Pulang

Singkat cerita setelah piknik mereka mengambil koper mereka lalu check out dari hotel pada jam 6 sore dan saat akan pergi ke rumah Melani mereka naik taxi karna barang mereka cukup banyak di tambah oleh-oleh.

Setelah sampai di rumah Melani mereka langsung di ajak untuk ikut mereka makan malam Melani memasak Gyudon dan lisa yang tak enak karna di ajak ikut makan malam jadi setelah menaruh koper mereka di kamar yang di sedikan untuk mereka lisa keluar lagi dan langsung menghampiri kakak iparnya "Kakak ipar ada yang bisa aku bantu lagi??"

"Udah kamu duduk aja." lisa merasa tak enak dan ia menolah pada suaminya namun Davit tak melihatnya dan masih sibuk berbicara dengan suami melani "Aku bantu buat nata makanannya di meja yah kakak."

"Gak usah duduk aja. Kamu hanya mengganggu ku saja." lisa yang di usir begitu mulai merasa sedih lalu ia menjauh tak mau mengganggu kakak iparnya dan ia memutuskan untuk kembali ke kamar sebentar di situ lisa diam-diam menangis ia tak terbisa dengan sikap kakak iparnya ia merasa di rendahkan sekali 'Kenapa Seperti ini kehidupan pernikahan, Rasanya Sakit sekali.'

Tak lama puntu kamar di ketuk namun lisa belum mau keluar lalu Lisa segera menghapus air matanya dan menarik napas sebentar agar lebih tenang baru ia membuka pintu rupanya itu davit "Ayo kita makan."

lisa meangguk lalu mereka bersam-sama ke meja makan, pada saat duduk kakak iprnya langsung mengomel "Davit kamu itu harus ajarin istri mu yang kecil itu tata cara datang ke rumah orang, kalok ke rumah orang itu harus bantu bantu jangan diam saja untuk dia berperilaku gini cuman sama kakak mu kalok ke orang lain mungkin udah jadi omongan orang."

Lisa kaget dengan kata-kata yang di lontarkan kakak iparnya padahal ia tadi mau membantu tapi di usir sekarang dia di marahi karna tak mau membantu namun lisa tak bisa berkata kata karna Percuma.

"Iya kakak, lisa itu masih muda maklum aja kalok dia masih banyak salah."lisa hanya diam tak berkata dan malah makin menundukan kepalanya.

"Ayo sekarang kita makan"

"Selamat makan" lalu suami dari Melani lebih dulu makan dan di susul mereka di situ lisa tak mau mengeluh karna memakai sumpit namun suami kakak iparnya menyadari jika lisa tak bisa memakai sumpit "Apakah kamu tak bisa memakai sumpit??."

lisa menoleh pada suami kakak iparnya "Iya, tapi nanti lama-lama bisa kok."

Suami Kakak iparnya tersenyum lalu mengajarkannya memakai sumpit "Coba Ambil salah satu sumpit lalu silakan capit di antara telunjuk dan ibu jari. Seperti ini."Sumai dari kakak iparnya itu menunjukan caranya dan lisa mengikutinya.

"Ambil lagi sumpit kedua, silakan pegang menggunakan ibu jari, telunjuk, dan jari tengah. kayak gini." lalu Suami kakak iparnya mempraktekannya dan lisa mengikutinya.

"Kayak gini, lalu bagi mana lagi??"

"Habis ini Gunakan jari telunjuk dan jari tengah buat menggerakkan sumpit saat kamu akan mengambil makanan." lisa mencobanya dan ia berhasil dan seketika wajah murung lusa berubah menjadi senyuman.

"Aku bisa." lisa bisa memakai sumpit walau masih sedikit kaku.

"Bagus, cobalah sering- sering menggunakan sumpit lagi di rumah agar terbiasa." lisa mengangguk namun entah kenapa saat melihat senyuman lisa Davit terpana lalu ia pun mengelus pelan puncak kepaa lisa.

"Bagus."

Lisa yang mendapat pujian dari davit juga seketika bahagia "Makasih kakak."

Sedangkan melani berguma dalam hati 'Cari perhatin sekali dia. Dasar anak kecil bermuka Dua.'

Lisa mulai makan di situ ia tak menyangka jika ia akan makan dengan memakai sumpit memang semudah itu 'Ku kira tempat ini neraka tenyata aku salah, masih ada tempat bagian surganya aku bahagia sekali bisa mengenal Suami kakak ipar ku ini.'

...ΩΩΩ...

Di malam hari saat lisa dan Davit tidur tiba tiba lisa bermimpi buruk yang membuatnya mengigau hingga membangunkan Davit "Hik Kakak jahat, kenapa kakak harus pergi hik..."

Davit menatap wajah lisa yang meneteskan air matanya bibirnya mengerucut

"Apa dia bermimpi buruk."

"Aku gak mau nikah aku masih mau sama teman teman hik.."Davit yang mendengar hal itu terdiam .

"Kakak kenapa harus kami yang menanggung semuanya hik."Davit perlahan membelai puncak kepala Lisa.

"HIk...Kakak bukankah kamu juga menginginkan pernikahan itu lalu kenapa sekarang kamu kabur kenapa tidak sejak awal kamu menolak hik..."

"Hey bangun.."

"Aku rindu mama sama papa hik..."Davit membelai wajah lisa.

"Jika rindu aku bisa temankan untuk nginap di sana."lisa masih belum bangun lalu davit mengkatnya agar ia bisa menghadap wajahnya lalu dengan lebut ia menyatukan bibir mereka dan perlahan meperdalamnya dan lisa yang merasa terganggu lantas membuka matanya.

"Hem.."

Lisa kaget Davit yang menciumnya secara tiba-tiba saat ia tidur namun di situ ia baru sadar jika wajahnya basah seperti dia baru menangis namun ia tak sadar lisa kemukul mukul dada Davit lalu perlahan Davit melepas ciu*an itu lalu menatap lisa "Akhirnya kamu bangun juga."

Lusa menghapus air matanya "Apa tadi aku menangis??"

"Yaa. Kamu bahkan menangis tersedu sedu."

"Benarkah, lalu apa yang aku katakan."

"kamu rindu orang tua mu."

"itu saja??"

"Tapi aku benar kan??"

"Ya."

Davit memeluk lisa "Sudah nanti setelah balik kita kan menginap di rumah mu."lisa membalas pelukanya namun ia mencoba memejamkan matanya lagi untuk tidur dan setelah ia tertidur Davit pun berbicara "Sampai kapan pun aku takan melepaskan mu dari genggaman ku, entah kamu suka atau gak suka aku takan pedulu yang penting kamu selalu di samping ku sampai Selamanya." sejujurnya Davit sudah mengakui bahwa dia sudah sangat jatuh cinta pada lisa dan takakan melepaskannya sampai kapan pun.

...ΩΩΩ...

Besoknya setelah sarapan mereka langsung di antar ke bandara dan melani bersama suami dan anaknya juga ikut mengantar mereka ke bandara lalu di bandara mereka berpelukan "Davit kakak berdoa yang terbaik untuk mu jangan Berhenti berinovasi , karna dengan Terus berinovasi maka Perusahaan mu akan maju."

"Iya iya."

Lalu melani memeluk Davit sedangkan lisa berpamitan pada suami melani dan Karin "Kami berangkat dulu kak."

"Nanti setelah babynya lahir kami akan datang melihat."

Lisa lantas memegang perutnya lalu ia mengangguk "Semoga saat itu tiba kakak ipar dan keluarga selalu sehat." sambil tersenyum setah selesai lalu gantian lagi dan lisa pun pamit pada Melani "Kakak ipar aku balik dulu."

Melani memeluk lisa dan berbisik dengan suara kecil "Jangan membuat masalah yang membuat nama kelurga menjadi rusak."

"Iya kakak." lalu lisa melepas pelukannya.

"Maaf terlambat mengatakan-nya tapi selamat atas kehamilan mu."

"Makasih kakak ipar." lalu lisa mendekati Davit yang juga baru selesai pamit tak lama terdengar suara pangilan jika pesawat mereka sudah akan berangkat "Pergi dulu kakak ipar."

lalu lisa melambaikan tanya begitu juga davit lalu keluarga kecil itu membalasnya dengan lambaian tangan lalu lisa pun segera pergi bersama Davit.

Bersambung....

