"Kak" panggil Khay dan Shaka
"Apalagi?" balas Shan jengah
Bagaimana tidak, sejak ia menjemput adiknya di sekolah hingga kini ia sudah pulang kerja 2 adiknya terus menerus mengganggunya
"Kau suka pada bu Ana?" tanya Shaka tanpa basa basi
Shan menghela nafas lelah, hanya karena ia setuju bahwa wali kelas Shaka cantik kini ia di buru oleh kedua adiknya
"Tidak" jawab Shan pada akhirnya
"Kenapa tidak suka? Kan kakak setuju bu Ana cantik?" kini giliran Khay yang bertanya
"Kau tau Taylor Swift?" tanya Shan pada Khay
"Tau, aku fans beratnya"
"Dia cantik" jawab Shan
"Tapi kau seperti pungguk merindukan bulan jika ingin menikahi Taylor Swift" jawab Shaka
"Kalau begitu keluar dari kamarku" usir Shan pada kedua adiknya
Shaka dan Khay akhirnya mengalah dan keluar dari kamar kakaknya, tapi belum sampai 5 menit mereka berdua kembali dengan ekspresi yang sulit di artikan,
"Apalagi?" tanya Shan jengkel dengan kemunculan kembali dua adik kembarnya
"Pacarmu di bawah" jawab Khay
"Taylor Swift?" balas Shan asal, ia merasa tidak punya pacar dan sekarang adik-adiknya mengatakan hal yang aneh
"Hentikan mimpimu kak, mana mungkin Taylor Swift mau denganmu" balas Khay sebal
"Perempuan yang bajunya kurang bahan itu sekarang ada di ruang tamu bersama bunda" giliran Shaka menjawab Shan
"Bilang padanya aku tidur!"
"Tidak, bilang sendiri saja" balas Khay
"Terserah kalian ingin menjawab apa, aku tidak mau bertemu dengannya"
Khay dan Shaka kembali keluar kamar kakaknya, saat hendak menuruni tangga ia berpapasan dengan bundanya yang akan naik menuju kamar Shan
"Kakak tidur bun, barusan kami dari kamarnya dia mengamuk karena tidurnya di ganggu" ucap Khay secara spontan
Shaka hanya mengangguk mengiyakan, mereka berdua sedang kompak menjalankan misi menjodohkan kakaknya dengan bu Ana jadi mereka juga tidak suka Bella ke rumah mereka untuk mencari-cari Shan,
"Oh, padahal ada tamu yang mencarinya" jawab sang bunda
"Siapa?" tanya Shaka pura-pura tidak tau
"Bella"
"Katakan saja kakak sedang tidur bun, terserah bunda mau bagaimana kata-katanya tapi kakak sedang tidak bisa di ganggu" jawab Khay
Annisa mengangguk dan kembali menemui Bella di ruang tamu, ia menyampaikan bahwa Shan mungkin kelelahan hari ini sehingga ia sudah tertidur lebih awal
Bella hanya mengangguk, walau kecewa ia tetap berusaha tersenyum di depan ibu laki-laki incarannya, ia ingin membangun image yang baik saat ini agar usahanya mendekati Shan lebih mudah
Bella berpamitan saat ia tidak bisa menemui Shankara, ia akhirnya pulang dengan perasaan kecewa
Setelah Bella pulang Annisa menuju kamar Shan, ia tau kalau kedua anak kembarnya berbohong, ia paham kalau Shan pasti tidak mau menemui Bella tadi
"Shan" panggil bundanya pelan
Shan menoleh ke arah pintu dan tersenyum melihat bundanya ada di sana
"Masuk bun"
Annisa melangkah masuk ke dalam kamar anak sulungnya lalu ia duduk di tepi ranjang Shan,
"Kenapa kakak tidak mau menemui Bella"
Shan sudah menduga bahwa bundanya pasti ingin menanyakan hal ini,
"Kenapa dia tidak lelah menemui ku padahal sudah ku tolak"
"Apa dia sering menemui kakak?"
