eps 5

Pagi ini gita kembali merasakan badan yang meriang serta mual mual yang membuat nya begitu sensi dengan berbagai bau, bahkan sudah 10 menit ia berada di dalam kamar mandi untuk mengeluarkan semua isi perutnya

" Ni sebenarnya gue sakit apa sih prasaan sudah minum obat " keluh gita kesal

Gita lekas keluar melihat wajah pucatnya di cermin membuat nya menghela napas

" ni muka udah kayak mayit aja " keluhnya dengan mengeleng

Tok... tok.... tok..

"Masuk " sahut gita dengan lemas

" Lo gita kamu sakit " tanya maya dengan mendekati gita

maya mulai mengecek suhu tubuh gita

" Pucat banget muka kamu, kita ke rumah sakit ya " ajak maya dengan cemas

Gita mengeleng " pusing sedikit ma, gita ngak papah kok ini cuma karna telat makan aja " sahut gita dengan memeluk maya

" Kamu ini udah tau punya mah akut, malah lalai ayok kita ke rumah sakit aja biar di kasih obat " gita mengeleng pelan

" Istirahat bentar aja ma nanti juga ilang "

" mama takut gita "

" Bener deh gita istirahat aja bentar ma pasti sembuh kok "

maya menghela napasnya melihat keras kepalanya gita ini

" Yaudah, kamu istirahat mama siapin sarapan dulu ya, nanti makannya di kamar aja biar mama bawain "

gita mengangguk melepas kepergian maya

" Gita kemana ma? " tanya rudi dengan melihat maya

" gita nya sakit pa "

" Sakit, kenapa bisa ke dokter aja gimana? " saran rudi

Maya mengeleng " gita nya ngak mau, mau istirahat aja katanya "

" Non gita masih sakit buk? " tanya bik mumun yang mendengar pembicaraan majikannya

" Iya, eh memang dari kapan gita sakit bik " tanya maya

" Dari kemarin buk " ucap mumun

" Adu mumun kamu kok ngak bilang gita sakit dari kemarin? " maya berucap dengan heboh

" anu buk semalam sudah mau bilang cuma kata non gita ngak usa, eh saya nya jadi lupa "

" kamu ini kalau masalah mendesak langsung hubungi saya "

" iya buk maaf "

" kenapa ma ? " tanya dito yang datang

 " ini to adik kamu sakit bik mumun ngak bilang bilang mama mu kan jadi cemas" sahut rudi

" Masih sakit bukannya tadi malam udah sembuh, yaudah aku ke kamarnya dulu " dito langsung meninggalkan meja makan

" Hah kalian sama saja gita sakit ngak ada yang kasih tau mama " kesel maya

" sudah sudah sarapan dulu nanti kalau sampai siang gita ngak sembuh sembuh nanti kita ajak ke dokter aja sekarang sarapan dulu ya " ajak rudi dengan menikmati sarapannya

.

.

.

.

berulang kali dito mengetuk pintu namun tak ada jawaban akhirnya ia memberanikan diri untuk masuk

" lo katanya kamu sakit? " tanya dito ketika melihat gita di balkon

"ngak enak badan mas bukan sakit lagian sumpek mas mau di sini aja biar seger " gita langsung mendudukan dirinya di sofa santai agar lebih nyaman

dito mendekati gita " pucet banget mukanya, mas ambilin makan ya? "

Gita mengeleng pelan namun ia meraih tanggan dito untuk bersandar " mas dito pakai minyak apa wangi banget "

Dito melihat gita yang malah menyandarkan diri di bahu

" mas selalu pakai minyak ini, ngak pernah ganti "

" masa tapi lain deh ini tu enak banget " dito mencium bau minyak di tubuhnya

"Benar ini minyak yang selalu mas pakai tiap hari, prasaan kamu aja kali"

"oya mas ngak ke kampus? "

" astaga untung kamu ingatkan, eh tapi kamu ngak ke kampus? " tanya dito balik

Gita mengeleng " sudah izin sakit ke mawar " dito menganguk

" yaudah mas ke kampus dulu kamu jangan lupa istirahat " gita henya mengangguk pelan

" gita gimana? " tanya rudi yang ingin ke kamar gita

" udah ngak papah pa cuma ngak enak badan aja "

" bener dito? " tanya maya

" iya ma liat aja dia lagi duduk di balkon " sahut dito

maya menghela napasnya " syukurlah kalau begitu"

" yaudah dito pamit dulu, mau ke kampus " dito mengalami keduanya orang tuanya

" yaudah kalau gitu papa juga mau ke kantor ma, nanti kalau ada apa apa telpon papa ya " sahut rudi

maya mengangguk lantas kembali ke bawah untuk mengantar rudi

" bik tolong siapin makan ya untuk gita " sahut maya

Bik mumun mengangguk lantas menyiapkan makanan

setelah mengantar rudi ke kantor maya langsung kembali ke dalam rumah untuk mengecek keadaan gita

