Bab 04. Aku tidak bernafsu Menikahi Anak Kecil!

Dengan sangat terpaksa, akhirnya Alya melepaskan pakaiannya yang sudah basah, dan tak menyisakan sehelai benang pun. Gadis itu kebingungan untuk menutupi benda berharga miliknya yang bisa terlihat jelas oleh sepasang mata pria yang kini sudah menjadi pasangannya.

"Nggak usah ditutupi! Apa kau pikir dengan kau menutupinya Aku tidak akan tahu isinya? Walaupun kau tidak memakai sehelai benangpun, nafsuku nggak bakalan bangkit. Sudah kukatakan, aku tak ada nafsu menikah dengan anak kecil sepertimu!"

Ingin sekali Alya meremas mulut pria yang selalu saja meremehkannya. Bahkan di luar sana masih banyak orang yang mengaguminya, tapi di mata suaminya, ia seakan-akan buruk rupa, dan dipandang sebelah mata.

"Aku bisa mandi sendiri Om, aku janji akan segera keluar dari sini. Aku mohon keluarlah sekarang! Tiga menit lagi aku janji akan keluar."

Rivaldo memutuskan untuk keluar dengan memejamkan mata. Tidak bisa dipungkiri tubuh Alya sangatlah ramping dan menggairahkan. Bagaimana mungkin ia tidak tergiur oleh penampilan Alya yang dalam keadaan polos, hanya saja ia tidak ingin terlihat buruk di depan Alya.

***

Kurang lebih 3 menit Alya telah menyelesaikan ritual mandinya. Dia keluar dari dalam kamar mandi dengan tubuhnya menggigil kedinginan. Ia menuju kopernya yang ditaruh di sisi ranjang dan langsung membukanya untuk mencari baju ganti. Ia sendiri masih bingung, baju sebanyak itu harus ditaruh di mana? Ia tidak berani lancang untuk menaruh barang-barangnya di dalam lemari tanpa izin dari Rivaldo sang pemilik rumah.

Ya ampun baju-bajuku Ini harus aku taruh di mana masa iya aku taruh di dalam koper terus aku akan kesulitan saat mengganti pakaianku. Dia juga tidak memberiku lemari untuk menaruh barang-barangku, kejam sekali dia."

Alya berniat untuk membeli lemari sendiri jika sang suami tidak memberinya izin untuk menaruh pakaiannya di lemari yang sudah ada di dalam sana. Dia tidak ingin dianggap ketergantungan pada orang lain walaupun statusnya sudah menjadi suami istri.

'Huh! Seperti ini kah rasanya menikah.' berkali-kali gadis itu menghilang nafas dengan mengganti pakaiannya. 'Aku bahkan tidak pernah membayangkan kalau hidupku bakalan berakhir seperti ini. Sudah putus sekolah, nggak bisa lanjut kuliah, dan yang paling membuatku sedih, aku harus kehilangan orang yang aku sayangi. Rivaldo telah menyengsarakan hidupku, sudah tua, suka ngatur ngatur lagi.'

Alya menggerutu dalam hati dan selalu menyalahkan orang tuanya.

'Ini semua gara-gara Papa! Kenapa harus aku yang dijodohkan! Kenapa bukan kak Vita saja. Umur kak Vita jauh lebih tua dariku. Enak dia sudah dianak emaskan di rumah. Sedangkan aku, Aku selalu dibuat susah.'

Setelah selesai mengganti pakaiannya, Alya menuju meja rias untuk menyisir rambutnya dan memasang bedak tipis di wajahnya agar terlihat lebih segar. Dalam hati selalu berangan-angan, berharap ada keajaiban yang bisa menolongnya keluar dari masalah yang kini dihadapinya.

'Kalau aku mengadu kepada orang tuaku, apa mereka percaya dengan ucapanku ini ya? Aku ingin jelaskan pada mereka kalau Rivaldo itu tidaklah baik untukku. Dia selalu saja menyudutkanku di sini. Nggak ada salahnya kalau dicoba dulu. Siapa tahu saja mereka respek sama aku.'

Alya mengambil ponselnya yang ditaruh di dalam tas selempangnya. Ia langsung mencari kontak orang tuanya.

"Apa yang kau lakukan. Kau ingin menghubungi siapa?" tanya Rivaldo dengan matanya dingin. Seketika Alya tersentak, dia sangat terkejut mendapati suaminya yang sudah berdiri tegap di belakangnya.

"Ini Om, aku mau ngomong sama Papa."

"Mau ngomong apa sama Papa kamu? Mau ngadu kalau aku di sini sudah memperlakukanmu dengan buruk? Jangan coba-coba membuatku emosi Alya! Orang tuamu sudah memintaku untuk menjagamu, itu artinya kau tidak boleh menghubungi orang tuamu tanpa mendapatkan izin dariku. Sini ponselmu, aku sita!"

Dengan gesit tangan Rivaldo menyahut ponsel yang dipegang oleh Alya, dan membuat gadis itu langsung memberontak.

"Om! Balikin ponselku! Kau tidak berhak mengekangku seperti ini. Aku hanya ingin menghubungi orang tuaku saja, memangnya salah?"

Iya, tentu saja tindakanmu itu salah. Aku tahu kamu hubungi orang tuamu hanya untuk mengadu jika aku memperlakukanmu tidak baik di sini. Kau ingin mengacaukan kebahagiaan mereka dengan aduan-aduan omong kosongmu itu? Aku akan menyita ponselmu ini sampai kau nurut padaku!"

Alya meneguk ludahnya kasar, untuk menghubungi orang tuanya saja Rivaldo tidak mengizinkannya benar-benar pria yang sangat menyebalkan.

"Om! Kenapa kau sejahat itu padaku? Aku menikah denganmu itu bukan karena keinginanku sendiri, tapi demi menuruti keinginan orang tuaku. Kalau kau tidak ada niatan untuk menikah denganku seharusnya katakan saja pada orang tuamu, tolak mereka, jangan memaksakan diri seperti ini. Di sini aku bahkan tidak kau izinkan untuk menghubungi orang tuaku. Kau ingin memisahkanku dengan mereka? Kau tidak berhak untuk menjauhkanku dari keluargaku, Om!"

Tak mempedulikan omelan Alya, Rivaldo memasukkan handphone ayah ke dalam kantong celananya.

"Terserah! Kau mau bilang apa saja aku tidak peduli. Aku hanya menjalankan apa yang sudah diamanatkan orang tuamu. Walaupun aku tidak menginginkan pernikahan ini, aku tidak bisa membantah apa yang menjadi keputusan orang tua, baik orang tuaku maupun orang tuamu. Jadi lebih baik kok ikuti saja aturanku, jangan berbuat sesuka hatimu."

"Sekeras batu! Kau adalah laki-laki jahat yang pernah aku temui. Pacarku saja tidak pernah memperlakukanku seperti ini. Kau hanya orang asing bagiku, dan kau sudah berbuat sesuka hatimu tanpa menghargai perasaanku."

Rivaldo menaikkan satu alisnya. "Oh, ya? Jadi pacarmu lebih baik daripada aku? So sweet sekali," ucapnya dengan senyuman meledek. "Ini masih belum seberapa Alya, kau sudah bilang kalau aku ini sangat jahat, bahkan kau membanding-bandingkan antara Aku dengan pacarmu itu. Kalau memang pacarmu itu baik, lantas kenapa orang tuamu malah menjodohkanmu denganku, dan menganggap aku adalah orang yang tepat untuk menjadi pendamping? Kenapa mereka tidak memilih pacarmu saja yang menjadi pasangan hidupmu?"

"Aku tidak tahu alasan orang tuaku memilih kamu daripada dia. Tapi yang jelas, dia jauh lebih baik daripada kamu. Mungkin orang tuaku sudah diguna-gunai oleh keluargamu sehingga mereka tunduk pada keluargamu dan mengabaikan perasaanku."

Tak gentar Alya menuduh keluarga Rivaldo telah mengguna-gunai orang tuanya hingga membuat mereka lebih percaya pada keluarga Rivaldo dan mengabaikan perasaannya, ucapan Alya membuat Rivaldo bertambah emosi.

"Jangan sembarangan kamu bicara! Jangan pernah menjelek-jelekan keluargaku dan menuduhnya tanpa bukti, kau sudah memfitnah keluargaku, Aku tidak bisa menerimanya. Aku masih sabar saat kau memaki-makiku, tapi aku tidak bisa memaafkanmu jika itu menyangkut orang tuaku. Orang tuaku sudah berbaik hati mau menerimamu sebagai menantu, dan inikah balasanmu?"

Rivaldo menahan emosinya yang menggebu-gebu dan menjaga agar dirinya tidak sampai main tangan pada wanita yang sudah dinikahinya. Sungguh sakit jika orang tuanya dijelek-jelekkan dan difitnah tanpa bukti. Ia bisa terima dicaci-maki, tapi tidak dengan orang tuanya.

Episodes
1 Bab 01. Pernikahan yang tak Diinginkan
2 Bab 02. Memangnya Aku Babumu!
3 Bab 03. Pria Dingin Menyebalkan
4 Bab 04. Aku tidak bernafsu Menikahi Anak Kecil!
5 Bab 05. Apa Kau Berniat untuk Meracuniku?
6 Bab 06. Aku tak Sudi Dimadu
7 Bab 07. Aku tidak akan Menceraikanmu
8 Bab 08. Pergilah dari Sini
9 Bab 09. Jangan Memintaku untuk Menceraikanmu
10 Bab 10. Maaf Bersyarat
11 Bab 11. Berhati Batu
12 Bab 12. Makan Sepiring Berdua
13 Bab 13. Bertemu dengan Mantan
14 Bab 14. Situasi tidak Nyaman
15 Bab 15. Perasaan Apa Ini?
16 Bab 16. Curiga
17 Bab 17. Kedatangan Mertua
18 Bab 18. Akhirnya Terungkap
19 Bab 19. Pura-pura Romantis
20 Bab 20. Pria Menyebalkan
21 Bab 21. Bimbang
22 Bab 22. Jangan Paksa Kami
23 Bab 23. Aku Menganggapmu hanya sebatas Adik
24 Bab 24. Kecewa Berat
25 Bab 25. Lebih Baik Aku Pergi
26 Bab 26. Serba Salah
27 Bab 27. Lebih Baik Aku yang Mengalah
28 Bab 28. Akan Kubuat Alya Bahagia dengan Pria Lain
29 Bab 29. Siapa Laki-laki yang Papa Maksudkan?
30 Bab 30. Mertua terlalu ikut Campur
31 Bab 31. Kau Jual, Aku Beli!
32 Bab 32. Cewek Sombong
33 Bab 33. Andai Kau ada di Posisiku
34 Bab 34. Belajar Mengalah
35 Bab 35. Berbalik Mengancam
36 Bab 36. Gelisah
37 Bab 37. Jangan Pesimis
38 Bab 38. Baby Blues
39 Bab 39. Rekaman CCTV
40 Bab 40. Protektif
41 Bab 41. Sok Keras
42 Bab 42. Kupastikan Dia Akan Kupecat
43 Bab 43. Cinta di Malam Pertama
44 Bab 44. Cemburu
45 Bab 45. Jangan Mengumbar Aib
46 Bab 46. Apa Kau Jatuh Cinta Padanya?
47 Bab 47. Penghinaan
48 Bab 48. Kejutan yang Mengecewakan
49 Bab 49. Masa Lalu yang Kelam
50 Bab 50. Kita Putus
51 51. Memangnya Aku ini Tawananmu?
52 Bab 52. Pria Batu
53 Bab 53. Pulang Disambut Omelan
54 Bab 54. Tak Ada yang Respect Padaku
55 Bab 55. Tentang Tara
56 Bab 56. Kau Harus Menuruti Keinginanku
57 Bab 57. Disambut Hangat Oleh Mertua
58 Bab 58. Hantu di Kamar Mandi
59 Bab 59. Saling Menguatkan
60 Bab 60. Bagai Tom and Jerry
61 Bab 61. Aku Minta Jatah
62 Bab 62. Kau Pilih Aku Atau Dia
63 Bab 63. Sama-sama Dibohongi
64 Bab 64. Kecewa Berat
65 Bab 65. Kalian Tega!
66 Bab 66. Salah Pilih Lawan
67 Bab 67. Yang Lalu Biarlah Berlalu
68 Bab 68. Aku Rasa Kamu Masih Mengaguminya
69 Bab 69. Kau Pikir Aku Takut Dengan Ancamanmu?
70 Bab 70. Bagaimana Perasaanmu Padaku?
71 Bab 71. Selagi Aku Masih Bernafas
72 Bab 72. Kami di Rampok
73 Bab 73. Kacang Lupa Kulitnya
74 Bab 44. Penyesalan
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Bab 01. Pernikahan yang tak Diinginkan
2
Bab 02. Memangnya Aku Babumu!
3
Bab 03. Pria Dingin Menyebalkan
4
Bab 04. Aku tidak bernafsu Menikahi Anak Kecil!
5
Bab 05. Apa Kau Berniat untuk Meracuniku?
6
Bab 06. Aku tak Sudi Dimadu
7
Bab 07. Aku tidak akan Menceraikanmu
8
Bab 08. Pergilah dari Sini
9
Bab 09. Jangan Memintaku untuk Menceraikanmu
10
Bab 10. Maaf Bersyarat
11
Bab 11. Berhati Batu
12
Bab 12. Makan Sepiring Berdua
13
Bab 13. Bertemu dengan Mantan
14
Bab 14. Situasi tidak Nyaman
15
Bab 15. Perasaan Apa Ini?
16
Bab 16. Curiga
17
Bab 17. Kedatangan Mertua
18
Bab 18. Akhirnya Terungkap
19
Bab 19. Pura-pura Romantis
20
Bab 20. Pria Menyebalkan
21
Bab 21. Bimbang
22
Bab 22. Jangan Paksa Kami
23
Bab 23. Aku Menganggapmu hanya sebatas Adik
24
Bab 24. Kecewa Berat
25
Bab 25. Lebih Baik Aku Pergi
26
Bab 26. Serba Salah
27
Bab 27. Lebih Baik Aku yang Mengalah
28
Bab 28. Akan Kubuat Alya Bahagia dengan Pria Lain
29
Bab 29. Siapa Laki-laki yang Papa Maksudkan?
30
Bab 30. Mertua terlalu ikut Campur
31
Bab 31. Kau Jual, Aku Beli!
32
Bab 32. Cewek Sombong
33
Bab 33. Andai Kau ada di Posisiku
34
Bab 34. Belajar Mengalah
35
Bab 35. Berbalik Mengancam
36
Bab 36. Gelisah
37
Bab 37. Jangan Pesimis
38
Bab 38. Baby Blues
39
Bab 39. Rekaman CCTV
40
Bab 40. Protektif
41
Bab 41. Sok Keras
42
Bab 42. Kupastikan Dia Akan Kupecat
43
Bab 43. Cinta di Malam Pertama
44
Bab 44. Cemburu
45
Bab 45. Jangan Mengumbar Aib
46
Bab 46. Apa Kau Jatuh Cinta Padanya?
47
Bab 47. Penghinaan
48
Bab 48. Kejutan yang Mengecewakan
49
Bab 49. Masa Lalu yang Kelam
50
Bab 50. Kita Putus
51
51. Memangnya Aku ini Tawananmu?
52
Bab 52. Pria Batu
53
Bab 53. Pulang Disambut Omelan
54
Bab 54. Tak Ada yang Respect Padaku
55
Bab 55. Tentang Tara
56
Bab 56. Kau Harus Menuruti Keinginanku
57
Bab 57. Disambut Hangat Oleh Mertua
58
Bab 58. Hantu di Kamar Mandi
59
Bab 59. Saling Menguatkan
60
Bab 60. Bagai Tom and Jerry
61
Bab 61. Aku Minta Jatah
62
Bab 62. Kau Pilih Aku Atau Dia
63
Bab 63. Sama-sama Dibohongi
64
Bab 64. Kecewa Berat
65
Bab 65. Kalian Tega!
66
Bab 66. Salah Pilih Lawan
67
Bab 67. Yang Lalu Biarlah Berlalu
68
Bab 68. Aku Rasa Kamu Masih Mengaguminya
69
Bab 69. Kau Pikir Aku Takut Dengan Ancamanmu?
70
Bab 70. Bagaimana Perasaanmu Padaku?
71
Bab 71. Selagi Aku Masih Bernafas
72
Bab 72. Kami di Rampok
73
Bab 73. Kacang Lupa Kulitnya
74
Bab 44. Penyesalan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!