NovelToon NovelToon

Menikahi Adik Kekasihku

1. Perjodohan

Seorang gadis cantik terlihat mengendap-ngendap hendak memasuki sebuah rumah mewah yang paling besar di lingkungan mereka. Dia adalah Niken, sahabat Dedi, tuan muda di mansion besar itu. Dia hendak mencari sahabatnya yang lama tidak ada kabarnya. Niken khawatir dengan Dedi yang kabarnya, kakak sahabat nya itu hendak menikah dengan seorang wanita yang telah di jodohkan sejak kecil oleh kakeknya yang merupakan orang paling kaya di daerah mereka.

"Kak, rumah ini besar sekali, bagaimana kita bisa menemukan Tuan muda Dedi?" tanya adiknya Niken yang ikut dengan kakaknya.

Niken tersenyum, "tenang saja, kakak akan menghubungi Tuan Muda Dedi dulu, kamu duduk dulu ya?" Niken lalu mengambil ponselnya, berniat menelpon sahabatnya.

Rumah keluarga Hartawan yang kaya raya memang sangat besar, layaknya istana. Hal itu karena mereka memiliki ratusan hektar kebun teh, kebun tebu dan pabrik gula. Serta banyak sekali bisnis properti lainnya di ibu kota maupun di luar negeri yang sekarang menjadi tanggung jawab Radit sebagai anak sulung yang pintar dan mumpuni sehingga dipercaya oleh Surya, kakeknya sebagai kepala keluarga di keluarga Hartawan.

"Tunggu dulu! Apa yang sedang kau lakukan disana? Apa kau hendak mencuri di rumah ini? Kenapa kau mengendap-ngendap seperti maling?" tanya kepala pelayan yang melihat Niken bersama adik bungsunya sedang berusaha masuk ke rumah itu.

Niken meringis karena aksinya diketahui oleh Halimah yang merupakan kepala pelayan di mansion mewah milik keluarga Hartawan. Dia sekaligus bibinya Niken yang amat sayang padanya sejak dia kecil.

"Aku datang untuk bertemu dengan Tuan muda Dedi," jawab Niken meringis sambil menampilkan senyum manis di wajah cantiknya.

Halimah menggelengkan kepala melihat kelakuan Niken yang selalu membuat pusing kepalanya. Dia tidak bisa membayangkan kalau sampai Rahayu melihat Niken di sana. Dia bisa kena omel seharian oleh nyonya besar kediaman Hartawan yang terkenal sombong dan arogan.

"Tuan muda dan keluarganya saat ini sedang berada di kediaman keluarga Atmaja. Kamu apakah lupa kalau hari ini mereka akan melamar calon menantu kediaman ini?" tanya Halimah sambil menatap Niken yang masih cengo.

"Bukankah Tuan muda Radit masih ada di Amerika? Kok tidak dimundurkan acara lamaran itu sih? Aneh banget!" protes Niken kesal.

Halimah duduk di sebelah Niken. Niken sebenarnya masih keponakan Halimah. Dia juga yang telah merekomendasikan Niken kepada Surya untuk bisa bekerja di keluarga itu untuk membantu perekonomian keluarganya yang sulit.

"Sekarang yang akan dijodohkan dengan Nona Maura adalah tuan muda Dedi, karena tuan Radit tidak bisa pulang ke Indonesia. Masih banyak kerjaan di sana!" Niken cukup terkejut mendengar apa yang dikatakan oleh Halimah.

Niken tidak menyangka kalau sahabatnya ternyata akan menikah dengan calon istri dari Kakaknya sendiri. Menggantikan sang kakak yang akan dijodohkan dengan cucu dari sahabat kakeknya yang katanya dulu sudah memberikan bantuan yang begitu besar kepada keluarga Hartawan sehingga mereka sekarang menjadi keluarga yang kaya raya.

"Apa nanti tidak akan jadi masalah? Bagaimana nanti kalau Tuan Muda Radit marah, calon istrinya dinikahi oleh Tuan Muda Dedi?" tanya Niken.

"Bukan urusan kamu. Gak usah ikut campur," nasehat Halimah pada Niken yang tampak cemberut.

Halimah kemudian menceritakan soal Keluarga Atmaja yang sekarang berada dalam keterpurukan dan bangkrut. Hal itu membuat Surya merasa tidak tenang untuk meninggalkan Maura sendirian di atas dunia setelah sang kakek meninggal dunia. Dengan hutang yang menumpuk dan membebani gadis itu yang tidak tahu apa-apa tentang bisnis keluarganya.

"Sudah sebaiknya kamu pulang sana! Jangan mengganggu kami. Sekarang kami di sini sangat sibuk untuk mempersiapkan pernikahan tuan muda Dedi." Halimah mengusir Niken untuk segera meninggalkan Mansion karena sebentar lagi keluarga majikannya akan segera kembali.

Halimah paling tahu kalau Rahayu paling tidak menyukai kehadiran Niken di rumah itu karena dianggap sebagai pengganggu pemandangan. Jadi Halimah berusaha mengusir Niken agar segera pergi dari rumah majikannya. Dengan berat hati Niken akhirnya pergi juga karena Dedi juga tidak ada di sana.

"Mentang-mentang orang kaya, tamu saja di usir." Sungut Niken kesal. "Kasihan Tuan Muda Dedi, dia pasti sedih karena dipaksa menikah dengan wanita yang tidak dia kenal," monolog Niken sambil berjalan menuju rumahnya.

***

Rahayu yang merasa sebagai orang paling kaya di lingkungan itu, dia selalu menganggap orang lain begitu rendah dan tidak layak untuk dekat bersama dengan putranya yang begitu berharga. Rahayu selalu membatasi pergaulan anak-anaknya dengan teman-teman mereka yang tidak selevel dengan keluarga mereka.

Hal itu pula yang menjadi alasan Dedi tidak pernah mengungkap perasaannya kepada Niken. Walaupun dia sangat mencintainya. Dedi terlalu takut pada ibunya sendiri yang sangat jahat mulutnya dan perilakunya amat barbar pada orang yang tidak dia sukai.

Dedi dipaksa untuk menggantikan kakaknya untuk menikahi Maura yang tidak pernah dia kenal dan tidak dia cintai sama sekali. Sehingga membuat kisah cintanya bersama Niken langsung karam sebelum berlayar. Dedi sangat sedih dan menyesal akan hal ini.

Dedi terlihat begitu frustasi saat dia datang ke kantor kakeknya dan langsung ditodong untuk melamar gadis itu menjadi istrinya. Sementara hatinya sudah menjadi milik Niken yang sudah lama dia cintai.

"Kakek kenapa sih buru-buru sekali? Bukankah Maura sudah dijodohkan dengan Kak Radit sejak mereka masih kecil, ya? Kenapa malah sekarang memaksaku untuk menikahinya? Kakek aneh sekali!" Protes Dedi dengan kesal terhadap kakeknya yang selalu saja memaksakan kehendak terhadap cucu-cucunya.

Surya langsung menggeplak kepala Dedi karena merasa gemas dengan kelakuan cucunya yang dianggap durhaka dan pemberontak. Surya tidak akan mentolerir pembangkangan cucu-cucunya atas semua perintahnya.

"Kamu kan tahu sendiri, Dedi! Kalau kesehatan kakek sekarang semakin menurun. Kakek takut tidak memiliki kesempatan untuk melihat pernikahan kalian berdua. Kakek tidak mau mengingkari janji kakek terhadap sahabatku yang sudah begitu baik terhadapku di saat aku susah dulu. Kalau bukan karena bantuan dari kakeknya Maura mungkin keluarga kita sekarang menjadi gembel di jalanan dan tidak memiliki apapun. Budi keluarga kita kepada mereka itu sangat besar dan tidak akan pernah bisa terbayarkan oleh apapun! Paham kamu?" tanya Surya sambil menatap tajam kepada Dedi yang merasa jengah selalu mendengar cerita yang sama dari mulut kakeknya yang sudah mulai pikun.

"Apa kakek tidak bosan selalu menceritakan hal yang sama selama 20 tahun lamanya? Aku saja yang hanya mendengarnya sudah merasa pusing!" kesal Dedi pada kakeknya.

Dedi kesal pada kakeknya yang selalu mengungkit hal yang sama setiap kali membicarakan tentang perjodohan dengan Maura. Nona muda dari cucu sahabat sang kakek yang dulu menolong keluarga mereka.

Bab 2. Maksa

Surya langsung menggeplak kepala cucunya karena merasa kesal dengan perilaku Dedi yang selalu membuat dia marah dan jengkel.

Suasana di kantor Dedi mendadak tegang gegara Surya dan Dedi yang beda pendapat soal perjodohan itu. Surya tampak tak mau menyerah dengan niatnya menjadikan cucu sahabat baiknya sebagai cucu mantunya.

"Kakek tidak mungkin membiarkan Maura hidup sendirian di dunia ini setelah kakeknya meninggal. Radit saat ini sedang berada di Amerika untuk menyelesaikan masalah perusahaan kita di sana. Dia tidak mungkin bisa pulang dalam waktu dekat. Jadi sekarang hanya kamu yang bisa kakek andalkan untuk menikah dengan Maura. Apa kau tidak bisa menurut sekali ini saja kepada kakekmu yang sudah mau mati ini?" tanya Surya sambil menatap wajah cucunya yang merasa jengkel luar biasa dengan pemaksaan dari kakeknya yang dia nilai amat egois.

Masalahnya Dedi juga memiliki seorang wanita yang dia cintai sejak lama. Akan tetapi sampai saat ini dia belum memiliki keberanian untuk mengungkapkan perasaan cintanya terhadap wanita pujaannya. Sahabat tercintanya Niken. Niken yang selalu ada untuk dirinya saat dia sedih, bahagia dan terpuruk. Cinta Dedi hanya untuk Niken seorang. Dia sebenarnya berniat akan mengungkapkan perasaan cintanya setelah dia berhasil jadi pewaris utama keluarga Hartawan mengganti sang kakek.

Dedi merasa takut kepada Rahayu, yang menjadi ibunya. Rahayu paling membenci orang miskin. Entah kenapa Rahayu begitu alergi dengan mereka. Hal itulah yang membuat Dedi menjadi dilema untuk bisa memiliki Niken. Sementara dia juga amat berat untuk menuruti keinginan kakeknya yang suka memaksakan kehendak.

"Kalau kakek memaksaku begini, bukan kakek yang meninggal duluan, tapi aku!" Ketus Dedi kesal dan jengkel.

"Dasar cucu durhaka! Jadi kamu menolak keinginan kakekmu ini? Begitu?" mata Surya melotot sempurna. Hatinya kecewa dengan pembangkangan Dedi.

Surya memiliki sebuah rahasia besar yang sulit sekali dia ungkap, rahasia yang menjadi alasan dirinya tidak mau Radit yang menikah dengan Maura. Makanya dia berusaha keras membujuk Dedi agar mau menikahi Maura.

"Sudah! Sekarang juga kau ikut kakek dan kau harus melamar Maura untuk menjadi istrimu. Minggu depan pernikahan kalian harus sudah terlaksana. Kalau tidak, Kakek akan menghapusmu sebagai ahli waris keluarga Hartawan!" ancam Surya tanpa tedeng aling-aling yang membuat Dedi kehilangan kata-kata untuk melawan sang kakek yang memiliki aura kepemimpinan dan kekuasaan yang sangat kuat.

Dedi merasakan jantungnya berdetak amat kencang. Dia memang mencintai Niken, tapi dia juga tidak mau kehilangan status sebagai seorang pewaris. "Kakek hobi memaksa sekali! Apa kakek tahu? Menikah paksa itu ga akan membuat kami bahagia!" Rutuk Dedi sambil cemberut.

"Silahkan menolak keinginan kakek, tapi kamu harus bersiap untuk kehilangan segalanya mulai sekarang!" Surya menengadahkan tangannya meminta semua fasilitas yang dimiliki oleh Dedi yang dia berikan padanya.

Dedi mulai menciut nyalinya melihat Surya meminta semua yang dia miliki. Apalagi saat dia mendengar ancaman kakeknya yang akan menghapus namanya di dalam ahli waris keluarga Hartawan. Kalau itu terjadi, bukankah itu artinya semua harta keluarga mereka akan menjadi milik Radit? Kakaknya yang selama ini tidak pernah dia sukai karena selalu sombong dan arogan terhadapnya.

Mendengar hal itu membuat Dedi akhirnya menyerah. Karena bagaimanapun juga dia tidak ingin menyerahkan haknya sebagai ahli waris sang kakek pada kakaknya yang selalu membuat dia merasa tidak senang berada di mansion keluarga Hartawan dengan sikap arogan Radit yang merasa paling berkuasa karena berstatus sebagai CEO Hartawan Group menggantikan kakeknya yang saat ini sakit-sakitan terus.

"Kekek cuma ahli mengancam! Baiklah, ayo kita berangkat sekarang. Sebelum aku berubah pikiran dan kabur dari sini!" jawab Dedi sambil mengikuti Surya yang selama ini selalu merawatnya dengan baik.

Walau hatinya menolah, tapi Dedi tak ada pilihan sama sekali. Dengan sangat terpaksa akhirnya Dedi mengikuti sang kakek untuk pergi melamar Maura sebagai calon istrinya. Walaupun tidak ada rasa cinta sedikitpun di hatinya untuk gadis asing yang belum pernah dilihat atau temui seumur hidupnya.

Keluarga besar Atmaja dulu tinggal di Kalimantan. Mereka tidak pernah datang ke Bandung sejak pertemuan yang terakhir kali antara Surya dengan kakeknya Maura. Hal itu membuat tali silaturahmi mereka terputus begitu saja tanpa kabar selama puluhan tahun lamanya.

Sebulan lalu anak buah Surya melaporkan tentang keberadaan keluarga Atmaja yang ternyata sudah bangkrut. Bahkan sahabatnya itu dikabarkan sudah meninggal karena frustasi saat memikirkan hutang keluarga mereka yang begitu besar. Ayah dan ibunya Maura bahkan sudah bunuh diri karena tidak sanggup hidup dalam hinaan, cacian dan terus di kejar oleh penagih hutang.

Maura yang kuliah di Bandung tidak tahu sama sekali akan masalah yang sedang menimpa keluarga besarnya di Kalimantan. Makanya dia juga terkejut dengan kedatangan keluarga Hartawan untuk melamar dirinya.

Siang itu Maura baru pulang dari kampus, dia melihat mobil mewah yang datang ke kontrakannya yang sederhana. "Siapa mereka? Kenapa seperti yang mau datang ke kontrakan aku?" tanya Maura bingung.

Surya dan Dedi keluar dari mobil dengan aura kekuasaan yang amat kentara dari wajah keduanya. Sementara Rahayu yang berada di mobil lain terlihat cemberut. Rahayu menentang perjodohan itu. Dia tak suka Dedi di paksa untuk menggantikan Radit menikahi Maura. Padahal mereka sudah di jodohkan sejak lama sekali. "Kenapa tua bangka itu begitu bersikeras untuk menjadikan gadis itu sebagai istrinya Dedi? Bagaimana dengan Radit?" tanya Rahayu tampak kesal.

Surya datang dan menemui Maura yang menyambutnya dengan baik sebagai teman lama kakeknya yang sudah meninggal. "Kalian siapa ya? Kenapa datang ke kontrakan aku dengan mobil dan barang bawaan begini banyak?" tanya Maura kebingungan.

Surya menceritakan segalanya pada Maura. Sehingga membuat gadis itu bingung dan kesulitan menanggapi semua itu.

"Kok bisa?" tanya Maura masih cengo.

"Bacalah surat perjanjian yang dulu ditandatangani olehku dan kakekmu saat mengikat perjodohan antara kamu dan cucuku sewaktu kau masih di dalam kandungan ibumu." Surya kemudian menyerahkan surat perjanjian yang sudah ditandatangani lebih dari 20 tahun yang lalu olehnya dan sahabatnya yang sudah meninggal.

Maura sampai melotot sempurna melihat kejadian yang sangat aneh menurutnya. Bagaimana mungkin di era millenium seperti ini masih ada kejadian seperti itu? Perjodohan sejak dalam kandungan? Konyol!!

Maura memijit pelipisnya yang berdenyut nyeri karena memikirkan tentang pernikahan yang akan dijalani dengan pria asing yang tidak pernah ditemuinya.

Seketika pikiran Maura mengingat tentang kekasihnya yang sudah mengikat hubungan dengannya lebih dari 2 tahun. Maura mencintai pemuda itu yang pernah datang ke kampusnya untuk mengisi seminar entrepreneur dan membuat dia jatuh cinta pada pandangan pertama.

Bab 3. Bujukan

Maura saat ini sedang membaca surat yang tadi disodorkan oleh Surya ke tangannya. Dia benar-benar tidak percaya ada hal yang seperti itu yang sekarang menimpa hidupnya.

"Kakek akan melunasi semua hutang kakekmu asal kau mau menikahi cucu kakek dan melaksanakan perjanjian itu sesuai perjanjian yang kami buat 20 tahun lalu!" Surya terlihat begitu bersemangat ketika membicarakan tentang pernikahan atas perjodohan itu.

Surya tidak ingin mengingkari janjinya terhadap sahabatnya yang sudah meninggal. Apalagi sekarang Maura hidup sendirian dengan hutang yang begitu banyak yang pastinya akan membuat Gadis itu hidup kesulitan.

Kabar yang diterima dari detektif yang diperintahkan oleh Surya untuk menyelidiki kehidupan Maura mengatakan bahwa Mansion utama kediaman Atmaja bahkan sudah dilelang oleh bank untuk melunasi hutang sang kakek.

"Kakek juga berjanji akan menebus mansion keluarga Atmaja dari bank sehingga kamu tidak harus kehilangan rumah itu yang merupakan warisan terakhir dari keluargamu!" Surya benar-benar gigih dan terus membujuk Maura agar mau menerima lamarannya untuk menikahkan Maura dan Dedi.

Dedi sejak tadi hanya diam dan merasa jengkel dengan kelakuan Surya yang seperti mengemis terhadap Maura untuk mau menikahinya. Seakan-akan dirinya tak laku saja sehingga harus berada di posisi seperti itu.

"Sebenarnya apa sih yang membuat kamu begitu berat untuk menerima perjodohan ini? Saya rasa dilihat dari sisi manapun kau mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari pernikahan ini. Kenapa kau bertingkah seakan-akan kami menganiaya kamu dengan melakukan lamaran ini. Sungguh konyol!" 

Dedi benar-benar sudah tidak sanggup untuk menahan amarah di hatinya melihat sang kakek yang merendahkan dirinya sendiri dihadapan gadis remaja yang sepertinya keberatan dengan perjodohan itu.

Maura mengerutkan keningnya mendengar perkataan Dedi yang sangat menyakiti hatinya.

"Kita batalkan saja rencana pernikahan ini. Karena saya tidak melihat ada kebaikan didalamnya. Apalagi cucu anda juga sepertinya tidak menginginkan pernikahan kami terjadi!" Maura menatap tajam ke arah Dedi yang merasa tersinggung dengan ucapannya.

Surya langsung mengkeplak kepala Dedi karena sudah membuat Maura merasa tidak nyaman.

"Kau tidak usah peduli dengan apa yang dikatakan oleh pemuda nakal itu. Dia akan menuruti apapun yang kakek katakan. Sekarang yang penting kau mau menerima lamaran ini dan 1 minggu lagi kita akan langsungkan pernikahan kalian!" ucapan Surya sudah tidak bisa diganggu gugat lagi oleh keduanya.

Surya bahkan sudah membuatkan cek sebesar 200 Miliar untuk melunasi semua hutang keluarga Atmaja dan hal itu benar-benar sukses membuat Rahayu murka luar biasa.

"Sebenarnya apa yang sudah dilakukan oleh keluarga itu terhadap kakekmu di masa lalu? Kenapa dia sepertinya begitu gila sampai rela melepaskan uang 200 miliar hanya untuk membuatmu menikah dengan gadis kampung itu. Menyebalkan!" Gerutu Rahayu di samping Dedi yang juga terperanjat melihat angka yang dituliskan oleh Surya di cek itu dan langsung diserahkan kepada Maura.

Dedi kesulitan menelan salivanya sendiri. Hal itu terlalu gila untuk bisa dicerna dengan akal sehatnya. Padahal selama ini dia mengenal kakeknya adalah pribadi yang sangat hemat dan pelit kepada cucu-cucunya yang tidak mau bekerja.

"Apa kakek gila? Memberikan uang 200milyar begitu saja pada gadis asing ini?" tanya Dedi pada Surya yang langsung melotot padanya.

"Kakek begitu pelit padaku dan keluarga kita. Mudah banget kelaurin cek buat dia?" protes Dedi. Kepelitan Surya padanya yang menjadi alasan Dedi akhirnya terpaksa menjadi wakil CEO di perusahaan mereka untuk menggantikan ayahnya yang sudah meninggal secara misterius. Sampai saat ini masih belum terungkap sebab musabab kecelakaan yang merenggut nyawa ahli waris keluarga Hartawan.

