"Ummi sayang, bangun." Ilham membangunkan Nining dengan suara pelan yang begitu menyejukkan hati.
Nining masih belum bangun.
"Ummi sayang, bangun. Ini sudah siang." ucap Ilham dengan lembut dan mengelus pelan kepala Nining.
Nining terbangun, hanya saja malas untuk membuka matanya. Suara Ilham begitu enak di dengar. Makanya ia malas untuk bangun.
"Kalau enggak bangun Abi gigit lagi."
Nining baru sadar atas panggilan Ilham. Ia pun langsung membuka kedua matanya. Ilham ternyata tengah berada dihadapannya sembari duduk berjongkok. "Gus... Aku enggak lagi bermimpikan?"
Ilham menggeleng pelan. "Mata Ummi aja sudah terbuka, berarti sudah bangun."
"Tapi sejak kapan anda menjadi lupa ingatan dengan nama ku?"
Ilham barulah tersenyum-senyum. "Mulai hari ini nama panggilan kita di rubah. Abi dan Ummi. Abi enggak mau lagi mendengar kata-kata yang membuat hubungan kita terdengar kurang romantis."
"Romantis apanya Gus?"
"Eh panggil Abi."
"Apaan sih?" gerutu Nining yang ingin duduk dengan Ilham berdiri. Nining menyangka Ilham tengah kerasukan pagi ini. "Bukannya panggilan Abi dan Ummi itu untuk orang yang memiliki seorang anak ya Gus? Kayak Papa sama Mama atau Abah dan Uma. lagian panggilan itu kayak udah tua banget. Kitakan masih muda Gus. Belum kayak Papa sama Mama." protesnya.
"Iya kitakan akan memiliki seorang anak Mi. Mulai sekarang kita harus membiasakan diri. Lagian panggilan itu lebih enak di dengar." jelas Ilham.
"Ah... Enggak seru."
"Mulai enggak mau mengikuti keinginan Abi ya? Enggak jadi dapat diskon bahkan pelunasan hutang kalau begitu Mi."
"Eh jangan Gus."
"Abi."
"I-iya Abi."
"Sekarang bangunlah. Ini sudah jam 6 sesuai keinginan Ummi."
Nining terkejut akan waktu yang benar-benar tepat dengan keinginannya. Semalam Ilham tidak menyetujui, berarti ia sekarang dalam masalah. "Maaf Abi. Aku benar-benar enggak tau kalau kesiangan. Jangan hukum aku, Bi." Nining memohon pada Ilham.
Nining masih geli atas panggilan yang berubah itu. Biasanya ia memanggil dengan sebutan Gus, kini berubah dengan sebutan Abi. "Aku janji deh Abi besok bangunnya jam 5. Tapi pakek alarm." Nining berusaha menegosiasi.
Ilham mengangguk tanpa menjawab. Nining sangat bersyukur bahwa ini pertama kali Ilham mengabulkan permintaannya.
"Bangun dan mandi. Kita sarapan." perintah Ilham.
Nining masih kegelian mendengar ucapan Ilham yang merubah nama panggilannya.
"I-iya Abi." Nining segera membuka selimut dan ternyata selimut berwarna putih itu berserakan darahnya. 'Astaghfirullah...' Nining ketakutan dengan perlahan menoleh ke Ilham. "Abi... Aku akan membersihkan ini sebersih mungkin. Tolong jangan marah dan hukum aku." Nining sampai-sampai mengangkat kedua tangannya untuk kembali memohon.
Ilham tersenyum manis melihat tingkah Nining yang ketakutan dengannya. "Sudah jangan banyak ngomong lagi Mi. Lebih baik Ummi bangun dan segeralah mandi. Bersihkan badan Ummi. Ini biar Abi aja yang membersihkannya."
Nining semakin ketakutan atas tingkah llham yang lagi-lagi tidak memarahinya. "Aku aja Bi. Masa Abi yang cuci darah kotor ku. Enggak baik Bi."
Ilham memegang kepala Ilham dan mengelus secara lembut. Nining tentu saja tersentak akan perlakuan Ilham kali ini. "Ummi sayang. Abi adalah suami Ummi. Apa pun yang terjadi Abi yang bertanggung jawab untuk semuanya termasuk membantu Ummi. Kalau Ummi mandi terus ini di biarkan sampai Ummi selesai mandi bisa-bisa lengket di kainnya dan bahkan lengket di kasurnya juga. Itu darah harus cepatnya di bersihkan Mi. Setan paling suka mengendap dan tinggal di tempat yang kotor."
Nining merasa masih kurang nyaman pada permintaan Ilham.
"Ayo mi cepetan. Jangan banyak melamun." perintah Ilham.
"I-iya Bi. Terimakasih banyak. Maaf sudah merepotkan Abi."
"Ummi enggak merepotkan Abi. Ini memang tugas Abi."
Nining hanya mengangguk tanpa menjawab dengan perlahan turun. 'Duh... Malunya.' Nining berjalan cepat mengambil pembalut dan celana dalam dengan langsung masuk ke dalam kamar mandi. 'Semoga aja Gus Ilham, duh... Bukan Gus, Abi Ilham. Kenapa sih pakek acara panggil-panggilan kayak begini segala? Dah... Ikuti ajalah, entar hutang ku tambah banyak lagi. Belum kalau misal di hukum oleh Abi, bisa gawat.' Nining membuka pakaiannya dengan perlahan melihat tubuhnya di pantulan cermin.
Ia terkejut akan bercak berwarna merah di bagian lehernya. 'Ini di gigit serangga apa ya? Kok enggak gatal, tapi...' Nining memutarkan tubuhnya untuk melihat bagian lainnya. 'Eh.. Di belakang leher sama punggung ku juga ada.' Nining menyangka bahwa di ranjang tempat ia tidur itu terdapat serangga. 'Aku harus cari sebelum di gigit lagi.' Nining terus memeriksa bercak itu dengan terpikirkan ke Ilham. 'Apa Abi juga di gigit ya? Entar tanya deh.' Nining pikir Ilham juga di gigit oleh serangga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Sarah Yuniani
ehh si Ilham curi curi yaa 😂
2024-10-21
0
Sarah Yuniani
wah udah Abi umi aja nihh
2024-10-21
0
Ekha, S
itu tanda gigitan suami Ning🤣🤣🤣🤣🤣
2024-05-16
0