Episodes
1 Hamil
2 Menggantikan part 1
3 Menggantikan part 2
4 Pindah
5 Kedatangan Sahabat Lisa
6 Mendaki
7 Honeymoon
8 Kecewa
9 Berangkat Ke Kyoto
10 USG
11 Perasaan apa ini
12 Pulang
13 Kembali ke Rumah Orang tua Lisa
14 Belajar Memasak
15 Kalung Berlian setengah hati
16 Muak
17 Kalung yang Sama
18 Meminta Kembali
19 Akhirnya Davit kembali
20 Di Pertemukan
21 Perceraian
22 Mengrimkan Kue
23 Mau Di Jodohkan
24 Terluka
25 Pertemuan Yang Tak Terduga
26 Pacar baru Natasya
27 Kabar Duka
28 Maling
29 Memberitau Pak RT dan Kepala Desa
30 Masih di Manfaatkan
31 Mimpi
32 Kekasih Pura-Pura
33 Putus Dari Natasya
34 Menyadari
35 Mimpi Aneh
36 Healing Ke Bali
37 Menemukan Dewi
38 Flashback Yang Terjadi Pada Dewi
39 Menyatakan perasaan
40 Bertemu Kurnia
41 Meminjam Uang
42 Menjaga
43 Tidak mau Pulang
44 Rahasia Dewi
45 Acara di Rumah Roy
46 Makan Malam Bersama Davit
47 Penyakit Roy
48 Kedatangan Astuti
49 Masuk Towilet Pria
50 Anak Roy
51 Kedatangan Tante Sabrina dan Om Paul
52 Sesak Nafas
53 Ke Kantor Davit
54 Nonton bersama Davit
55 Kalung dari Kerang laut
56 Lisa Mulai Emosi
57 Menghajar Roy
58 Mendapat Restu
59 Mengajak Tiara Menonton
60 Makan Bersama Dewi
61 Persalinan Lisa
62 Sebuah Keajaiban
63 Kepergian Galih
64 Kedatangan Hario Dan Sera
65 Davit Terluka
66 Tetangga Baru
67 Menyuap lisa Makan
68 Mimpi Buruk Lisa
69 Makan Malam Romantis
70 Di Goda Wanita Di GYM
71 Tak Enak Hati
72 Ungkapan Perasaan Andre
73 Berlibur
74 Tak Terima
75 Sakit Hati
76 Membujuk Lisa
77 Terbang Ke Hongkong
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Hamil
2
Menggantikan part 1
3
Menggantikan part 2
4
Pindah
5
Kedatangan Sahabat Lisa
6
Mendaki
7
Honeymoon
8
Kecewa
9
Berangkat Ke Kyoto
10
USG
11
Perasaan apa ini
12
Pulang
13
Kembali ke Rumah Orang tua Lisa
14
Belajar Memasak
15
Kalung Berlian setengah hati
16
Muak
17
Kalung yang Sama
18
Meminta Kembali
19
Akhirnya Davit kembali
20
Di Pertemukan
21
Perceraian
22
Mengrimkan Kue
23
Mau Di Jodohkan
24
Terluka
25
Pertemuan Yang Tak Terduga
26
Pacar baru Natasya
27
Kabar Duka
28
Maling
29
Memberitau Pak RT dan Kepala Desa
30
Masih di Manfaatkan
31
Mimpi
32
Kekasih Pura-Pura
33
Putus Dari Natasya
34
Menyadari
35
Mimpi Aneh
36
Healing Ke Bali
37
Menemukan Dewi
38
Flashback Yang Terjadi Pada Dewi
39
Menyatakan perasaan
40
Bertemu Kurnia
41
Meminjam Uang
42
Menjaga
43
Tidak mau Pulang
44
Rahasia Dewi
45
Acara di Rumah Roy
46
Makan Malam Bersama Davit
47
Penyakit Roy
48
Kedatangan Astuti
49
Masuk Towilet Pria
50
Anak Roy
51
Kedatangan Tante Sabrina dan Om Paul
52
Sesak Nafas
53
Ke Kantor Davit
54
Nonton bersama Davit
55
Kalung dari Kerang laut
56
Lisa Mulai Emosi
57
Menghajar Roy
58
Mendapat Restu
59
Mengajak Tiara Menonton
60
Makan Bersama Dewi
61
Persalinan Lisa
62
Sebuah Keajaiban
63
Kepergian Galih
64
Kedatangan Hario Dan Sera
65
Davit Terluka
66
Tetangga Baru
67
Menyuap lisa Makan
68
Mimpi Buruk Lisa
69
Makan Malam Romantis
70
Di Goda Wanita Di GYM
71
Tak Enak Hati
72
Ungkapan Perasaan Andre
73
Berlibur
74
Tak Terima
75
Sakit Hati
76
Membujuk Lisa
77
Terbang Ke Hongkong

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!