Kedatangan Sahabat Lisa

Besoknya lisa langsung memesan ayam tak lupa beserta minuman soda

Lalu Lisa melirik davit "Kamu mau makan apa??"

"Aku akan memesan sediri."

"Oke." lisa bangkit dari baringnya lalu ia segera pergi keluar untuk menunggu sahabatnya di bawah sedangkan Davit bekerja sambil diam-diam mematau kamera CCTV dan benar saja 3 orang sahabat lisa datang dan mereka langsung lisa jak masuk lalu di bawa ke depan Tv dan seketika mereka bertiga heboh.

"Gila PS5 beneran cok, lalu mereka memeriksa game di dalamnya dan terpana semua.

"Main Residen Evin 6 ."

"Gak ah bosan, main Final fantasy."

"Udah kalian gantian aja mainya."

"Yaudah kita Batu gunting kertas aja ."

Lalu 3 bocah laki-laki di tambah lisa langsung Batu gunting kertas sedangkan Davit yang melihat hal itu cukup tenang lalu ia mengambil hpnya dan memesan kopi, dan donat untuk sarapannya.

lisa yang mendapat pesan dari driver makanan jika dia sudah menunggu di depan rumah lalu Lisa berlari keluar rumah dan membuka pintu pagar lalu ia di berikan satu buah tote bag besar "Makasih mas."

lalu lisa masuk dan kembali menutup pintu pagar lalu ia dengan semangatnya masuk "Ayam ayam, siapa mau ayam." mereka semua mengkat tangan.

"Mau dong." lalu lisa menaruhnya di atas meja dan mengeluarkan ayam dan 4 minuman.

"Suami lu gak makan lis."

"Dia bilang nanti pesan sediri."

"Oh ia lis lu lanjut kuliah gak??"

"Kenya enggak, udah nikah gini males kalau mau lanjut Jok."

"Jadi sama dong kamu dan An."

"Loh an gak lanjut??"

"Gak, mau istirahat tahun ini nanti lanjut tahun depan itu pun kalok aku mau kalok enggak, jadi pengangguran aja udah."

"Hahaha an lu lucu amat lo."

"Gak lucu Di."

Tak lama bel rumah berbunyi sontak lisa berjalan ke luar lagi sata ia membuka pagar ia bertemu Driver makanan "Ini rumahnya pak Davit yah."

"Ya saya istrinya."

Pria itu langsung menyerahkan pesanan Davit "Makasih mas." lalu Pria itu pergi dan lisa masuk lagi tak lupa mengunci pagar lalu ia masuk "Kalian main aja dulu yah aku antar makan buat Kakak Davit."

Mereka sama sama berteriak "Yes lis."

Lalu lisa naik ke atas dan saat ia masuk ke kamar lisa langsung memberikan Keresek tadi pada Davit "Ini sarapan mu." davit menerimanya lisa memperhatikan chat Davit bersama sahabatnya.

"Kamu mau naik gunung??.Ikut, aku mau ikut naik gunung juga."

"Naik gunung itu gak semudah yang kamu bayangkan."

"Tau tapi aku mau ikut juga,Aku itu udah lama kepengan naik gunung cuman ayah gak bolehkan soalnya 3 teman ku itu sering naik gunung katanya pemandangan di atas bagus."

"Kamu yakin bakal kuat jalanya??"

"Iya lah kamu ragu amat sama aku."

"Nanti coba kau tanya ke teman teman ku." lisa meangguk lalu ia keluar lalu kembali ke runag tamu.

"We nanti kalok suami ku ajak naik gunung bareng temanya mau ikut gak??"

"Iya kah, emang mau naik gung apa??"

"Gak tu, cuman bilangnya mau naik gunung aja."

"Kami pasti mau ikut juga dong, kan hobi kita betiga naik gung masak di tolak."

"Seru dong kalok rame rame naiknya."

"Tapi kalok kata orang kalok cewek lagi datang bulan gak di sarankan naik gunung, kamu udah belum."

"Aku sih udah bulan ini aman aja ."

Tak lama Davit turun pandanganya tertuju pada 3 orang anak itu dan sebelum turun ia sempat mendengar pembicaraan mereka mengenai hal yang begitu privasi bagi wanita sepertinya lisa dengan santainya membahas privasinya pada 3 orang Pria itu.

mereka bertiga menoleh pada davit dan tersenyum Davit tak membalas senyuman mereka dan pergi begitu saja ke meja makan.