Sejak ayahnya Dedi meninggal, Radit ditunjuk oleh sang kakek untuk menggantikannya sebagai CEO perusahaan dan juga memanage beberapa perusahaan mereka yang ada di luar negeri.

Maura tidak bisa berkata-kata. Dia melihat cek yang sejujurnya begitu menggairahkan dan menggoda imannya. Maura bukannya tidak tahu berapa banyak hutang yang dimiliki oleh almarhum kakeknya dan sampai saat ini masih membebani hidupnya. Bahkan kedua orang tuanya pun bunuh diri karena tidak sanggup membayar hutang tersebut.

Maura mulai goyah. Tetapi nyalinya menciut seketika ketika menatap wajah Dedi dan Rahayu yang seakan memusuhi dirinya.

'Tampaknya akan sulit untuk aku menjalani kehidupan rumah tangga ini dengan ibu mertua yang jahat seperti dia dan suami rese seperti pemuda itu. Tapi aku juga butuh uang ini untuk melunasi hutang-hutang kakek,' batin Maura mulai gelisah.

Surya dengan sabar menunggu jawaban Maura tanpa mengganggu sama sekali. Surya menatap kontrakan Maura yang begitu kecil dan sederhana. Hatinya benar-benar merasa terhiris melihat kehidupan keturunan sahabatnya yang begitu menyedihkan.

Tetapi Surya cukup merasa bangga kepada Maura yang bisa hidup di tempat itu. Padahal ketika kakeknya masih hidup dia adalah Nona besar yang dilayani setiap keinginannya oleh pembantunya yang bejibun.

Maura memang terpaksa menjalani kehidupan sederhana itu setelah mansion keluarganya disita oleh pihak bank dan seluruh aset perusahaan diperebutkan oleh para pemegang saham yang memiliki sangkut paut dengan perusahaan kakeknya yang bangkrut.

Maura sendiri tidak tahu mengenai kebangkrutan perusahaannya yang terjadi begitu tiba-tiba. Selama ini kakeknya menangani bisnis keluarga tanpa ikut campur Maura. Dia hanya disuruh belajar saja agar jadi sarjana.

"Baiklah kek aku bersedia untuk menikahi cucu kakek. Tapi aku ingin tetap kuliah dan melanjutkan cita-citaku," pinta Maura pada Surya dengan suara bergetar.

Surya langsung memeluk Maura dan menyanggupi keinginan gadis itu yang baginya tidak masalah sama sekali. "Tidak masalah, Sayang. Dedi nanti yang akan mengurus semuanya. Kamu tenang ya?" Surya begitu bahagia dengan persetujuan Maura. Itu artinya misinya sudah setengah jalan berhasil.

Tetapi berbeda dengan Rahayu. Dia sudah memiliki kebencian yang mengakar kuat di hatinya kepada Maura. Wanita asing yang sudah membutakan mata ayah mertuanya sehingga rela kehilangan uang yang begitu besar hanya untuk gadis itu.

"Sudah miskin sombong pula! Kau beruntung karena keluarga kami yang kaya raya masih mau memungutmu dan mau menjadikanmu sebagai menantu kami! Gak usah banyak gaya kamu!" sengit Rahayu yang tidak mampu menahan emosinya lagi.

Tetapi Rahayu langsung menciut nyalinya. Ketika melihat Surya yang melotot kepadanya dan marah luar biasa dengan ucapannya yang tidak punya sopan santun dan pastinya menyinggung perasaan Maura.

"Satu kali lagi kau mengucapkan kata-kata kotor dari mulutmu itu, aku bisa memastikan bahwa kau harus keluar dari rumah keluarga Hartawan dan melepas status sebagai Nyonya besar keluarga Hartawan. Mengingat anakku sudah meninggal lebih dari 10 tahun! Ingatlah Rahayu bahwa kau juga hanya menantu di keluarga ini. Kau tidak memiliki hak apapun untuk menentukan keputusan di rumah ini selama aku masih hidup!" Surya benar-benar marah dengan apa yang dilakukan oleh Rahayu yang seakan merendahkan Maura yang baginya lebih berharga daripada intan dan berlian.

Rahayu sampai gelagapan dibuatnya mendengar perkataan dari ayah mertuanya yang begitu tepat sasaran.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!