Zoya membuat kegaduhan di kantor Dika, dia mengamuk dan berlaga seperti Nyonya. Para pegawai Dika sudah tidak menghormati Zoya seperti dulu lagi, mereka tau Zoya dan Dika telah lama putus karena Zoya telah berselingkuh.
Dika masuk kedalam ruangan pribadinya dengan perasaan kesal. Ruangan itu berhasil dibuat berantakan seperti kapal pecah oleh Zoya, vas bunga, frame, berkas berkas penting semua berserakan diatas lantai.
"Zoya, mau apa kamu datang kemari?" Hardik Dika.
"Aku kemari untuk menemui mu. Ayo kita balikan sayang," Zoya berlari mendekati Dika.
"Dasar wanita tak tau diri. Aku sudah menikah, dan aku juga tidak akan pernah mau kembali dalam pelukan wanita penghianat seperti kamu,"
"Aku menyesal Dika, tolong maafkan aku. Aku tau kamu masih mencintaiku, kamu menikah dengannya hanya karna terpaksa bukan?"
"Tuduhan itu salah Zoya, aku sangat mencintai Diva istriku,"
"Ayolah Dika, jangan keras kepala. Kamu bahkan menderita impoten karena putus dariku, itu artinya kamu masih sangat mencintaiku. Kembalilah padaku, aku akan membuat milikmu itu sembuh dan perkasa kembali."
Brakkkkk...
Suara pintu terbuka kasar, sosok Diva tiba tiba muncul disana. Dia melempar tatapan ganas pada Zoya, seolah dia akan memakan wanita j@lang itu hidup hidup.
"Tidak perlu repot repot membantu suamiku Nona. Aku sudah berhasil membuat Mas Dika sembuh dari impoten, saat ini bahkan aku sedang hamil anaknya," ucap Diva.
"Apa katamu? Hamil?" Zoya terkejut.
"Ya, benar. Aku sedang hamil anak Mas Dika. Aku adalah gadis muda pawang cinta kesayangan Mas Dika, anda ingin mencoba merebutnya dariku? Mari kita bertarung hingga titik darah penghabisan," ajak Diva mantap. Zoya sedikit mengkerut, terlebih saat melihat keberanian dan kegigihan seorang Diva untuk mengalahkan pelakor sepertinya.
"Satpam, usir Zoya dari ruangan ini!" teriak Dika. Dia takut Zoya dan Diva benar benar berkelahi. Saat ini Diva sedang hamil, akan sangat berbahaya jika Diva membawanya bergulat.
"Mas, jangan buru buru usir dia dari sini. Aku masih ingin bermain dengannya, tanganku gatal ingin menarik hidungnya, men!nju bemper dan gunung kembarnya yang hasil operasi plastik itu," ucap Diva penuh emosi.
"Sayang, jaga emosimu. Aku tidak mau mengambil resiko dan terjadi sesuatu padamu juga calon anak kita." Dika memeluk Diva dan mengelus kepala wanita itu lembut. Dika mencium kening Diva mesra.
Zoya terbakar emosi, dia menarik paksa Diva dan memisahkannya dari Dika.
Plakkkk.... Plakkkk....
Dua buah tamparan mendarat di pipi kanan dan kiri Zoya, Diva sudah tidak tahan lagi melihat kelakuan Zoya yang sudah mirip dengan orang gila.
"Dengarkan ini baik baik Nona Zoya, selama aku masih hidup aku tidak akan membiarkan anda mengganggu suamiku. Sekali lagi anda berusaha menggodanya, aku akan menggilas anda, memotong tubuh anda menjadi kecil kecil kemudian aku akan melempar anda ke laut. Pergi dari sini sekarang juga!" usir Diva kasar.
🍁🍁🍁
Zoya telah pergi dari kantor Dika, suasana ruangan itu kembali hening. Diva dan Dika hanya diam sambil melempar pandangan mata saja. Keduanya sama sama canggung, apa lagi Diva. Dengan pedenya dia menyatakan kalau dirinya adalah pawang cinta kesayangan Dika, kalimat itu sungguh membuat Diva geli sendiri.
Dika juga merasa malu pada Diva, bisa bisanya dia memeluk Diva dan mencium keningnya mesra didepan Zoya. Seolah mereka berdua adalah pasangan suami istri yang saling mencintai satu sama lain.
"Aku tidak menyangka kamu akan datang menyusul ke kantor,"
"Kenapa Om tidak bilang kalau ada Zoya disini, kalau Om bilang aku bisa membantu Om untuk mengusirnya,"
Dika tertawa, dia melihat dengan jelas kalau Diva benar benar benci pada Zoya. Mungkinkah gadis itu sudah mulai jatuh cinta pada Dika? Seketika Dika merasa geer. Dika tampan, kaya dan mapan. Wanita mana yang bisa kuat menahan pesonanya?
"Apa Om masih marah padaku? Tadi Om mengabaikan ajakanku untuk makan pagi bersama," Diva sedikit memonyongkan bibirnya ke depan.
"Aku tidak marah padamu, aku juga tidak bermaksud untuk mengabaikan kamu. Aku tidak mendengar teriakan mu tadi," jelas Dika.
"Syukurlah kalau Om tidak marah."
Seharian ini Diva menemani Dika dikantornya, untuk menghilangkan rasa jenuhnya Diva bermain game di ponsel pintarnya. Mata Diva diserang rasa ngantuk, dia berbaring diatas sofa dan tertidur lelap.
Sekertaris pribadi Dika masuk kedalam ruangan, dia melirik kearah Diva sekilas kemudian tersenyum. Wanita cantik itu tak mengira kalau gadis muda seperti Diva bisa mengajak Zoya bertarung. Ternyata dibalik wajah polos seorang Diva, tersimpan sifat seekor singa betina.
"Bos, anda sangat beruntung memiliki istri seperti Nona muda," celetuk Vania.
"Iya, benar. Dia sangat tangguh dan juga menarik," Dika tersenyum.
"Sepertinya anda sangat mencintai istri kecil anda ya Bos,"
"Iya, tentu saja."
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
Teti Nurhayati
seruuu
2024-04-29
1