Dion diam-diam berbicara dengan lisa dengan suara yang kecil "Emang gitu yah??"

"Ya, dia itu kalok marah lebih mengerikan lagi."

"Tapi kok lu mau."

"Kan udah gua beling kakak gua kabur padahal besoknya udah acarnya, jadi aku menjadi pengganti kakak ku."

"Lu yang mau gantikan??"

"Habisnya dia mau ambil adek ku, kan nanti malah jadinya pedo kalok adek ku yang dia nikahi"

Joko berbicara dengan lisa dengsn suara kecil "Kalian berdua jangan bisik- bisik gitu kita dari tadi itu di lihatin mulu."seketika lisa dan Dion terdiam lalu mereka fokus pada layar TV tanpa menoleh.

...ΩΩΩ...

Akhirnya mereka pulang siangnya dan davit juga mengantar mereka Pergi "Apa kalian begitu sedekat itu sehingga kamu demgan santai menceritakan privasi sediri!!."

"Itu karna mereka sudah ku anggap seudara ku sediri, dari SMP merekalah yang menjadi teman ku. Ketika banyak wanita yang tak mau berteman dengan ku karna aku pintar mereka selalu ada untuk ku, bahkan ketika aku mengalami bocor ketika datang bulan merekalah yang menolong ku mulai dari meminjamkan jaket untuk menutupinya, mengantar aku izin ke guru agar bisa pulang dan bahkan kadang kalok perut ku sakit mereka pasti membelikan aku minuman agar perutku tak sakit, jadi kami udah sedekat itu."

Davit menghela napas lalu ia mengkat tubuh lisa, wanita itu cukup kaget "Kakak mau bawak aku kemana."

davit membawa lisa kembali kekamar saat pintu tertutup.

davit membaringkan lisa secara perlahan lalu ia nik di atasnya "Apa kamu mengizinkan suami mu ini."

"Aku ini milik mu aku tak mungkin menolak mu, tapi aku mohon kali ini jangan kasar seperti kemarin."

"Ya aku takan kasar pada mu." lalu Davit langsung mencium lisa dan perlahan tanganya menyelusuri pakian lisa.

seketika lisa memejamkan matanya mencoba menikmati tiap sentuhan Pria itu dan tangan tangan Davit berhenti di samah satu gunung kembar lisa lalu wanita itu sontak mendesah namun karna mereka sudah di rumah Davit lisa tak peduli jika suaranya terdengar sampai ke luar lalu ia makin mengeraskan suaranya.

Lisa melingkarkan tangannya ke lehernya "Lebih cepat kakak." Pandu main mempercepat permainannya.

"Kakak aku sudah gak tahan lagi."

Tiba tiba lisa mengerang cukup kencang namun di situ Davit tak berhenti ia justru malah membuat lisa menyamping lalu satu kakinya di angkat dab ia makin bermian dengan tempo yang cepat lisa makin tak karuan.

"Kakak ,lebih cepat lagi." Davit tersenyum miring.

"Apa kamu menimatinya."

"Kakak ini nikmat, aku suka di sentuh seperti ini."

Perlahan tanpa sadar jika Davit mulai bermian kesar.

"Ahh, kakak pelan pelan saja."

"Nikmati saja , jika kamu menikmatinya kamu akan mengetahui bagi mana kenikmatan itu."

Lisa mengikuti perkataan Davit dan benar saja ia malah makin ketagihan, entah sampai jam berapa mereka lisa tak ingat namun yang terakhir ia ingat adalah tiba-tiba merasa mengantuk dan ia langsung tertidur tanpa mempedulikan Davit lagi.

Bersambung......

Episodes
1 Hamil
2 Menggantikan part 1
3 Menggantikan part 2
4 Pindah
5 Kedatangan Sahabat Lisa
6 Mendaki
7 Honeymoon
8 Kecewa
9 Berangkat Ke Kyoto
10 USG
11 Perasaan apa ini
12 Pulang
13 Kembali ke Rumah Orang tua Lisa
14 Belajar Memasak
15 Kalung Berlian setengah hati
16 Muak
17 Kalung yang Sama
18 Meminta Kembali
19 Akhirnya Davit kembali
20 Di Pertemukan
21 Perceraian
22 Mengrimkan Kue
23 Mau Di Jodohkan
24 Terluka
25 Pertemuan Yang Tak Terduga
26 Pacar baru Natasya
27 Kabar Duka
28 Maling
29 Memberitau Pak RT dan Kepala Desa
30 Masih di Manfaatkan
31 Mimpi
32 Kekasih Pura-Pura
33 Putus Dari Natasya
34 Menyadari
35 Mimpi Aneh
36 Healing Ke Bali
37 Menemukan Dewi
38 Flashback Yang Terjadi Pada Dewi
39 Menyatakan perasaan
40 Bertemu Kurnia
41 Meminjam Uang
42 Menjaga
43 Tidak mau Pulang
44 Rahasia Dewi
45 Acara di Rumah Roy
46 Makan Malam Bersama Davit
47 Penyakit Roy
48 Kedatangan Astuti
49 Masuk Towilet Pria
50 Anak Roy
51 Kedatangan Tante Sabrina dan Om Paul
52 Sesak Nafas
53 Ke Kantor Davit
54 Nonton bersama Davit
55 Kalung dari Kerang laut
56 Lisa Mulai Emosi
57 Menghajar Roy
58 Mendapat Restu
59 Mengajak Tiara Menonton
60 Makan Bersama Dewi
61 Persalinan Lisa
62 Sebuah Keajaiban
63 Kepergian Galih
64 Kedatangan Hario Dan Sera
65 Davit Terluka
66 Tetangga Baru
67 Menyuap lisa Makan
68 Mimpi Buruk Lisa
69 Makan Malam Romantis
70 Di Goda Wanita Di GYM
71 Tak Enak Hati
72 Ungkapan Perasaan Andre
73 Berlibur
74 Tak Terima
75 Sakit Hati
76 Membujuk Lisa
77 Terbang Ke Hongkong
78 VC Dengan Sera
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Hamil
2
Menggantikan part 1
3
Menggantikan part 2
4
Pindah
5
Kedatangan Sahabat Lisa
6
Mendaki
7
Honeymoon
8
Kecewa
9
Berangkat Ke Kyoto
10
USG
11
Perasaan apa ini
12
Pulang
13
Kembali ke Rumah Orang tua Lisa
14
Belajar Memasak
15
Kalung Berlian setengah hati
16
Muak
17
Kalung yang Sama
18
Meminta Kembali
19
Akhirnya Davit kembali
20
Di Pertemukan
21
Perceraian
22
Mengrimkan Kue
23
Mau Di Jodohkan
24
Terluka
25
Pertemuan Yang Tak Terduga
26
Pacar baru Natasya
27
Kabar Duka
28
Maling
29
Memberitau Pak RT dan Kepala Desa
30
Masih di Manfaatkan
31
Mimpi
32
Kekasih Pura-Pura
33
Putus Dari Natasya
34
Menyadari
35
Mimpi Aneh
36
Healing Ke Bali
37
Menemukan Dewi
38
Flashback Yang Terjadi Pada Dewi
39
Menyatakan perasaan
40
Bertemu Kurnia
41
Meminjam Uang
42
Menjaga
43
Tidak mau Pulang
44
Rahasia Dewi
45
Acara di Rumah Roy
46
Makan Malam Bersama Davit
47
Penyakit Roy
48
Kedatangan Astuti
49
Masuk Towilet Pria
50
Anak Roy
51
Kedatangan Tante Sabrina dan Om Paul
52
Sesak Nafas
53
Ke Kantor Davit
54
Nonton bersama Davit
55
Kalung dari Kerang laut
56
Lisa Mulai Emosi
57
Menghajar Roy
58
Mendapat Restu
59
Mengajak Tiara Menonton
60
Makan Bersama Dewi
61
Persalinan Lisa
62
Sebuah Keajaiban
63
Kepergian Galih
64
Kedatangan Hario Dan Sera
65
Davit Terluka
66
Tetangga Baru
67
Menyuap lisa Makan
68
Mimpi Buruk Lisa
69
Makan Malam Romantis
70
Di Goda Wanita Di GYM
71
Tak Enak Hati
72
Ungkapan Perasaan Andre
73
Berlibur
74
Tak Terima
75
Sakit Hati
76
Membujuk Lisa
77
Terbang Ke Hongkong
78
VC Dengan Sera

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!