Lisa di tarik masuk ke kamarnya lalu ia menci pintu kamar di sit Lisa panik dan makian menangis "Apa yang ingin kamu lakukan jangan sakiti aku."
Davit menghempaskan dia ke atas kasur lalu ia menarik dasi nya dan mengikat kedua tangan Lisa di atas lalu ia berjalan ke lemari l lisa dan mengambil dua buah sabuk di situ lisa panik dan ingin kabur naun kakinya terlalu lemes, tak lama Davit datang lalu mengikat kedua kaki lisa di tiap tiang ranjang dan davit lalu melepas Tirai kasur itu lalu seketika tirai itu tertutup lalu Davit melucuti pakian Lisa satu persatu gadis itu terus berteriak namun tak ada yang bisa berbuat apa pun hingga suara itu sampai ke bawah dan mereka tak bisa berbuat apa-apa dan tak lama terikan itu berubah menjadi suara Erangan dan Yanto yang sudah tak tahan lebih memilih pergi keluar karna ia tak sanggup mendengar putri kecilnya yang kesakitan atas perbutan Davit.
4 jam berlalu akhirnya Davit keluar dari rumah ia nampak sudah bersih mungkin sehabis mandi ia nampak sedang menikamti sepuntung rokok sedangkan Astuti yang melihat hal itu berlari masuk untuk memeriksa keadaan putrinya, Hario menghampiri Davit
"Ayo pulang."
Davit melirik kakaknya" Untuk apa besok aku akan menikah."
Mendengar hal itu kakaknya kaget "Apa maksudmu??"
"Aku mau gadis itu yang menggantikan kakaknya."
"Davit kamu sudah cukup menyakitinya."
"Kakak, berhenti membela merek, Sebaiknya Kakak dan Kakak ipar istirahat juga kara besok adik mu akan menikah." lalu Davit menjatuhkan roknya yang belum habis ia hisap dan lalu menginjaknya lalu Davit masuk kembali.
...ΩΩΩ...
Di kamar Lisa memang sudah rapi dengan piyamanya namun ia terlihat berjalan sedikit tertatih-tatih dan ia nampak sudah tidak menangis lagi namun ketika melihat ibunya ia langsung memeluknya "Mama."
ibunya memeluknya sebetar lalu ia melepsakanya lagi dan memapah Lisa balik ke kasur lalu anak itu perlahan duduk " Apa bagian bawah mu sakit."
"Ya mama."
"Angkat kaki mu biar nanti mama oleskan obat di sana."
Lisa menurut ia tak peduli dengan malunya lagi yang peting ia takan merasakan sakit yang sangat tak mengenakan itu dan di situ Lisa sama sekali tak memakai Ce*ana da*am jadi biasa langsung ibunya oleskan dengan sedikit rasa sedih karna salah satu putrinya sudah kehilangan kepera*anannya.
"Maafkan mama Lisa, mama tak bisa berbuat apa-apa."
"Tidak papa mama, lagi pula setelah ini lisa takan bertemu denganya lagi."
"Aku takan pernah meles paskan mu, besok kamulah yang akan menggantikan Kakak mu."
Lisa sontak menurunkan kakinya lalu pandangan lisa dan ibunya menoleh kearah pintu.
"Aku tidak mungkin menggunakan sebuah barang baru lalu langsung membuangnya, aku akan memakai barang itu hingga sampai barang itu menjadi rongsokan dan takan akan pernah ku buang."
Lisa syok mendengar hal itu ia kira ia sudah bisa bernafas lega ia justru malah jadi lemes.
"Istirahat lah jam 2 MUA akan datang untuk merias mu. Dan untuk gaun akan di carikan yang pas untuk mu." lalu Davit pergi lagi meninggalkan lisa.
Di situ lisa merasa lemes, seketika dia kembali menangis "Mama aku bekum siap untuk menikah apa yang harus aku lakukan??"ibunya memeluknya karna lisa tak bisa berkata apa pun lagi.
...ΩΩΩ...
Setelah seperai bekas bercak darah di ganti lisa mencoba tidur berharap itu semua hanya mimpi namun pada jam 2 pagi ia benar di bangunkan ibunya "Lisa yo bangun, bentar lagi pemilik butik yang membawa gaunya kan datang."
"Apa ini bukan mimpi ma??"
ibunya menggeleng lalu ia mencium kening putrinya lisa bangkit lalu ia turun dari ranjang. untunya bagian bawahnya sudah tak sakit lagi jadi lisa bisa berjalan ke kamar mandi untuk mandi dulu.
Lisa tak lama mandi 10 menit saja yang ia gunakan untuk mandi baru ia keluar dan di luar rupanya Davit sudah ada dan ia terlihat sedang berbaring di masuk tak lama pintu terbuka memperlihatkan ibunya yang membawakan piyama cantik "Pakai ini saja, kamu harus terlihat cantik di pernikan mu mama tak mau putri cantik mama melawatkan momen bahagianya sekali seumur hidup."
lisa mengangguk dan kali ini ia mencoba tersenyum walau ini bukan keinginannya dan ini merupakan momen sekali seumur hidupnya jadi ia tak mau kehilangan momen itu lalu ibunya keluar lagi dan Lisa langsung memakai piyama itu,setelah terpakai Lisa cukup kagum karna piyama itu cantik sekali.
"Cantik, tapi ini pasti piyama yang seharusnya kakak pakai."
Tak lama terdengar suara ribut ribut di luar mungkin Yang membawa guanya sudah datang lalau lisa berjalan ke kasur dan membuka Tirai ranjangnya agar tidur davit tak tergagu lalu pemilik butik yang membawa gaun itu datang "Halo cantik."
Lalu ia membawa berberapa gaun dan di situ ibunya juga datang bersam seorang MUA lalu ibunya mengantar MUA itu ke meja rias anaknya untuk bersiap sedangkan Lisa mulai memilih namun kali ini ia tak bisa cerewet karna terlau dadakan jadi ia tak ada persiapan untuk memilih desain gun yang ia suka seperti. Apa saja yang ada di itu lah yang bisa ia pakai jadi lisa pun memilih satu persatu dan akhirnya pilihnya jatuh ke gaun mermaid putih elegan off shoulder slim fit dan saat ia coba untungnya cukup.
"Pilihan ada tepat sekili dengan memakai pakian yang seperti membuat tubuh anda terlihat langsing, apa kamu tau in gaun yak tak jadi di ambil di butik ku, seharusnya gaun ini udah di kirim kemaren cuman penggantinya gak jadi menikah."
lisa pun di coba memaki vail putih di situ lisa cukup senang melihatnya lalu ia melepasnya.
"Ini saja yang akan ku gunakan."
"Kalok gitu kamu make up lagi." lisa mengangguk lalu ia segera duduk di kursi riasnya.
"Nona mau di make up bagai mana."
"Aku mau yang tak terlalu norak mengikuti terang sekarang yang make upnya gak terlaku tebal namun terlihat natural di tabah aku mau wajah ku gak terlau kelihatan cabi." Wanita itu mengangguk lalu ia mulai me make up entah kenapa di situ lisa suah capek dan saat di make up ia tiab-tiba tertidur dan tanpa terasa 3 jam berlaku akhirnya make upnya selesai dan di situ kali in rambut yang berikutnya dan membutuhkan waktu 1 jam baru selesai lisa di bangunkan dan ia cukup kaget dengan hasilnya .
"Aku ketiduran maaf." tak lama ibunya datang membawa haik hill
"Sudah bangun."
"lisa hanya mengangguk namun tak lama terdengar suara Davit yang membuat lisa kaget "Tadi Calon suami saya kapan bangunnya??"
"Jari nona, semalam saya berapa kali ribut dan mebangunkan tuan karna nona berapa kali mau jatuh ke samping jadi calon suami nona yang tahan sampai selesai mae up baru di ganti ibu nona yang nahan."
lisa yang mendengar hal itu kaget namun ia kebelet kencing "Aku ke kamar mandi dulu." lalu lisa langsung pergi ke kamar mandi.
Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments