Bab - 07

Nining telah sampai di rumah Ilham. Ternyata rumah itu masih begitu ramai. Kedua orang tua Nining saja masih ada di sana.

"Assalamualaikum." ucap Nining dengan selembut mungkin.

Tatapan semuanya tertuju pada Nining dengan mereka semua tersenyum manis. "Waalaikumsalam." jawab mereka bersama-sama.

"Sini Ning, duduk di depan Ilham." perintah Zulaikha, ibunya Ilham.

Nining mengangguk sembari melihat ke arah kedua orangtuanya dengan ia tidak bisa lagi menahan cairan yang ingin keluar dari dalam bola matanya. Kata rindu terbesit dalam lubuk hati Nining. Selama ia di pesantren hanya bisa bertemu satu kali dalam satu bulan.

Nining begitu saja meletakkan tasnya ke lantai dan langsung memeluk mamanya.

"Sudahlah Ning jangan takut. Mama sama Papa merestui pernikahan kalian. Kami juga sangat bahagia kamu bukan hanya tamat sekolah, tapi bisa memiliki suami juga." ucap Rinjani sambil menggosok punggung anak semata wayangnya.

Nining semakin menangis, rindunya tak terbendung. 'Aku itu kangen sama kalian, bukan menangis gara-gara takut enggak di beri restu.'

"Jangan menangis lagi Nak. Nanti aja kita bahasanya. Kamu lebih baik duduk di hadapan Nak Ilham. Salaman dulu sama suami kamu." ucap Komar, papanya Nining. Lelaki paruh baya itu menarik pelan Nining agar melepaskan pelukan dengan ia menghapus air mata anak semata wayangnya itu.

Nining mengangguk dengan duduk perlahan di tengah-tengah ramainya suasana. Nining dan Ilham kembali bertukar tatapan. Baru kali ini Ilham benar-benar melihat ke arah Nining.

"Ayo salaman sekarang." ucap Basro memerintahkan kedua anaknya untuk bersalaman.

Nining mengangkat tangan dengan Ilham juga mengangkat tangan. Bedanya Nining lebih cepat, sedangkan Ilham terlihat ragu-ragu. Gerakan Ilham membuat Nining mengantuk lagi.

Terlihat jelas tangan Ilham gemetaran. Ia menarik ulur tangannya untuk menyentuh tangan Nining. Ilham juga sangat gelisah. Tangan Nining saja sudah mulai kesemutan menunggu Ilham memegang tangannya.

Nining mendekati tangan Ilham, sedangkan Ilham menjauhi tangannya. Ucapan zikir yang di sebut Ilham terdengar jelas di telinga Nining. Semua orang pada tersenyum-senyum. Tapi tidak untuk Nining yang merasa sakit hati atas tingkah laku Ilham.

Secara tidak langsung Ilham seperti sedang bersalaman dengan malaikat Izrail, malaikat pencabut nyawa, 'Pantesan aja teman-teman ku pada ngomong malam pertama. Nyindir atau gimana ini?'

"Gus..." ucap Nining sangat pelan. 'Kalau kayak begini kita enggak selesai-selesai salamannya.'

Ilham kembali menatap Nining dengan tatapan tanda tanya.

"Kira-kira malam ini selesai enggak kita salaman? Kalau enggak jadi aku balik lagi aja ke asrama. Besok kita lanjutkan salamannya. Kasihan Gus, Pak Kiai sama yang lainnya. Pasti mau istirahat."

Ilham baru melihat ke sekeliling dengan mereka memerintahkan untuk bersalaman. Tawa serta senyuman mereka terlihat juga merasa gemas atas tingkah Ilham.

"Dah... Aku kembali aja Gus." ucap Nining ingin menurunkan tangannya.

Ilham langsung memegang tangan Nining dengan tangannya sangat dingin. Getaran tangannya tersalurkan ke tangan Nining.

"Ilham... Ayo di cium kening istri kamu." perintah Zulaikha sedikit merasa kesal.

'Eh... Cium kening juga toh.' Nining terkejut akan hal itu.

Perlahan Ilham memegang kepala Nining dengan tangannya masih gemetaran. Ia menarik kepala Nining dengan gerakan sangat lambat.

'Aku baru tau gerakan Gus Ilham kayak siput bermata panjang yang sering jalan di pinggir selokan. Kalau kayak begini,' Nining langsung mendorong kepalnya agar mengenai bibir Ilham, dengan cepat pula Nining menariknya. 'Kayak begini aja susah banget.'

Ilham terdiam mematung melihat Nining.

'Dah... Aku pulang lama-lama kayak begini.' Nining tidak tahan dengan lambatnya Ilham.

"Alhamdulillah..." sorak semua orang.

Ilham langsung melepaskan tangannya dengan ia mengambil dan membuka sebuah benda kecil segi empat berwarna merah dengan dua cincin. Ilham kembali ingin memegang tangan Nining.

'Oh... Gus Ilham mau memasangkan cincin juga.' Nining dengan cepat menyodorkan tangannya agar Ilham cepat pula memasangkan cincin itu. 'Lama banget Gus Ilham bergeraknya.'

Tangan Ilham masih sangat dingin dan gemetaran saat memasang cincin di jari manis Nining. Setelah itu ia ingin mencium tangan Nining.

Gerakan yang begitu lambat membuat Nining langsung menarik tangannya dan mengambil cincin di hadapannya. "Maaf ya Gus. Jangan terlalu lama, keburu malam." ucap Nining yang sangat pelan agar tidak terlalu di dengar semua orang.

Nining mengambil tangan Ilham dan memasangkan cincin. 'Nah... Kayak beginikan selesai.'

"Ning... Cium tangan Ilhamnya." perintah Rinjani.

'Oh... Cium juga ya.' Nining begitu saja mengikuti dengan cepat mengambil tangan Ilham dan mencium tangannya.

Ilham hanya terdiam saja sedari tadi. Entah apa yang ia pikirkan.

'Pasti Gus Ilham kepikiran malam pertama di alam lain. Tenang Gus, nyawa anda dalam keadaan baik-baik aja. Malam pertama anda juga akan di tunda cukup lama sampai malaikatnya yang turun langsung menjemput anda, bukan aku ya Gus.' Nining tersenyum melihat raut wajah datar Ilham.

Semua orang mengucapkan kata alhamdulillah dengan diiringi kalimat dan bacaan yang mereka ucapkan.

Sedangkan Ilham baru mulai mengangkat tangannya. Ia meletakkan satu tangannya di atas kepala Nining, dan satunya lagi menadah. Terdengar bacaan doa yang secara pelan Ilham bacakan.

'Coba aja di sini ada kasur, sekalian tidur aku. Soalnya enak banget kalau mendengar suara Gus Ilham mengaji.' Nining ingin sekali memejamkan kedua matanya.

Terpopuler

Comments

Nana Niez

Nana Niez

🤣🤣🤣🤣nining bikin sakit perut

2024-12-05

0

Sarah Yuniani

Sarah Yuniani

duh perkara cium tangan sampe berapa bab ini 😂😂

2024-10-21

0

Ekha, S

Ekha, S

Kocak banget dgn tingkah nining,,, Gus masih orisinil bgtu cari dmana ya kira² ad ngk di alam nyata😂

2024-05-16

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!