Hati Samudera

Hati Samudera

Prolog

Suara menggelegar terdengar berdentum keras dari knalpot motor Triumph Bonneville tahun 1970 yang digeber habis-habisan oleh Bob Barry sore itu. Sementara diboncengan belakangnya, Melodie yang duduk sembari mendekap si kecil Hati Samudera nampak mulai terlihat cemas.

“Mereka semakin mendekat Bob! Kita harus segera menemukan pantai!”

“Aku tahu Mel! Ini juga sudah maksimal! Berpeganglah saja yang erat biar ku coba memperlebar jarak dengan mereka…”

“Dooorr!!!”

Satu suara letusan tiba-tiba terdengar menyalak tepat dibelakang mereka!

Bob Barry dan Melodie yang mendengar suara tersebut reflek menundukkan kepala dan serta merta menengok kebelakang.

“Ya Tuhan!!! Mereka punya pistol Bob! Kita akan mati!!”

“Tidak! Belum hari ini Mel!!” dengus sang pemuda sembari meliukkan setang kemudi motor yang dikendarainya secara tak beraturan untuk menghindari datangnya tembakan!

Sementara itu tidak jauh dibelakangnya, terlihat dua buah motor trail yang dikendarai oleh dua orang pria berjaket dan berhelm hitam juga nampak memburu dengan kecepatan tinggi sembari mengacungkan pistol dan kini nampak berbarengan mulai meletuskan timah panas kearah Bob Barry dan juga Melodie!

“Oh Tuhan!! Apa kubilang?! Kita akan mati Bob!! Kita akan mati !!!” teriak Melodie panik dan semakin mencengkram erat pinggang pemuda didepannya.

“Yaa… kita akan mati, kamu akan mati, aku juga akan mati, pokoknya semua orang akan mati!! tapi sekali lagi ku katakan Mel, tidak hari ini!!!” sahut sang pemuda kesal dan meremas tuas gas semakin kencang.

Maka jadilah! Motor klasik bermesin delapan ratus enam puluh lima silinder besutan pabrikan inggris tersebut kini terlihat bermanuver gesit dengan kecepatan tinggi ditengah derasnya desingan hujan peluru!

Sementara itu bayi kecil Hati Samudera yang berada dalam dekapan Melodie yang semula terlihat tertawa riang karena hembusan angin, kini malah nampak mulai terdiam dan wajahnya yang semula kemerahan kini malah mulai terlihat pucat membiru!

“Bob, apa yang terjadi pada bayi ini? Coba kau tengok sebentar… matanya tertutup dan tubuhnya mulai dingin membiru!!” ucap Melodie panik

“Dia sudah terlalu lama berada di daratan dan terkena panas yang berlebihan. Kita harus bergegas menemukan lautan Mel, atau kondisinya akan semakin memburuk!”

“Iya tapi dimana? Yang ada disekeliling kita hanyalah hutan belukar! Dan kita..”

Belum selesai Melodie menyelesaikan ucapannya satu suara menggelegar dibarengi tiupan angin kencang laksana topan bergulung datang menghempas dari arah angkasa!

“Jangan bilang kalau yang datang itu helikopter…” tanya Bob Barry sembari masih meliukkan setang kemudi motornya guna menghindari peluru yang masih datang berhamburan laksana gerimis!

Sang gadis yang ditanya bukannya menjawab namun terpana dengan mata membelalak lebar kala melihat dari arah belakang, sebuah helikopter tiba-tiba terlihat muncul dan nampak melesat memburu mereka melalui udara!

Bob melirik sekilas ke arah spion motor untuk melihat rupa helikopter yang datang di belakang mereka, namun sayangnya sebuah peluru sukses membuat hancur spion motor yang dikendarainya tersebut.

“Mel, dengarkan apa kataku! Dengan adanya bantuan helikopter, kemungkinan kita tertangkap akan jauh lebih besar! Dan kalau kita tertangkap Hati Samudera sudah pasti akan mereka rebut kembali! Kau orang asli daerah sini dan lebih lama tinggal daripada aku, jadi seharusnya kau lebih tahu arah menuju lautan lepas! atau setidaknya coba kau perhatikan atau ingat jalan mana yang akan membawa kita kearah pantai?”

“Aku memang asli daerah sini Bob, tapi untuk wilayah dimana kita berada sekarang, jujur aku tidak pernah melaluinya! Mana mungkin aku bisa menunjukkan kepadamu arah jalan menuju pantai?”

“Kalau begitu tutup matamu dan coba kau konsentrasi, coba rasakan udaranya kalau-kalau ada bau garamnya… jika ada, maka kita sudah tidak jauh dari pantai dan tinggal mengikuti arah dimana angin datang berhembus…”

“Sebagai seorang peneliti biologi kelautan yang terlalu sering berendam dalam air laut, mencium aroma garam dan air laut di udara seharusnya bukan menjadi hal yang sulit kan?” lanjut sang pemuda.

“A..aku tidak bisa Bob! Aku ini manusia biasa bukan sebangsa anjing laut! Penciumanku tidak setajam itu!

“Jangan dulu menyerah sebelum mencoba! Sekarang kondisinya gawat Mel! Hanya kamu satu-satunya harapan kita untuk menemukan pantai!”

“Kenapa tidak kau saja yang coba lebih dahulu? Kau kan posisinya paling depan, seharusnya paling gampang mencium udara yang datang dari arah depan kan?”

“Hidungku mampet!”

“Sejak kapan? Perasaan tadi enggak!”

“Barusan mampetnya! Kalau tidak percaya nih lihat sendiri…” ucap sang pemuda sembari menengok ke belakang dan memperlihatkan lobang hidungnya kearah Melodie!

“Arghh… Dasar gila! Lihat jalan didepan!” panik sang gadis kala melihat sebuah gundukan besar menghadang dihadapan mereka.

Sang pemuda buru-buru membalikkan wajahnya kearah depan dan tersentak seketika.

“Siaaal…!”

Bob Barry serta-merta membanting setang motor besarnya kearah kiri untuk menghindari satu gundukan batu besar yang menghalangi di depan mereka. Namun sayangnya, karena struktur jalan yang berbatu kerikil dan lembab basah sehabis hujan membuat ban belakang motor lawas tersebut tiba-tiba tergelincir!

Alhasil motor berserta ketiga orang penunggangnya tersebut, tanpa ampun lagi langsung terbanting dan terseret masuk kedalam rumpun belukar lebat yang memenuhi sisi sebelah kiri jalanan berbatu tersebut!

“Rumpun ini rumpun berduri Mel! Lindungi tubuhmu dan bayi itu!” Teriak Bob Barry sembari berusaha keras mengendalikan laju motornya yang masih terus bergerak liar.

Sayang usahanya tersebut sia-sia belaka, motor tua berkapasitas besar tersebut terus melaju lebih dalam kearah belukar yang tumbuh lebat dan gelap.

Sementara itu, Melodie yang dalam keadaan kepayahan karena ikut terseret badan motor masih sempat mendengar apa yang diteriakkan oleh sang pemuda dan selekasnya mendekap erat tubuh sang bayi kedalam pelukannya.

Belukar yang tumbuh didaerah tersebut adalah sejenis tanaman semak merambat yang memiliki duri dan banyak ranting kecil yang cukup runcing, maka tanpa ampun lagi tubuh Melodie dan Bob Barry pun akhirnya tergores duri dan mengakibatkan luka goresan yang cukup banyak disekujur tubuh keduanya.

Untuk beberapa saat, motor beserta ketiga orang penumpangnya tersebut terlihat terseret meluncur di dalam jalur semak belukar yang pengap gelap dan berduri tersebut sebelum akhirnya sinar mentari sore tiba-tiba terbentang luas dihadapan mereka.

“Juraaaanng…!!!” teriak Melodie ngeri kala menyadari bahwa ujung semak belukar lebat tersebut ternyata adalah sebuah tebing jurang yang teramat tinggi!

Dan yang lebih mengerikan lagi adalah kenyataan bahwa tubuh ketiganya beserta motor antik buatan negeri ratu Elizabeth itu, kini tak terelakkan lagi nampak sesaat melayang diudara sebelum akhirnya meluncur deras tanpa ampun disambut oleh ganasnya lautan yang sedang bergelora!

Tak perlu lagi bersusah payah berebutan mencari bau garam laut diudara bukan?

* * *

Terpopuler

Comments

Mas Wid Ganang

Mas Wid Ganang

nice Mike .. tetap semangat

2023-12-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!