Surya langsung menggeplak kepala cucunya karena merasa kesal dengan perilaku Dedi yang selalu membuat dia marah dan jengkel.
Suasana di kantor Dedi mendadak tegang gegara Surya dan Dedi yang beda pendapat soal perjodohan itu. Surya tampak tak mau menyerah dengan niatnya menjadikan cucu sahabat baiknya sebagai cucu mantunya.
"Kakek tidak mungkin membiarkan Maura hidup sendirian di dunia ini setelah kakeknya meninggal. Radit saat ini sedang berada di Amerika untuk menyelesaikan masalah perusahaan kita di sana. Dia tidak mungkin bisa pulang dalam waktu dekat. Jadi sekarang hanya kamu yang bisa kakek andalkan untuk menikah dengan Maura. Apa kau tidak bisa menurut sekali ini saja kepada kakekmu yang sudah mau mati ini?" tanya Surya sambil menatap wajah cucunya yang merasa jengkel luar biasa dengan pemaksaan dari kakeknya yang dia nilai amat egois.
Masalahnya Dedi juga memiliki seorang wanita yang dia cintai sejak lama. Akan tetapi sampai saat ini dia belum memiliki keberanian untuk mengungkapkan perasaan cintanya terhadap wanita pujaannya. Sahabat tercintanya Niken. Niken yang selalu ada untuk dirinya saat dia sedih, bahagia dan terpuruk. Cinta Dedi hanya untuk Niken seorang. Dia sebenarnya berniat akan mengungkapkan perasaan cintanya setelah dia berhasil jadi pewaris utama keluarga Hartawan mengganti sang kakek.
Dedi merasa takut kepada Rahayu, yang menjadi ibunya. Rahayu paling membenci orang miskin. Entah kenapa Rahayu begitu alergi dengan mereka. Hal itulah yang membuat Dedi menjadi dilema untuk bisa memiliki Niken. Sementara dia juga amat berat untuk menuruti keinginan kakeknya yang suka memaksakan kehendak.
"Kalau kakek memaksaku begini, bukan kakek yang meninggal duluan, tapi aku!" Ketus Dedi kesal dan jengkel.
"Dasar cucu durhaka! Jadi kamu menolak keinginan kakekmu ini? Begitu?" mata Surya melotot sempurna. Hatinya kecewa dengan pembangkangan Dedi.
Surya memiliki sebuah rahasia besar yang sulit sekali dia ungkap, rahasia yang menjadi alasan dirinya tidak mau Radit yang menikah dengan Maura. Makanya dia berusaha keras membujuk Dedi agar mau menikahi Maura.
"Sudah! Sekarang juga kau ikut kakek dan kau harus melamar Maura untuk menjadi istrimu. Minggu depan pernikahan kalian harus sudah terlaksana. Kalau tidak, Kakek akan menghapusmu sebagai ahli waris keluarga Hartawan!" ancam Surya tanpa tedeng aling-aling yang membuat Dedi kehilangan kata-kata untuk melawan sang kakek yang memiliki aura kepemimpinan dan kekuasaan yang sangat kuat.
Dedi merasakan jantungnya berdetak amat kencang. Dia memang mencintai Niken, tapi dia juga tidak mau kehilangan status sebagai seorang pewaris. "Kakek hobi memaksa sekali! Apa kakek tahu? Menikah paksa itu ga akan membuat kami bahagia!" Rutuk Dedi sambil cemberut.
"Silahkan menolak keinginan kakek, tapi kamu harus bersiap untuk kehilangan segalanya mulai sekarang!" Surya menengadahkan tangannya meminta semua fasilitas yang dimiliki oleh Dedi yang dia berikan padanya.
Dedi mulai menciut nyalinya melihat Surya meminta semua yang dia miliki. Apalagi saat dia mendengar ancaman kakeknya yang akan menghapus namanya di dalam ahli waris keluarga Hartawan. Kalau itu terjadi, bukankah itu artinya semua harta keluarga mereka akan menjadi milik Radit? Kakaknya yang selama ini tidak pernah dia sukai karena selalu sombong dan arogan terhadapnya.