" buk mau di antar ke atas atau di sini aja? " tanya bik mumun ketika maya mendekati nya

" sini biar saya antar ke atas " sahut maya dengan mengambil nampan

tok... tok.. tok

" git gita "

" masuk ma "

" kamu di mana? " tanya maya ketika tak mendapati gita di kasur

" sini ma di balkon " sahut gita

maya meletakan makanan di meja

" ini mama bawain sarapan, kamu mau makan? " tanya maya ketika mendekati gita

Gita mengeleng " nanti deh ma, makasih sudah di bawain sarapan "

Maya mengangguk " sama sama, mama mau ke rumah sakit nengok eyang kamu mau ikut sekalian priksa ke dokter "

Gita mengeleng " ngak ma mama aja nanti kalau gita udah sembuh gita ke sana "

" tapi kamu beneran ngak kenapa napa? " tanya maya lagi

" bener gita cuma kecapean aja nanti juga sembuh sendir ma "

Maya mengangguk ia juga kasihan jika gita harus ke rumah sakit berdesak desakan dengan keluarga yang lain, keluarga yang selalu memandang rendah dirinya

Jika bukan karna sang ibu yang sakit ia tak ingin bertemu keluarga nya yang lain

.

.

" jadi gimana udah ketemu? " tanya dito

Doni dan damar mengeleng

dito menghela nafasnya beberapa hari yang lalu setelah pertemuan mereka di cafe dito dan yang lainnya sepakat untuk mencari perempuan itu bukan sok pahlawan tapi ia takut jika wanita itu hamil

ia membayangkan jika itu gita sunguh pasti kecewa nya orang tua mendengar anak mereka hamil tampa suami

maka dari itu mereka mencari perempuan itu namun sudah satu minggu tak ada hasil sama sekali bahkan teman wanita itu pun seperti hilang di telan bumi

" cctv club juga udah ngak ada " sahut damar dengan bersandar

" hotel loe nginep gimana ? " tanya doni

Dito mengeleng " pada saat kejadian cctvnya rusak "

" aneh banget kayak di sengaja gitu? "

" ngak kok rekaman terakhir mereka 30 menit sebelum kejadian dan teknisi mereka baru dateng siang jadi memang bener bener rusak" sahut damar

Doni menghela nafasnya

" gue pikir ni bakalan kayak di drama drama gitu to, dia nanggis nanggis terus loe harus tanggung jawab, dan nikahin dia la ini malah kita yang di bikin pusing " keluh doni

" salah kalian juga ngapain ngelakuin itu, tapi untung bukan sama pekerja malam " ucap dito

Membuat keduanya terkekeh geli

" eh udah ah gue mau balik, ada pertemuan keluarga yang harus gue datengin " ucap doni dengan beranjak

" bilang aja loe mau di jodohin " sahut damar tersenyum

doni menghela nafasnya

" eh sumpah ya kalau ngak mikir bokap gue juga ogah, apalagi gue denger denger dia itu masih kuliah "

" la bagus dong daun mudah " sahut dito

" daun mudah, bikin pusing iya, udah ah gue balik, ni bayar ya " doni langsung pergi dengan meninggalkan uang di meja

" loe sendiri, riska gimana? "

dito menoleh ke damar sembari menghela nafasnya

" gue ngak tau karna terakhir ketemu 2 tahun lalu"

damar mengangguk pelan sembari bersyukur yang artinya dito memang tidak tau perkembangan riska sekarang

" mungkin loe harus ngelupain dia "

dito mengangguk " thanks, lagi gue coba "

damar tersenyum sebenarnya ia begitu kasihan dengan keadaan riska namun yang membuat nya membenci riska keluarga riska seolah menyalahkan dito atas kejadian yang menimpa riska

dito dan riska merupakan couple di masa kuliah bahkan setelah lulus keduanya mau ke jenjang serius namun sayang kejadian beberapa tahun lalu tepat di mana dito ingin melamar riska, riska menghilang di apartemen nya

Semua mencari termasuk damar dan doni setelah tiga hari riska di temukan di gedung kosong dalam keadaan tertekan batin dan jiwanya, setelah melakukan pemeriksaan dokter mengatakan jika riska di perkosa

riska selalu histeris pada siapa pun yang mendekat, apalagi mendapati kenyataan jika dirinya hamil.

Dito selalu berkunjung namun pihak keluarga riska selalu melarang dito karna menganggap dito la penyebab semua ini,

Dulu setelah lulus mereka meminta dito menikahi riska namun dito menolak dengan alasan belum bekerja hingga kejadian ini terjadi

" gue ngak tau sebesar apa rasa loe untuk riska, tapi gue cuma ngingetin apa yang keluarga nya lakuin terhadap loe " sahut damar dengan menepuk pundak dito

"gue hanya berharap ketika nanti gue ketemu seorang wanita tidak ada bayang bayang riska lagi"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!