DO NOT HATE ME

DO NOT HATE ME

Bab1.

sekitar pukul 5 sore. Kirana tengah berdiri didepan sebuah cafe menunggu Aira yaitu sahabatnya. Aira sendiri sudah bekerja dicafe itu sekitar 5 bulanan

Setelah hampir setengah jam menunggu, Aira pun keluar dari cafe itu

" Ra... " panggil Kirana

Aira yang terkejut pun menoleh

" kamu ngapain disini? " tanya Aira yang terkejut melihat sahabatnya berada ditempat kerjanya

" ya... Pengen ketemu sama kamu lah, terus ngapain lagi " sahut Kirana sambil tersenyum

" nggak maksudnya, kenapa kamu nggak ngasih tau aku dulu kalau kamu mau datang kesini? "

" aku nggak mau ganggu kamu kerja " jawab Kirana jujur

Mendengar itu Aira pun hanya bisa tersenyum. Setelah itu dia mengajak Kirana untuk duduk dikursi yang letaknya tidak jauh dari cafe

Tidak lupa dia membeli air mineral untuk dirinya dan tentunya untuk sahabatnya Kirana

" nih diminum dulu " Aira memberikan sebotol air mineral yang barusan dia beli kepada Kirana

Dengan wajah yang tersenyum, Kirana menerima air yang diberikan oleh Aira dan langsung meminumnya, kebetulan dia juga sangat haus

" makasih ya airnya " ucap Kirana berterimakasih

" sama-sama ".

" oh ya Kir. Ngomong-ngomong ada apa kamu pengen ketemu sama aku? Apa ada sesuatu yang pengen kamu sampaikan? " tanya Aira. Dia menebak jika ada sesuatu yang sebenarnya ingin Kirana sampaikan

Setelah Aira menanyakan hal itu. Kirana terdengar menarik nafasnya dalam-dalam lalu menghembuskan nya dengan perlahan, sangat terlihat jika dia tengah memendam sesuatu yang sangat berat untuk dia ungkapkan

" jadi gin Ra. Sekarang aku lagi cari pekerjaan, apa ditempat kerja kamu masih mencari karyawan, kalau iya aku ingin melamar "

Saat mendengar itu tentu saja Aira sangat terkejut.

Aira dan Kirana lulus bersama dari SMA sekitar 5 bulan yang lalu. Setelah lulus Aira langsung mencari pekerjaan, karena dia sadar jika kedua orang tuanya tidak lah mampu untuk membiayai kuliah jika dia ingin melanjutkan pendidikan nya

Namun berbeda dengan Kirana, meski pun kedua orangtuanya telah meninggal dalam kecelakaan saat Kirana berusia 8 tahun, akan tetapi kedua orangtuanya meninggalkan cukup banyak harta serta satu bangunan rumah sakit atas nama mendiang ibu Kirana, jadi bisa dibilang masa depan serta pendidikan Kirana sangat terjamin, dengan banyaknya harta peninggalan orang tuanya, yang dikelola oleh tante Kirana semenjak orangtua Kirana meninggal

Karena Kirana masih terlalu muda serta belum mengerti untuk mengelola itu semua, itulah mengapa tantenya yaitu adik dari mendiang ayah Kirana yang mengelolanya. Dan sebagai persyaratan nya Kirana dirawat oleh tantenya, dan itu semua telah disetujui oleh keluarga besar.

Jadi Aira terkejut bukan tanpa sebab. Seharusnya sekarang Kirana menikmati masa-masa awal kuliahnya, ditambah dia juga tahu jelas, jika sahabatnya itu sangat ingin berkuliah dan meraih cita-cita menjadi seorang dokter spesialis kandungan seperti mendiang sang ibu

Tapi mengapa? Sekarang Kirana datang dan mengatakan jika dia ingin bekerja?

" maaf sebelumnya Kir. Bukan nya kamu mau kuliah, tapi kenapa sekarang kamu ingin bekerja, seharusnya kamu fokus saja dengan kuliah mu "

Terlihat raut wajah Kirana berubah menjadi murung. Yang membuat Aira semakin sadar, jika pasti ada sesuatu yang telah terjadi pada Kirana

" tante ku tidak setuju kalau aku kuliah Ra, apa lagi kuliah kedokteran biayanya kan sangat mahal "

" Kir! Apa kamu lupa, orang tuamu kan meninggalkan satu bangunan rumah sakit yang sampai sekarang masih beroperasi dibawah kelola tantemu. Aku yakin hasil dari rumah sakit itu lebih dari cukup untuk membiayai kuliahmu sampai kamu meraih cita-citamu " ucap Aira dengan serius. Aira memang sangat mengetahui seluk biluk sahabatnya itu, karna memang mereka sangat sering menceritakan tentang kehidupan masing-masing, jadi hampir tidak ada rahasia diantara mereka

Setelah mendengar apa yang dikatakan oleh Aira. Kirana menangis, dengan cepat Aira memeluk tubuh Kirana untuk menenangkan nya

" aku bodoh Ra. Aku bodoh karna menanggap jika tante ku benar-benar tulus merawatku tanpa ada tujuan lain. Ternyata mereka mau merawatku sampai dengan sekarang, itu karna ada sesuatu " ucap Kirana sambil sesegukan didalam pelukan Aira

" tujuan apa itu Kir? " tanya Aira yang begitu penasaran

" ternyata mereka diam-diam, mengubah nama kepemilikan rumah sakit itu, yang awalnya akan diwariskan untuk ku, mereka rubah menjadi nama Sirena. Jadi Sirena lah yang akan mewarisi rumah sakit itu nanti Ra "

Sirena sendiri adalah anak tunggal dari tantenya.

Tentu saja Aira terkejut setengah mati saat mendengar cerita dari Kirana, bahkan kini dia tidak bisa berkata apa-apa lagi, karna saking tidak menyangkanya dia, kalau tante Kirana yaitu Mariska tega melakukan hal terkutuk itu

Apakah mereka tidak memiliki hati nurani sama sekali. Padahal Kirana sudah tidak memiliki siapa-siapa lagi, dan menggantungkan hidupnya pada penghasilan rumah sakit itu, tapi dengan teganya mereka merebut satu-satunya harapan Kirana, lalu kemana lagi Kirana akan menggantungkan hidupnya?.

" bagaimana dengan keluargamu yang lain Kir? Aku yakin mereka tidak akan tinggal diam, atas perbuatan tante Mariska " ya. Hanya itulah harapan Kirana satu-satunya, yaitu anggota keluarga yang lain, siapa tahu dari mereka ada yang bisa membantu Kirana, merebut kembali rumah sakit itu

" awalnya aku juga berpikir begitu Ra. Tapi aku sudah mendatangi satu persatu rumah kerabat yang masih ku ingat, tapi tidak ada satu pun yang perduli dengan masalah ku. Memang ada satu yang perduli dia keponakan dari pihak ibu ku, tapi dia tinggal jauh dikalimantan jadi dia tidak bisa berbuat apa-apa untuk membantu ku "

Lagi dan lagi Aira kehabisan kata-kata. Masalah yang sekarang dihadapi oleh Kirana, bukanlah masalah yang kecil, pantas saja Kirana sudah menyerah dan memilih untuk merelakan rumah sakit yang seharusnya menjadi miliknya, jatuh ketangan Sirena

" meski pun sangat berat untuk merelakan semuanya, aku tidak ingin berlarut-larut dalam kesedihan Ra. Itu kenapa aku memutuskan untuk mencari pekerjaan, karna sekarang aku benar-benar dipaksa untuk berdiri dikaki ku sendiri "

Aira memaksakan dirinya untuk tersenyum. Dia harus menghargai perjuangan sahabatnya yang berusaha bangkit dari keterpurukan nya, jadi dia tidak boleh terlihat sedih didepan Kirana

" kamu benar. Sesulit apa pun masalah yang terjadi, hidup akan terus berjalan " ucap Aira sembari tersenyum.

" sebenarnya sekarang ditempat kerja ku, sudah tidak mencari karyawan lagi. Tapi kamu tenang saja, aku akan tanyakan kepada kenalan ku yang lain, siapa tau ditempat mereka, lagi membuka lowongan pekerjaan "

" terimakasih ya Ra. Aku benar-benar ingin pergi dari rumah itu, dan tidak mau lagi melihat wajah mereka. Karna setiap kali aku melihat raut wajah tanpa dosa mereka, aku selalu ingin marah "

" iya Kir, aku akan usahakan mendapatkan lowongan pekerjaan itu secepatnya "

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!