Mendaki

Lisa cukup menikmati harinya di sana dan tak terasa 2 bulan berlalu kini lisa dengan semangatnya akan pergi mendaki dan saat berangkat Dion,joko satu mobil dengan Andre sedangkan teman tenan Davit yaitu Jons,martin satu mobil dengan Galih dan yang terakhir adalah Davit bersama lisa dan di situ mereka membawa satu buah tas yang cukup besar dan satunya cukup kecil untuk lisa jadi sesampi di tempat pertemuan mereka segera membeli tiket untuk naik lalu mereka mengambil jalur pendakian untuk pemula karna bersama mereka ada Lisa namun sebelum mendaki mereka menginap semalam di rumah warga karna saat mereka sampi tadi sudah kesorean.

Selesai mereka makan lisa berkumpul dengann 3 sahabatnya untuk bermain game sedangkan Davit kumpul dengan tiga sahabatnya sambil berbicara "Lu yakin istri lu itu kuat??"

"Kuat gak kuat akulah yang harus membantunya, jika aku meninggalkanya di rumah takutnya ia malah akan balik ke rumah orang tuanya dan gak mau balik lagi."

" Loh kok bisa gitu??"

"Ya kalok aku sering meminta jatah ia pasti akan menyangkut paut masalah mental lalu di bilang dia akan pukang dan tak mau balik lagi."

"Anak gen z pasti apa-apa mental di bawa kita dulu gak ada yang gitu"

"Walu ngomel gitu dia tetap ngasih tapi kalok nanti Setelah selesai dia mintanya di peluk."

"Tapi aku salut istri mu itu gak sadar kalok kamu itu bendera merah."

"Martin terus lu si paling hijau gitu???"

"iya lah aku mah gak ada sifat Bendera merahnya."

"Apa aan sih ini kalian berdua bahas hijau merah yang penting itu gimana soal hak waris lu vit yang seharusnya lu dapat habis nikah??."

"Ya sudah, aku juga sudah pindah ke rungan yang di atas."

"Wah enak sekali kamu, ayah mu sebelum mati sudah memper siapakan warisan untuk ke 4 anaknya."

"Jika tidak demikian maka akan terjadi masalah perebutan hak waris"

"Selain perusahan makanan itu apa lagi yang ayah mu wariskan untuk mu aku yakin gak cuman itu karna kau dengar ayah mu banyak memiliki properti."

"Aku hanya mendapat satu rumah di pondok Astor, yang kemungkinan aku akan pindah kesana hanya ketika rumah ku yang sekrang itu sudah tak cukup untuk ku dan istri ku, dan dari pada kosong aku menyewakannya."

"loh rumah gedek gitu ada yang mau Sewa??"

"Ada, ponakan ku."

Mereka seketika tertawa "lalu berapa bayaran yang kamu minta pda mereka."

"Aku hanya meminta untuk listrik dan air di bayar saja hanya itu."

"Kami kira ada uang lianya ternyata cuman listrik dan Air."

saat mereka sibuk cerita tiba-tiba tiga orang tadi langsung bubar lalu segera mengambil posisi "Loh kalian sudah selesai bermian"

"udah kakak."

lisa menjadikan tasnya sebagai batalan lalu menutup tubuhnya dengan selimut dan karna 4 anak tadi bubar akhirnya para teman Davit memutuskan untuk ikut berbaring juga jadi mereka langsung istirahat di tempat masing masing.

...ΩΩΩ...

Besoknya mereka mulai naik gunung dan di situ lisa nampak santai padahal itu pertama kalinya lisa mendaki ia justru paling pertama jalanya dan berberapa kali ia berteriak bukan karna jatuh namun karna ada ulat di sepatunya pandu sekalu siap di dekatnya jika hal itu terjadi dan tak terasa waktu berlalu kini mereka sudah sampai di pos yang sudah dekat dengan puncak gunung namun karna sudah gelap mereka langsung membuat 3 tenda yang satu tenda unyuk ke 3 sahabat lisa dan 1 tendanya lagi untuk 3 teman Davit sedangkan satunya untuk pasangan suami istri itu dan setelah selesai mereka mulai memasak namun entah kenapa di situ lisa Kepengan buang air kecil ia menghampiri pandu lalu berbisik.

"Kakak antar aku buang air kecil aku sudah gak tahan."

"Iya nanti ku antarkan."

lalu Davit bangkit dan mengambil satu buah botol air bersama sekop kecil setelah itu ia mengantar lisa ke tempat dimana para pendaki sering buang air lalu Davi lah yang mengglikan untuk istrinya dan setelah selesai lisa segera buang air kecil sedangkan Davit membelakanginya untuk berjaga, lisa yang takut segear menyelesaikan kencingnya dan setelah selesai lisa sediri yang menutupnya.

"Kakak udah."

Davit menoleh pada lisa "Yaudah ayok balik."

lisa agak takut jadi ia mempercepat langkahnya tak lama angin berhembus kencang sontak lisa berlari "Penakut sekali." davit tetap berjalan santai hingga ke tenda mereka.

namun saat di luar tenda lisa tak ada "Istri ku mana??"

"Dalam tenda."

Davit membuka tenda "Gak ikut makan??"

"Takut."

"Udah gak ada yabg pelu di takutkan keluar kita makan dulu."

Lisa menghela napas pelan lalu ia keluar lagi, sontak Dion bertanya pada Lisa.

"Lu tadi kabur ke napa lis??"

"Tadi anginya kuat sekali aku jadi merinding."

"Orang angin doang gak usah takut."

"Benar apa yang mereka katakan Dek, kalok takut peluk aja suami mu lagian juga ada ikut menemani kamukan ngapain takut."

"Gitu yah, aku bisanya kalok takut kabur aja."

"Hahah, dek kamu kayak orang yang gak pernah pacaran aja."

"Ia, aku gak pernah pacaran."

"Kak dia itu man ada pernah pacaran jangankan mu di dekat cowok di lihat dari jauh udah dia cuekin soalnya gengsian sekali dia orangnya padahal cantik tapi kalok gengsi gimana ada Cowok mau dekat dia."

"Kalok lagi barang sumi mu itu manja aja terus sama dia, di mana-mana kalok ada suami istri atau orang yang sedang pacaran naik gung pada romantisan."

"Romantisan sama Kakak." lisa menolah pada Davit lalu ia menoleh ke depan lagi lalu menggeleng "Gak mau, nanti malah di marahin kalok aku menyusahkan nanti aku gak di perbolehkan naik gunung lagi. Diakan kalok udah bilang enggak itu artinnya udah enggak gak ada toleransinya."

"Bagus kalok kamu udah paham."

"tu kan apa ku bikang."

Merekka semua tertawa di situ.

Tengah malamnya saat mereka sudah kembali ke tenda lisa dan Davit satu selimut namun entah kenapa lisa mendengar langkah kaki dan melihat cahaya sebuah senter lisa diam diam mengintip keluar.

"Udah tidur aja, gak usah tengok tengok seperti itu diluar nanti kamu ketakutan."

Lisa kembali menutup tendanya lalu ia balik dan masuk ke dakam selimut "Ih tadi ada cewek yang turun gung sediri, dia hebat yah gak takut."

"Udah gak usah ngurus urusan o,rang kamu tidur saja."

lusa meangguk lalu ia tidur di pelukan davit.

...ΩΩΩ...

Pagi pagi mereka sudah bersiap-siap untuk mendaki lagi hanya untuk meliat pemandangan "Apa barang kita tinggal aja??"

"iya tinggal aja nanti pas kita balik baru langsung di simpan simpan , ayo kita naik dulu." lisa meangguk laku mereka mulai mendaki lagi dan kali ini lisa makin lincah karena tak ada beban di pundaknya "Wah aku nanti aku bisa kurus nih."

"Apa kamu pikir kamu masih segemuk dulu kamu sudah sangat kurus." .

Dan setelah 1 jam menempuh pendakuan akhirnya meream sampai tepat di jam 6 dan mata hari sudah mulai terbit "Kakak lihat cantiknya."

Davit menarik lisa ke sebuah spot foto yang indah "Berdiri di sana aku fotokan"lisa langsung bergaya lau Davit mengambil gambar dengan kamaranya dan berkali-kali dengan gaya yang berbeda beda lalu setelah melihat hasil lisa menghampiri Davit "Foto berdua lagi yok."

"Andre sini bentar bisa gak kamu fotokan kami bentar."

Andre mengguk lalu ia menghampiri mereka dan Davit memberi Kameranya kepada Andre

"Idih kamera mahal.".

lalu Lisa dan Davit mengambil posisi berdekatan lalu Andre mengambil gambar dan karan asik mengambil gambar banyak gaya yang andre sarankan untuk Davit dan lisa lakukan jadi hasilnya juga cukup banyak dan setelah selesai kini Davit mengambil kembali kameranya lalu mengambil berberapa foto pemandangan.

Bersambung.....

Episodes
1 Hamil
2 Menggantikan part 1
3 Menggantikan part 2
4 Pindah
5 Kedatangan Sahabat Lisa
6 Mendaki
7 Honeymoon
8 Kecewa
9 Berangkat Ke Kyoto
10 USG
11 Perasaan apa ini
12 Pulang
13 Kembali ke Rumah Orang tua Lisa
14 Belajar Memasak
15 Kalung Berlian setengah hati
16 Muak
17 Kalung yang Sama
18 Meminta Kembali
19 Akhirnya Davit kembali
20 Di Pertemukan
21 Perceraian
22 Mengrimkan Kue
23 Mau Di Jodohkan
24 Terluka
25 Pertemuan Yang Tak Terduga
26 Pacar baru Natasya
27 Kabar Duka
28 Maling
29 Memberitau Pak RT dan Kepala Desa
30 Masih di Manfaatkan
31 Mimpi
32 Kekasih Pura-Pura
33 Putus Dari Natasya
34 Menyadari
35 Mimpi Aneh
36 Healing Ke Bali
37 Menemukan Dewi
38 Flashback Yang Terjadi Pada Dewi
39 Menyatakan perasaan
40 Bertemu Kurnia
41 Meminjam Uang
42 Menjaga
43 Tidak mau Pulang
44 Rahasia Dewi
45 Acara di Rumah Roy
46 Makan Malam Bersama Davit
47 Penyakit Roy
48 Kedatangan Astuti
49 Masuk Towilet Pria
50 Anak Roy
51 Kedatangan Tante Sabrina dan Om Paul
52 Sesak Nafas
53 Ke Kantor Davit
54 Nonton bersama Davit
55 Kalung dari Kerang laut
56 Lisa Mulai Emosi
57 Menghajar Roy
58 Mendapat Restu
59 Mengajak Tiara Menonton
60 Makan Bersama Dewi
61 Persalinan Lisa
62 Sebuah Keajaiban
63 Kepergian Galih
64 Kedatangan Hario Dan Sera
65 Davit Terluka
66 Tetangga Baru
67 Menyuap lisa Makan
68 Mimpi Buruk Lisa
69 Makan Malam Romantis
70 Di Goda Wanita Di GYM
71 Tak Enak Hati
72 Ungkapan Perasaan Andre
73 Berlibur
74 Tak Terima
75 Sakit Hati
76 Membujuk Lisa
77 Terbang Ke Hongkong
78 VC Dengan Sera
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Hamil
2
Menggantikan part 1
3
Menggantikan part 2
4
Pindah
5
Kedatangan Sahabat Lisa
6
Mendaki
7
Honeymoon
8
Kecewa
9
Berangkat Ke Kyoto
10
USG
11
Perasaan apa ini
12
Pulang
13
Kembali ke Rumah Orang tua Lisa
14
Belajar Memasak
15
Kalung Berlian setengah hati
16
Muak
17
Kalung yang Sama
18
Meminta Kembali
19
Akhirnya Davit kembali
20
Di Pertemukan
21
Perceraian
22
Mengrimkan Kue
23
Mau Di Jodohkan
24
Terluka
25
Pertemuan Yang Tak Terduga
26
Pacar baru Natasya
27
Kabar Duka
28
Maling
29
Memberitau Pak RT dan Kepala Desa
30
Masih di Manfaatkan
31
Mimpi
32
Kekasih Pura-Pura
33
Putus Dari Natasya
34
Menyadari
35
Mimpi Aneh
36
Healing Ke Bali
37
Menemukan Dewi
38
Flashback Yang Terjadi Pada Dewi
39
Menyatakan perasaan
40
Bertemu Kurnia
41
Meminjam Uang
42
Menjaga
43
Tidak mau Pulang
44
Rahasia Dewi
45
Acara di Rumah Roy
46
Makan Malam Bersama Davit
47
Penyakit Roy
48
Kedatangan Astuti
49
Masuk Towilet Pria
50
Anak Roy
51
Kedatangan Tante Sabrina dan Om Paul
52
Sesak Nafas
53
Ke Kantor Davit
54
Nonton bersama Davit
55
Kalung dari Kerang laut
56
Lisa Mulai Emosi
57
Menghajar Roy
58
Mendapat Restu
59
Mengajak Tiara Menonton
60
Makan Bersama Dewi
61
Persalinan Lisa
62
Sebuah Keajaiban
63
Kepergian Galih
64
Kedatangan Hario Dan Sera
65
Davit Terluka
66
Tetangga Baru
67
Menyuap lisa Makan
68
Mimpi Buruk Lisa
69
Makan Malam Romantis
70
Di Goda Wanita Di GYM
71
Tak Enak Hati
72
Ungkapan Perasaan Andre
73
Berlibur
74
Tak Terima
75
Sakit Hati
76
Membujuk Lisa
77
Terbang Ke Hongkong
78
VC Dengan Sera

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!