Pindah

Setelah keluar dari kamar mandi rupanya ibunya datang membawakan makanan "Ayo makan dulu udah jam 6 lewat nanti jam 9 kita udah harus di sana lo " Setelah memberikan makan tadi pada Lisa Ibunya keluar lagi.

Lisa mulai makan, tak lama ada lagi yang datang untuk melihat dan kali ini adalah ayahnya lisa, sontak lisa menaruh piring makannya lalu ia memeluk ayahnya "Ayah.."

"Maaf ayah sudah berusaha membujuknya."

"Ayah udah, tak usah maksa ini mungkin memang takdir ku, jika ada orang yang harus di salahkan maka orang itu bukanlah ayah tapi kakak."

Ayahnya melepas pelukanya "Jika dia menyakitimu jangan segan cerita ke ayah, dan jika kamu tak nyaman bersamanya rumah ini tetap akan membuka pintunya untuk mu."

"Ya ayah aku sayang ayah."

"Ayah juga." lalu ayahnya mencium puncak rambut putrinya.

Setelah itu lisa kembali melanjutkan makannya, lalu sehabis makan ia berganti baju dan di bantu olah pemilik butik yang datang kembali untuk membantu lisa.

Lisa baru perhatikan motif gaun itu "Ini motif merpati yah."

"Ya kebetulan yang memesan pakian ini itu sangat suka dengan mitologi yunani dan di kepercayan merpati selalu di kaitkan dengan aphrodite."

"Oh."

Wajahnya lisa langsung di tutup dengan veil lalu ia di bantu keluar dan turun dari tangga di luar rupanya yang lainya sudah siap di situ lisa dapat melihat Davit yang menatap kearahnya lalu lisa naik ke atas mobil di susul Davit baru supir mereka yang mengantar mereka sedangkan untuk orang tua dan keluarga davit mereka naik mobil lain.

"Setelah menikah kita akn tinggak di mana."

"Tentu saja di rumah ku, apa kamu pikir kita akan tetap tinggal di rumah orang tua mu."

"Aku tidak bisa memasak."

"Sejak wal aku tak pernah meminta punya istri yang bisa masak jadi tak usah beralasan."

"Apa aku masih tetap bisa keluar rumah??"

"Boleh namun atas seizin ku mau aku di kantor atau di rumah kamu masih tetap harus meminta izin dan jiak aku sudah bilang tidak itu artinya tidak tak."

"Bagai mana ketika aku keluar dengan lelaki."

"Aku takan lagi memberi izin untuk mu keluar rumah."

Lisa rasanya ingin sekali menangis."Tali jika hanya sebatas chet, atau mereka datang mian ke rumah dan pas kami keluar kamu juga ikut??"

"Tak masalah tapi aku juga harus memegang akun media sosial mu, dan asal kamu bisa menjaga jarak dengan para Pria itu."

lisa yang mendengar hal itu cukup tenang walau dia gak bisa ke luar bersama teman teman cowoknya setidaknya mereka bisa bermain ke rumah.

"Baik akan ku berikan akses ke akun ku."

Davit tak berbicara namun lisa kini sudah tak terlalu sedih lagi dan ia ingin belajar menerima nasipnya sekarang.

Akhirnya tak ada lagi pembicaraan di antara mereka dan sesampi di depan gerejanya lisa turun bersam Davit dan di antarkan masuk dan baru di situ lisa di kasih bunga untuk ia pegang dan rupanya di kursi depan sudah ada orang tua lisa dan keluarga Davit menunggu di depan dan ketika merela masuk dan sampi di altar lalu naik ke atas altar dan langsung berhadapan dengan Pendeta.

...ΩΩΩ...

Tak terasa sudah masuk jam 11 akhirnya acara pemberkatan selesai dan karna di pemberkatan pernikahan itu hanya keluarga dan sekarang acara resepsi di rumah Lisa dan di sana lah acara untuk tamu sedangkan di situ lisa yang sudah gerah karna lelah di ajak foto saat datang ke rumah jadi harus bertahan 20 menit baru setelah itu ia naik lalu ia memutus melepas pakainya di kamarnya dan di itu saat lisa berganti baju tiba-tiba ibunya datang sontak ia kaget.

"Astaga mama bikin kaget aja."

ibunya memberikan sebuah Gaun cantik untuknya "Pakai ini nanti turun lagi."

"Tamu lagi??"

"Ya dari Teman bisnis suami mu."

"Ya udah deh." lalu lisa mengganti bajunya dengan pakian itu dan kembali turun lalu ia menghampiri Davit.

Di situ sudah ada 3 Pria dewasa dan saat berdiri di sebelah Davit mereka langsung bersalaman "Lisa."

"Jons."

"Martin."

"Galih."

Lisa mencoba tersenyum walau nyatanya ia merasa jika tenaganya sudah cukup terkuras karna lisa merupak gadis introvert "Senang bertemu dengan kalian."

Lalu salah satu di antara mereka menawarkan segelas Wine yang memang berada tak jauh dari mereka "Ini untuk mu."

"Maaf saya tidak meminum wine, usia ku belum cukup."

"Benarkah, bukankah usia mu sudah cukup kamu berusia 25 tahun kan."

Lisa bingung memberitahu jika usianya baru 18 tahun namun Davit yang menjawab mereka "Dia masih berusia 18 tahun."

mereka semua kaget dan lisa seketika merasa malu jadi ia memutuskan untuk diam dan ia mencoba menikmati acara itu.

dan acara di rumah baru selesai di jam 6 sore dan di jam 8 akhirnya Davit membawa Lisa ke rumahnya, dan sesampai di rumah itu lisa cukup kagum karna rumah itu berunsur moderan dan mewah, ini kali pertamanya ia ke situ jadi setelah mereka masuk Lisa cukup suka jadi Davit mengantar koper sedangkan lisa melihat lihat rumah itu dan memang rumah itu tak terlalu besar namun rumah itu di kelilingi taman dan rumah itu ada 3 kamar, 2 kamar utama dan 1 kamar pembantu yang di jadikan gudang.

Lalu lisa ke taman dan ia melihat balkon kamar yang tinggi "Kalok dari jarak gini gimana cranya kakak lompat mana lagi hamil lagi."

Tiba-tiba Davit terlihat dari balkon dan hanya memakai handuk sepinggangnya"Apa kah kamu tidak akan mandi??"

"Iya ini aku datang."

Lalu lisa masuk dan perlahan menaiki tangga ke lantai atas dan ia masuk kedalam kamar tempat Davit masuk lisa segera ke kopernya lalu mengambil handuk dan pakiannya baru setelah itu ia pergi mandi dan karna belum memiliki sabun lisa memakai sabun milik Davit dan setelah itu ia mengeringkan tubuhnya lalu berganti pakian.

Saat keluar lisa melihat Davit tengah duduk sambil membaca buku lisa pergi mengambil hpnya lalu mengirim pesan pada sahabatnya dan karna sudah menyabungkan semua akun media sosial di hp Davit jadi Pria itu tau apa yang lisa bicarakan dan di situ para sahabatnya kaget lisa yang sudah menikah.

"Sebagia gantinya kalian main maian aja ke rumah nanti ku teraktir makan ayam sambil main game di rumah suami ku ada PS5 ."

"Beneran, gas lah."

"Joko nanti nebeng kamu aja yah."

"Iya, @Dion lo gimana??"

"Kalok Andre nebeng sama aku aku gas juga lah."

"Besok nih datang ke rumah??"

"ya."

lisa melirik davit "Kakak gimana boleh???"

Davit mengambil hpnya lalu membaca pesan itu "Terserah mau saja." lalu ia mematikan hpnya dan menaruhnya kembali."

Lisa mematikan hpnya lalu langsung kembali ke kasur lalu ia naik dan berbaring di sebelah Davit "Aku tidur duluan."

lalu lisa memejamkan matanya perlahan sedangkan davit menoleh padanya sebentar dan setelah itu ia kembali melihat bukunya.

Bersambung....