Mendengar hal itu membuat Dedi akhirnya menyerah. Karena bagaimanapun juga dia tidak ingin menyerahkan haknya sebagai ahli waris sang kakek pada kakaknya yang selalu membuat dia merasa tidak senang berada di mansion keluarga Hartawan dengan sikap arogan Radit yang merasa paling berkuasa karena berstatus sebagai CEO Hartawan Group menggantikan kakeknya yang saat ini sakit-sakitan terus.
"Kekek cuma ahli mengancam! Baiklah, ayo kita berangkat sekarang. Sebelum aku berubah pikiran dan kabur dari sini!" jawab Dedi sambil mengikuti Surya yang selama ini selalu merawatnya dengan baik.
Walau hatinya menolah, tapi Dedi tak ada pilihan sama sekali. Dengan sangat terpaksa akhirnya Dedi mengikuti sang kakek untuk pergi melamar Maura sebagai calon istrinya. Walaupun tidak ada rasa cinta sedikitpun di hatinya untuk gadis asing yang belum pernah dilihat atau temui seumur hidupnya.
Keluarga besar Atmaja dulu tinggal di Kalimantan. Mereka tidak pernah datang ke Bandung sejak pertemuan yang terakhir kali antara Surya dengan kakeknya Maura. Hal itu membuat tali silaturahmi mereka terputus begitu saja tanpa kabar selama puluhan tahun lamanya.
Sebulan lalu anak buah Surya melaporkan tentang keberadaan keluarga Atmaja yang ternyata sudah bangkrut. Bahkan sahabatnya itu dikabarkan sudah meninggal karena frustasi saat memikirkan hutang keluarga mereka yang begitu besar. Ayah dan ibunya Maura bahkan sudah bunuh diri karena tidak sanggup hidup dalam hinaan, cacian dan terus di kejar oleh penagih hutang.
Maura yang kuliah di Bandung tidak tahu sama sekali akan masalah yang sedang menimpa keluarga besarnya di Kalimantan. Makanya dia juga terkejut dengan kedatangan keluarga Hartawan untuk melamar dirinya.
Siang itu Maura baru pulang dari kampus, dia melihat mobil mewah yang datang ke kontrakannya yang sederhana. "Siapa mereka? Kenapa seperti yang mau datang ke kontrakan aku?" tanya Maura bingung.
Surya dan Dedi keluar dari mobil dengan aura kekuasaan yang amat kentara dari wajah keduanya. Sementara Rahayu yang berada di mobil lain terlihat cemberut. Rahayu menentang perjodohan itu. Dia tak suka Dedi di paksa untuk menggantikan Radit menikahi Maura. Padahal mereka sudah di jodohkan sejak lama sekali. "Kenapa tua bangka itu begitu bersikeras untuk menjadikan gadis itu sebagai istrinya Dedi? Bagaimana dengan Radit?" tanya Rahayu tampak kesal.
Surya datang dan menemui Maura yang menyambutnya dengan baik sebagai teman lama kakeknya yang sudah meninggal. "Kalian siapa ya? Kenapa datang ke kontrakan aku dengan mobil dan barang bawaan begini banyak?" tanya Maura kebingungan.
Surya menceritakan segalanya pada Maura. Sehingga membuat gadis itu bingung dan kesulitan menanggapi semua itu.
"Kok bisa?" tanya Maura masih cengo.
"Bacalah surat perjanjian yang dulu ditandatangani olehku dan kakekmu saat mengikat perjodohan antara kamu dan cucuku sewaktu kau masih di dalam kandungan ibumu." Surya kemudian menyerahkan surat perjanjian yang sudah ditandatangani lebih dari 20 tahun yang lalu olehnya dan sahabatnya yang sudah meninggal.
Maura sampai melotot sempurna melihat kejadian yang sangat aneh menurutnya. Bagaimana mungkin di era millenium seperti ini masih ada kejadian seperti itu? Perjodohan sejak dalam kandungan? Konyol!!
Maura memijit pelipisnya yang berdenyut nyeri karena memikirkan tentang pernikahan yang akan dijalani dengan pria asing yang tidak pernah ditemuinya.
Seketika pikiran Maura mengingat tentang kekasihnya yang sudah mengikat hubungan dengannya lebih dari 2 tahun. Maura mencintai pemuda itu yang pernah datang ke kampusnya untuk mengisi seminar entrepreneur dan membuat dia jatuh cinta pada pandangan pertama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments