Dengan bantuan Putri akhirnya Aku mengetahui nomor telepon Riko, Perasaan berdebar dan rasa tak sabar bergelayutan dalam pikiran ku,
Sungguh debaran ini sulit Aku ungkapkan saat membayangkan sebentar lagi Aku bisa mendengarkan suara orang itu, dia yang selalu hadir di dalam pikiran ku sejak pertemuan pertama kami, siapa lagi kalau bukan Pemuda yang bernama Riko.
Dengan tidak sabarnya Aku mulai menekan nomor yang kini ada di genggaman ku, menggunakan telepon rumah yang terpajang di meja ruang tamu rumah ku.
Ini pertama kalinya Aku menghubungi seorang Pria dan hal itu membuat jantung ku berdebar tak karuan, sangking bingungnya beberapa kali Aku mengurungkan niat saat panggilan itu hampir terhubung, Aku menutup Gagang telepon yang saat ini ku genggam dengan sedikit gemetaran.
Mungkin ini sudah yang ke lima kalinya Aku mencoba menghubungi Riko, tapi kali ini Aku membulatkan tekad untuk langsung berbicara padanya.
Suara panggilan itu masih menyambung,
dan sesaat kemudian terdengar suara seseorang dari seberang sana.
"Hallo!"
Deg...
Benar saja jantung ku semakin memacu saat mendengar suara dari seberang sana, bukan suara seorang Pria melainkan suara seorang wanita yang dari pendengaran ku sudahlah pasti cukup matang, Aku langsung berfirasat mungkin orang yang sedang menjawab panggilanku adalah orang tua dari Riko.
Dengan nada sedikit taku Aku mulai berbicara
"Maaf, apa saya bisa berbicara dengan Riko?
"Kamu siapa?"
Mendapat pertanyaan seperti itu, entah mengapa yang terlintas di pikiran ku adalah nama Putri, mungkin karena Aku merasa kurang percaya diri jika harus menyebutkan nama ku sendiri.
"Ini Putri, Tante"
"Oh...Baiklah, tunggu sebentar ya?"
Aku mengutuk diri sendiri yang dengan sengaja berbohong padahal sebelumnya Aku tak pernah melakukan hal seperti ini, Ada apa dengan mu Serin?
Beberapa saat kemudian...
Dari seberang Aku dapat mendengar suara seseorang yang selalu mengisi pikiran ku semenjak pertemuan itu,
Ya, Tuhan apa sebenarnya yang sedang ku lakukan?"
"Ya, ada apa Put?"
Aku benar-benar gugup dan tak berani mengeluarkan suara, takut-takut Riko mengetahui jika yang menghubunginya bukanlah Putri.
"Apa kabar?"
Aku berusaha merubah suara ku agar terdengar mirip seperti suara Putri.
"Aku baik, bukannya baru beberapa saat yang lalu kamu menghubungiku, apa lagi yang ingin kamu tanyakan?"
Deg...
Aku berpikir keras untuk mencerna setiap ucapan Riko, jadi sebelumnya Putri menghubungi Riko, apa mereka sedekat itu?
"Maaf, kalau Aku sudah mengganggu mu"
"Ya, nggak masalah, kalau nggak ada lagi yang mau di bicarakan Aku tutup teleponnya, soalnya Aku lagi sibuk"
"Sibuk?"
Aku malah mengulang ucapan Riko.
"Put, Maaf Aku nggak bisa terima kamu, soalnya Aku menyukai orang lain"
Riko tiba-tiba mengatakan sesuatu yang membuat ku terpaku, Aku masih betah dan mendengarkan terus ucapan Pemuda itu yang membuat perasaan ku merasa tak nyaman.
"Maaf ya Put, Aku nggak bisa balas perasaan kamu"
Ternyata Putri memiliki perasaan pada Riko, maksudnya tanpa sepengetahuan ku Putri diam-diam menyukai Riko dan gadis itu sudah lebih dulu mengungkapkan perasaannya pada Pemuda ini, kenyataan ini membuat ku sengat terkejut.
Tanpa mengatakan sesuatu Aku langsung mengakhiri panggilan tersebut dengan menutup Gagang telepon pada tempatnya.
Ya Tuhan, Aku jadi merasa bersalah pada Putri, ternyata diam-diam sahabatku itu menyimpan perasaan pada Riko dan Aku sebagai sahabatnya sama sekali tak menyadari hal itu, Aku merasa menjadi orang ketiga diantara mereka, perasaan ku yang sedang berbunga-bunga sampai membuat ku menutup mata pada orang di sekitar ku.
Dan ada apa dengan Putri, tak biasanya gadis itu merahasiakan sesuatu padaku, Apa dia sedang menjaga perasaan ku?
Dalam keadaan yang membingungkan ini, Aku membutuhkan seseorang untuk di ajak berbicara dan menumpahkan perasaan yang begitu penuh pertanyaan dan orang itu adalah Aura, rencananya Aku akan menemui Aura esok hari dan bertanya pada gadis itu, mungkin saja ia juga mengetahui tentang perasaan Putri pada Riko.
Malam ini adalah malam yang panjang bagiku, perasaan resah dan gelisah menanti esok hari yang mungkin penuh kejutan.
Esokan harinya...
Pagi-pagi Aku langsung meluncur ke tempat tinggal Aura, benar saja gadis itu masih tertidur dengan lelapnya, seolah tak sadar matahari sudah muncul menyinari dunia.
Dengan malas Aura berbicara padaku
"Tumben pagi-pagi dah kesini, ada apa?"
Aku tak sabar ingin bertanya pada gadis yang masih saja tak mau beranjak dari tempat tidurnya itu dan dengan malas masih saja memeluk guling nya dengan erat.
Karena Aku tak juga menjawab pertanyaannya, ia langsung duduk dan menghadap ku langsung dan memperhatikan wajah ku yang mungkin terlihat kusut.
"Ada apa, cerita sama ku?"
Tanyanya penasaran.
"Putri suka ya sama Riko?"
Ku tatap wajah Aura yang tampak bingung dengan pertanyaan ku.
"Maksudnya gimana, sih. Putri sahabat kita suka sama Riko?"
Tampak Aura juga kebingungan, sepertinya ia juga baru mengetahui hal itu dari ku, tapi Aku merasa ada sesuatu yang sengaja mereka sembunyikan dari ku.
"Kamu nggak tau atau pura-pura nggak tau?
"Seriusan, Rin Aku juga baru tau dari kamu, kamu sendiri tau dari mana?"
Aku ragu memberitahukannya pada Aura, tapi demi tidak terjadinya kesalah pahaman di antar kami bertiga Aku pun mulai menceritakan kejadian saat Aku menghubungi Riko semalam, terlihat tanggapan Aura sudah paham dengan cerita yang ku sampaikan padanya.
"Kalian terlibat cinta segitiga?"
"Aku nggak mau, Ra, kalau memang Putri menyukai Riko Aku mundur"
"Loh...nggak bisa gitu dong, kan Riko sukanya sama kamu bukan sama Putri"
"Aku cuma nggak enak sama Putri, lagi pula kita sudah lama berteman jangan karena seorang cowok persahabatan kita hancur"
"Yah..drama lagi"
"Memang hidup penuh dengan drama Ra, kalau nggak drama nggak rame"
Aku berusaha untuk menghibur diri, meskipun yang sebenarnya Aku sedikit kecewa dengan situasi ini.
"Cinta deritanya memang tiada akhir"
Aura bermonolog, entah gadis itu sedang mengejekku atau sedang menghibur ku, tapi setelah mengungkapkan isi hati ku padanya Aku merasa sedikit lebih lega.
Hai...semuanya para pembaca yang Budiman.
ada pantun ni buat kalian semua
kupu-kupu hinggap di lampu
lampu pecah di lempar batu
kalau kamu rindu up date ku
jangan lupa baca dan komen ke Aku
salam sayang dari Aku😚😚😚
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments