Bab 3. Bujukan

Maura saat ini sedang membaca surat yang tadi disodorkan oleh Surya ke tangannya. Dia benar-benar tidak percaya ada hal yang seperti itu yang sekarang menimpa hidupnya.

"Kakek akan melunasi semua hutang kakekmu asal kau mau menikahi cucu kakek dan melaksanakan perjanjian itu sesuai perjanjian yang kami buat 20 tahun lalu!" Surya terlihat begitu bersemangat ketika membicarakan tentang pernikahan atas perjodohan itu.

Surya tidak ingin mengingkari janjinya terhadap sahabatnya yang sudah meninggal. Apalagi sekarang Maura hidup sendirian dengan hutang yang begitu banyak yang pastinya akan membuat Gadis itu hidup kesulitan.

Kabar yang diterima dari detektif yang diperintahkan oleh Surya untuk menyelidiki kehidupan Maura mengatakan bahwa Mansion utama kediaman Atmaja bahkan sudah dilelang oleh bank untuk melunasi hutang sang kakek.

"Kakek juga berjanji akan menebus mansion keluarga Atmaja dari bank sehingga kamu tidak harus kehilangan rumah itu yang merupakan warisan terakhir dari keluargamu!" Surya benar-benar gigih dan terus membujuk Maura agar mau menerima lamarannya untuk menikahkan Maura dan Dedi.

Dedi sejak tadi hanya diam dan merasa jengkel dengan kelakuan Surya yang seperti mengemis terhadap Maura untuk mau menikahinya. Seakan-akan dirinya tak laku saja sehingga harus berada di posisi seperti itu.

"Sebenarnya apa sih yang membuat kamu begitu berat untuk menerima perjodohan ini? Saya rasa dilihat dari sisi manapun kau mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari pernikahan ini. Kenapa kau bertingkah seakan-akan kami menganiaya kamu dengan melakukan lamaran ini. Sungguh konyol!" 

Dedi benar-benar sudah tidak sanggup untuk menahan amarah di hatinya melihat sang kakek yang merendahkan dirinya sendiri dihadapan gadis remaja yang sepertinya keberatan dengan perjodohan itu.

Maura mengerutkan keningnya mendengar perkataan Dedi yang sangat menyakiti hatinya.

"Kita batalkan saja rencana pernikahan ini. Karena saya tidak melihat ada kebaikan didalamnya. Apalagi cucu anda juga sepertinya tidak menginginkan pernikahan kami terjadi!" Maura menatap tajam ke arah Dedi yang merasa tersinggung dengan ucapannya.

Surya langsung mengkeplak kepala Dedi karena sudah membuat Maura merasa tidak nyaman.

"Kau tidak usah peduli dengan apa yang dikatakan oleh pemuda nakal itu. Dia akan menuruti apapun yang kakek katakan. Sekarang yang penting kau mau menerima lamaran ini dan 1 minggu lagi kita akan langsungkan pernikahan kalian!" ucapan Surya sudah tidak bisa diganggu gugat lagi oleh keduanya.

Surya bahkan sudah membuatkan cek sebesar 200 Miliar untuk melunasi semua hutang keluarga Atmaja dan hal itu benar-benar sukses membuat Rahayu murka luar biasa.

"Sebenarnya apa yang sudah dilakukan oleh keluarga itu terhadap kakekmu di masa lalu? Kenapa dia sepertinya begitu gila sampai rela melepaskan uang 200 miliar hanya untuk membuatmu menikah dengan gadis kampung itu. Menyebalkan!" Gerutu Rahayu di samping Dedi yang juga terperanjat melihat angka yang dituliskan oleh Surya di cek itu dan langsung diserahkan kepada Maura.

Dedi kesulitan menelan salivanya sendiri. Hal itu terlalu gila untuk bisa dicerna dengan akal sehatnya. Padahal selama ini dia mengenal kakeknya adalah pribadi yang sangat hemat dan pelit kepada cucu-cucunya yang tidak mau bekerja.

"Apa kakek gila? Memberikan uang 200milyar begitu saja pada gadis asing ini?" tanya Dedi pada Surya yang langsung melotot padanya.

"Kakek begitu pelit padaku dan keluarga kita. Mudah banget kelaurin cek buat dia?" protes Dedi. Kepelitan Surya padanya yang menjadi alasan Dedi akhirnya terpaksa menjadi wakil CEO di perusahaan mereka untuk menggantikan ayahnya yang sudah meninggal secara misterius. Sampai saat ini masih belum terungkap sebab musabab kecelakaan yang merenggut nyawa ahli waris keluarga Hartawan.

Sejak ayahnya Dedi meninggal, Radit ditunjuk oleh sang kakek untuk menggantikannya sebagai CEO perusahaan dan juga memanage beberapa perusahaan mereka yang ada di luar negeri.

Maura tidak bisa berkata-kata. Dia melihat cek yang sejujurnya begitu menggairahkan dan menggoda imannya. Maura bukannya tidak tahu berapa banyak hutang yang dimiliki oleh almarhum kakeknya dan sampai saat ini masih membebani hidupnya. Bahkan kedua orang tuanya pun bunuh diri karena tidak sanggup membayar hutang tersebut.

Maura mulai goyah. Tetapi nyalinya menciut seketika ketika menatap wajah Dedi dan Rahayu yang seakan memusuhi dirinya.

'Tampaknya akan sulit untuk aku menjalani kehidupan rumah tangga ini dengan ibu mertua yang jahat seperti dia dan suami rese seperti pemuda itu. Tapi aku juga butuh uang ini untuk melunasi hutang-hutang kakek,' batin Maura mulai gelisah.

Surya dengan sabar menunggu jawaban Maura tanpa mengganggu sama sekali. Surya menatap kontrakan Maura yang begitu kecil dan sederhana. Hatinya benar-benar merasa terhiris melihat kehidupan keturunan sahabatnya yang begitu menyedihkan.

Tetapi Surya cukup merasa bangga kepada Maura yang bisa hidup di tempat itu. Padahal ketika kakeknya masih hidup dia adalah Nona besar yang dilayani setiap keinginannya oleh pembantunya yang bejibun.

Maura memang terpaksa menjalani kehidupan sederhana itu setelah mansion keluarganya disita oleh pihak bank dan seluruh aset perusahaan diperebutkan oleh para pemegang saham yang memiliki sangkut paut dengan perusahaan kakeknya yang bangkrut.

Maura sendiri tidak tahu mengenai kebangkrutan perusahaannya yang terjadi begitu tiba-tiba. Selama ini kakeknya menangani bisnis keluarga tanpa ikut campur Maura. Dia hanya disuruh belajar saja agar jadi sarjana.

"Baiklah kek aku bersedia untuk menikahi cucu kakek. Tapi aku ingin tetap kuliah dan melanjutkan cita-citaku," pinta Maura pada Surya dengan suara bergetar.

Surya langsung memeluk Maura dan menyanggupi keinginan gadis itu yang baginya tidak masalah sama sekali. "Tidak masalah, Sayang. Dedi nanti yang akan mengurus semuanya. Kamu tenang ya?" Surya begitu bahagia dengan persetujuan Maura. Itu artinya misinya sudah setengah jalan berhasil.

Tetapi berbeda dengan Rahayu. Dia sudah memiliki kebencian yang mengakar kuat di hatinya kepada Maura. Wanita asing yang sudah membutakan mata ayah mertuanya sehingga rela kehilangan uang yang begitu besar hanya untuk gadis itu.

"Sudah miskin sombong pula! Kau beruntung karena keluarga kami yang kaya raya masih mau memungutmu dan mau menjadikanmu sebagai menantu kami! Gak usah banyak gaya kamu!" sengit Rahayu yang tidak mampu menahan emosinya lagi.

Tetapi Rahayu langsung menciut nyalinya. Ketika melihat Surya yang melotot kepadanya dan marah luar biasa dengan ucapannya yang tidak punya sopan santun dan pastinya menyinggung perasaan Maura.

"Satu kali lagi kau mengucapkan kata-kata kotor dari mulutmu itu, aku bisa memastikan bahwa kau harus keluar dari rumah keluarga Hartawan dan melepas status sebagai Nyonya besar keluarga Hartawan. Mengingat anakku sudah meninggal lebih dari 10 tahun! Ingatlah Rahayu bahwa kau juga hanya menantu di keluarga ini. Kau tidak memiliki hak apapun untuk menentukan keputusan di rumah ini selama aku masih hidup!" Surya benar-benar marah dengan apa yang dilakukan oleh Rahayu yang seakan merendahkan Maura yang baginya lebih berharga daripada intan dan berlian.

Rahayu sampai gelagapan dibuatnya mendengar perkataan dari ayah mertuanya yang begitu tepat sasaran.

Episodes
1 1. Perjodohan
2 Bab 2. Maksa
3 Bab 3. Bujukan
4 Bab 4. Ancaman Rahayu
5 Bab 5. Pernikahan Paksa
6 Bab 6. Salam Perpisahan
7 Bab 7. Hilang Harapan
8 Bab 8. Kaget
9 Bab 9.
10 Bab 10. Ancaman
11 Bab 11. Makan Malam Bersama
12 Bab 12. Dilema
13 Bab 13. Berdebat
14 Bab 14. Persaingan
15 Bab 15.
16 Bab 16. Rencana Malika
17 Bab 17. Usaha Niken
18 Bab 18.
19 Bab 19. Kerjasama
20 Bab 20. Rahayu Bertemu Malika
21 Bab 21. Maura Menderita
22 Bab 22.
23 Bab 23. Usaha Niken
24 Bab 24. Usaha Bejo
25 Bab 25. Meminta Tolong
26 Bab 26. Bertemu Surya
27 Bab 27. Menolak Di Usir
28 Bab 28. Kemarahan Radit
29 Bab 29. Wanita Ular
30 Bab 30. Cemburu?
31 Bab 31. Cerita Niken
32 Bab 32. Ajakan Honey moon
33 Bab 33. Menjenguk Surya
34 Bab 34. Kejujuran Maura
35 Bab 35. Kejujuran Surya
36 Bab 36. Sifat Posesif Dedi
37 Bab 37. Janji Maura
38 Bab 38. Usaha Radit
39 Bab 39. Tawaran Malika
40 Bab 40. Amarah Malika
41 Bab 41. Donor Darah
42 Bab 42. Ikatan Darah
43 Bab 43. Terungkapnya Kebenaran
44 Bab 44. Semakin Dekat
45 Bab 45. Dilema cinta
46 Bab 46. Menjauh
47 Bab 47. Rindu
48 Bab 48. Aksi Rudi
49 Bab 49. Perjuangan Rudi
50 Bab 50. Amarah Radit
51 Bab 51. Pernikahan Radit
52 Bab 52. Permintaan Surya
53 Bab 53. Malika mencoba bunuh diri
54 Bab 54. Kehidupan baru Niken
55 Bab 55. Surya Meninggal
56 Bab 56. Surat Wasiat
57 Bab 57. Amarah Rahayu
58 Bab 58. Masih bingung
59 Bab 59. Tegang
60 Bab 60. Menolong Pengacara
61 Bab 61. Laporan Bejo
62 Bab 62. Hati-hati
63 Bab 63. Kejutan
64 Bab 64. Kearoganan Radit
65 Bab 65. Menyerah?? No!!
66 Bab 66. Terusir
67 Bab 67. Bantuan Niken
68 Bab 68. Heran
69 Bab 69. Minta Maaf
70 Bab 70. Penyesalan
71 Bab 71. Siasat Malika
72 Bab 72. Rencana Dedi
73 Bab 73. Kelakuan Aurel
74 Bab74. Sandiwara Rahayu
75 Bab 75. Kerjasama Aurel dan Rahayu
76 Bab 76. Karma Rahayu
77 Bab 77. Tunangan Niken
78 Bab78. Nasehat
79 Bab 79. Melahirkan
80 Bab 80. Hilang harapan
81 Bab 81. Ending
Episodes

Updated 81 Episodes

1
1. Perjodohan
2
Bab 2. Maksa
3
Bab 3. Bujukan
4
Bab 4. Ancaman Rahayu
5
Bab 5. Pernikahan Paksa
6
Bab 6. Salam Perpisahan
7
Bab 7. Hilang Harapan
8
Bab 8. Kaget
9
Bab 9.
10
Bab 10. Ancaman
11
Bab 11. Makan Malam Bersama
12
Bab 12. Dilema
13
Bab 13. Berdebat
14
Bab 14. Persaingan
15
Bab 15.
16
Bab 16. Rencana Malika
17
Bab 17. Usaha Niken
18
Bab 18.
19
Bab 19. Kerjasama
20
Bab 20. Rahayu Bertemu Malika
21
Bab 21. Maura Menderita
22
Bab 22.
23
Bab 23. Usaha Niken
24
Bab 24. Usaha Bejo
25
Bab 25. Meminta Tolong
26
Bab 26. Bertemu Surya
27
Bab 27. Menolak Di Usir
28
Bab 28. Kemarahan Radit
29
Bab 29. Wanita Ular
30
Bab 30. Cemburu?
31
Bab 31. Cerita Niken
32
Bab 32. Ajakan Honey moon
33
Bab 33. Menjenguk Surya
34
Bab 34. Kejujuran Maura
35
Bab 35. Kejujuran Surya
36
Bab 36. Sifat Posesif Dedi
37
Bab 37. Janji Maura
38
Bab 38. Usaha Radit
39
Bab 39. Tawaran Malika
40
Bab 40. Amarah Malika
41
Bab 41. Donor Darah
42
Bab 42. Ikatan Darah
43
Bab 43. Terungkapnya Kebenaran
44
Bab 44. Semakin Dekat
45
Bab 45. Dilema cinta
46
Bab 46. Menjauh
47
Bab 47. Rindu
48
Bab 48. Aksi Rudi
49
Bab 49. Perjuangan Rudi
50
Bab 50. Amarah Radit
51
Bab 51. Pernikahan Radit
52
Bab 52. Permintaan Surya
53
Bab 53. Malika mencoba bunuh diri
54
Bab 54. Kehidupan baru Niken
55
Bab 55. Surya Meninggal
56
Bab 56. Surat Wasiat
57
Bab 57. Amarah Rahayu
58
Bab 58. Masih bingung
59
Bab 59. Tegang
60
Bab 60. Menolong Pengacara
61
Bab 61. Laporan Bejo
62
Bab 62. Hati-hati
63
Bab 63. Kejutan
64
Bab 64. Kearoganan Radit
65
Bab 65. Menyerah?? No!!
66
Bab 66. Terusir
67
Bab 67. Bantuan Niken
68
Bab 68. Heran
69
Bab 69. Minta Maaf
70
Bab 70. Penyesalan
71
Bab 71. Siasat Malika
72
Bab 72. Rencana Dedi
73
Bab 73. Kelakuan Aurel
74
Bab74. Sandiwara Rahayu
75
Bab 75. Kerjasama Aurel dan Rahayu
76
Bab 76. Karma Rahayu
77
Bab 77. Tunangan Niken
78
Bab78. Nasehat
79
Bab 79. Melahirkan
80
Bab 80. Hilang harapan
81
Bab 81. Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!