Bab 5. Pernikahan Paksa

"Sah!!" ucap semua orang yang ada di dalam ruangan itu serentak. Mereka tampak begitu lega, kecuali Dedi yang merupakan mempelai pria dalam acara pernikahan paksa yang diadakan secara sederhana itu. Karena acaranya terlalu mendadak bagi mereka untuk melakukan banyak persiapan.

Bagaimana Dedi tidak kesal? Kakeknya yang sudah berusia 70 tahun memaksa dirinya untuk menikahi wanita yang telah dijodohkan dengan kakaknya sejak mereka masih kecil. Hanya karena sang kakak masih berada di Amerika untuk menyelesaikan masalah perusahaan keluarga Hartawan.

"Selamat ya, sayang! Karena kamu sekarang sudah resmi menjadi menantu keluarga Hartawan. Kakek senang sekali akhirnya bisa mewujudkan janji kakek kepada kakekmu. Kakek kamu pasti akan senang sekali di alam sana." Surya memeluk Maura yang masih belum percaya bahwa dirinya sekarang sudah berstatus sebagai seorang istri dari laki-laki yang tidak dia kenal.

"Terima kasih, Kek. Karena kakek sudah mau melunasi hutang kakekku. Aku janji akan menjadi cucu menantu kakak yang baik serta menjadi istri yang baik!" Rasa haru tiba-tiba saja menguasai hati Maura setelah dia resmi menjadi seorang istri.

"Kakekmu dan Kakek dulu adalah sahabat yang sangat baik. Walaupun kakekmu orang kaya, tapi dia gak pernah memandang rendah kakek. Dia selalu menolong kesulitan apapun yang kakek hadapi. Sampai akhirnya kakek kamu memutuskan untuk menetap di Kalimantan, dia memberikan semua kebun teh miliknya pada Kakek untuk dikelola. Maura, pada dasarnya, semua yang kami miliki adalah milik keluargamu!" Terang Surya dengan suara serak dan bergetar.

Dedi sampai terbelalak mendengar pengakuan kakeknya yang baru dia dengar. Dulu waktu masih kecil, Dedi hanya mendengar Surya bercerita tentang seorang sahabat yang begitu baik padanya. Bahkan tidak segan memberikan kebun teh yang sangat luas untuk dirinya sehingga dia bisa keluar dari kemiskinan.

Surya bahkan sampai meneteskan air matanya karena perasaan haru yang begitu besar merasuk di dalam relung hatinya, ketika mengingat kembali tentang sahabatnya yang sudah meninggal. Sahabat yang telah merubah hidupnya dari bukan apa-apa hingga memiliki segalanya seperti sekarang. Hutang budi itu terlalu besar untuk dibalas olehnya.

Dedi hanya melengos kesal melihat keakraban mereka berdua yang menurut Dedi sangat lebay. Kakeknya memang selalu berubah menjadi melankolis setiap kali mengingat tentang sahabatnya yang tidak pernah ditemui oleh Dedi. Surya tak ada bosannya menceritakan Darma, pria kaya yang dulu menolong keluarga mereka keluar dari kemiskinan dengan memberikan beberapa hektar kebun teh pada Surya secara cuma-cuma.

Dedi hendak pergi dari ruangan itu tapi langkahnya langsung dihentikan oleh Surya yang menatap tajam kepadanya. "Kamu mau kemana? Kakek akan mengantar kalian ke hotel yang sudah Kakek siapkan untuk bulan madu kalian. Cepat kamu bantu Maura untuk membereskan semua barang-barangnya!" Perintah Surya sambil menatap tajam kepada cucunya yang terlihat begitu kesal dengan sikap semena-mena sang Kakek pada dirinya.

"Kakek suka sekali memaksaku melakukan apapun!" Sungut Dedi yang kesal luar biasa pada Surya.

Dedi tidak mengatakan apapun pada kakeknya. Walaupun hatinya mendongkol luar biasa dengan sikap kakeknya yang mempermalukan dirinya. Karena memarahinya di hadapan banyak orang yang ada di ruangan itu. Harga diri Dedi tercabik rasanya karena hal itu.

"Pakai acara bulan madu segala, sih kek! Lagipula aku juga tidak pernah mencintai wanita itu." Protes Dedi pada kakeknya yang langsung mengkeplak kepalanya tanpa ampun.

Maura hanya tersenyum melihat semua itu. Dedi memberikan tatapan maut pada Maura. Gadis itu kemudian menundukkan kepalanya.

Dedi makin geram pada Maura yang sudah membuat kakeknya memperlakukan dirinya seperti orang lain dan lebih memperdulikan perasaan Maura daripada dirinya.

Dengan perasaan kesal Dedi akhirnya mengikuti Maura masuk ke dalam kamarnya dan membereskan barang-barangnya.

"Tinggalkan saja barang-barang busuk kamu itu! Nanti aku bisa memberikan kamu barang-barang mewah yang tidak pernah kamu lihat seumur hidupmu!" perintah Dedi pada Maura.

Maura hanya mendengus kesal mendengar apa yang dikatakan oleh Dedi. Tampaknya Dedi melupakan sebuah fakta bahwa sebelum ini, Maura adalah Nona besar dari keluarga Atmajaya yang biasa hidup dengan bergelimangan harta. 

Kalau bukan karena kecurangan pamannya Maura yang jahat dan serakah yang sudah menggelapkan dana perusahaan keluarga Atmaja, tidak mungkin perusahaan kakeknya menjadi bangkrut dan kehilangan semua aset mereka.

Kini Maura harus menanggung semua kesialan yang diakibatkan oleh pamannya yang jahat dengan dikejar-kejar oleh para penagih hutang yang membebani hidupnya.

Mobil, tas branded, perhiasan, sepatu dan semua pakaian mahalnya sudah habis karena dijual kepada teman-temannya. Hanya untuk bisa bertahan hidup sejak sang kakek meninggal beberapa tahun yang lalu.

Rumah dan perusahaan semua sudah disita oleh bank. Maura benar-benar hidup menderita karena kebangkrutan tersebut. Kedua orang tuanya dikabarkan bunuh diri karena tidak tahan hidup dengan hutang yang begitu banyak.

Maura hanya membawa beberapa lembar pakaian yang pantas digunakan. Karena Maura merasa risih melihat tatapan Dedi yang seperti hendak melahapnya hidup-hidup. Maura menatap rumah kontrakannya yang sederhana. 

Dua tahun dia hidup disana. Kini dia harus meninggalkannya dan pindah ke kediaman keluarga Hartawan yang telah menjadi keluarga barunya, setelah pernikahannya dengan Dedi. Maura merasa sedih karena tempat itulah yang menjadi saksi bisu penderitaannya setelah keluarga Atmaja bangkrut.

"Cepatan, lelet banget sih jadi orang!" Dedi benar-benar sudah kehilangan kesabaran untuk menunggu Maura yang malah menangis karena sedih akan meninggalkan kontrakan itu.

"Kontrakan jelek seperti ini saja kau tangisi! Lebay sekali! Kau sekarang menjadi menantu keluarga Hartawan. Mulai sekarang kau akan pindah ke Mansion mewah milik keluarga kami. Ga usah kebanyakan drama!" sengit Dedi kesal luar biasa.

Maura sebenarnya ingin marah kepada Dedi yang sejak tadi seakan-akan menjatuhkan harga dirinya sebagai seorang wanita. Akan tetapi Maura sadar bahwa dia memiliki banyak hutang budi kepada keluarga Hartawan yang sudah rela membayar hutang kakeknya yang bernilai fantastis.

Semua kejatuhan keluarga Atmaja karena kelakuan pamannya yang begitu serakah dan tidak memikirkan kepentingan keluarga besar mereka. Sampai saat ini Maura tidak bisa memaafkan pamannya yang begitu jahat dan sudah membuat keluarga mereka jatuh ke lembah yang paling hitam sepanjang sejarah hidupnya. 

Tapi Maura hanya anak remaja yang tak tahu apa-apa soal keluarganya yang dalam masalah. Selama ini sang kakek maupun kedua orang tuanya amat memanjakan dirinya. Dia hanya diminta untuk belajar dan tak di tuntut apapun oleh mereka. Jadi wajar saja kalau Maura kini jadi orang yang paling bingung dengan semua masalah yang datang bertubi-tubi tanpa henti padanya sejak kakeknya meninggal dunia.

Episodes
1 1. Perjodohan
2 Bab 2. Maksa
3 Bab 3. Bujukan
4 Bab 4. Ancaman Rahayu
5 Bab 5. Pernikahan Paksa
6 Bab 6. Salam Perpisahan
7 Bab 7. Hilang Harapan
8 Bab 8. Kaget
9 Bab 9.
10 Bab 10. Ancaman
11 Bab 11. Makan Malam Bersama
12 Bab 12. Dilema
13 Bab 13. Berdebat
14 Bab 14. Persaingan
15 Bab 15.
16 Bab 16. Rencana Malika
17 Bab 17. Usaha Niken
18 Bab 18.
19 Bab 19. Kerjasama
20 Bab 20. Rahayu Bertemu Malika
21 Bab 21. Maura Menderita
22 Bab 22.
23 Bab 23. Usaha Niken
24 Bab 24. Usaha Bejo
25 Bab 25. Meminta Tolong
26 Bab 26. Bertemu Surya
27 Bab 27. Menolak Di Usir
28 Bab 28. Kemarahan Radit
29 Bab 29. Wanita Ular
30 Bab 30. Cemburu?
31 Bab 31. Cerita Niken
32 Bab 32. Ajakan Honey moon
33 Bab 33. Menjenguk Surya
34 Bab 34. Kejujuran Maura
35 Bab 35. Kejujuran Surya
36 Bab 36. Sifat Posesif Dedi
37 Bab 37. Janji Maura
38 Bab 38. Usaha Radit
39 Bab 39. Tawaran Malika
40 Bab 40. Amarah Malika
41 Bab 41. Donor Darah
42 Bab 42. Ikatan Darah
43 Bab 43. Terungkapnya Kebenaran
44 Bab 44. Semakin Dekat
45 Bab 45. Dilema cinta
46 Bab 46. Menjauh
47 Bab 47. Rindu
48 Bab 48. Aksi Rudi
49 Bab 49. Perjuangan Rudi
50 Bab 50. Amarah Radit
51 Bab 51. Pernikahan Radit
52 Bab 52. Permintaan Surya
53 Bab 53. Malika mencoba bunuh diri
54 Bab 54. Kehidupan baru Niken
55 Bab 55. Surya Meninggal
56 Bab 56. Surat Wasiat
57 Bab 57. Amarah Rahayu
58 Bab 58. Masih bingung
59 Bab 59. Tegang
60 Bab 60. Menolong Pengacara
61 Bab 61. Laporan Bejo
62 Bab 62. Hati-hati
63 Bab 63. Kejutan
64 Bab 64. Kearoganan Radit
65 Bab 65. Menyerah?? No!!
66 Bab 66. Terusir
67 Bab 67. Bantuan Niken
68 Bab 68. Heran
69 Bab 69. Minta Maaf
70 Bab 70. Penyesalan
71 Bab 71. Siasat Malika
72 Bab 72. Rencana Dedi
73 Bab 73. Kelakuan Aurel
74 Bab74. Sandiwara Rahayu
75 Bab 75. Kerjasama Aurel dan Rahayu
76 Bab 76. Karma Rahayu
77 Bab 77. Tunangan Niken
78 Bab78. Nasehat
79 Bab 79. Melahirkan
80 Bab 80. Hilang harapan
81 Bab 81. Ending
Episodes

Updated 81 Episodes

1
1. Perjodohan
2
Bab 2. Maksa
3
Bab 3. Bujukan
4
Bab 4. Ancaman Rahayu
5
Bab 5. Pernikahan Paksa
6
Bab 6. Salam Perpisahan
7
Bab 7. Hilang Harapan
8
Bab 8. Kaget
9
Bab 9.
10
Bab 10. Ancaman
11
Bab 11. Makan Malam Bersama
12
Bab 12. Dilema
13
Bab 13. Berdebat
14
Bab 14. Persaingan
15
Bab 15.
16
Bab 16. Rencana Malika
17
Bab 17. Usaha Niken
18
Bab 18.
19
Bab 19. Kerjasama
20
Bab 20. Rahayu Bertemu Malika
21
Bab 21. Maura Menderita
22
Bab 22.
23
Bab 23. Usaha Niken
24
Bab 24. Usaha Bejo
25
Bab 25. Meminta Tolong
26
Bab 26. Bertemu Surya
27
Bab 27. Menolak Di Usir
28
Bab 28. Kemarahan Radit
29
Bab 29. Wanita Ular
30
Bab 30. Cemburu?
31
Bab 31. Cerita Niken
32
Bab 32. Ajakan Honey moon
33
Bab 33. Menjenguk Surya
34
Bab 34. Kejujuran Maura
35
Bab 35. Kejujuran Surya
36
Bab 36. Sifat Posesif Dedi
37
Bab 37. Janji Maura
38
Bab 38. Usaha Radit
39
Bab 39. Tawaran Malika
40
Bab 40. Amarah Malika
41
Bab 41. Donor Darah
42
Bab 42. Ikatan Darah
43
Bab 43. Terungkapnya Kebenaran
44
Bab 44. Semakin Dekat
45
Bab 45. Dilema cinta
46
Bab 46. Menjauh
47
Bab 47. Rindu
48
Bab 48. Aksi Rudi
49
Bab 49. Perjuangan Rudi
50
Bab 50. Amarah Radit
51
Bab 51. Pernikahan Radit
52
Bab 52. Permintaan Surya
53
Bab 53. Malika mencoba bunuh diri
54
Bab 54. Kehidupan baru Niken
55
Bab 55. Surya Meninggal
56
Bab 56. Surat Wasiat
57
Bab 57. Amarah Rahayu
58
Bab 58. Masih bingung
59
Bab 59. Tegang
60
Bab 60. Menolong Pengacara
61
Bab 61. Laporan Bejo
62
Bab 62. Hati-hati
63
Bab 63. Kejutan
64
Bab 64. Kearoganan Radit
65
Bab 65. Menyerah?? No!!
66
Bab 66. Terusir
67
Bab 67. Bantuan Niken
68
Bab 68. Heran
69
Bab 69. Minta Maaf
70
Bab 70. Penyesalan
71
Bab 71. Siasat Malika
72
Bab 72. Rencana Dedi
73
Bab 73. Kelakuan Aurel
74
Bab74. Sandiwara Rahayu
75
Bab 75. Kerjasama Aurel dan Rahayu
76
Bab 76. Karma Rahayu
77
Bab 77. Tunangan Niken
78
Bab78. Nasehat
79
Bab 79. Melahirkan
80
Bab 80. Hilang harapan
81
Bab 81. Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!