wajah wanita paruh baya itu. Ekspresi bahagia dan penuh syukur nampak dengan jelas disana. Kenapa Diva tidak bisa menerima dan mencintai anaknya sendiri? Sementara Ibu mertuanya sangat menyayangi dan mengharapkan kehadiran sang cucu.
"Sepertinya aku harus berdamai dengan diriku sendiri. Anak ini tidak bersalah, dan semua yang terjadi dalam hidupku sudah menjadi takdir dari Tuhan."
Cekrek...
Nurma mengirim foto hasil USG Diva kepada Dika. Dika yang sedang sibuk membuka beberapa berkas dikantornya langsung berhenti sejenak saat mendengar bunyi pesan masuk.
Ada getaran dalam hati Dika saat melihat foto kiriman sang Ibu, terlebih setalah membaca pesan singkat yang ada dibawahnya.
"Kesayangan Ibu❤️."
Dika tersenyum, dia tau saat ini Ibunya pasti sedang merasa bahagia. Anak laki-lakinya telah berhasil membuat seorang gadis hamil dan mematahkan anggapan orang kalau Dika tidak menyukai lawan jenis.
🍁🍁🍁
Pulang dari kantor, Dika membawa banyak makanan ke rumah. Ada buah buahan, biskuit, martabak manis dan juga beberapa porsi sate ayam. Tak hanya itu, Dika juga membawa ikan bakar dan aneka olahan seafood lainnya.
Dika mungkin tidak menyukai Diva, tapi dia sayang pada anaknya. Dika harus bisa menjaga dan merawat anaknya dengan baik salah satunya dengan cara memberikan perhatian, asupan makanan dan vitamin yang baik.
"Dika, untuk apa kamu membawa pulang makanan sebanyak itu? Ibu juga sudah masak banyak dirumah," ucap Nurma.
"Itu... Mungkin Diva mau makan makanan enak ini, biasanya Ibu hamil suka sering lapar," Dika meringis.
"Jangankan makan, mencium aromanya saja perutku sudah mual," cicit Diva.
"Tetap saja kamu harus makan, aku tidak mau anakku kurang gizi dan terlahir dengan berat badan rendah," ucap Dika.
Perhatian sekali Dika, sayang perhatian itu hanya ditujukan untuk anak yang sedang dikandung oleh Diva saja. Tak mengapa, setidaknya anak mereka kelak tidak akan kurang perhatian dan kasih sayang dari Ayahnya.
"Dika, kamu manis sekali. Beruntung sekali Diva bisa punya suami perhatian dan manis seperti kamu. Semoga saja kelak rumah tangga kalian langgeng sampai Kakek Nenek ya." Nurma mengukir senyum bahagianya. Dia bangga memiliki anak yang bertanggung jawab pada pasangannya.
"Sampai Kakek Nenek? Apa bisa? Baru tinggal satu atap semalam saja kepalaku sudah pusing." Keluh Diva dalam hati.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments