Malam sudah semakin larut tapi Nadira masih tak bisa memejamkan matanya karena ucapan ibu dan tantenya terus terngiang ngiang di telinganya sejak tadi.
" apa aku bisa menjadi seorang ibu di saat usiaku masih sangat muda ? Dan apa laki laki itu juga akan setuju dengan pernikahan ini !" tanya Nadira dalam hati.
" apa aku minta Tante Cecil untuk mempertemukan aku dengan laki laki itu dulu baru aku mengambil keputusan ?" tanya Nadira yang terus mempertimbangkan apa yang harus iya lakukan dengan tawaran pernikahan yang datang padanya.
" ya mungkin ini jalan terbaik sebelum aku mengambil keputusan karena ini juga menyangkut masa depan ku "
Setelah yakin dengan apa yang akan iya lakukan esok hari Nadira pun baru bisa memejamkan matanya dan benar saja tak butuh waktu lama Nadira pun kini sudah terlelap dalam tidurnya di bawah selimut tebal bergambar keroppi.
Sedangkan di sebuah rumah yang cukup mewah seorang laki laki sedang kewalahan menangani bayi mungil yang semakin hari semakin susah di tenangkan dan semakin hari semakin membuat Adnan kerepotan menenangkan bayi mungil yang saat ini baru berusia enam bulan.
" sayang, ayo tidur ini sudah hampir tengah malam " ucap Adnan yang terus mencoba menidurkan putri kecilnya yang iya beri nama Almira.
" Adnan boleh Tante masuk ?" tanya Tante Cecil yang tak sengaja mendengar Almira yang masih belum juga tidur meski waktu sudah menunjukan pukul sebelas malam.
" masuk saja Tante " jawab Adnan yang sudah cukup stres menghadapi Almira yang masih saja terus menangis dalam gendongannya.
" biar Almira tidur sama Tante malam ini " ucap Tante Cecil yang langsung mengambil alih Almira dari gendongan Adnan yang sudah terlihat lelah dan mengantuk.
" tapi sebagai gantinya kamu harus memikirkan apa yang Tante katakan tadi karena ini juga demi kebaikan kamu dan juga Almira nantinya " ucap Cecil sebelum membawa Almira keluar dari kamar Adnan.
" tapi tan, bagaimana bisa Adnan menikah dengan wanita yang bahkan tak Adnan kenal ? Meski ini semua demi Almira tapi adnan juga ikut terlibat di dalamnya dan ini juga menyangkut kebahagiaan dan kehidupan Adnan nantinya " ucap Adnan yang masih belum setuju dengan solusi yang di tawarkan adik dari ibunya Adnan.
" tapi menurut Tante ini solusi terbaik yang bisa kami pikirkan untuk kamu dan Almira " ucap Cecil sebelum meninggalkan kamar Adnan.
Adnan hanya bisa menarik nafas begitu dalam memikirkan apa yang akan terjadi kedepannya jika dirinya tak menyetujui solusi yang tantenya berikan.
" ok, aku akan mengajak wanita itu bertemu terlebih dahulu baru setelah itu aku akan bisa mengambil keputusan apa memang harus menikah atau tidak dengan wanita itu " ucap Adnan yang sudah yakin akan mengajak bertemu wanita yang di jodohkan padanya besok sebelum dirinya mengambil keputusan besar dalam hidupnya.
Langit malam yang semakin pekat ditambah guyuran hujan yang cukup lebat membuat Adnan dan Nadira semakin terlelap dalam tidurnya meski mereka berada di dua tempat yang berbeda tapi masih dalam satu kota yang sama.
Sisa guyuran hujan tadi malam membuat pagi ini terasa sangat dingin ditambah hawa sejuk membuat Nadira masih nyaman di bawah selimut tebal miliknya.
" dira... Mau sampai kapan kamu susah bangun pagi seperti ini ? " tanya Bu Mila pada putrinya yang memang sangat susah bangun pagi.
" lima menit lagi Bu " ucap Nadira yang malah menarik selimut untuk menutupi wajahnya yang terkena sinar mentari pagi yang masuk melewati jendela kamar yang sengaja Bu Mila buka agar hawa sejuk masuk ke dalam kamar putrinya.
" ngga, mulai saat ini kamu harus terbiasa bangun pagi "
" bagaimana jika nanti kamu jadi menikah dengan Adnan otomatis kamu juga akan menjadi ibu untuk putrinya juga bukan " ucapan Bu Mila pun berhasil membuat Nadira membuka matanya dan juga membuka selimut yang menutupi tubuh hingga wajahnya.
" apa tidak ada pembicaraan lain untuk membangunkan Nadira ?" tanya Nadira kesal saat mengingat jika dirinya mungkin akan menikah dengan laki laki yang bahkan usianya berbeda hampir delapan tahun ditambah laki laki itu juga memiliki anak yang katanya masih bayi.
" sengaja, karena ibu yakin jika ibu membahas tentang ini kamu pasti akan langsung bangun " ucap Bu Mila tanpa merasa bersalah sama sekali.
" tapi Bu, apa Nadira bisa meminta bertemu sekali saja sebelum Nadira mengambil keputusan besar dalam hidup Nadira ?" tanya Nadira penuh harap.
" lihat belum juga kalian menikah tapi kalian sudah satu pemikiran " ucap Bu Mila yang kini melangkah keluar dari kamar putrinya.
" maksud ibu apa ?" tanya Nadira sambil berlari mengejar ibunya yang sudah berada di ambang pintu kamarnya karena nadira penasaran dengan apa yang ibunya katakan.
" kata Tante Mila Adnan juga ingin mengajak kamu bertemu siang ini di cafe Richie " ucap Bu Mila santai tapi reaksi Nadira malah di luar dugaannya.
" apa Bu !! siang ini ? Bu ikut kan ?" tanya Nadira yang terlihat tegang di ajak bertemu dengan laki laki yang akan menjadi suaminya nanti.
" kalo ibu ikut ibu mau apa ? kamu berangkat sendiri dan disana kamu bisa menanyakan apa yang ingin kamu tau tentang Adnan, tapi ibu mohon jangan membuat Adnan tersinggung dengan sisi keinginan tahunan kamu tentangnya dan anaknya " ucap Bu Mila mengingatkan putrinya yang tingkat keingin tahuan terlalu tinggi.
" terserah Nadira dong, jika memang dia ingin Nadira menjadi istri dan ibu untuk anaknya dia harus bisa meyakinkan Nadira jika keputusan Nadira tidak lah salah " ucap Nadira yang langsung berbalik menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.
" ibu tau, tak mudah buat kamu menerima semua ini tapi ibu yakin kamu bisa melewati semua ini jika kelak kamu menikah dengan Adnan " ucap Bu Mila yang tau apa yang sebenarnya terjadi pada Adnan hingga Cecil bersikeras menjodohkan Adnan dengan Nadira.
" aku harap ini hal yang benar karena aku tak akan rela jika sampai Nadira tersakiti saat semuanya terbongkar " ucap Bu Mila yang tak bisa mengatakan semuanya pada Nadira karena itu semua kewenangan Adnan untuk berkata tentang dirinya pada Nadira.
Sama halnya yang terjadi di rumah Adnan dimana seperti pagi pagi sebelumnya dimana Almira selalu membuat heboh seisi rumah dengan tangisnya yang tak mudah untuk di tenangkan.
" Ad, sebaiknya kamu ajak Almira saat nanti kamu bertemu dengan Nadira nanti " usul Tante Cecil setelah menyampaikan keinginan Adnan untuk berbicara dengan Nadira siang ini.
" untuk apa ? Tante tau kan bagaimana Almira saat menangis ? Yang ada nanti Almira malah membuat heboh di cafe "ucap Adnan.
" Tante yakin Nadira bisa menangani Almira jika Almira menangis nanti " ucap Cecil yakin.
" benar kah ? Kita lihat nanti !!
✍️✍️✍️ hai.... Ketemu lagi sama R-kha
Bukan Istri Bayangan adalah novel kesekian R-kha dan semoga kalian semua suka sama cerita R-kha kali ini
Happy Reading...
Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya dan jadikan R-kha author favorit kalian agar kalian bisa tau update terbaru nya
Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Love you moreee 😘😘😘
"
Nadira baru saja berusia dua puluh tahun saat tawaran pernikahan itu datang padanya melalui Tante Cecil sahabat ibunya, bahkan Nadira tak pernah tau siapa laki laki yang akan menikahinya dan ini adalah kali pertama Nadira akan bertemu dengannya.
Sedangkan Adnan Prayoga laki laki yang akan di nikahi oleh Nadira saat ini sudah memasuki usia dua puluh sembilan tahun dan iya memiliki bayi mungil Almira putri Prayoga yang saat ini berusia enam bulan.
" apa Adnan harus membawa Almira Tante ?" tanya Adnan yang masih ragu harus mengajak Almira atau tidak di pertemuan pertamanya dengan Nadira siang ini.
" kamu bisa lihat sikap Nadira pada Almira agar kamu bisa yakin jika keputusan kamu ini memang yang terbaik " ucap Tante Cecil meyakinkan Adnan.
" baiklah " ucap Adnan yang mengalah dan mengikuti permintaan tantenya yang sudah seperti pengganti ibunya.
Dan tak ingin terlambat bertemu dengan Nadira, Adnan dan Almira pun sudah berangkat menuju cafe Richie yang tak jauh dari rumahnya dan hanya butuh waktu tiga puluh menit kini Adnan dan Almira pun sudah sampai di halaman cafe Richie yang sudah mulai ramai dengan muda mudi di dalamnya.
" kenapa Tante memilih cafe ini untuk ku dan Nadira bertemu !" tanya Adnan kesal ditambah Almira yang sudah mulai bereaksi melihat sekelilingnya yang terasa asing bagi bayi mungil itu.
" om Adnan ?" sapa wanita yang memang terlihat masih sangat belia terlebih dandanan wanita itu yang terlihat sangat anggun meski dalam balutan dress bunga sedikit di atas lutut.
" om ? Apa aku terlihat tua hingga kamu memanggilku dengan sebutan om ?" tanya Adnan yang tak suka di panggil om oleh wanita yang bahkan belum Adnan kenal.
" Nadira Putri " ucap Nadira sambil mengulurkan tangannya ke arah Adnan karena Nadira yakin laki laki inilah yang akan iya temui sesuai petunjuk Tante Cecil tentunya.
" oh jadi kamu wanita yang Tante Cecil pilih untuk ku nikahi dan untuk menjadi ibu dari Almira putriku ?" tanya Adnan sambil melihat dari atas sampai bawah wanita yang sudah berdiri di hadapannya.
" hai sayang, kenapa kamu terlihat tak nyaman ?" ucap Nadira sambil mengambil alih Almira dari gendongan Adnan.
" hei apa yang kamu lakukan ?" tanya Adnan yang sebenarnya sudah tau apa yang ingin di lakukan Nadira pada Almira putrinya.
Tapi apa yang di lihat Adnan malah membuat Adnan bingung karena Almira malah terlihat nyaman dalam gendongan Nadira wanita yang bahkan baru saja Almira temui.
" bayi akan tau siapa yang tulus menyayangi nya dan siapa yang menganggapnya sebagai beban dalam hidupnya" ucap Nadira tanpa di sadari malah membuat Adnan tersinggung dengan ucapannya.
" maksud kamu aku merasa Almira sebagai beban ?" tanya balik Adnan tak setuju dengan apa yang Nadira ucapkan.
Nadira yang sadar jika ucapannya salah langsung menutup mulutnya dengan tangan satunya sedangkan Adnan memilih untuk duduk sambil menyilangkan tangan di dadanya.
" om sebelum kita membahas tentang apapun yang Tante Cecil bicarakan, boleh Nadira bertanya sesuatu ?" tanya Nadira yang tak ingin terjebak dalam pernikahan yang mungkin tak akan mudah untuk dirinya lewati nanti.
" katakan ?" tanya Adnan masih dengan posisi yang sama.
" dimana ibu kandung Almira atau mungkin mantan istri om ?" tanya Nadira penasaran.
" akan aku ceritakan semua tapi tidak sekarang karena kita harus mengambil keputusan yang akan kita ambil untuk masa depan kita " ucap Adnan yang malah terkesan misterius di mata Nadira.
" kenapa ? Apa cerita om akan berpengaruh pada keputusan yang akan Nadira ambil ?" tanya Nadira semakin curiga.
" mungkin ya mungkin juga tidak " jawab Adnan abu abu.
" tapi satu yang pasti jika kamu akan menjadi ibu sambung Almira jika kelak kita menikah nanti " ucap Adnan karena memang untuk saat ini dirinya melakukan semua itu hanya demi Almira putri kecil nya.
" dan jangan berharap lebih pada pernikahan kita nanti nya " ucap Adnan yang terlihat memberi batasan pada Nadira bahkan sebelum hubungan mereka di mulai.
" jika seperti itu untuk apa om menikahi Nadira ? Lebih baik om cari baby sitter yang bisa menjaga putri om dua puluh empat jam " ucap Nadira yang tak pernah menyangka akan mendengar hal ini dari laki laki yang katanya ingin menikahinya.
" atau jangan jangan om orang yang pelit hingga om lebih memilih menikahi wanita untuk di jadikan baby sitter agar tak perlu membayar upah atas kerja kerasnya !" tebak Nadira yang membuat Adnan syok dengan keberanian Nadira mengatakan hal itu padanya.
" lihat apa yang akan aku lakukan jika kita sudah menikah nanti " ucap Adnan kesal.
" tapi bagaimana jika Nadira menolak tawaran pernikahan ini ?" tanya Nadira yang tak ingin di pandang lemah oleh Adnan laki laki yang usianya jauh lebih tua dari nya.
" terserah jika kamu menolak tawaran ini tapi itu sama saja kamu menghancurkan masa depan Dimi adikmu " ucap Adnan yang masih bersikap santai.
" maksud om apa ?" tanya Nadira yang benar benar tak tau apa yang di maksud Adnan.
" aku akan menjamin biaya kuliah Dimi jika kamu mau menikah dengan ku " ucap Adnan yang tau jika keluarga Nadira sedang kekurangan finansial.
" apa ibu yang meminta hal itu dari om agar Dira mau menikah dengan om ?" tanya Nadira penuh curiga.
" tidak tapi aku tau jika Dimi anak yang pintar dan ilmunya akan lebih berkembang jika dia melanjutkan sekolah kejenjang yang lebih tinggi " ucap Adnan yang tak mungkin memberitahukan yang sebenarnya pada Nadira.
" apa om berkata jujur ? Tanya Nadira yang merasa sedikit janggal dengan penjelasan yang Adnan berikan.
" terserah jika kamu tidak percaya dan kamu menolak menikah dan menjadi ibu sambung untuk Almira, itu hak mu tapi pikirkan masa depan Dimi yang pantas mendapatkan pendidikan yang lebih agar Dimi bisa hidup lebih baik dari saat ini " ucap Adnan secara tidak langsung menekan Nadira melalui adiknya.
" jawab satu saja pertanyaan Nadira sebelum Nadira memberitahukan keputusan Nadira "
" apa ibu Almira masih hidup ?" tanya Nadira yang masih penasaran dengan status Adnan saat ini tapi Nadira tak berani menanyakan hal itu pada Adnan.
" dia masih hidup " jawab Adnan singkat.
" jadi apa keputusanmu ?" tanya Adnan yang tak ingin membuang banyak waktu menunggu keputusan yang akan Nadira katakan.
" jika memang apa yang om katakan tentang menyekolahkan Dimi itu benar, Nadira bersedia " jawab Nadira yakin.
" tapi Nadira tak akan pernah rela jika Nadira di poligami !" ucap Nadira tegas.
Uhhukkk uhhuukk
Adnan sampai tersedak minuman yang baru saja masuk ke dalam tenggorokannya saat mendengar apa yang Nadira katakan.
" bisa om menjamin hal itu ?" tanya Nadira.
✍️✍️✍️ apa sebenarnya yang di sembunyikan Adnan tentang pernikahan sebelumnya ? Dan jawaban apa yang akan Adnan berikan saat Nadira meminta jaminan akan nasibnya nanti ?
Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Love you moreee 😘😘😘
Tanpa pikir panjang Adnan langsung menyetujui apa yang Nadira minta, seolah yang paling penting saat ini adalah mendapatkan ibu sambung untuk Almira dan Almira juga sudah terlihat sangat nyaman bersama dengan Nadira wanita yang bahkan baru saja mereka temui.
" baiklah jika kita sudah sepakat kita akan menikah satu Minggu lagi dan aku harap kamu sudah siap " ucap Adnan yang terkesan terburu buru untuk bisa menikah dengan Nadira
" tapi ada satu yang harus kamu tau jika kita akan menikah secara siri dan setelah kita menikah kamu akan tinggal di rumah ku bersama dengan Almira " ucapan Adnan lagi lagi membuat Nadira bingung kenapa harus menikah secara siri jika memang Adnan sudah berpisah dengan istrinya.
" kamu akan tau nanti kenapa kita tidak langsung menikah secara resmi " ucap Adnan yang terlihat enggan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.
Jujur Nadira semakin yakin jika Adnan dan istrinya belum benar benar berpisah tapi entah kenapa Nadira tak bisa menolak atau pun menanyakan secara pasti status apa yang Adnan miliki saat ini terlebih masa depan Dimi yang di janjikan Adnan menjadi taruhannya jika sampai pernikahan ini batal.
" aku tau kamu ragu dan penasaran kenapa aku tak langsung menikahi mu secara resmi tapi aku punya alasan dan aku tak bisa mengatakannya saat ini " jelas Adnan yang entah kenapa sangat berat menjelaskan semuanya pada Nadira.
" jelas saja dia tak bisa memberitahu mu sekarang karena kami masih terikat pernikahan " ucap wanita yang tiba tiba saja berdiri di antara Adnan dan Nadira yang masih menggendong Almira yang saat ini sudah terlelap di gendongan Nadira.
" dia siapa om ?" tanya Nadira sambil melihat ke arah Adnan yang juga terlihat tak percaya jika wanita yang sangat iya benci kini ada di hadapannya.
" dia hanya wanita egois yang tega meninggalkan Almira setelah Almira lahir ke dunia ini hanya demi karirnya " ucap adnan yang terlihat sangat marah saat menatap wanita yang terlihat semakin cantik setelah lebih dari enam bulan tak pernah bertemu.
" tapi bagaimana pun aku masih istri sah mu dan aku tak akan melarang kamu untuk menikah dengan Adnan tapi hanya untuk mengasuh Almira tidak lebih " ucap Clarissa dengan gaya angkuhnya.
" om ? bisa om jelaskan apa yang di katakan wanita ini ?" tanya Nadira yang tak ingin begitu saja percaya dengan apa yang wanita yang ada di hadapannya ini katakan.
" kenapa ? Apa kamu perlu bukti jika Adnan adalah suamiku ? Dan Almira adalah anak ku ?" tanya Clarissa sambil menatap ke arah Adnan.
" lihatlah " Clarissa membuka handphone nya dan memperlihatkan foto foto pernikahan nya dengan Adnan dan Nadira yang melihat bukti nyata di hadapannya langsung menatap ke arah Adnan yang terlihat diam seolah tak menyanggah jika yang Clarissa katakan memang benar adanya.
" lanjutkan saja rencana kalian tapi aku tak akan pernah menceraikan Adnan sampai kapan pun dan kamu selamanya hanya akan menjadi istri bayangan untuk Adnan " setelah mengatakan itu semuanya Clarissa memilih pergi meninggalkan suaminya dan calon madunya seolah semua itu bukanlah beban baginya.
" bisa om jelaskan apa yang sebenarnya terjadi " tanya Nadira yang tak akan pernah siap menjadi madu bagi wanita lain sekali pun wanita itu telah mengizinkan dirinya menikah dengan suaminya.
" akan aku jelaskan tapi tidak sekarang karena bagaimanapun ini sama saja mengumbar aib ku dan Clarissa " ucap Adnan apalagi saat ini mereka berada di ruang publik yang tak menutup kemungkinan jika ada telinga yang mendengar pembicaraan mereka.
" lalu kapan ? Apa setelah kita terikat status pernikahan ?" tanya Nadira.
" ya, tapi bisa aku pastikan meski belum ada cinta di antara kita tapi kamu tak akan menjadi istri bayangan seperti yang Clarissa katakan " ucap Adnan meyakinkan Nadira.
" jadi apa kita bisa melanjutkan rencana kita untuk tetap menikah ?" tanya Adnan yang hanya ingin mendengar jika Nadira setuju dan tak ada pemaksaan di dalam nya.
" sebelum Nadira menjawab boleh Nadira tau status om dan wanita itu ?" tanya Nadira yang hanya ingin membuat hatinya tenang dan yakin jika dirinya bukan perusak hubungan orang lain.
" hubungan kami sudah hancur saat Clarissa lebih memilih karir dari pada Almira putri yang baru saja dia lahirkan " jawab Adnan yang terlihat sangat marah tapi tetap saja pancaran cinta itu masih terlihat nyata saat membahas tentang Clarissa istri sekaligus ibu dari buah hatinya.
" dan jika Nadira menerima pernikahan ini apa Nadira dan wanita itu akan tinggal satu rumah ?" tanya Nadira memastikan.
" dia bahkan tak pernah pulang ke rumah " jawab Adnan yang entah itu semua benar atau tidak.
Nadira semakin ragu untuk menerima tawaran pernikahan ini tapi saat mengingat apa yang Adnan janjikan tentang pendidikan yang bisa Dimi dapatkan membuat Nadira akhirnya mengalah dan menyetujui tawaran Adnan yang mungkin saja tak akan semudah yang iya bayangkan kedepannya.
" apa ibu tau jika status mas masih suami dari wanita tadi ?" tanya Nadira tapi Adnan langsung menggeleng yakin karena Cecil juga sengaja merahasiakan semua ini dari Bu Mila karena tak ada seorang ibu yang rela jika anaknya menjadi istri kedua.
" tetap rahasiakan ini dari ibu dan mengenai pendidikan Dimi, Nadira juga minta rahasiakan ini karena Dimi pasti tak akan mau sekolah dengan mengorbankan kehidupan kakaknya " ucap Nadira yang sadar akan seterluka apa ibu dan adiknya jika sampai tau pernikahan seperti apa yang mungkin akan Nadira jalani nanti.
Adnan tersenyum senang bukan karena akan memiliki dua istri tapi Adnan cukup lega karena Nadira terlihat sangat menyayangi Almira meski mereka bertiga baru saja bertemu.
" baiklah " jawab Adnan setuju dengan apa yang Nadira inginkan bukan karena ingin merahasiakan semua ini dari calon ibu mertuanya tapi Adnan hanya butuh waktu untuk bisa memberitahukan semuanya.
" ayo kita pulang, aku akan mengantarkan kamu pulang dan aku juga akan memberitahu jika kita sudah sepakat untuk menikah satu Minggu lagi " ucap Adnan yang langsung memanggil waiters untuk membayar pesanan yang sudah selesai mereka makan.
Tanpa Adnan dan Nadira sadari jika ada seseorang yang mendengar semua pembicaraan mereka dan juga kesepakatan yang mereka bicarakan.
" kenapa kamu begitu bodoh Dira !!"
" apa kamu pikir jadi istri kedua itu semudah yang kamu bayangkan ?" ucap orang itu kesal tapi tak bisa berbuat banyak karena dirinya memang bukan siapa siapa untuk Nadira.
" mungkin saja laki laki itu bermulut manis saat meyakinkan kamu agar kamu mau menikah dengannya tapi apa ucapan manisnya itu bisa kamu pegang untuk selamanya ?"
" tidak aku tidak bisa tinggal diam saat Nadira menghancurkan masa depannya dan kehidupannya hanya karena mulut masih laki laki itu !"
" aku harus memberitahu Dimi ya Dimi, hanya Dimi yang bisa mencegah semua ini terjadi ...
✍️✍️✍️ siapa sebenarnya orang ini dan apa hubungannya orang ini dengan Nadira dan keluarga Nadira ?
Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Love you moreee 😘😘😘
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!