Apapun alasan atau sebab pernikahan itu akan selalu ada masalah baik itu ujian atau pun cobaan yang akan di lalui pasangan itu sekalipun pernikahan itu juga di dasari saling mencintai, dan ini juga yang harus bisa Nadira persiapkan saat melangkah ke dalam rumah Adnan dan mungkin juga istrinya.
" kalian sudah datang ?" ucap Clarissa yang sedang duduk di kursi ruang tamu dimana Adnan dan Nadira baru saja memasuki rumah Adnan.
" Tante tolong ajak masuk Nadira ke kamar yang sudah kita siapkan " ucap Adnan dimana Almira juga berada dalam gendongan Bu Cecil.
" tunggu, wanita itu akan tinggal di kamar pembantu bersama bi sum dan yang lainnya " ucap Clarissa saat Tante Cecil baru saja akan membuka kamar Almira yang berada di samping kamar utama.
" Risa jaga ucapan mu !" bentak Adnan yang tak mungkin membiarkan Nadira menempati kamar pembantu karena bagaimanapun Nadira tetaplah istri sah bagi Adnan meski hanya secara siri.
" kenapa ? memang benarkan kamu menikahi wanita itu hanya untuk menjaga Almira !!" bentak balik Clarissa yang tak terima di bentak oleh Adnan hanya demi wanita udik seperti Nadira.
" jadi tempat yang pantas untuknya ya kamar pembantu !!" ucap Clarissa angkuh.
" memang benar aku menikahi Nadira untuk menjadikannya ibu untuk Almira tapi bagaimana pun dia tetap istriku " ucap Adnan tegas.
" jadi suka tidak suka dan mau tidak mau kamu harus menerima Nadira menjadi bagian dari keluarga kita mulai saat ini " ucap Adnan yang langsung menarik Nadira masuk ke dalam kamar Almira karena mulai saat ini Nadira akan tidur di kamar Almira telat di samping kamarnya dengan Clarissa.
" ARRRGGGGGHHHH "
" awas kau mas !!!" bentak Clarissa yang merasa Adnan kali ini benar benar marah terhadap nya.
" Tante sudah pernah mengingatkan kamu jika Adnan pasti akan sadar jika kamu bukan wanita baik dan tak butuh waktu lama Adnan pasti akan menceraikan kamu dan akan menikahi Nadira secara resmi " ucap Tante Cecil yang memang tak pernah menyukai Clarissa selama ini.
" Tante boleh berkata seperti itu dan berharap seperti yang Tante inginkan " ucap Clarissa yang tak ingin kalah dari siapapun termasuk Cecil yang memang tak pernah menyukainya.
" tapi saya yakin jika cinta Adnan hanya untuk saya, meski saat ini Adnan sedang marah tapi saya bisa pastikan jika Adnan tak akan pernah berpaling dari saya, camkan itu !! " ucap Clarissa semakin angkuh meninggalkan Tante Cecil yang sudah sangat kesal dengan tingkah Clarissa yang tak pernah ingin berubah menjadi wanita yang lebih baik.
Lain hal nya di kamar Almira dimana Nadira baru saja meletakkan Almira di atas tempat tidur mungilnya sedangkan Adnan sudah duduk di tempat tidur yang biasa iya tempati saat ingin tidur bersama dengan Almira.
" maafkan ucapan Clarissa yang mungkin saja membuat kamu sakit hati " ucap Adnan saat Nadira masih berdiri di dekat ranjang mungil Almira.
" saya mengerti karena bagaimanapun keadaanya tak akan ada seorang wanita yang rela berbagi suami dengan wanita manapun apapun itu alasannya " ucap Nadira yang sadar jika dirinya lah yang memaksa masuk dalam rumah tangga Adnan dan Clarissa yang memang sedang tidak baik baik saja.
" tapi dia harus menerimanya karena dia sendiri yang membuatku mengambil keputusan ini " ucap Adnan yang merasa jika semua ini adalah salah Clarissa sepenuhnya.
" boleh Nadira tanya sesuatu ?" tanya Nadira yang masih tetap berdiri di posisinya tadi tanpa berusaha mendekati Adnan yang jelas jelas suaminya saat ini.
" apa ?" tanya Adnan yang kini sudah berjalan ke arah Nadira yang sejak tadi terus menjaga jarak dari nya.
" apa jika suatu saat mba Clarissa berubah menjadi istri dan ibu yang om harapkan, om akan membuang Nadira ?" tanya Nadira yang masih memanggil Adnan dengan panggilan om.
" apa tak ada panggilan lain yang lebih baik dari panggilan yang kamu berikan untuk ku ?" tanya Adnan yang kini sudah berdiri di hadapan Nadira.
" kenapa apa om ingin panggilan lain ? Tapi apa yang pas ? " tanya Nadira yang tiba tiba saja kehilangan kosa kata untuk merubah panggilan untuk Adnan selain om.
" kamu bisa panggil mas, sayang, atau hubby mungkin ?" ucap adnan sambil menatap ke arah Nadira yang kini malah menundukkan wajahnya karena Adnan sejak tadi menatap intens ke arah wajahnya yang hanya di ruas secara minimalis.
" mas, mas Adnan " ucap Nadira dengan suara yang terdengar sangat pelan.
" tidak buruk " ucap Adnan yang langsung berbalik setelah mendengar panggilan dari Nadira untuknya jika tidak mungkin Adnan akan mencubit pipi Nadira yang terlihat sangat menggemaskan saat terlihat malu malu seperti itu.
Setelah Adnan keluar Nadira baru saja bisa bernafas lega dan Nadira baru berani duduk di atas tempat tidur dimana Adnan tadi duduk disana.
" kamu harus sadar dan ingat Nadira jika kamu disini hanya untuk menjadi ibu untuk Almira tidak lebih " ucap Nadira mengingatkan diri dan hatinya jangan sampai dirinya terbawa perasaan meski Nadira tak bisa memungkiri apapun bisa terjadi kedepannya tapi Nadira percaya jika tuhan tak akan pernah tidur dan suatu saat Nadira akan bisa mendapatkan kebahagiaan dalam hidup dan pernikahannya.
Adnan Yang sudah sangat lah pun memilih untuk masuk ke dalam kamarnya dimana Clarissa sudah duduk di atas tempat tidur sambil menyilangkan tangan di dadanya.
" aku pikir kamu hanya menggertak saat mengatakan ingin mencari ibu untuk Almira agar aku berhenti dari karirku yang saat ini sedang menanjak " ucap Clarissa masih dengan posisi yang sama.
" bagus lah jadi aku tak perlu lagi mengurus Almira karena sudah ada wanita itu yang akan mengurus Almira mulai saat ini " ucap Clarissa yang masih terlihat santai saat membahas Nadira.
" tapi satu yang harus kamu ingat jika kamu hanya milikku dan aku tak akan rela berbagi kamu dengan siapapun apalagi wanita itu " ucap Clarissa dengan tatapan yang cukup tajam pada Adnan.
Adnan menatap penuh kecewa dengan semua yang Clarissa katakan meski Clarissa tak ingin membagi dirinya tapi setelah ijab kabul tadi rela tidak rela Adnan sudah terbagi untuk Clarissa dan Nadira.
" dengarkan baik baik " ucap Adnan sambil menatap ke arah Clarissa dengan tatapan yang cukup tajam dan juga mengerikan di mata Clarissa.
" aku tak akan pernah menyentuhmu sebelum kamu melepaskan karir mu dan memilih Almira dan juga aku " ucap Adnan penuh penekanan.
" dan kamu lebih memilih menyentuh wanita itu ?" ucap Clarissa yang tak terima Adnan berkata seperti itu.
" itu haknya jika sampai aku menyentuhnya karena dia juga istri ku "
" jadi kamu meminta ku memilih antara karir dan pernikahan kita ?"
" baiklah aku akan memilih ...
✍️✍️✍️ apa ini awal pernikahan Nadira dan Adnan yang sesungguhnya atau ini hanya bagian dari siasat Clarissa untuk membuat Adnan tetap berada dalam genggamannya
Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Love you moreee 😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Cicih Sophiana
knp Adnan tdk menceraikan istri nya... kan walau pun ada tdk berguna
2024-05-26
1
Kamiem sag
di jaman ini tahun 2000 an apa lagi 2024 Adnan Nadira Cecil Mila adalah sekumpulan manusia bodoh
Adnan:klo sdh benci kenapa tdk bercerai dahulu baru nikah lagi? gak niat pologami kan? utk mengurus baby cari pengasuh bisa kan?
Nadira: utk biaya pendidikan adiknya bisa bekerja kan? berapa kali sih biaya kuliah? mau kuliah dimana kali sih? di Ausi? gak mampu gak perlulah lagak sok kaya, kuliahya semampunya ajalah
Mila: sbg ibu yg baik gak akan menjual anaknya
Cecil: sbg orgtua, tantenyav Adnan harus bisa memberi nasehat baik
dasar bodoh tolol paok pekok longor berjamaah
kalo Adnan itu org tdk berpendidikan okelah... lah ini berpendidikan kaya istri aja artis kan
2024-05-06
2