Gadis Kecil Pemarah

Daniel menarik Dena keluar dari rumah dengan langkah cepat.

Tentu saja hanya untuk menghindari pertanyaan dari Dery.

Dena yang ditarik hanya pasrah sambil menahan kesal. Setelah apa yang terjadi tadi malam tanpa rasa bersalah kini dia ditarik-tarik seperti sapi.

Harusnya kamu minta maaf pada ku. awas saja kamu ya.

Mobil sudah berjalan cukup jauh dari rumah, Daniel mengurangi kecepatan mobilnya.

Melirik Dena yang terlihat sangat kesal padanya.

"Dena, " Daniel mengusap pucuk kepala Dena.

plaakk

Satu tamparan keras mendarat di lengan Daniel.

"itu untuk kakak yang sudah menarik-narik aku tadi, "

Plaakk

Satu lagi tamparan di lengan Daniel. "itu untuk kelancangan kakak mencuri ciuman pertama ku tadi malam, " Wajah Dena terlihat merah menahan amarah.

Yang dipukul bukannya merasa takut atau kesakitan tapi justru terkikik geli melihat wajah menggemaskan Dena.

"gadis kecil pemarah, " gumam Daniel.

Tunggu apa katanya tadi, ciuman pertama. Menatap Dena dengan tatapan yang tidak bisa ditebak.

Membuat nyali Dena menciut, tubuhnya otomatis beringsut takut saat melihat Daniel menatapnya seperti ingin memakannya hidup-hidup.

Apa dia akan mencium ku lagi?

"apa kamu ingin mengulangi yang semalam? " goda Daniel.

Mata Dena melotot mendengar kalimat Daniel. "kamu sudah gila, " gertak Dena.

"kamu yakin tidak mau mengulanginya, " semakin menggoda sambil menepikan mobilnya.

Dena semakin panik karena mobil berhenti ditempat yang sepi, "kak jangan macam-macam ya, atau mau aku laporkan kak Rizal, " ancam nya.

Tak menggubris ancaman Dena, ia terus mendekatkan tubuhnya pada gadis itu. Hingga jarak mereka kini hanya beberapa centi saja.

Dena menutup kedua matanya saat hembusan nafas Daniel menyapu wajahnya.

Kenapa aku malah tidak bisa bergerak begini. Jantung ku rasanya seperti mau loncat keluar. teriaknya dalam hati.

Cukup lama Dena memejamkan mata, tapi tidak ada pergerakan dari Daniel sama sekali.

Ehh kenapa dia tidak mencium ku. ihh kok aku malah mau dicium. menggeleng cepat, perlahan membuka mata.

Tapi berapa terkejutnya dia saat membuka mata ternyata Daniel sudah duduk bersandar pada kursi kemudi sambil memegang dadanya seperti menahan sakit, bahkan keringat sudah memenuhi wajah tampannya.

"kak, kamu kenapa? " menarik beberapa lembar tisu dari dalam tasnya, lalu mengusap wajah Daniel dengan khawatir. "kak, apa kamu baik-baik saja? " menggenggam erat tangannya.

Matanya terus terpejam, menahan rasa sakit dengan menggigit bibirnya. "kak, " air mata Dena menetes melihat kondisi Daniel yang seperti itu.

"Dena, tolong, " Daniel menunjuk pada dashboard mobil. Mengerti apa yang dimaksud, ia langsung membuka dashboard dan menemukan beberapa botol obat disana.

"kakak mau ini? " Daniel mengangguk lemah. Membuka dan memberikan obat-obat itu pada Daniel.

Bahkan sebelum Dena memberikan air minum Daniel sudah menelan obatnya.

Raut khawatir terlihat jelas di wajah Dena, selama ia mengenal Daniel baru kali ini melihat Daniel kesakitan seperti sekarang.

Dena memeluk tubuh Daniel yang mulai melemah karena menahan rasa sakit. Isakan kecil terdengar dari bibir gadis itu.

Cukup lama Dena memeluk tubuh kekar Daniel, sambil menahan isakannya agar tak semakin kencang.

Obat yang perlahan mulai bereaksi mengikis rasa sakit yang Daniel rasakan.

Usapan lembut pada pucuk kepala Dena membuatnya mengendurkan pelukan.

"kak, " Daniel menatap mata Dena.

"Terima kasih sudah membantu ku Dena, " ucapnya lirih, menyandarkan tubuh lemahnya.

"kak, ayo kerumah sakit, aku carikan taksi ya, " bujuk Dena, Daniel hanya menggeleng.

"aku sudah baik-baik saja, kamu jangan khawatir, " tersenyum.

"hei gadis kecil pemarah, apa kamu menangis? " mengusap sisa air mata di pipi Dena.

"kak, jangan bercanda, " mengerucutkan bibir. "aku takut kakak sakit, ayo kerumah sakit, " buruknya lagi.

Mencubit lembut kedua pipi Dena, "aku baik-baik saja, jangan khawatir ya, sekarang ayo kita lanjutkan perjalanan ke kampus, " menyalakan mesin mobil, melaju perlahan.

Pria keras kepala.

"Dena, apa kamu mau membantu ku sekali lagi, " pinta Daniel dengan ragu-ragu. "bisakah kamu merahasiakan kejadian tadi dari siapa pun? "

Dena menatapnya dengan penuh tanya, "aku mohon Dena, " pinta Daniel dengan wajah memohon.

Gadis cantik itu hanya mengangguk, sambil menggenggam tangan Daniel.

apapun yang kamu rahasia kan kak, aku akan berusaha membantu mu.

"Terima kasih, "

Bersambung.....

Episodes
1 Dena Daniel
2 Bercanda Tapi Mendebarkan
3 Gadis Kecil Pemarah
4 Menjadi Lebih Dekat
5 Rahasia Daniel
6 Maxim
7 Kemoterapi
8 Terluka
9 Akhirnya Joe Tahu
10 Pesta
11 Memanfaatkan Fia
12 Rasa Yang Rumit
13 Menipu Hati
14 Terbongkar
15 Bukan Pesakitan
16 Maxim Lagi
17 Teror
18 Kecelakaan Kecil
19 Penyerangan
20 Pria Misterius
21 Kebucinan Kakak Beradik
22 Dena, Will You Marry Me?
23 Bercocok Tanam
24 Ms.R
25 Penculikan
26 Hutan Perkemahan
27 Kecerdikan Ramon
28 Dena
29 Keberanian Dena
30 Riana
31 Kedatangan Maxim
32 Dena Daniel Maxim
33 Kedatangan Marco
34 Permintaan Maxim
35 Kebenaran tentang Riana
36 Permintaan Maxim 2
37 Mimpi Dena
38 Surat Dari Maxim
39 Menghindar
40 Kepergian Dena
41 Sikap Dingin Daniel
42 Kecurigaan Rizal
43 Pesta
44 Pesta 2
45 Insiden 3 kamar
46 Insiden
47 Kemarahan Dery
48 Rencana Pernikahan Joe
49 Kemarahan Dery 2
50 Pernikahan Joe
51 Couvade Syndrome
52 Joe Pulang
53 Joe Pelakunya!!!
54 Pencarian Dena
55 Pencarian Dena 2
56 Pencarian Dena 3
57 Alice & Dena
58 Lamaran Zyan
59 Pernikahan Zyan
60 Pernikahan Zyan 2
61 Pertemuan Dena & Daniel (menikah di rumah sakit)
62 Pulang
63 Alasan Dena
64 Alasan Dena 2
65 Pembelaan Joe
66 Penyelidikan Joe dan Juii
67 Penyelidikan Joe dan Juii 2
68 Rencana Joe dan Juii
69 Terbongkar
70 Michael
71 Permintaan Ramon
72 Pernikahan Fia.
73 Rencana Pernikahan Dena Daniel
74 Hari pernikahan
75 Masih mengidam
76 Uwuu
77 Mulai Awal Yang Baru
78 Rencana Joe!
79 Amarah Joe.
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Dena Daniel
2
Bercanda Tapi Mendebarkan
3
Gadis Kecil Pemarah
4
Menjadi Lebih Dekat
5
Rahasia Daniel
6
Maxim
7
Kemoterapi
8
Terluka
9
Akhirnya Joe Tahu
10
Pesta
11
Memanfaatkan Fia
12
Rasa Yang Rumit
13
Menipu Hati
14
Terbongkar
15
Bukan Pesakitan
16
Maxim Lagi
17
Teror
18
Kecelakaan Kecil
19
Penyerangan
20
Pria Misterius
21
Kebucinan Kakak Beradik
22
Dena, Will You Marry Me?
23
Bercocok Tanam
24
Ms.R
25
Penculikan
26
Hutan Perkemahan
27
Kecerdikan Ramon
28
Dena
29
Keberanian Dena
30
Riana
31
Kedatangan Maxim
32
Dena Daniel Maxim
33
Kedatangan Marco
34
Permintaan Maxim
35
Kebenaran tentang Riana
36
Permintaan Maxim 2
37
Mimpi Dena
38
Surat Dari Maxim
39
Menghindar
40
Kepergian Dena
41
Sikap Dingin Daniel
42
Kecurigaan Rizal
43
Pesta
44
Pesta 2
45
Insiden 3 kamar
46
Insiden
47
Kemarahan Dery
48
Rencana Pernikahan Joe
49
Kemarahan Dery 2
50
Pernikahan Joe
51
Couvade Syndrome
52
Joe Pulang
53
Joe Pelakunya!!!
54
Pencarian Dena
55
Pencarian Dena 2
56
Pencarian Dena 3
57
Alice & Dena
58
Lamaran Zyan
59
Pernikahan Zyan
60
Pernikahan Zyan 2
61
Pertemuan Dena & Daniel (menikah di rumah sakit)
62
Pulang
63
Alasan Dena
64
Alasan Dena 2
65
Pembelaan Joe
66
Penyelidikan Joe dan Juii
67
Penyelidikan Joe dan Juii 2
68
Rencana Joe dan Juii
69
Terbongkar
70
Michael
71
Permintaan Ramon
72
Pernikahan Fia.
73
Rencana Pernikahan Dena Daniel
74
Hari pernikahan
75
Masih mengidam
76
Uwuu
77
Mulai Awal Yang Baru
78
Rencana Joe!
79
Amarah Joe.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!