Dimalam hari. Setelah selesai makan malam, Mariska bersama putri dan juga suaminya, tengah duduk santai sambil mengobrol diruang keluarga
Tidak lama kemudian Kirana pun datang menghampiri keluarga harmonis tersebut
" tante, ada yang ingin Kirana katakan " ucap Kirana, menyampaikan maksud kedatangan nya
Ketiga orang yang tengah duduk disofa empuk itu pun terlihat saling melemparkan pandangan satu sama lain
" duduk lah. Lalu sampaikan apa yang ingin kamu katakan " ucap Mariska
Kirana pun menurut, dia mendudukan bokongnya disofa empuk itu
" cepat katakan, apa yang kamu inginkan!! " pinta Sirena, yang nampak tak sabaran menunggu Kirana menyampaikan maksudnya
" besok Kirana akan mulai bekerja, dan Kirana diharuskan untuk menginap disana, tante tidak keberatankan? "
Sesuai apa yang sudah Kirana perkirakan, raut wajah Mariska terlihat berbinar ketika mendengar jika keponakan nya itu akan meninggalkan kediaman nya
Sebenarnya sudah sangat lama dia ingin mengusir Kirana dari kediaman nya, hanya saja dia tidak memiliki alasan yang kuat untuk melakukan nya. Tapi sekarang dia tidak perlu lagi berpusing-pusing memikirkan masalah itu, karena sekarang Kirana sendiri lah yang dengan suka rela keluar dari rumah ini
" tante sih tidak keberatan jika memang itu keputusan kamu. Tapi kamu harus ingat, setelah kamu memutuskan untuk keluar dari rumah ini, maka mulai detik itu juga kamu harus menanggung masalah kamu sendiri, dan jangan pernah melibatkan tante lagi "
Kirana pun menanggapinya dengan sebuah senyuman.
***
Pagi-pagi sekali Kirana sudah siap untuk pergi meninggalkan kediaman yang sudah menjadi tempat tinggalnya selama 10 tahun terakhir ini
Karena sudah berpamitan tadi malam, Kirana pun memutuskan untuk langsung pergi saja, karna dia ingin mempir terlebih dahulu kemakan orangtuanya sebelum dia pergi kekediaman nenek Eva
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 10 menit, kini Kirana telah sampai diarea pemakaman umum
Tanpa membuang-buang waktu, Kirana langsung menuju makan kedua orangtuanya yang letaknya bersebelahan
Setelah sampai dia pun berjongkok, lalu menatap nanar batu nisan yang bertuliskan nama ibu dan juga ayah nya secara bergantian
" ibu, ayah, Kirana datang " ucap Kirana lirih, seolah mengajak kedua orangtuanya yang telah tiada itu untuk mengobrol
" ternyata masa depan yang telah Kirana rangkai dari kecil, tidak sesuai dengan harapan Kirana. Maafkan Kirana bu, yah, Kirana tidak bisa menjadi seorang dokter seperti yang ibu dan ayah inginkan, bukan karna Kirana tidak mau, malahan Kirana sangat ingin agar bisa bermanfaat untuk orang banyak, tapi Kirana terkendala biaya "
" rumah sakit peninggalan ibu dan ayah untuk Kirana, direbut oleh tante Mariska. Dan sekarang Kirana sudah tidak memiliki penghasilan apa pun lagi.... " Kirana pun menceritakan semua yang dia alami didepan makan orangtuanya
Karena hanya dengan cara itu lah dia bisa meluapkan perasaan yang mengganjal dihatinya.
Setelah meluapkan segala perasaan nya, seperti biasa kini Kirana mulai merasa tenang yang awalnya gundah. Itulah kenapa setiap kali dirinya frustasi dengan masalah yang terus menimpanya, dia akan datang kepemakaman orangtuanya, lalu menceritakan masalahnya, maka setelahnya dia pun akan merasa tenang
Setelah merasa tenang, Kirana pun berpamitan pada kedua orangtuanya, tidak lupa dia juga meminta doa agar dia selalu diberi kemudahan dalam melakukan pekerjaan nya nanti. Setelah itu dia pun melanjutkan perjalanan nya menuju kediaman nenek Eva.
Setelah sampai dikediaman mewah itu, Kirana langsung diantar kekamarnya agar dia bisa segera membereskan barang-barang bawaan nya. Dan tidak lama kemudian, dia mendapatkan pesan dari pelayan yang bekerja dikediaman itu, jika nenek Eva meminta Kirana untuk menemuinya dikamar
Dengan cepat Kirana memenuhi panggilan itu, setelah sampai didepan kamar nenek Eva, Kirana pun mengetuk pintu itu
" masuk " ucap nenek Eva dari dalam kamar
Dengan pelan Kirana membuka pintu kamar nenek Eva, dan setelah pintu kamar terbuka, terlihat lah nenek Eva tengah duduk diatas tempat tidurnya sambil menyenderkan kepalanya disandaran tempat tidur
" selamat siang nyonya. Apa benar nyonya memanggil saya? " ucap Kirana dengan sopan
" iya benar saya memanggil kamu "
Kirana pun berjalan mendekat kearah tempat tidur
" apa ada sesuatu yang nyonya inginkan? " tanya Kirana dengan sopan
" tolong jangan panggil saya nyonya, panggil saya nenek saja " pinta nenek Eva, karna dia merasa tidak nyaman ketika Kirana memanggilnya nyonya, dia jauh lebih nyaman kalau Kirana memanggilnya nenek
" ba... Baik, jika itu yang nenek inginkan " Kirana pun hanya bisa menuruti, karna apa pun yang dikatakan oleh nenek Eva, merupakan perintah untuknya
" apa ada sesuatu yang nenek inginkan? " Kirana kembali mengulang pertanyaan nya, karna dia menebak pasti ada sesuatu yang nenek Eva inginkan, itulah mengapa dia dipanggil kesini
" duduk lah " ucap nenek Eva, sambil menepuk tempat tidurnya yang empuk, yang menandakan dia meminta Kirana untuk duduk disampingnya
Tentu saja Kirana terkejut atas permintaan itu, karna menurutnya dia tidaklah pantas untuk duduk ditempat tidur majikan nya, sekali pun itu diminta langsung oleh nenek Eva
" sa... Saya duduk disini saja " ucap Kirana sambil menunjuk kearah lantai
Ya, menurutnya itu jauh lebih baik, dari pada dia harus mengotori tempat tidur nenek Eva
" Kirana. Ini adalah perintah " ucap nenek Eva terdengar serius. Dia terpaksa melakukan hal itu, karna kalau tidak, maka Kirana tidak akan mau melakukan seperti yang dia pinta
Dan benar saja, meski pun dengan perasaan yang penuh dengan ketidak nyamanan, Kirana tetap melakukan seperti yang nenek Eva pinta. Dia pun akhirnya menjatuhkan bokongnya ditempat tidur empuk itu, dan sekarang posisinya tengah duduk disamping nenek Eva
" saya hanya ingin mengenal kamu lebih dalam, agar kita bisa lebih akrab. Kamu tidak keberatankan, jika saya mengajukan beberapa pertanyaan? "
" ten...tu saja " jawab Kirana terbata. Karena sekarang dia masih merasa canggung, dia hanya perlu waktu untuk membiasakan dirinya
" tapi jika seandainya kamu keberataan dengan pertanyaan nya, maka tidak usah dijawab "
Kirana pun menatap wajah teduh nenek Eva. Kirana dapat melihat ketulusan terpancar diwajah nenek Eva, sehingga tidak mungkin rasanya jika Kirana tidak menjawab pertanyaan dari nenek Eva, sekali pun itu masalah pribadinya
" seperti yang kamu katakan kemarin. Jika kedua orangtuamu meninggal sejak kamu berusia 8 tahun, kalau saya boleh tau apa yang menyebabkan kedua orangtua kamu meninggal? "
Ya, saat kemarin Kirana mengatakan jika kedua orangtuanya telah tiada, entah mengapa nenek Eva merasa sangat tertarik dengan Kirana, mungkin karena perasaan iba entah lah, sehingga membuat nenek Eva ingin mengenal Kirana jauh lebih dalam. Tidak menutup kemungkinan, kalau dia ingin Kirana menjadi cucu nya, karna dari dulu dia sangat ingin memiliki cucu perempuan
Namun sepertinya tuhan tidak pernah mendengar doa-doa yang dia panjatkan. Dia hanya diberikan satu orang cucu, yang berjenis kelamin laki-laki
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments