6

"Kak" panggil Shaka saat ia melihat Shan pulang dari kantor

"Apa?"

"Aku benar-benar patah hati" ucap Shaka dengan raut wajah yang di buat menyedihkan

"Kenapa? Putus dengan gadis kacamatamu?" tanya Shan asal

"Enak saja, kami baik-baik saja"

"Jangan curhat padaku, aku tidak mau dengar" Shan berjalan melewati Shaka yang duduk di bangku teras, padahal adiknya sudah sejak sore menunggu kakaknya pulang dari kantor,

Shaka berdiri dan mengekori kakaknya hingga kakaknya masuk ke dalam kamar, Shaka dengan setia menunggu kakaknya walau ia sudah di usir oleh pemilik kamar,

Shan meninggalkan Shaka yang benar-benar terlihat patah hati, ia berlalu ke dalam kamar mandi dan membersihkan tubuhnya sebelum mendengarkan celotehan Shaka setelah ini

Selesai mandi kini sudah bertambah lagi anggota di atas tempat tidur Shan, Khay ikut bergabung dengan memangku wajahnya yang terlihat sedih

Antara penasaran dan bingung hinggap di pikiran Shan saat melihat pemandangan yang ada di depannya kini,

"Kalian kenapa?" tanya Shan penasaran

"Kami patah hati sekali kali ini" jawab Khay dramatis

"Kenapa? Aku bertanya dari tadi tapi tidak ada jawaban, kalau hanya mau menggangguku kalian keluar! Aku mau istirahat!" ucap Shan jengkel, ia hanya mau jawaban tapi yang ia dapat hanya wajah sedih adik-adiknya yang ia tidak tau apa sebabnya

"Bu Ana ternyata sudah punya pacar" ucap Shaka dengan helaan nafas berat di akhir kalimatnya

Hal itu membuat Shan juga sedikit banyak terkejut bagaimanapun ada sedikit rasa tertarik untuk mengenal lebih jauh guru adiknya itu, ia kira guru adiknya itu masih single tapi ya sudahlah itu juga bukan urusannya

"Kakak pasti kaget" tebak Khay

"Kenapa harus kaget?"

"Memangnya tidak?" tanya Khay lagi

"Tidak, lagipula minggu depan aku akan bertunangan dengan Bella jadi untuk apa aku mengurusi urusan orang lain"

"Kak apa barusan kakak bilang?" tanya Khay sambil mendekati kakaknya yang masih berdiri di depan mereka

Bahkan Shaka langsung terduduk saat mendengar ucapan dari kakaknya itu

"Aku setuju bertunangan dengan Bella minggu depan"

"APAAAAAAAA???" teriak Shaka dan Khay bersamaan.

...****************...

"Ayah!" Khay membuka kasar pintu ruang kerja ayahnya, ia menatap ayahnya dengan pandangan kesal dan juga jengkel

"Kenapa Khay?" Reenan berusaha untuk tidak emosi saat melihat anaknya yang sudah mengganggu pekerjaannya

"Ayah yang kenapa! Kenapa ayah tega menjodohkan kak Shan dengan perempuan yang bajunya selalu kurang bahan itu? Apa ayah tau kalau kak Shan tidak suka dengan perempuan itu?" tanya Khay

"Duduk dulu" Reenan bangun dari duduknya dan mendekat ke arah putrinya yang berada di ambang pintu

"Tidak! Ayah jangan dekat-dekat denganku ya!" peringat Khayla yang tidak di hiraukan Reenan

Reenan semakin mendekat ke arah putrinya dan Khay terus melangkah mundur menghindari sang ayah hingga tiba-tiba tubuh Khayla tertarik oleh Shaka dan di bawa pergi oleh saudara kembaranya itu,

"Jangan dekat-dekat ayah nanti nasib kita akan sama dengan kak Shan" ucap Shaka sambil berlalu pergi tapi ucapannya masih terdengar jelas di telinga Reenan

Reenan hanya menatap kepergian anak kembarnya dengan pasrah, selain istrinya kini anak-anaknya juga memusuhinya, sedih memang tapi yang penting Shan sudah setuju dengan rencana pertunangannya dengan Bella,

"Kenapa anakmu?" Annisa tiba-tiba muncul di sebelah Reenan hingga membuat Reenan bergeser kaget,

"Mereka kecewa padaku" ucap Reenan terdengar pasrah,

"Aku juga, tapi sepertinya kau tidak peduli dengan kami yang kecewa ini terutama Shan, jadi teruslah merasa kecewa dan bersalah pada kami setiap hari"

"Astaga sayang ini hanya pertunangan, untuk pernikahan sudah ku serahkan pada Shan ingin melanjutkan ke pernikahan atau tidak setelah pertunangan ini" Reenan terlihat frustasi menjelaskan keadaan ini,

"Kalau batal apa kita tidak malu? Rekan kerjamu pasti menganggap ini hanya trik atau cara agar bisa menarik perhatian mereka sehingga mereka akan lebih mudah untuk menanamkan saham pada kantormu karena kalian itu dua pengusaha yang punya pengaruh atau juga mereka bisa berfikir kau hanya ingin membuka bisnis baru di bidang transportasi dan memakai jalan pintas tercepat untuk mewujudkannya karena kau belum pernah menyentuh bidang itu! Berfikir sampai situ tidak sih?" kesal Annisa pada akhirnya

"Lalu mau kalian bagaimana? Shan sudah setuju dan mereka akan bertunangan minggu depan!" Reenan mengacak rambutnya frustasi

"Lain kali jangan terlalu berlebihan mengasihani orang lain sampai mengorbankan kebahagiaan anak sendiri, untuk apa memikirkan orang lain tapi harus mengorbankan anakmu, lebih baik tidak usah kasihan sama sekali!"

"Bunda, jangan menambah rasa bersalahku!" Reenan berusaha mendekat ke arah Annisa tapi Annisa malah membalikkan badan dan pergi ke kamarnya meninggalkan Reenan yang terpaku sendiri.

...****************...

"Bu" teriak Shaka yang melihat guru favoritnya sudah datang

"Apa Shaka?" Ana terus berjalan dengan Shaka yang mengekori di belakangnya,

"Mau bertanya boleh tidak bu?" tanya Shaka yang sudah berjalan sejajar dengan gurunya

"Boleh" jawab Ana sambil mengangguk

"Kemarin ibu pulang dengan siapa?" tanya Shaka penasaran

"Dengan teman dekat ibu" jawab Ana langsung yang membuat Shaka tiba-tiba terdiam

Harapannya dengan Khay tiba-tiba pupus saat mengetahui gurunya juga sudah punya tambatan hati dan juga kakaknya yang berakhir menurut dengan keinginan ayah mereka,

"Kamu kenapa?"

Shaka hanya menggeleng saat gurunya menanyakan keadaannya yang tiba-tiba diam dan berhenti

"Apa saat ibu menikah nanti ibu juga akan berhenti menjadi guru?" tanya Shaka lagi

Ana menggeleng dan hanya tersenyum saat menebak isi pikiran muridnya itu, ia pikir Shaka akan kecewa bila ia menikah nanti ia memutuskan untuk berhenti menjadi guru,

Shaka berlalu dengan hati gundah, entah kenapa ia masih sangat ingin menjodohkan guru dan kakaknya tapi sepertinya semuanya hanya akan berakhir sia-sia, mereka sudah menentukan jalan mereka masing-masing,

"Kenapa jadi aku yang patah hati?" gumam Shaka pada dirinya sendiri,

Shaka membayangkan bagaimana nanti jika kakaknya sampai menikah dengan perempuan pilihan ayahnya, sepertinya kakaknya akan pusing menuruti permintaan istrinya yang dari penampilan luarnya saja Shaka bisa menebak bahwa perempuan pilihan ayahnya pasti tidak bisa apa-apa,

Berbeda jika kakaknya menikah dengan wali kelasnya, pasti kakaknya akan di layani dengan baik nantinya

Shaka tidak bersemangat sama sekali seharian ini, kakak dan gurunya yang tidak jadi berjodoh tapi ia yang merasakan latah hati hebat saat ini,

Dengan langkah gontai Shaka menyusuri lorong kelasnya untuk sampai di halaman sekolah dan menunggu kakaknya untuk datang menjemputnya,

Ia duduk di bangku yang ada sambil menunggu Khay yang sepertinya belum keluar dari kelasnya,

Tidak lama kemudian Khay datang bersamaan dengan Shan yang juga datang menjemput meraka berdua,

"Seandainya ibu tau, aku benar-benar ingin mempunyai kakak ipar seperti bu Ana" ucap Shaka pada perempuan yang sedang duduk di sebelahnya,

Terpopuler

Comments

Isnaaja

Isnaaja

cakep👌

2024-04-28

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!