"Saat aku sampai di kantor pagi tadi dia juga sudah ada di sana bun"
"Mungkin dia benar-benar suka dengan kakak, kenapa tidak mencoba untuk memberi kesempatan" tanya Annisa
"Tidak bun, aku belum berpikir untuk mempunyai kekasih"
"Berteman baik saja dulu, jika memang tidak cocok kalian kan masih bisa berteman tidak usah langsung mempunyai status yang mengikat, berteman saja dulu nak"
"Aku sedikit pemilih untuk mencari teman, dan dia tidak masuk kriteria untuk menjadi temanku apalagi kekasihku" balas Shan
"Tapi kak......"
"Bunda, sudah ya aku tidak mau membahas ini lagi"
"Baiklah, bunda minta maaf kak" Annisa mendekati anaknya dan memeluk sang putra yang sudah jauh lebih tinggi darinya,
"Tidak apa-apa bun, jika sudah waktunya aku akan membawa calon istriku ke hadapan bunda" ucap Shan lembut,
Ia laki-laki yang sangat menyayangi bundanya selain ayahnya, ia masih ingin bermanja-manja dengan bundanya saat ini, belum terbesit sedikitpun keinginan untuk mempunyai istri sehingga ia lebih tertutup untuk urusan perempuan,
...****************...
"Shan, minggu depan kau bertunangan dengan Bella" ucap Reenan setelah makan malam
"Maaf, tapi apa aku salah dengar?" tanya Shan memastikan, bahkan alisnya sampai bertaut ketika mendengar ucapan ayahnya
"Tidak, kau akan bertunangan dengan Bella minggu depan"
"Kenapa?" tanya Shan
"Kami sudah sepakat untuk menikahkan kalian, kalau tidak ingin segera menikah tidak masalah kalian bisa bertunangan dahulu"
"Ayah" kini giliran Annisa yang panik saat melihat raut tidak suka putranya
"Aku tidak mau, aku juga tidak merasa berhutang apapun pada mereka sehingga aku harus menyetujui rencana pertunangan itu jadi lupakan saja" ini kalimat terpanjang Shan yang pernah Shan ucapkan untuk menolak permintaan sang ayah
"Aku tidak minta persetujuan mu"
"Dan aku juga tidak minta untuk di jodohkan dengan perempuan itu"
"Shan!"
"Terserah ayah mau apa, tapi aku tetap tidak akan mau bertunangan dengan Bella apapun alasan kalian! Aku tidak peduli sekalipun aku harus keluar dari rumah ini!" Shan pergi setelah mengucapkan kalimat itu pada ayahnya
"Kenapa memaksa anakmu?" Annisa bertanya pada Reenan dengan nada ketus,
"Aku sudah merencanakan ini untuk mengembangkan bisnis"
"Apa harus dengan mengorbankan anakmu? Kenapa harus memaksakan kehendak mu pada Shan?"
Shaka dan Khay diam saja melihat orang tuanya saling berdebat, tidak pernah sekalipun orang tuanya berdebat seperti itu dan kini ia menyaksikan betapa keduanya sama-sama keras kepalanya,
"Tidak ada yang boleh menyakiti anakku! Jika tetap mau melakukan hal itu kami akan pergi dari rumah ini!" ancam Annisa yang seketika membuat Reenan bungkam
"Kita bicara di kamar" Reenan menarik tangan Annisa menuju kamar mereka, sedangkan Shaka dan Khay masih duduk terdiam di tempatnya
"Menurutmu kenapa?" tanya Khay pada saudara kembaranya
"Tidak tau, tapi ayah tidak pernah seperti itu sebelumnya" jawab Shaka bingung
"Pasti ada sesuatu yang membuat ayah sampai begitu" sambung Khay
"Tapi biarlah, setidaknya bukan aku yang ada di posisi kakak,"
Plak
Khay memukul paha Shaka sekuat tenaga hingga menimbulkan bunyi yang cukup nyaring
"Apa-apaan?" tanya Shaka sambil berusaha untuk meredam teriakannya,
Khay hanya menatap kesal pada Shaka yang bisa-bisanya berkata seperti itu padahal ia sendiri yang semangat untuk menjodohkan kak Shan dengan wali kelas Shaka itu,
"Kalau begitu aku akan bilang pada ayah kalau kau saja yang di jodohkan dengan perempuan yang bajunya selalu kurang bahan itu, jangan kakak kesayanganku!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Isnaaja
semangat kak
2024-04-21
1