pagi ini gita merasakan badanya yang meriang pusing serta mual membuatnya malas kemana mana
hampir 30 menit ia menghabiskan waktu hanya untuk menekan ulu hatinya dengan air panas agar mualnya menghilang
Gita menghela napasnya ketika mual nya mulai mereda
" ah ini pasti karna mah gue kambuh lagi " sahutnya dengan pelan
Gita orang yang paling benci dengan sakit memutuskan untuk segera beranjak untuk mencari obat
" ya abis lagi " sahutnya setelah melihat obat mah nya habis
Gita lekas mencari kotak obat yang ada di dapur namun lagi lagi stok obat mah nya habis
" Kenapa non? " tanya bik mumun yang datang dari pasar
"Ini bik obat mah habis ya? " tanya gita dengan lesu
Bik mumun melihat ke kotak obat
" ah iya non kayaknya bibik lupa beli "
" Non mah nya kambuh, bibik beliin sebentar ya, di apotik depan "
gita mengeleng
" Ngak usa bik, ini juga ngak parah gita mau buah aja biar ada yang ganjal perut " gita beranjak menuju dapur untuk melihat buah apa yang ada di dapur
Setelah menemukan buah apel dan pir gita langsung mengupas nya
" sini biar bibik bantu non "
" ngak usa bik gita bisa kok, bibik kerjain yang lain aja " tolak gita
" Ngapain di dapur git? "
Gita menoleh " eh papa ini pa ngupas buah, papa kenapa balik lagi, ada yang ketinggalan ?" tanya gita dengan terus melakukan kegiatan nya
rudi mengangguk " Iya ada berkas ketinggalan, kamu tumben makan buah? " tanya rudi dengan mengambil air minum
Karna yang ia tau gita tidak suka buah hanya anggur yang gita makan
Gita tersenyum " Iya pa lagi pengen aja"
rudi mengangguk
" yaudah papa kerja dulu ya "
Gita menyalami rudi lantas melanjutkan makan buah, setelah selesai gita kembali ke kamar untuk mengerjakan tugas kuliah nya
" Kamu ngak ke kampus ta ? " gita menoleh mendengar suara dito yang keluar dari kamarnya
" Ngak mas, pak wahit sama buk nita kan keluar kota " sahut gita
" Emangnya ngak ngasi tugas? " tanya dito lagi
" Ngasi di whatsapp gita mau ngerjain di rumah aja males ke kampus " jelasnya
" em, enak bener ya kuliah baru beberapa hari sudah bolos " sindir dito
" eh engak gitu mas kan mending di rumah males ke kampus "
" kamu kok pucet, sakit?" tanya dito
Gita mengeleng " ngak cuma pusing aja kemaren telat makan, mah nya kambuh "
Dito mengangguk " yaudah kamu istirahat jangan capek, mas ke kampus dulu kalau perlu apa apa telpon aja "
Gita mengangguk lantas kembali masuk ke kamar
dito turun untuk sarapan setelah sarapan ia langsung menuju ke mobil karna sebentar lagi ia ada jam mengajar, walaupun dito termasuk dosen baru tapi ia selalu aktif walaupun tak ada jadwal pagi ia akan selalu datang lebih awal, apalagi jika tugas yang harus di koreksi satu persatu
" Bik titip gita ya, dia belum sarapan, sebentar lagi antar sarapannya ke kamar kalau dia ngak keluar " pinta dito pada bik mumun
Bik mumun mengangguk " iya mas nanti saya antar "
" Yaudah saya pergi dulu bik "
Bik mumun tersenyum melihat kepergian dito
" Ya allah mas dito teh sudah ganteng, baik, perhatian lagi semoga seluarga ini selalu di limpahkan rahmat, keberkahan serta kebersamaan, aamiin "
" Aamiin "
" Eh non tak kirain siapa " sahut bik mumun dengan mengelus dada
" Sangkin hikmatnye berdoa sampai ngak ngeh ada aku " sahut gita
" Iya atuh non, eh non ngapain mau makan, nanti bibik siapin dulu nasinya " tanya bik mumun
Gita mengeleng " ngak usa bik, perutku masih ngak enak, bik bisa bikinin wedang apa gitu yang anget anget biar agak enakan"
Bik mumun mengangguk " yaudah atuh nanti bibik antar ke kamar sekalian cemilan nya "
" Iya makasih bik " sahut gita pelan
Gita menghela napasnya pelan ketika melihat tangga di depannya entah kenapa pusing kembali datang, kakinya rasa tak sanggup lagi untuk menanjak gita memilih menyadarkan diri
" La non kenapa disini? " tanya bik mumun lantas meletakan nampan yang ia bawa
" Ngak tau pusing bik lemes ngak kuat naik bik" keluh gita
" Yaudah atuh ayo ke kamar tamu aja " ajak bik mumun
" bik nanti tolong antar buku ke sini ya biar bisa ngerjain tugas "
" ngak non, mending non teh istirahat aja biar sembuh, ya ngak usa mikirin kuliah dulu "
Gita menghela napasnya lantas mengangguk lagi pula ia tak mungkin sangup mengerjakan tugas kuliah nya, gita meminum obat pemberian bik mumun lantas istirahat agar lebih segar
.
.
.
" Jadi gimana doni nya bisa? " tanya dito membuat damar mengangguk
" Pagi ini doni mendarat mungkin agak siang kita bisa ketemu" sahut damar lagi
"Abis ini loe ada kelas lagi? " tanya dito
Damar mengeleng " cuma bimbingan sampai jam 11 ini soalnya nanti jemput adik gue "
dito mengangguk
" Oya to kita belum pernah main ke rumah loe, nanti kita main ya sekalian kenalan sama adik tiri loe " sahut damar membuat dito mendengus kasar
" Adik gue bukan mainan loe ya, ngak sudi gue nanti loe jatuh hati lagi "
damar terkekeh mendengar ke posesif pan dito
" Sialan loe ngak juga kok gue udah ada incaran anak kampus ini jadi loe tenang aja " sahut damar membuat dito mengeleng
" Mahasiswa semester berapa ? "
Damar mengaruk kepalanya
" anak semester 1 "
" Astaga dosen macam apa loe ini ngincer mahasiswa lagi " sahut dito tak habis pikir
" Eh tapi bener anaknya cantik, bening lagi namanya gita naura hamkah mahasiswa loe juga kan, ngak mungkin loe ngak tau sama dia "
Dito menatap damar dengan tajam
" Loe boleh sama yang lain tapi sama gita naura hamkah jangan pernah loe sentu " sahut dito yang entah kenapa menjadi emosi
Damar memandang dito dengan binggung
"sensi amat loe dito jangan bila dia incaran loe juga "
" pokonya jangan dia awas loe "
" ck ngak seru loe "
.
.
dito bergegas masuk ke dalam rumah dengan membawa plastik makanan yang ia beli untuk gita sebelum pulang tadi
" bik gita ke mana? " tanya dito ketika tak mendapati gita di kamar nya
" non gita di kamar tamu mas " sahut bik mumun yang tengah membersihkan daun daun di kolam ikan
Dito langsung menuju kamar tamu untuk melihat keadaan gita
" ta gita kamu udah makan? " sahut dito dengan membangunkan gita
Gita yang merasakan guncangan di badannya perlahan membuka mata
" mas dito kenapa? " tanya gita yang masih ngantuk
" kamu udah makan belum, mas bawain pecel lele mau ngak ? " tanya dito
gita mengeleng " nanti aja mas gita baru makan "
" tapi ini masih panas loe enak makannya "
" nanti aja mas "
" yaudah, istirahat ya mas tinggal dulu " tanpa mendengar jawaban gita dito langsung keluar dari kamar tamu
" bik tolong lauknya di simpan aja ya nanti kalau gita mau makan bisa di panaskan "
" iya mas " sahut bik mumun
" mama sama papa udah tau keadaan gita bik? " tanya dito
" ibuk belum kalau tuan tadi sempat bicara sama non gita " jelas bik mumun
Dito mengangguk " nanti kalau mama telpon baru kasih tau " pinta dito
dito tak ingin menambah beban maya, karna sekarang ini maya sedang di rumah sakit menjaga eyang gita yang jatuh tadi pagi
Ia yakin jika tau kondisi gita maya akan pulang merawat gita
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments