Bab 4. Ancaman Rahayu

Rahayu tidak mungkin melepaskan semua kemewahan dan kehormatan sebagai Nyonya Hartawan. Walaupun suaminya sudah meninggal begitu lama. Tetapi dia masih belum mau melepaskan status itu dengan menggunakan kedua anaknya untuk membuat Surya tidak mengusir dirinya dari rumah mewah itu.

"Minta maaf pada Maura! Kalau kamu masih menginginkan statusmu sebagai Nyonya Hartawan dan masih bisa bertemu dengan kedua anakmu yang tak berguna itu!" Dedi bahkan sampai melotot sempurna mendengar ucapan kakeknya yang menghinanya di hadapan begitu banyak orang sebagai orang yang tak berguna.

Perasaan marahnya terhadap Maura berlipat-lipat dan dia berjanji akan membalas semua itu ketika ada kesempatan. 

"Maafkan aku!" ucap Rahayu dengan tidak iklas. Maura hanya mengangguk saja. Dia tahu bahwa hidupnya mulai sekarang tidak akan mudah lagi. Keputusan menerima pernikahan itu ibarat melemparkan dirinya ke api yang berkobar. Suatu saat, cepat atau lambat pasti akan membakar habis dirinya dalam derita dan kesakitan yang tak bertepi.

Setelah acara lamaran selesai, Dedi dan keluarga besarnya pulang. Mereka akan menyiapkan acara pernikahan dengan meriah. "Gak usah mewah-mewah! Buat apa juga, ya kan?" tanya Dedi saat mereka bertiga tengah menikmati makan malam di mansion.

Surya melotot mendengar ucapan Dedi yang dia nilai amat kurang ajar. "Kau tidak usah ikut campur masalah persiapan pernikaaan! Semua kakek yang akan atur. Untuk pertama dan terakhir kali, aku peringatkan padamu! Jangan coba-coba melakukan sesuatu yang akan kau sesali. Paham?" tanya Surya dengan suara tajam dan menuduk.

"Sebenarnya yang cucu kakek aku atau dia? kenapa kakek bahkan memperlakukanku dan mama seperti ini demi dia." Protes Dedi kesal.

Rahayu hanya diam saja tidak berani mengatakan apapun di hadapan Surya. Rahayu benar-benar sadar bahwa dirinya hanyalah menantu dengan keluarga Hartawan. Apalagi suaminya sudah meninggal lama sekali. Jika bukan karena permintaan kedua anaknya tidak mungkin dia masih bertahan sebagai Nyonya Hartawan sampai saat ini.

"Sudah, sekarang kita pulang." Perintah Surya kepada keluarganya yang ikut datang untuk melamar Maura.

Maura sejak tadi hanya diam saja tidak mengatakan apapun. Maura merasa ngeri dengan tatapan Rahayu yang amat meng intimidasinya. "Kau jangan macam-macam ya! Jangan pernah merasa di atas angin hana karena kakek mendukung kamu!" bisik Dedi di telinga Maura dengan lirih, ketika dia hendak meninggalkan kontrakan Maura.

Maura membeku. Dia melirik ke arah Dedi yang tampak begitu jumawa. Tapi Maura tidak ingin memperlihatkan sifat bar-barnya di hadapan calon suaminya. Apalagi Surya yang sudah mau menolongnya untuk melunasi semua hutang kakeknya.

Surya menarik tangan Dedi. "Maura, secepatnya kakek akan menjemputmu untuk tinggal di Mansion. Kakek tidak akan pernah membiarkanmu hidup menderita sendirian. Mulai saat ini keluarga Hartawan akan menjadi pelindungmu!" Janji Surya.

Maura bahkan sampai meneteskan air mata haru dengan kebaikan Surya padanya. Setelah mengantarkan mereka Maura pun kemudian masuk kembali ke dalam. Maura memandang cek 200 miliar yang diberikan oleh Surya. Dia segera mengamankan cek itu di tempat aman. Hanya dia yang tahu dan pastinya tidak mungkin di curi orang lain.

Sekitar setengah jam kemudian, terdengar suara pintu diketuk dari luar. "Siapa?"

Maura membuka pintu depan setelah melihat Rahayu berdiri di depannya, "hey, gembel! Cepat kau serahkan cek itu padaku! Kau tidak memiliki hak apapun dengan uang itu! Ingat ya! Kalau kau berani melawanku maka hidupmu akan bagaikan di neraka. Paham?" tanya Rahayu yang terus memaksa Maura untuk memberikan cek yang tadi diberikan oleh Surya padanya.

Maura tentu saja terkejut dengan kelancangan Rahayu. dia membutuhkan uang itu untuk segera lepas dari dep kolektor yang selalu menghantui hidupnya. Teror mereka yang membuat Maura selalu berpindah tempat tinggal. "Maaf Tante. Cek itu sudah diambil oleh pengacara Kakek saya. Mau digunakan untuk melunasi hutang-hutang beliau." Dusta Maura.

Maura tentu saja tidak akan merelakan uang yang sudah diserahkan oleh Surya untuk dirinya. Walaupun Maura belum terlalu mengenal Surya. Tetapi dia bisa mengetahui bahwa lelaki itu sangat peduli padanya dan kakeknya yang sudah meninggal.

"Bohong! Bagaimana mungkin hanya dalam waktu singkat kau sudah memberikan cek itu pada pengacara kakek kamu? Jangan coba-coba untuk membodohiku!" terlihat Rahayu yang mulai memaksa masuk.

Maura bukanlah gadis bodoh yang akan rela ditindas begitu saja. 'Aku harus melawan nenek tua ini. Kalau tidak hidupku ke depannya pasti akan menderita dibawa ke tekanannya. Dia wanita jahat yang serakah.' Monolog Maura dalam hati.

Rahayu menatap tajam ke arah Maura. Dia sangat kesal karena sudah mengobrak abrik kontrakan itu tapi tak menemukan apa yang dia cari. Setelah dia lelah mencari keberadaan cek itu, Rahayu kemudian pergi meninggalkan tempat itu dengan perasaan marah.

"Untung saja aku sudah menyimpan cek itu di tempat yang paling aman. Jadi nenek sihir itu tidak menemukan keberadaannya!" Monolog Maura dengan senyum penuh kemenangan.

Sementara itu Dedi saat ini sedang berada di sebuah kafe, bersama Niken. "Kamu beneran akan menikah dengan calon istri Mas Radit?" tanya Niken yang mulai telepon dengan rencana pernikahan sahabatnya.

Dedi menatap ke arah Niken dengan Sendu. Hatinya pilu karena harus melepaskan kisah cintanya bersama Niken tanpa pernah mencicipi arti perjuangan mempertahankan cinta di hatinya untuk wanita yang dia cintai.

"Hey, jawablah pertanyaanku! Kenapa kau dari tadi melamun terus?" tanya Niken mulai kesal.

Dedi mengerjapkan matanya karena merasa sedih akan kehilangan Niken dan menikah dengan Maura. Wanita asing yang sama sekali tidak dia kenal sepanjang hidupnya.

"Bagaimana dengan kuliahmu? Apakah sudah mau wisuda?" tanya Dedi yang mencoba untuk mengalihkan perhatian Niken dari masalah pernikahannya.

Sejujurnya saat ini Dedi sangat tersiksa dan tidak ingin membahas itu. Dia menemui Niken hanya untuk mencari ketenangan di balik wajah ceria Niken yang selalu berhasil mengalihkan dunianya yang selama ini selalu kesepian dan sendirian.

"Aku bertanya apa dan kau malah menjawab apa. Kebiasaan!" Protes Niken sambil cemberut di depan Dedi yang malah mengacak rambutnya.

Niken paling menyukai kebersamaan yang bersama Dedi yang selalu memberikan warna tersendiri dalam hidupnya. "Maafkan aku, setelah pernikahanku mungkin kita akan sulit untuk bertemu .Aku harap kamu bisa menemukan sahabat yang baru yang akan menjaga dan melindungimu dari orang jahat. Aku akan berusaha untuk membantumu dari kejauhan. Bagaimanapun juga aku harus menjaga perasaan kakek dan juga istriku!" Pesan Dedi kepada Niken sebelum mereka berpisah untuk waktu yang tak mereka ketahui sampai kapan.

"Ya ampun, Dedi! Kau itu hanya pergi menikah bukan pergi berperang! Kenapa kau buat perpisahan yang amat dramatis begitu?" ledek Niken. Tawa Niken menggema. Dedi hanya tersipu mendengar ucapan wanita cantik yang ada di hadapannya. Wanita yang akan dia rindukan setelah dia resmi menikahi Maura sebagai istrinya.

Episodes
1 1. Perjodohan
2 Bab 2. Maksa
3 Bab 3. Bujukan
4 Bab 4. Ancaman Rahayu
5 Bab 5. Pernikahan Paksa
6 Bab 6. Salam Perpisahan
7 Bab 7. Hilang Harapan
8 Bab 8. Kaget
9 Bab 9.
10 Bab 10. Ancaman
11 Bab 11. Makan Malam Bersama
12 Bab 12. Dilema
13 Bab 13. Berdebat
14 Bab 14. Persaingan
15 Bab 15.
16 Bab 16. Rencana Malika
17 Bab 17. Usaha Niken
18 Bab 18.
19 Bab 19. Kerjasama
20 Bab 20. Rahayu Bertemu Malika
21 Bab 21. Maura Menderita
22 Bab 22.
23 Bab 23. Usaha Niken
24 Bab 24. Usaha Bejo
25 Bab 25. Meminta Tolong
26 Bab 26. Bertemu Surya
27 Bab 27. Menolak Di Usir
28 Bab 28. Kemarahan Radit
29 Bab 29. Wanita Ular
30 Bab 30. Cemburu?
31 Bab 31. Cerita Niken
32 Bab 32. Ajakan Honey moon
33 Bab 33. Menjenguk Surya
34 Bab 34. Kejujuran Maura
35 Bab 35. Kejujuran Surya
36 Bab 36. Sifat Posesif Dedi
37 Bab 37. Janji Maura
38 Bab 38. Usaha Radit
39 Bab 39. Tawaran Malika
40 Bab 40. Amarah Malika
41 Bab 41. Donor Darah
42 Bab 42. Ikatan Darah
43 Bab 43. Terungkapnya Kebenaran
44 Bab 44. Semakin Dekat
45 Bab 45. Dilema cinta
46 Bab 46. Menjauh
47 Bab 47. Rindu
48 Bab 48. Aksi Rudi
49 Bab 49. Perjuangan Rudi
50 Bab 50. Amarah Radit
51 Bab 51. Pernikahan Radit
52 Bab 52. Permintaan Surya
53 Bab 53. Malika mencoba bunuh diri
54 Bab 54. Kehidupan baru Niken
55 Bab 55. Surya Meninggal
56 Bab 56. Surat Wasiat
57 Bab 57. Amarah Rahayu
58 Bab 58. Masih bingung
59 Bab 59. Tegang
60 Bab 60. Menolong Pengacara
61 Bab 61. Laporan Bejo
62 Bab 62. Hati-hati
63 Bab 63. Kejutan
64 Bab 64. Kearoganan Radit
65 Bab 65. Menyerah?? No!!
66 Bab 66. Terusir
67 Bab 67. Bantuan Niken
68 Bab 68. Heran
69 Bab 69. Minta Maaf
70 Bab 70. Penyesalan
71 Bab 71. Siasat Malika
72 Bab 72. Rencana Dedi
73 Bab 73. Kelakuan Aurel
74 Bab74. Sandiwara Rahayu
75 Bab 75. Kerjasama Aurel dan Rahayu
76 Bab 76. Karma Rahayu
77 Bab 77. Tunangan Niken
78 Bab78. Nasehat
79 Bab 79. Melahirkan
80 Bab 80. Hilang harapan
81 Bab 81. Ending
Episodes

Updated 81 Episodes

1
1. Perjodohan
2
Bab 2. Maksa
3
Bab 3. Bujukan
4
Bab 4. Ancaman Rahayu
5
Bab 5. Pernikahan Paksa
6
Bab 6. Salam Perpisahan
7
Bab 7. Hilang Harapan
8
Bab 8. Kaget
9
Bab 9.
10
Bab 10. Ancaman
11
Bab 11. Makan Malam Bersama
12
Bab 12. Dilema
13
Bab 13. Berdebat
14
Bab 14. Persaingan
15
Bab 15.
16
Bab 16. Rencana Malika
17
Bab 17. Usaha Niken
18
Bab 18.
19
Bab 19. Kerjasama
20
Bab 20. Rahayu Bertemu Malika
21
Bab 21. Maura Menderita
22
Bab 22.
23
Bab 23. Usaha Niken
24
Bab 24. Usaha Bejo
25
Bab 25. Meminta Tolong
26
Bab 26. Bertemu Surya
27
Bab 27. Menolak Di Usir
28
Bab 28. Kemarahan Radit
29
Bab 29. Wanita Ular
30
Bab 30. Cemburu?
31
Bab 31. Cerita Niken
32
Bab 32. Ajakan Honey moon
33
Bab 33. Menjenguk Surya
34
Bab 34. Kejujuran Maura
35
Bab 35. Kejujuran Surya
36
Bab 36. Sifat Posesif Dedi
37
Bab 37. Janji Maura
38
Bab 38. Usaha Radit
39
Bab 39. Tawaran Malika
40
Bab 40. Amarah Malika
41
Bab 41. Donor Darah
42
Bab 42. Ikatan Darah
43
Bab 43. Terungkapnya Kebenaran
44
Bab 44. Semakin Dekat
45
Bab 45. Dilema cinta
46
Bab 46. Menjauh
47
Bab 47. Rindu
48
Bab 48. Aksi Rudi
49
Bab 49. Perjuangan Rudi
50
Bab 50. Amarah Radit
51
Bab 51. Pernikahan Radit
52
Bab 52. Permintaan Surya
53
Bab 53. Malika mencoba bunuh diri
54
Bab 54. Kehidupan baru Niken
55
Bab 55. Surya Meninggal
56
Bab 56. Surat Wasiat
57
Bab 57. Amarah Rahayu
58
Bab 58. Masih bingung
59
Bab 59. Tegang
60
Bab 60. Menolong Pengacara
61
Bab 61. Laporan Bejo
62
Bab 62. Hati-hati
63
Bab 63. Kejutan
64
Bab 64. Kearoganan Radit
65
Bab 65. Menyerah?? No!!
66
Bab 66. Terusir
67
Bab 67. Bantuan Niken
68
Bab 68. Heran
69
Bab 69. Minta Maaf
70
Bab 70. Penyesalan
71
Bab 71. Siasat Malika
72
Bab 72. Rencana Dedi
73
Bab 73. Kelakuan Aurel
74
Bab74. Sandiwara Rahayu
75
Bab 75. Kerjasama Aurel dan Rahayu
76
Bab 76. Karma Rahayu
77
Bab 77. Tunangan Niken
78
Bab78. Nasehat
79
Bab 79. Melahirkan
80
Bab 80. Hilang harapan
81
Bab 81. Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!