Bestie

Bestie

Awal pertemuan

Ini cerita milik cewek bernama Viandra. Problematiknya ringan aja, saking ringannya, Viandra yang akrab di panggil Vivi ini sampai nggak enak makan dan nggak enak tidur. Yuk, bersama zenun sebagai narator, mari kita saksikan kisah hidup Viandra yang bikin gregetan.

...☀☀☀☀☀...

Selamat pagi dunia!

Sinar matahari merojok mata ketika seorang cewek menyingkap tirai jendela depan tempat ia mengontrak. Namanya Viandra putri binti bapak Ismail. Dia asli Bekasi, yang di kenal sebagai kota industri. Namun dia memilih mengontrak saat diterima bekerja di salah satu PT kawasan industri A lantaran cewek itu malas menempuh jarak empat puluh menit dari rumah menuju tempat kerja. Padahal lingkungan rumahnya juga dekat dengan kawasan industri B. Namanya juga rejeki, kadang-kadang yang dekat tidak lolos tes yang jauh malah lolos. Syukuri saja apa adanya.

Hari ini adalah hari minggu.

Tadinya, dia ingin mengisi hari minggu ini dengan bermalas-malasan di atas kasur yang terlihat melambai-lambai ingin memeluknya. Namun saat teringat ada yang harus ia kerjakan, mau tidak mau Viandra menyeret tubuhnya masuk ke kamar mandi untuk bersiap-siap memulai hari. Viandra mendapat mandat dari temannya membuat kartu ucapan yang akan di taruh di dalam sebuah kado pada seseorang. Dia harus pergi ke tempat fotokopi untuk mencetaknya.

Dan disitulah awal mula kisah berawal.

Di tempat fotokopi.

"Mas, di sini ada jasa ngetik buat kartu ucapan gak? sekalian nanti di print. Soalnya saya cuma ada draft rangkaian kata-katanya aja." Viandra berbicara kepada tukang fotokopinya, sebut saja lelaki itu Baron.

"Laah, kagak ada! kagak bisa, di sini kirim dokumen siap langsung cetak."

"Oh begitu. Biasanya di tempat fotokopi lain ada yang bisa ketikin gitu gak bang kata-katanya?"

"Tergantung sih, ada yang bisa ada yang nggak. Tapi kayanya kagak ada. Lagian jaman sekarang biasanya orang-orang udah siap ketik tinggal kirim ke sini langsung cetak. No ketik-ketik, no edit-edit."

Viandra melenguh kecewa. Dia berfikir karena tidak mempunyai laptop jadi tidak bisa bikin ketikan kata-kata dan hanya mengandalkan draft HP. Jadi menurutnya, minta bikin ketikan kata mutiaranya yang hanya secuil di pc tukang fotokopi tidak masalah. Yang penting bayar.

Viandra mematung di tempat sambil berfikir. Kemudian beberapa menit berlalu si Baron kembali menginterupsi.

"Sekarang mah ngetik di HP pake aplikasi bisa kali." Seru Baron, nadanya seperti tersirat tak habis pikir. Kalau di terjemahan ke dalam kalimat, bunyinya seperti ini, 'nih orang gak tahu perkembangan teknologi apa ya?' Viandra langsung cerah, menemukan semangat baru untuk menyelesaikan tugasnya.

"Apa nama aplikasinya bang?"

"Download aja WPS."

Viandra memeriksa Hp. Cewek itu merasa seperti tidak asing dan taraaa... ia pun menemukan aplikasi yang dimaksud di dalam ponselnya. Banyak aplikasi yang terpasang di HP nya namun cewek itu tidak tahu fungsi-fungsi dari fitur tersebut. Dia mencoba membukanya, membuat seperti apa yang ceritakan Baron. Selagi manusia di kasih akal pikiran, masa iya dia tidak bisa canggih seperti orang-orang? pikirnya.

Bermenit-menit berlalu, akhirnya Viandra bisa membuat apa yang dia mau. Lantas ia memanggil Baron kembali.

"Bang, udah nih."

"Yaudah kirim."

Dokumen berhasil di kirim, namun tidak semulus apa yang di harapkan. Baron lagi-lagi membuat Viandra berfikir.

"Ini jadinya segede gaban. Bagen emang?" Baron melemparkan pertanyaan retoris tanpa menatap ke arah Viandra. Cowok itu sibuk menatap PC.

"Emang gak bisa di edit jadi kertas kecil gitu bang? separuhnya aja?"

"Nggak bisa! no edit-edit." Begitu katanya. Lalu Baron asyik sendiri dengan urusannya alih-alih menolong Viandra lebih lanjut.

Viandra tidak menyerah. Dia berkutat cukup lama dengan ponselnya hingga orang-orang datang silih berganti bertransaksi di tukang fotokopian tersebut, ia pun sampai tidak menyadarinya. Lalu lalang motor di jalan raya seolah mengejeknya untuk tetap berdiam diri tanpa hasil yang berarti. Saat rasanya hampir mau menyerah, tiba-tiba..

"Sudah beres belum Mbak?" tanya seseorang yang disinyalir kawan si Baron. Soalnya datang dari arah dalam toko. Viandra yang akrab di sapa Vivi melirik Baron sebentar sebelum ia menjawab pertanyaan. Yang di lirik sedang memutar-mutar bangkunya sambil menyangga hidungnya dengan pulpen hingga menyerupai patkai.

"Belum Mas." Dipanggil Mbak, Viandra pun refleks memanggilnya Mas.

"Emangnya Mbak mau kaya gimana?"

Bercerita lah Vivi dari awal sampai akhir. Cowok itu menanggapinya, kemudian serius mengerjakan apa yang Vivi mau. Sepuluh menit berlalu dalam kesibukan masing-masing-- yang cowok di depan PC, yang cewek memperhatikan-- lalu si cowok menghampiri Vivi dengan membawa kertas yang baru saja ia print.

"Kaya gini Mbak?"

Viandra melihat hasilnya ternyata waw amazing, persis seperti apa yang deskripsikan.

"Laaah, lu bisa ini bray?" Baron menyambar. Kini lelaki itu menghampiri.

"Bisa. Gampang ini mah."

Mata Viandra memicing. Oh jadi si Baron ini ternyata sebelas dua belas dengan dirinya, tapi gayanya bagai orang yang paling bisa. Viandra merutuk dalam hati. Dia ilfil setengah mati dengan Baron. Tetapi perasaan jengkel tersebut kian memudar ketika Viandra teringat si Mas di depannya mengusahakan yang terbaik.

"Jadi berapa Mas?"

"Lima ribu aja Mbak."

Viandra menyurukkan uang kertas senilai sepuluh ribu rupiah. Si Masnya langsung kasih kembalian lima ribu rupiah pada Viandra.

Tetapi kembalian lima ribu tersebut di tolak cewek itu.

"Buat Mas aja, sebagai tanda terimakasih sudah mau repot-repot editin hehehe." Tidak pakai menunggu jawaban dari cowok itu, Viandra langsung kabur sembari merasakan nyess di hati, juga jantung yang seperti alunan musik malam. Pipinya sudah memerah, entah sebagai respon terpana akan kegantengan si Masnya atau malu karena ngasih tips hanya lima ribu.

Sedangkan si cowok hanya membeku, membolak-balik uang lima ribu tersebut sembari senyam-senyum.

Begitu cerita di day satu pertemuan. Viandra malamnya tidak bisa tidur saat kejadian pertemuan ini. Terus keesokan harinya, Viandra ke tempat fotokopi itu lagi. Nahas, yang jaga lagi-lagi Baron.

Viandra tahan langkah sampai Mas yang di carinya muncul. Pucuk di cinta, sosok yang di tunggu muncul lalu sibuk mengelap etalase. Viandra langsung gas tipis-tipis.

"Mau apa Mbak?"

Pucuk di cinta yang kedua, Mas yang di harapkan Viandra yang menyapa lebih dulu.

"Mau ngeprint lagi mas, bisa kan?"

"Bisa Mbak, kirim aja dokumennya."

"Oke, kirim ke nomer WA fotokopi ini ya? nomernya kosong delapan berapa Mas?"

"Itu Mbak, tertempel di dinding." Sambil nunjuk.

 "Oh, yang itu. Kalo nomer WA Masnya kosong delapan berapa?" si cewek kontan cengar-cengir. Yang cowok jadi salah tingkah. Ia pun sama, cengar-cengir juga seperti Viandra.

"Ih serius Mas!"

"Nomer Mbaknya aja sini, biar saya yang simpan. Nanti saya WA Mbak." Kata si cowok begtu. Si cewek pun mengiyakan. "Oke."

Terjadilah simpan menyimpan nomor telepon.

"Udah di simpan Mas?"

"Sudah Mbak," si cowok masukan HP segera ke kantong masih dengan senyum yang melekat.

Viandra penasaran dengan nama apa Masnya tersebut menyimpan kontaknya? pasalnya cowok itu tidak bertanya soal nama. Viandra tidak pernah tahu, kalau nomornya di simpan dengan nama kontak, 'Mbak2 goceng' di belakangnya di pakaikan tanda nyengir.

Dan akhirnya si cewek tidak jadi nge print. Pada dasarnya Viandra datang kembali cuma ingin mendapat no telepon Masnya yang menjadi penyebab ia tidak bisa tidur semalaman.

"Mas, satu lagi nih yang saya mau tanya. Nama Mas siapa?"

"Nama saya Arshaka Gibran."

"Oh, kalau begitu saya panggil Mas Gibran aja, boleh?"

"BOLEH.. " teriak Gibran karena Viandra sudah keburu kabur lagi seperti kemarin. Viandra tipe orang yang dikit-dikit kabur jika sedang merasa malu.

.

.

.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Anita Jenius

Anita Jenius

Lanjut

2024-04-07

0

F.T Zira

F.T Zira

mampir di karya bru.. langsung sub dong🤭

2024-03-25

1

F.T Zira

F.T Zira

nama yg penuh dengan kejujuran🤣

2024-03-25

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!