Dito perlahan membuka mata, seketika helayan napas kasar langsung keluar melihat seorang wanita yang tidur membelakangi nya
Dito tau ini pasti ulah kedua temannya, dito ingat betul semalam ia pamit pulang lantas mendadak dito merasa ada seseorang yang merasuki
Dito juga sadar dan tau apa yang mereka lakukan tadi malam
Dito melihat ke samping seperti nya wanita itu masih begitu nyenyak terlelap, dito lekas beranjak untuk membersihkan dirinya
.
.
.
Uh......
Keluh gita dengan membenarkan posisinya
" Ahk badan gue remuk semua " keluhnya dengan bersandar
" abis ngapain sih gue"
"la kenapa gue ngak pakek baju? " tanyanya dengan kaget
Gita melihat sekitar yang hanya menyisahkan pakaianya yang tergeletak
Gita memejamkan matanya ketika merasakan sakit di bagian intinya
" Sial " maki gita setelah sadar apa yang terjadi dengannya
Terdengan suara air yang berasal dari kamar mandi membuat gita segera memungguti pakaiannya
" Mending gue kabur, gue yakin ini pasti om om yang suka tidur sama alina, sialan alina gue pikir bener temen " gita terus berucap sembari terus merapikan penampilan
gita tau jika alina bukannya anak yang baik namun yang membuatnya lama berteman karna alina tidak pernah menjerumuskan nya pada dunia malam nya alina tapi kali ini gita sudah tertipu pada persahabatan selama ini
Gita lantas keluar meninggalkan lelaki itu yang masih dalam kamar mandi
.
.
.
setelah tiba di rumah gita bersyukur karna kedua orang tuanya belum pulang dari luar kota, gita lekas menuju ke kamar
" non non gita di dalam? "
" iya bik " sahut gita yang langsung mengambil jaket serta meletakan handuk di leher
" kenapa bik? " tanya gita dengan membuka pintu kamar
" non mau sarapan ngak biar bibik siapkan? " tanya bik mumun
" nanti aja bik "
" non kok pucet non sakit. "
" gita ngak enak badan bik " sahut gita
" kita ke dokter ya biar bibik temenin " ajak bik mumun
Gita mengeleng " ngak usa bik abis ini gita mau minum obat dan istirahat "
" oh yaudah sebentar bibik ambilkan kotak obatnya " bik mumun langsung pergi membuat gita menghela nafasnya
Gita dengan cepat memakai pakaian dan kembali ke atas kasur tak lupa ia meletakan syal agar tak memperlihatkan lehernya yang begitu banyak tanda merah
" non ini sarapan dulu baru minum obat "
Gita mengangguk " yaudah bik letakkan saja dulu nanti gita makan, makasih ya bik "
" iya sama sama, bibik keluar dulu ya non kalau perlu apa apa panggil aja bibik "
" iya bik "
Setelah bik mumun keluar gita langsung mengunci pintunya membuka syal serta jaket yang ia kenakan
" gila ni orang, banyak banget, gimana cara ngilanginya " ucap gita dengan bercermin
Gita mengeluarkan alas bedak yang ia punya, gita mulai mempermak wajah dan lehernya untuk menutupi hasil lelaki bejat itu
.
.
Tok... tok .. tok..
" Git gita kamu di dalam? " suara maya membuat gita langsung beranjak dari kasurnya
" mama, kapan datang " peluk gita pada maya
" kamu ini, tadi siang kita datang tapi kamunya tertidur, kata bibik tadi kamu sakit. ? "
Gita menganguk " tapi sekarang udah enakan kok udah minum obat "
" bagaus la kalau begitu kita keluar ya di depan ada tamu " sahut maya
" Oke ma tapi gita ganti baju dulu sebentar " sahut gita membuat maya mengangguk
Gita hanya mengambil cardi lantas bercermi memastikan penampilan nya, setelah selesai gita langsung keluar
" Sini sayang " gita langsung menuju ke arah maya yang duduk di ruang keluarga
" papa " sahut gita yang langsung memeluk rudi
" gimana sudah lebih baik? " tanya rudi dengan meletakan tanggan di jidat gita
" iya pa udah sembuh "
Gita melihat lelaki itu lantas melihat kedua orang tuanya
" ini siapa. " tanya gita
" gita kamu ngak ingat lelaki ini? " tanya rudi
Gita mengeleng pelan
Rudi tersenyum " ini mas dito, ingat tidak? "
Seketika melihat lelaki itu " kok beda pa dulu kan kurus "
" iya kan 7 tahun lalu, sekarang sudah beda mangkin ganteng kan " sahut maya dengan tersenyum
gita mengangguk sembari melihat penampilan dito yang beda jauh dari dulu
" iya gita, mas dito mau izin sama kamu " sahut rudi
" izin apa pa?"
Rudi melihat dito
" mas boleh ngak tinggal disini? " tanya dito pada gita
gita melihat dito ia mengangguk " memangnya kenapa mas ngak bole tinggal di sini? " tanyanya binggung
Karna ia dari dulu tau, jika papa nya itu mempunyai anak dan jujur saja ia sanggat ingin seperti yang lain di antar jemput kakaknya ngobrol bareng bercanda bareng
tapi ke inginkan itu tak ia utarakan karna dito lebih memilih tinggal dengan ibunya apalagi dulu ibunya sakit
" ya kali aja kamu ngak ngizinin mas kan perlu izin kamu juga " sahut dito tersenyum
" boleh kok mas ini kan rumah mas juga iya kan pa ma ? " tanya gita pada kedua orang tuanya
" iya, papa memang menyuruh dito izin sama kamu siapa tau kamu risih kalian kan ketemu 7 tahun lalu " sahut rudi
" kamu ngak tau aja dulu gita selalu nanggis karna dito ngak mau tinggal disini " timpal maya
" mama " regek gita kesal
" sudah sudah, ayo kita makan malam papa sudah lapar ini , dito pasti belum makan kan? "
dito mengangguk
" ya sudah ayo kita makan "
Mendengar itu mereka kompak menuju meja makan sembari bercerita tentang kegiatan dito selama di america
gita juga baru tau jika dito merupakan dosen dan mulai minggu depan sudah aktif mengajar di salah satu kampus
setelah makan gita langsung menuju ke kamarnya, begitu juga dengan yang lain sibuk dengan kegiatan masing masing
Tok.. tok.. tok..
" ya, eh mas dito kenapa? " tanya gita dengan mengeluarkan kepalanya dari pintu
dito menyerahkan ponselnya " ini tulis nomor kamu biar nanti mas bisa hubungi kamu "
Gita mengambil ponsel dito mengetikkan nomor nya lantas mengembalikan hp dito
" mas tunggu di belakang ya ada yang mau mas tanyain "
Gita mengangguk " yaudah gita ambih hp sebentar " sahutnya lantas kembali masuk ke kamar
.
" mas mau nanyain apaan? " tanya gita ketika keduanya duduk di ayunan dekat kolam ikan
" mas udah lama ngak balik nanti mau ngak temenin mas jalan jalan, sekalian makan kan biasanya kalian tu suka nongkrong bareng pasti punya tempat yang bagus " jelas dito panjang lebar yang mencoba mengakrabkan dirinya pada sodara tirinya itu
Dita mengangguk " boleh aja sih tapi emangnya mas ngak punya temen? " tanya gita
" punya tapi ya anggap aja ini sebagai pendekatan awal kita sebagai sodara " gita mengangguk membenarkan ucapan dito
Toh ia juga senang karna mempunyai sodara baru
" boleh deh besok aja gimana soalnya senin udah mau ambil brosur "
" brosur apaan, kamu ngak sekolah ?" tanya dito
" kemaren baru ambil surat kelulusan mas "
" Plus kelulusan sudah tidak perawan " sahut gita dalam hati tentunya tak mungkin ia bicara begitu bisa bisa dito berpikir ia yang tidak tidak
" kayaknya ngak salah kalau minta dito tinggal dengan kita " sahut rudi yang melihat dito dan gita bercerita
" iya, lagian kasihan juga dito di sana mas, dengan dito di sini ia akan sering berkunjung ke tempat delia " sahut maya
rudi memeluk maya dari samping ia beruntung menikah dengan maya karna maya tak pernah membedakan antara dito dan gita bahkan ketika delia sakit 7 tahun lalu maya orang yang selalu merawatnya di rumah sakit, padahal maya bisa saja meminta rudi untuk menyewa orang untuk merawat mantan istrinya itu, namun tidak. maya lebih memilih merawatnya sendiri hingga tiga bulan pernikahan mereka delia menghembuskan napas terakhir nya.
sedangkan dito remaja labil yang kehilangan seorang wanita yang ia cintai sering kali berbuat onar dan pulang dini hari.
Maya rela membiarkan gita yang masih perlu didikan harus di asuh oleh pengasuh karna ia takut dito lepas kendali, tapi setelah 1 tahun kepergian delia dito bisa menerima semuanya ia lebih memilih sekolah di luar negeri mengejar cita cita nya hingga melupakan jakarta selama 6 tahun dito tidak pulang, hanya rudi dan maya yang sering mengunjungi nya di sana.
Dan untuk pertama kalinya rudi meminta dito untuk pulang, menetap di jakarta karna ia ingin berkumpul dengan anak anaknya
" benggong mikirin apa sih mas? " tanya maya membuat rudi sadar dari lamunannya
" mas cuma ngak nyangka anak yang dulu kami temukan di depan ruko akhirnya sukses, semoga dia bisa menjadi panutan untuk gita "
Maya tersenyum " tuhan tau mas dan delia butuh sosok anak, mangkanya dia mengirim dito untuk kalian "
" sudah ayo masuk biarkan mereka mendekatkan diri " ajak rudi pada maya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments