eps 19 Kesabaran di Ambang Batas

Meski kondisi Rani telah pulih dan kembali mengambil alih pekerjaan rumah tangga, kehidupan mereka masih diwarnai berbagai tantangan. Usaha service komputer Budi memang ramai orderan, namun penghasilannya masih belum dapat diandalkan sepenuhnya.

Di sisi lain, gaji Rani yang sedikit meningkat setelah promosinya, juga belum mencukupi untuk memenuhi seluruh kebutuhan hidup mereka. Rani sering kali harus lebih bijak dalam mengatur keuangan agar tidak defisit.

Tekanan finansial ini terkadang memicu ketegangan dan pertengkaran kecil di antara Rani dan Budi. Budi yang merasa dirinya masih belum berkontribusi banyak, kerap menjadi sasaran kekesalan Rani.

"Kapan usahamu itu bisa benar-benar menghasilkan uang, Bud? Aku sudah lelah terus-menerus membiayai seluruh pengeluaran kita!" bentak Rani emosi suatu ketika.

Budi yang sedang mengerjakan service komputer terdiam. Dia mengepalkan tinjunya menahan amarah melihat Rani menghina usahanya seperti itu.

"Aku sedang berusaha sebaik yang kubisa, Ran! Jangan menghakimi kerja kerasku begitu saja!" balasnya tak kalah sengit.

Pertengkaran hebat pun kemudian pecah di antara keduanya. Kata-kata kasar dan hinaan silih berganti terdengar memenuhi seisi rumah. Sampai akhirnya Rani memutuskan pergi keluar untuk menenangkan diri.

Budi terduduk lemas di lantai begitu Rani berlalu. Air matanya menetes mengingat semua jerih payahnya selama ini seolah tidak dihargai. Kesabarannya pun seperti sudah di ambang batas menghadapi segala tekanan yang menimpanya.

Rani yang kemudian tersadar akan sikap kasarnya, kembali dengan langkah gontai. Dia mendapati Budi masih terpaku di lantai dengan air mata membasahi wajahnya. Hati Rani terasa hancur melihat pemandangan itu.

"Maafkan aku, Yank...aku kelepasan bicara tadi," lirih Rani sambil memeluk tubuh bergetar Budi.

Keduanya kemudian kembali berbagi kesedihan. Tekanan hidup yang menumpuk memang membuat mereka saling mencurahkan emosi secara tidak tepat. Namun di balik itu semua, mereka masih saling mencintai dan mendukung satu sama lain untuk terus berjuang.

Rani dan Budi merenung dan menyadari bahwa mereka tidak boleh terus-menerus terjebak dalam lingkaran ketegangan yang sama. Keduanya harus belajar mengendalikan emosi masing-masing agar masalah keuangan tidak lagi memicu perselisihan di antara mereka.

Rani berjanji akan lebih bersabar dan menghargai upaya Budi dalam mengembangkan usaha service komputernya. Dia sadar bahwa mengingat keadaan ekonomi yang serba sulit, wajar jika hasilnya belum sepenuhnya memuaskan.

"Aku minta maaf untuk kata-kataku yang kasar waktu itu, Yank. Aku berjanji tidak akan menghina usahamu lagi," ujar Rani tulus sambil menggenggam tangan Budi.

Budi mengangguk dan membalas genggaman tangan istrinya. "Aku juga minta maaf, Ran. Aku akan terus berusaha semampuku agar usahaku ini bisa lebih sukses lagi."

Keduanya kemudian berpelukan hangat, dengan tekad untuk saling menjaga kesabaran dan kepercayaan di antara mereka. Hari demi hari mereka jalani dengan lebih bijaksana dalam menghadapi permasalahan.

Perlahan namun pasti, Budi berhasil mengembangkan networking dan memperluas klien jasanya. Penghasilannya pun meningkat walau belum sepenuhnya mapan. Sementara Rani tetap bekerja keras di kantornya sembari terus berhemat dalam pengeluaran.

Meski beban kadang masih dirasa berat, keduanya telah belajar dari pengalaman untuk tidak saling menyalahkan. Mereka saling mengingatkan agar tetap bersabar dan tidak mudah putus asa dalam menghadapi segala rintangan.

Di sela-sela waktu luang yang ada, Rani dan Budi berusaha menyempatkan diri untuk menghabiskan momen-momen berkualitas bersama. Saling menguatkan dengan canda tawa dan berbagi cerita penyemangat.

Kebersamaan dan kesabaran itulah yang akhirnya membuat mereka menapaki satu demi satu anak tangga menuju puncak kesuksesan dalam meraih kebahagiaan keluarga. Tekad membaja untuk sama-sama berjuang menghadapi segala badai kehidupan.

Meski telah berjanji untuk lebih bersabar dan menghargai satu sama lain, tantangan ekonomi terus menghadang Rani dan Budi. Tuntutan hidup yang kian meningkat membuat keduanya harus lebih keras lagi membanting tulang.

Rani kembali disibukkan dengan target pekerjaan yang menumpuk di kantor. Dia kerap kali harus lembur hingga larut malam untuk mengejar deadline. Sementara Budi juga mendapat lonjakan orderan service yang membuatnya hampir tidak memiliki waktu istirahat.

Tekanan dari berbagai sisi mulai menggerogoti kesabaran mereka lagi. Rani yang lelah bekerja sering kali melampiaskan emosinya pada Budi dengan berbagai cerca dan makian. Budi pun membalasnya dengan kata-kata pedas hingga kerap kali pertengkaran hebat terjadi.

"Aku capek, Ran! Aku benar-benar capek menghadapi semuanya sendirian!" teriak Budi putus asa suatu malam setelah perdebatan alot dengan istrinya.

Rani hanya terdiam dengan raut wajah muram. Dia menyadari mereka tengah berada di ambang batas kesabaran masing-masing menghadapi jerih payah pekerjaan.

Keduanya lalu memutuskan untuk mengambil waktu sendiri-sendiri. Budi pergi menginap di rumah kawannya, sementara Rani memilih untuk menenangkan diri di rumah orang tuanya.

Disinilah mereka bisa merenungi kembali arti perjuangan dalam membina rumah tangga. Kesabaran yang telah dibangun selama ini nyaris hancur begitu saja ditelan kemelut permasalahan duniawi.

Rani dan Budi sama-sama menyadari, bahwa hanya dengan tetap bersabar dan saling mendukung, mereka bisa melewati fase-fase sulit dalam hidup ini. Pertengkaran dan menuduh satu sama lain hanya akan menambah beban yang sudah terlanjur berat.

Dengan keyakinan baru, mereka kembali untuk bahu-membahu menghadapi rintangan bersama-sama. Berbekal kesabaran dan pengertian yang sudah dirajut kembali, keduanya siap untuk terus melangkah dan menapaki jalan terjal dalam meraih kehidupan yang lebih baik lagi.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!