Beberapa hari kemudian...
Entah kenapa sejak kejadian waktu itu, Aku jadi merasa gugup saat bertemu dengan Kak Jack, seperti saat ini, Kak Jack bersama temannya sedang berjalan menuju Kantin, Aku sendiri sedang duduk di kursi pojok berharap dia tak melihat keberadaan ku.
Aku buru-buru menutup wajah ku dengan sebuah buku, benar-benar malas berhadapan dengannya, saat Aku mengira Kak Jack sudah pergi, tiba-tiba Aku mendengar suara seseorang, suara yang terdengar tak asing itu adalah milik Kak Jack.
"Mau dong di ajari baca buku terbalik?"
Aku langsung menyadari kebodohan ku, dan memperbaiki buku terbalik itu.
Kemudian dia menatapku sambil tersenyum, senyum kemenangan karena berhasil mempermalukan ku.
"Ada apaan sih, Kak?"
Di tatap Kak Jack terus membuat Aku jadi salah tingkah.
"Kalau nggak ada keperluan Aku pergi dulu"
Saat Aku akan pergi, tiba-tiba Kak Jack memanggil nama ku.
"Serin!"
Ucapannya menghentikan langkahku.
"Nanti Aku antar kamu pulang, tunggu di gerbang kampus, ya"
"Nggak usah, Kak, Aku pulang sendiri aja"
Dia sama sekali tak menghiraukan ucapan ku, malah dengan santai pergi meninggalkan ku.
Apa sih maunya?
Akhirnya waktu pulang pun tiba, Aku berjalan mencari kendaraan umum, setelah menaiki kendaraan umum beberapa meter, tiba-tiba dari belakang ada seseorang yang sedang mengikuti ku.
Dia beberapakali membunyikan klakson sepeda motornya.
Tin...tin....tin...
Membuat penumpang lain merasa terganggu.
Tin...tin...tin...
"Serin, turun"!
Teriaknya...
Membuat semua mata penumpang menatap ku, bahkan Abang supir angkot ikut berceletuk.
"Neng, pacarnya nyariin tu"
"Bukan, bang Aku nggak kenal"
Tin...tin...tin...
"Udah, neng turun aja, kasihan pacarnya, ntar malah jadi celaka neng"
Penumpang lain malah ikut menimpali.
"Iya, neng"
Aku benar-benar malu, sampai bingung mau ngomong apa lagi, kalau Kak Jack bukan pacarku. tapi mereka malah nggak percaya, mereka malah berpikir kami sedang bertengkar.
Akhirnya Aku menyerah dan memutuskan untuk turun dari angkot.
"Apaan sih, Kak?"
"Aku bilang apa tadi sama kamu saat di Kantin? Aku bilang mau ngantar kamu pulang kan?"
"Aku juga udah bilang nggak mau, kan?"
"Udah deh, cepetan naik"
Dia memberikan helm ke tanganku,
Aku bengong mendengar ucapannya
"Mau di pasangin juga?"
Aku buru-buru memakai helm.
Ucapannya membuatku tak berkutik, Akhirnya Aku menuruti keinginannya dan ikut bersamanya.
Di perjalanan kami hanya diam sampai Akhirnya sepeda motornya berhenti di depan pagar rumahku.
"Makasih ya, Kak"
"Eh...tunggu"
"Apa lagi sih, Aku mau masuk"
"Kembalikan helm Ku"
Apa?
Apa yang terjadi sama ku, kenapa selalu melakukan kesalahan saat di dekatnya.
Aku buru-buru melepaskan helm dari kepalaku.
"Ni, ambil, makasih"
Aku buru-buru masuk ke rumah, bener-bener malu.
Aku bisa melihat kepergiannya, dia geleng-geleng kepala sambil tersenyum melihat tingkahku.
Apaan dia, kenapa senyum seperti itu, pasti dia sedang menertawakan kebodohan ku, Aku juga kenapa harus salah tingkah sih sama dia.
Ih...nggak penting banget.
Aku masuk kamar dan menenggelamkan kepalaku di atas bantal.
Memalukan...
Nggak bisa...
Aku harus menghindar dari dia,
Tiba-tiba seseorang mengetuk pintu kamar ku.
Tok...tok...tok...
"Kak?"
Dina nyelonong masuk dan langsung duduk di sisi tempat tidurku.
"Kak, ngapain sih, di depan ada tamu tu, mau ketemu sama Kakak"
Mendengar ucapan Dina, Aku langsung duduk.
Deg...
Ngapain sih dia kesini lagi?
"Cepat, Kak"
Aku buru-buru menuju ruang tamu dan mendapati seseorang sedang berdiri membelakangi ku,
"Apaan lagi sih, Kak?"
Mendengar Aku bersuara dia pun berbalik ke arahku, dan saat kami saling beradu pandang, Aku benar-benar terkejut, ternyata dia bukan orang yang ku maksud.
"Serin?"
Aku tak bisa berkata-kata tiba-tiba tubuhku seperti membeku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments