Chapter 03

"Maaf Daddy, bisakah Daddy menundukkan kepala Daddy? Key kesusahan jika mengeringkan rambut Daddy dalam posisi seperti tadi."

Srett,,,

Tak kunjung mendapatkan jawaban dari sang empu, Key pun berinisiatif menarik tengkuk Glen supaya laki-laki itu menundukkan kepalanya.

Key menggeser maju posisi duduknya hingga kini tubuhnya dan Glen benar-benar menempel walaupun masih terhalang kain piama Key.

Erangan pelan dari Glen mampu Key dengar dengan sangat jelas walaupun pria itu sudah berusaha untuk mengecilkan suaranya sekecil-kecilnya.

Kedua tangan lentik Key menyentuh bahu Glen, ia menaikkan sedikit tubuhnya dari pangkuan Glen.

Jari jemari lentik itu mulai bergerak mengusap rambut basah Glen dengan handuk kecil.

Sang empu pemilik rambut memejamkan matanya, menahan gejolak aneh dalam dirinya supaya tetap tenang.

Namun dasarnya Key memang ingin menggodanya, gadis cantik mendudukkan tubuhnya dengan kasar dipangkuan Glen, tepat menduduki benda pusaka kebanggaan sang ayah angkat.

"Akhh,,," Lagi-lagi Glen menggeram, namun kali ini suaranya terdengar lebih nyaring.

"Ma_maaf Daddy, Key tidak sengaja. Lutut Key tiba-tiba saja lemas lalu tak sengaja terjatuh.

Kedua tangan kekar Glen meremat pinggang Key saat yang lebih muda bergerak-gerak gelisah diatas pangkuannya, menggesek sesuatu dibawah sana hingga terbangun.

"Kamu memang sengaja menggoda Daddy ya?" bisiknya di telinga Key.

"Apa yang Daddy katakan? Menggoda apanya? Key tidak seperti itu," jawab Key berpura-pura polos.

"Key," bisik Glen dengan suara beratnya.

Salah satu sudut bibir Key terangkat, membentuk sebuah seringaian tipis yang tak dapat Glen lihat.

Key mengalungkan kedua tangannya di leher Glen, menatap mata tajam sang ayah angkat tanpa rasa takut sedikitpun.

"Jika Daddy tidak tahan, maka jangan di tahan. Key siap kok kalau Daddy mau Key malam ini," bisik Key di telinga Glen.

Gadis nakal itu meniup, menjilat daun telinga Glen yang lagi-lagi membuat Glen mengerang buas.

"Jangan menyesali keputusanmu, sayang," bisik Glen balik.

"Tidak akan."

Chup,,,

Masa bodohlah, Glen sudah kepalang naf-su. Toh Key sendiri juga telah menyetujuinya kan?

Key memiringkan kepalanya, membalas ciuman Glen yang begitu menuntut. Lidah pria itu mengobrak abrik isi mulut Key, membuat yang lebih muda kualahan.

"Umhh,,,Daddy,,," des-ahnya disela-sela ciuman.

Glen melepas ciuman mereka, mata elangnya menatap dalam-dalam sosok Key yang terlihat begitu se-ksi dengan rambut berantakan, bibir bengkak dan nafas yang terengah-engah.

Chup,,,

Glen kembali menyambar bibir berisi Key dengan lebih bringas. Kedua tangannya menopang pan-tat Key agar tidak terjatuh ketika ia mengangkat tubuh gadis itu.

Key Reflek melingkarkan kedua tangannya pada pinggang Glen saat merasakan tubuhnya yang terangkat ke atas.

Glen membawa tubuh keduanya memasuki kamar tanpa membereskan gelas dan botol minuman yang basih berjajar rapih diatas meja.

Bruk,,,

Glen menjatuhkan tubuh Key ke atas kasur hingga ciuman keduanya terlepas.

Key menatap Glen dengan nafas tersengal-sengal. Keningnya berkerut dalam saat melihat Glen yang terlihat sibuk mengobrak-abrik laci nakas.

"Daddy cari apa?" tanyanya.

"Pengam-an," jawab Glen singkat.

Key membalik tubuhnya hingga berbaring menyamping menghadap Glen.

"Tidak usah pakai juga tidak masalah," ucapnya dengan tangan kanan yang bergerak nakal melepas kancing-kancing piyamanya.

Glen tak menghiraukan Key, membuat mahasiswa semester dua itu mendengus kesal.

"Daddyhh,,," pancingnya.

Si-al, Glen sama sekali tak bisa mengontrol gerakan kepalanya yang tiba-tiba menoleh karena panggilan Key.

Dan oh, ini gila. Kepala Glen tiba-tiba pusing saat melihat penampilan Key yang benar-benar panas.

"Kamu benar-benar menantang Daddy rupanya," geramnya.

Bruk,,,

Sudahlah, tak memakai pengam-an pun tak masalah. Toh mereka hanya akan melakukan sekali saja, tidak mungkin akan membuahkan hasil kan?

Entah bagaimana bisa, kini kedua insan berbeda jenis itu sudah sama-sama polos tanpa sehelai benangpun yang membalut tubuh mereka.

Kini Key sudah membuka kedua kakinya lebar-lebar, mempersilahkan Glen masuk setelah laki-laki itu selesai melakukan pemanasan dengan ketiga jarinya.

Kedua tangannya ditahan di atas kepala, sedangkan kepalanya sendiri berusaha terangkat lantaran penasaran dengan ukuran benda pusaka yang akan memasukinya.

Namun sungguh, setelahnya Key benar-benar menyesal karena kini ia jadi merasa takut setelah melihat seberapa besar benda lonjong itu.

Besar sekali, lubang ku pasti akan robek jika dimasuki dengan benda sebesar itu.

"Kenapa? Sekarang kamu merasa takut hmm?" ujar Glen, membelai pipi Key.

"Sayang sekali, kamu sudah tidak bisa kabur karena Daddy akan segera masuk."

"Tidak, siapa bilang Key takut? Key tidak takut kok," jawab Key dengan berani.

"Oh, benarkah?" Glen menyeringai.

"Ben_"

JLEP,,,,

"AKHH!!" Key berteriak dengan suara melengking yang mampu membuat telinga Glen sakit.

Glen meringis pelan merasakan rema-san pada kepala batangnya yang baru masuk setengah.

"Rileks baby, jangan tegang. Lubangmu akan semakin ketat jika kamu tegang."

Glen membebaskan kedua tangan Key supaya gadis itu bisa bebas mencakar punggungnya untuk menyalurkan rasa sakit yang ia rasakan.

Glen memundurkan pinggulnya, lalu kembali mendorong dengan kuat hingga ia berhasil memasuki Key dengan sempurna.

"Ahh!!"

Darah segar mengalir keluar dari lubang surgawi Kayla.

Gerakan pinggul Glen semakin cepat di setiap detiknya membuat Key kualahan.

Pria tampan itu benar-benar memiliki tenaga yang tidak main-main, dan padahal mereka sudah lima kali lebih pelepasan namun Glen sama sekali tak menunjukkan tanda-tanda bahwa pria itu akan berhenti.

"Ahh,,,su_audah, Key lelah Daddyhh,,,"

"Sebentar lagi sayang," erang Glen.

Beberapa tusukan terakhir akhirnya mereka pun keluar bersama-sama.

Nafas Key terengah-engah, senyuman terukir di wajah perempuan yang harus saja melepas status gadisnya itu saat merasa hangat di perutnya.

Key meringis pelan saat merasakan benda yang beberapa saat lalu memenuhi dirinya ditarik keluar oleh Glen.

Chup,,,

Glen mencium kening Key, ia menarik selimut untuk menutupi tubuh mereka dari dinginkan AC yang sempat tak mereka rasakan.

Pria itu membawa Key ke dalam pelukannya.

Key sendiri dengan senang hati membalas pelukan Glen dan menduselkan wajahnya di dada bidang yang lebih tua.

"Good Night Key."

"Good Night Daddy."

Key memejamkan mata, merasa nyaman dengan usapan lembut Glen pada rambut panjangnya.

Glen mendekap kepala Key lalu menyusul sang anak masuk ke dalam dunia mimpi yang indah.

...•Bersambung•...

Besok kayaknya gak up, soalnya akyu sibuk belanja 😘

Terpopuler

Comments

D_wiwied

D_wiwied

baru aja mampir, dan woww 😱😱

2025-02-25

0

nyonya

nyonya

waduhhh

2024-06-27

0

Mas Halu

Mas Halu

Untung baca nya Malam ya 😊👍

2024-04-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!